< Previous 13 F. Cek Kemampuan Awal Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dengan sejujurnya, dengan cara memberikan tanda pada kolam Ya atau Tidak No Pertanyaan Ya Tidak 1 Apakah anda dapat menjelaskan ruang lingkup dan tujuan budidaya perairan 2 Apakah anda dapat mengidentifikasi potensi budidaya perairan di lingkungan anda 3 Apakah anda dapat mengidentifikasi jenis-jenis biota air yang bernilai ekonomis. 4 Apakah anda dapat menjelaskan peranan budidaya perairan dalam bidang ekonomi, kesehatan, peluang kerja, kesejahteran, dan pariwisata 5 Apakah anda dapat mengidentifikasi morfologi dan anatomi biota air 6 Apakah anda dapat menjelaskan sistem pencernaan dan metabolisme biota air 7 Apakah anda dapat menjelaskan sistem reproduksi biota air 8 Apakah anda dapat menjelaskan sistem pernafasan (respirasi) biota air 9 Apakah anda dapat menjelaskan sistem peredaran darah (sirkulasi) biota air 10 Apakah anda dapat menjelaskan sistem osmoregulasi biota air 11 Apakah anda dapat menjelaskan sistem ekskresi biota air 12 Apakah anda dapat menjelaskan sistem syaraf biota air 13 Apakah anda dapat menjelaskan sistem hormon biota air 14 II. PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran 1. Menganalisis potensi budidaya perairan berdasarkan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial. A. Deskripsi Budidaya perairan merupakan kegiatan (aktivitas) untuk memproduksi biota (organisme) akuatik di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan (profit). Budidaya perairan berasal dari bahasa Inggris aquaculture (aqua= perairan dan culture = budidaya). Oleh karena itu, budidaya perairan dapat didefinisikan menjadi campur tangan (upaya-upaya) manusia untuk meningkatkan produktivitas perairan melalui kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya yang dimaksud adalah kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduction), menumbuhkan (growth), serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga diperoleh keuntungan. Organisme akuatik mencakup kelompok ikan (finfish) , udang ( crustacea ), hewan bercangkang (molusca), echinodermata, dan alga. Suatu perairan (laut, sungai, danau, atau waduk) memiliki produktivitas (bobot biomassa biota per satuan volume air) alamiah tertentu dan dapat ditingkatkan puluhan hingga ribuan kali melalui kegiatan budidaya. Teknologi budidaya yang diaplikasikan mencakup konstruksi wadah produksi, pemilihan lokasi budidaya, penentuan pola tanam, penggunaan benih unggul dan padat penebaran yang tepat; pemberian pakan yang sesuai dengan jumlah, mutu, waktu, dan pengendalian hama dan penyakit, pengelolaan air, pemantauan serta pemanenan dan penanganan pasca panen. 15 B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1. Ruang lingkup dan tujuan budidaya perairan 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat : a. Memahami ruang lingkup budidaya perairan. b. Mengidentifikasi kegiatan – kegiatan budidaya perairan. c. Memahami tujuan budidaya perairan. 2. Uraian Materi a. Ruang Lingkup Budidaya Perairan Pemijahan induk ikan Penetasan telur Pemeliharaan benih Pemeliharaan larva Pemanenan ikan Pengangkutan ikan Gambar 1. Kegiatan (aktifitas) budidaya perairan 16 Menurut Undang-Undang Perikanan No.45 tahun 2009, yang dimaksud dengan budidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau mengembangbiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkan ikan. Ikan adalah semua jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan yang meliputi binatang dan tumbuhan yang hidup dalam air tawar, asin ataupun air payau. Penyebutan budidaya bisa berdasarkan jenis ikan, tempat pemeliharaan, salinitas air dan tingkat teknologinya. Secara historis budidaya perairan di Indonesia sudah lama dipraktekkan sebagai tradisi (seni) yang tidak diketahui sejak kapan dimulai. Namun budidaya ikan di tambak dan kolam telah tersirat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun menambah penghasilan keluarga sejak abad ke-14. Arsip tua berupa surat dari Residen Surabaya kepada Dewan Keuangan menunjukkan bahwa pada tahun 1821 di Surabaya dan Gresik telah terdapat usaha tambak yang harus membayar pajak (Schuster, 1950). Selain itu Schuster menyatakan bahwa, dalam buku “History of Java” yang ditulis Raffles mencantumkan empang pertama kali dibuat di Jawa Timur. Namun dalam kitab udang-undang yang lebih tua, “Kutara Manawa” yang dibuat tahun 1400 telah mencantumkan pelarangan mencuri ikan dan telah dibedakan dengan jelas antara empang air tawar (siwakan) dan air payau (tambak). Sejarah ringkas budidaya perairan seperti pada kegiatan budidaya tanaman (agriculture) dan ternak (animal husbandry ), kegiatan budidaya perairan tampaknya diawali dari kegiatan berburu (hunting) biota akuatik untuk keperluan makanan pada hari itu. Bagian ikan hasil buruan tersebut ditampung di suatu genangan air untuk keperluan sehari-hari sesungguhnya sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu. 17 Umumnya publikasi mengenai sejarah budidaya perairan mengacu pada sejarah panjang budidaya perairan di Cina, Mesir dan Eropa Tengah. Cina yang merupakan negara penghasil ikan budidaya terbesar, kolam budidaya ikan dibuat pertama pada awal 1100 SM dan buku pertama, Fish Culture Classic berisi tentang budidaya ikan karper (common carp) untuk bahan makanan ditulis oleh Fen Li pada tahun 460 SM. Di Mesir, budidaya perairan diperkirakan sudah ada sejak tahun 2000 SM, yakni dengan adanya gambar ikan disebuah makam yang diyakini sebagai gambar ikan tilapia yang dipelihara di dalam kolam. Budidaya perairan dikembangkan sebagai bagian dari sejarah pengembangan sistem irigasi di Mesir, dengan spesies utama ikan tilapia dan kemudian ikan mas. Budidaya perairan atau budidaya perikanan (akuakultur) didefinisikan sebagai upaya-upaya manusia untuk meningkatkan produktivitas perairan melalui kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya itu adalah kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduksi), menumbuhkan (growth) serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga diperoleh keuntungan. Suatu perairan umum (laut, sungai, danau atau waduk) memiliki produktivitas (bobot biomassa biota persatuan volume air) alamiah tertentu dan dapat ditingkatkan puluhan hingga ribuan kali melalui kegiatan teknologi budidaya perairan (akuakultur). Teknologi budidaya perairan yang dimaksud yakni konstruksi wadah budidaya, pemilihan lokasi budidaya, penentuan pola tanam, penggunaan benih unggul dan padat penebaran (stocking density) yang tepat, pemberian pakan yang sesuai (jumlah, mutu, waktu dan cara), pengendalian hama dan penyakit, pengelolaan kualitas air, pemantauan proses budidaya, pemanenan dan penanganan pascapanen. 18 Organisme akuatik yang dibudidayakan mencakup kelompok ikan (finfish), udang (crustacea), kekerangan (molusca), echinodermata dan alga. Umumnya organisme akuatik ini sering disebut menjadi satu komoditas saja yakni ikan. Oleh karena itu, ikan dapat diartikan secara luas dan merupakan bagian dari kegiatan perikanan dengan berbagai komoditas organisme akuatik yang tercangkup didalamnya. Secara umum usaha budidaya perairan (akuakultur) mencakup : 1) Kegiatan Pembenihan ikan meliputi : a) Pemilihan induk. b) Pemijahan induk. c) Penetasan telur. d) Pemeliharaan larva. e) Pendederan. 2) Pembesaran a) Efisiensi pakan. b) Konversi pakan. 3) Nutrisi pakan a) Penyusunan Formula pakan. b) Penentuan Nilai gizi. 4) Kualitas air meliputi a) Pengukuran Parameter Fisika. b) Pengukuran Parameter Kimia. c) Pengukuran Parameter Biologi. 19 5) Sistem pengadaan sarana dan prasarana produksi meliputi : a) Prasarana produksi terdiri dari pemilihan lokasi, pengadaan bahan dan pembangunan fasilitas produksi. b) Sarana produksi terdiri dari pengadaan induk, pengadaan benih, pengadaan pakan, pengadaan pupuk, pengadaan obat-obatan, pengadaan peralatan akuakultur dan tenaga kerja. c) Subsistem proses produksi, terdiri dari kegiatan persiapan wadah dan media budidaya, penebaran (stocking), pemberian pakan, pengelolaan lingkungan, pemantauan kesehatan ikan, pemantauan pertumbuhan ikan dan pemanenan. d) Subsistem penanganan pasca panen dan pemasaran terdiri dari peningkatan mutu produk, distribusi produk dan pelayanan (servis) terhadap konsumen. e) Subsistem pendukung terdiri dari aspek hukum (UU dan kebijakan ) dan aspek keuangan (pembiayaan/kredit, pembayaran). f) Aspek kelembagaan dapat berupa organisasi perusahaan, asosiasi, koperasi, perbankan, lembaga birokrasi, lembaga riset, dan pengembangan. 20 Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang ruang lingkup budidaya perairan ! Mengamati 1) Bentuklah kelompok dalam jumlah 4 – 5 orang 2) Lakukan kegiatan mencari informasi dari buku atau bahan ajar, internet, video dan lain-lain sehingga anda bisa memahami ruang lingkup budidaya perairan. 3) Adapun informasi yang harus anda cari adalah : a. Ruang lingkup kegiatan pembenihan. b. Ruang lingkup kegiatan pembesaran. c. Ruang lingkup kegiatan pemberian pakan. d. Ruang lingkup kegiatan pengelolaan kualitas air. e. Ruang lingkup kegiatan pengendalian hama dan penyakit. f. Ruang lingkup kegiatan pengadaan sarana dan prasarana budidaya perairan. 21 Menanya 1) Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain, dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut : a. Apa yang dimaksud dengan budidaya perairan ? b. Kegiatan-kegiatan apa saja yang termasuk dalam budidaya perairan ? c. Mengapa kegiatan budidaya antara satu jenis dengan jenis yang lain ada yang sama dan ada yang berbeda ? d. Faktor – faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan biota air yang dibudidayakan ? e. Apa perbedaan kegiatan pembenihan biota air dengan kegiatan pembesaran biota air ? 2) Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan ! 3) Tuliskan kesimpulan anda tentang ruang lingkup budidaya perairan dan diserahkan pada guru ! 22 Ruang lingkup budidaya perairan (Akuakultur) dapat dibedakan berdasarkan : a) Ruang lingkup budidaya berdasarkan kegiatan Budidaya perairan merupakan sistem produksi yang mencakup input produksi (prasarana dan sarana produksi), proses produksi (sejak persiapan hingga pemanenan) dan output produksi (penanganan pasca panen dan pemasaran). Orientasi dari kegiatan budidaya pada aspek ini adalah mendapatkan keuntungan sehingga dikenal sebagai kegiatan bisnis akuakultur (akuabisnis). Sistem bisnis akuakultur tersebut mencakup : (1) Sarana budidaya antara lain pengadaan induk, benih/benur, pakan, pupuk, obat-obatan, peralatan budidaya, tenaga kerja dan lain-lain. (2) Prasarana budidaya antara lain pemilihan lokasi (jarak lokasi budidaya dari pengadaan bahan budidaya tenaga kerja dan pemasaran), fasilitas pendukung budidaya dan lain-lain. (3) Proses produksi terdiri dari kegiatan persiapan wadah budidaya, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan lingkungan budidaya, pengelolaan kesehatan ikan, pemantauan ikan hingga pemanenan. (4) Penanganan pascapanen dan pemasaran yakni kegiatan mempertahankan dan meningkatkan mutu produk, distribusi produk dan pelayanan terhadap konsumen. (5) Pendukung kegiatan budidaya antara lain jaminan hukum dan kebijakan pemerintah, pembiayaan/modal, birokrasi, penelitian dan pengembangan kualitas komoditas budidaya perairan. b) Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan spasial. Secara spasial, kegiatan budidaya perairan bisa berlangsung di darat dan di laut, mulai dari pegunungan, perbukitan dataran tinggi, dataran rendah, pantai, muara sungai, teluk, selat, perairan dangkal, terumbu Next >