< Previous 183 atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa. Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar berupa pakan alami untuk menunjang kehidupannya. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan dan telah siap untuk mengadakan pemijahan. Bilamana energinya cukup tersedia dan didukung musim, induk ikan mas akan memijah kembali setiap 3 bulan sekali. 184 Gambar 28. Siklus hidup ikan Pada pengembangbiakan udang (krustacea) contohnya udang windu dimulai saat udang menjadi dewasa dan bertelur hanya di habitat air laut. Betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, yang akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Nauplius kemudian bermetamorfosis memasuki fase ke dua yaitu zoea (jamak zoeae). Zoea memakan ganggang liar. Setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis (jamak myses). Mysis memakan ganggang dan zooplankton. Setelah tiga sampai empat hari kemudian mereka bermetamorfosis terakhir kali memasuki tahap pascalarva: udang muda yang sudah memiliki ciri-ciri hewan dewasa. Seluruh proses memakan waktu sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk diperdagangkan, dan disebut sebagai benur. Di alam liar, postlarvae kemudian bermigrasi ke estuari, yang sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas rendah. Di sana mereka tumbuh dan kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan terbuka di mana mereka menjadi dewasa. Udang dewasa merupakan hewan bentik yang utamanya tinggal di dasar laut. 185 Gambar 29. Siklus hidup udang Gambar 30. Siklus hidup kepiting Pada jenis kerang (Molluska) contohnya Tiram mutiara, Induk kerang dapat memijah sepanjang tahun pada suhu perairan 25ºC - 28ºC dimana terjadi pembuahan di luar tubuh antara telur dengan sperma di dalam air dan 186 terapung-apung di laut. Setelah telur dibuahi akan mengalami perubahan bentuk menjadi penonjolan polar bodi I, polar II, lalu membentuk polar polar lobe II yang merupakan awal proses pembelahan sel. Mula-mula sel membelah menjadi 2, 4, 6, 8, sampai menjadi multi sel dan berakhirnya proses pembelahan sel setelah sel menjadi larva (trokofor). Pada stadium ini larva belum mempunyai kulit tubuh hanya diliputi silia atau bulu getar dan bergerak dengan arah rotasi. Beberapa hari kemudian trokofor berkembang menjadi voliger (larva bentuk D) yang ditandai dengan tumbuhnya organ-organ mulut, pencernaan dan tubuhnya diselimuti lapisan kulit tipis. Dengan tumbuhnya velum, larva memasuki stadia umbo yang sangat sensitif terdapat cahaya dan melayang-layang di permukaan air, kemudian menjadi poliveliger yang diikuti tumbuhnya kaki sebagai akhir stadium planktonik. Larva berkembang menjadi spat (bibit) dan akan menetap, tumbuh dan berkembang di tempat tersebut. Selanjutnya tiram mutiara dapat berubah kelaminnya baik dari jantan menjadi betina atau sebaliknya betina menjadi jantan. Banyak ahli yang sependapat bahwa Pinctada margarifera dan Pinctada maxima terjadi perubahan kelamin yang bertepatan musim berpijah setelah telur atau sperma habis disemburkan keluar. 187 Gambar 31. Siklus hidup kerang Perkembang biakan rumput laut pada dasarnya ada dua macam, yaitu secara kawin dan tidak kawin. Pada perkembang biakan secara kawin,gametofit jantan melalui pori spermatangian akan menghasilkan sel jantan yang disebut spermatia. Spermatia akan membuahi sel betina pada cabang carpogonia dari gametofit betina. Hasil pembuahan ini adalah carpospora, yang setelah proses germinasi akan tumbuh menjadi tanaman yang tidak beralatkelamin atau sporofit. Perkembang biakan secara tidak kawin terdiri dari penyebarantetraspora, vegetatif, dan konjugatif. Tetraspora adalah spora yang dihasilkanoleh sporofit dewasa, yang akan tumbuh menjadi tanaman beralat kelamin,yaitu gametofit jantan dan gametofit betina sesudah terjadinya prosesgerminasi. Perkembang biakan secara vegetatif adalah dengan cara setek. Potongan seluruh bagian talus akan membentuk cabang baru dan tumbuhberkembang. Sedangkan konjugasi adalah proses peleburan dinding sel danpencampuran protoplasma antara dua thally. 188 Gambar 18. Siklus hidup rumput laut (alga) b. Alat kelamin biota air Pada prinsipnya, alat kelamin hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. 1) Kelamin jantan testis merupakan sepasang organ memanjang yang terletak pada dinding odrsal. Pada family poecilidae kedua organ testis dibungkus dalam satu kantong. Dari testis keluar satu pembulu sperma (vas differens) pada bagian permukaan mesodorsal yang bermuara diantara arus dan pembulu urinari. Organ reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis, seminal vesikel dan saluran sperma. Didalam tubuh tersebut terdapat sel germinal dan sel tori, sedangkan di luar tubulus terdapat sel intertisial atau sel leydig. Sel germinal terkumpul dalam kista-kista seminiferi yang berbeda yaitu 189 sperma tosit prime, sperma tosit sekunder dan spermati pada tingkat yang berbeda dan sperma masing- masing kista dibatasi oles sel-sel sertoli. 2) Kelamin Betina Organ kelamin betina (ovari) pada kebanyak ikan tolestei adalah berupa sepasang organ yang terletak di rongga tubuh. Rongga ovari berlajnut dengan oviduct yang terbuka kearah ovipore pada papilah orugenital. Pada sebagian species pasangan ovari menyatu menjadi satu organ. Selama perkembangan ovari terdiri dari oogonia, oosit yang mengelilingi sel-sel folikel, disongkok oleh atau sel-sel stroma (penunjang) dari jaringan pembuluh darah dan jaringan syaraf. Tiga tipe ovari menurut Wallace dan Salman dalam Nagahama (1983) yaitu: c) Ovari sinkron/serempak, artinya perkembangan ovari singkron, berkembang bersama, keluar bersama dan sesudah itu mati. Hal ini ditemukan pada sidat katadromus. d) Ovari sinkron sebagian yaitu ovari memiliki lebih dari dua kelompok oosit pada perbedaan tahap perkembangan, misalnya pada ikan trout pelangi. Umumnya memijah satu kali setahun musimnya relatif pendek. e) Ansycronous (metachrom) atau ovari tidak sinkron. Ovari memiliki oosit pada semua tingkat perkembangan, tipe ini ditemukan pada semua spesies ikan mas, yang memijah dalam waktu dan musim yang panjang. 190 Gambar 32. Alat kelamin sekunder ikan jantan dan ikan betina Hewan hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya. a) Hermaprodit sinkron/simultaneous. Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Hewan hermaprodit jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama. Ada juga yang tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri. Hewan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, 191 dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma dari individu lain. b) Hermaprodit protandrous. Hewan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut. Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah menjadi fase betina. Contoh ikan-ikan yang termasuk dalam golongan ini antara lain Sparus auratus, Sargus annularis, Lates calcarifer (ikan kakap). c) Hermaprodit protoginynous. Hewan Hermaprodit protoginynous, proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina). 192 c. Perkembangan Gonad Perkembangan gonad merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama proses reproduksi, sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada perkembangan gonad. Hal ini menyebabkan terdapat perubahan dalam gonad itu sendiri. Umumnya pertambahan bobot gonad pada ikan betina 10-25 % dan pada ikan jantan 5-10 % dari bobot tubuh. Pengetahuan tentang perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan atau tidak melakukan reproduksi. Dalam Bioper pencatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang melakukan reproduksi atau tidak. juga didapatkan keterangan bilamana ikan akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah, ukuran ikan pada saat pertama kali gonadnya masak, ada hubungan dengan pertumbuhan ikan , dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya . Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya matang tidak sama ukuranya. Demikian juga dengan ikan yang spesiesnya sama . faktor utama yang mempengaruhi kematangan gonad ikan antara lain : suhu dan makanan selain faktor keberadaan hormon. Pengetahuan perkembangan gonad tidak akan sempurna apabila tidak diiringi dengan pengetahuan tentang anatomi, histologi alat reproduksi baik jantan maupun betina . Demikian juga proses pembentukan sel kelamin sampai terjadinya pematangan gonad sangat perlu informasi . sehingga berdasarkan, hal tersebut kajian mengenai perkembangan ganod perlu diungkapkan. Pengamatan TKG dilakukan dengan dua cara: Histologi dilakukan dilaboratorium. Morfologi dilakukan di laboratorium dan lapangan. Secara histologi akan diketahui anatomi perkembangan gonad lebih jelas dan mendetail. Secara morfologi kurang mendetail, namun banyak Next >