< Previous158 MENGAMATI e. Mengolah Tanah Tahap penyiapan setelah lahan bersih dari segala kontaminan adalah pengolahan tanah. Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, khemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan khemis dan biologis terjadi secara tidak langsung. Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: 1) Pengolahan tanah pertama (pembalikan tanah), dan 2) Pengolahan tanah kedua (penggemburan tanah). Pengolahan tanah pertama (pembalikan tanah) 3) Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. 4) Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm. 5) Alat yang digunakan adalah garpu Pengolahan tanah kedua (penggemburan tanah) Pada umumnya pengolahan tanah kedua menyusul setelah pengolahan tanah pertama yang lebih dalam. Tujuan umum pengolahan tanah kedua adalah sebagai berikut : 1). Untuk memperbaiki pertanian dengan penggemburan tanah yang lebih baik 159 2). Untuk mengawetkan lengas tanah dengan penggarapan tanah bero dalam musim panas untuk membunuh gulma dan mengurangi penguapan. 3). Untuk memotong-motong sisa tanaman atau reresah tanaman yang tertinggal dan mencampurnya dengan tanah lapis atas. 4). Untuk memecah bongkahan tanah dan sedikit memantapkan lapisan tanah atas, sehingga menempatkan tanah dalam kondisi yang lebih baik untuk penyebaran perkecambahan biji. 5). Untuk membinasakan gulma pada lahan yang diberokan. Alat yang digunakan dalam pengolahan tanah kedua adalah cangkul. Tahapan pencangkulan adalah tanah diusahakan lembab, pencangkulan dapat dimulai dari bagian petak yang teraliri air, kemudian bergerak ke samping sepanjang alur air, sambil merembeskan air ke tempat yang belum terjangkau. Selanjutnya petak di sebelahnya dikerjakan hingga selesai. Pengolahan tanah selain menggunakan kedua alat adalah dengan menggunakan tenaga kerbau yang dilengkapi dengan bajak singkal. Pengolahan dengan tenaga kerbau banyak digunakan untuk mengolah tanah sawah. 160 f. Membuat Bedengan/Petakan Pembuatan bedengan bertujuan untuk memudahkan pemeliharaan khususnya dalam pengaturan pemberian dan pembuangan air, pemupukan, dan penyiangan. Panjang bedengan sebaiknya tidak lebih dari 12 m, lebar bedengan 110 – 120 cm. Tinggi bedengan disesuaikan dengan musim. Bedengan dibuat lebih tinggi pada musim hujan dengan tujuan agar perakaran tanaman tidak terendam air dalam waktu yang lama dan pembuangan airnya lancar. Air yang berlebihan akan menyulitkan akar untuk bernafas. Ukuran bedengan untuk tanaman cabai : 1) Panjang : 10-12 m 2) Lebar : 110-120 cm 3) Tinggi : 30-40 cm (musim kemarau) 4) 50-70 cm (musim hujan) 5) Lebar : 50-55 cm 6) 60-70 cm Untuk memudahkan pekerjaan, dibuat plot-plot dengan tali terlebih dahulu, kemudian tanah di parit dinaikkan kea rah bedengan. Hal ini dilakukan setelah lahan digarpu/dibajak, digaru dan dicangkul agar tanah bedengan gembur Gambar 9. Bedengan setengah jadi 161 MENANYA/DISKUSI Coba diskusikan dengan teman anda, tentang ukuran bedengan apakah untuk tanaman cabai dengan tanaman yang lainnya harus sama ukurannya? Bagaimana dengan arah bedengan apakah arah bedengan berpengaruh terhadap pertumbuhan? MENGAMATI g. Pemulsaan Coba perhatikan, lahan petani cabai/tomat/melon, sebagian besar mereka menggunakan mulsa plastic hitam perak, jelaskan kenapa mereka menggunakan mulsa PHP? Gambar 10. Tanaman yang menggunakan mulsa Apa yang dimaksud dengan mulsa dan apa fungsinya? Mulsa adalah penutup lahan, yang berfungsi untuk melindungi tanah agar terlindung dari dari erosi, pertumbuhan gulma tertekan, kelembaban tanah terjaga, dan menghindari percikan langsung air hujan sehingga tidak mengenai batang tanaman tanaman. 162 Mulsa yang biasanya digunakan oleh petani ada tiga (3) macam yaitu 1) mulsa dari seresah (potongan tanaman yang sudah kering) dan 2) mulsa dari plastic hitam perak (PHP) atau hitam saja 3) mulsa dari tanaman hidup (tanaman penutup tanah) Mulsa dari seresah biasanya diterapkan pada tanaman buah semusim, tanaman palawija dan tanaman tanaman buah. Mulsa dari bahan mulsa plastic khususnya yang hitam perak (PHP) banyak diterapkan untuk tanaman sayuran dan buah semusim. Sedangkan tanaman penutup tanah yang juga bisa berfungsi sebagai mulsa banyak diterapkan untuk tanaman perkebunan tahunan. 1). Penggunaan mulsa dari bahan seresah Sumber bahan seresah bermacam-macam bisa dari potongan rumput, daun-daun kering, daun hasil pangkasan. Keunggulan mulsa dari bahan ini adalah seresah bisa menjadi pupuk organik. 2). Penggunaan mulsa dari bahan plastic hitam atau PHP Pada saat ini, banyak petani memilih PHP sebagai mulsa, mengingat fungsinya sangat mendukung keberhasilan dalam budidaya dan ketersediaan barangnya cukup banyak dan mudah didapat. Manfaat penggunaan mulsa PHP antara lain a) Menekan perkembangan biakan hama dan penyakit tanaman Warna perak memantulkan cahaya matahari. Pantulan ini akan menerpa di balik daun tanaman sehingga dapat mengusir kutu daun, aphids, thrips, tungau, dan ulat daun pada musim 163 kemarau maupun cendawan yang terdapat di balik daun pada musim hujan. b) Menekan pertumbuhan gulma Suasana gelap di bagian dalam mulsa menyebabkan gulma tertekan pertumbuhannya. Hanya gulma tertentu seperti teki dan anakan pisang, yang mampu menembus mulsa, sehingga akan mengurangi biaya penyiangan. Dengan demikian pertumbuhan gulma tertekan. Unsur hara diserap sepenuhnya oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman subur dan kokoh c) Merangsang pertumbuhan akar Warna hitam akan menyerap panas sehingga suhu tanah di dalam bedengan tetap hangat. Suhu yang hangat dan suasana gelap akan merangsang pertumbuhan akar tanaman secara optimal. Akibat lebih jauh pertumbuhan tanaman juga bertambah optimal. d) Meningkatkan proses fotosintesa Pantulan cahaya matahari akan meningkatkan jumlah cahaya yang diterima tanaman sehingga terjadi peningkatan laju fotosintesa. Akibatnya suplai makanan ke setiap bagian tanaman bertambah. Hal ini akan merangsang pertumbuhan dan produksi tanaman lebih cepat dan meningkat, baik segi kuantitas maupun kualitas. e) Mengurangi penguapan Penggunaan mulsa akan menenkan penguapan air dan pupuk sekecil mungkin. Penguapan air dan pupuk hanya berlangsung lewat lubang penanaman sehingga kelembaban dan kesuburan terjaga. f) Mencegah erosi tanah 164 Pemakaian mulsa akan menekan terjadinya erosi pada tanah bedengan penanaman di musism hujan g) Mempertahankan struktur, suhu dan kelembaban tanah Penggunaan mulsa PHP akan mempertahankan struktur tanah tetap gembur, suhu relative stabil, dan kelembapan tanah terjaga. h) Menghemat tenaga kerja Penggunaan mulsa menghemat biaya tenaga kerja karena menggunakan system pemupukan semi total (80%). Pemupukan susulan diberikan hanya jika kondisi tanaman memerlukannya, penyiangan relative sedikit, dan penyiraman per tanaman hampir tidak pernah dilakukan. i) Mengurangi residu pestisida Penggunaan mulsa akan menahan residu pestisida yang jatuh di atas permukaan bedengan sehingga tidak membahayakan tanaman itu sendiri maupun lingkungan pertanaman. j) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi Penggunaan mulsa akan mencegah percikan air dan tanah mengenai buah, menekan gulma, mengurangi penguapan, menekan hama dan penyakit, memacu perkembangan akar, meningkatkan fotosintesa, serta penyerapan unsure hara sehingga kualitas dan kuantitas produksi meningkat. 3) Penggunaan mulsa dari tanaman penutup tanah Pada lahan penanaman tanaman perkebunan tahunan, diantara tanaman ditanami tanaman penutup tanah. Fungsi tanaman adalah sebagai penutup tanah agar: 1. Gulma tidak tumbuh 2. Menjaga kelembaban tanah 165 3. Sebagai pupuk hijau/ organic khususnya penutup tanah jenis kacang-kacangan. 4) Waktu pemasangan mulsa plastic Pemasangan mulsa plastic PHP dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar. Setelah dipupuk , bedengan dirapikan dan disiram air berulang-ulang agar pupuk segera bereaksi, kemudian langsung ditutup mulsa PHP. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat cuaca panas, antara pukul 09.00 – 14.00. Pada kondisi tersebut , mulsa akan mudah mengembang saat ditarik kencang. Untuk panjang bedengan 12 m, mulsa yang diperlukan cukup 11-11,5 m, tergantung kondisi panas. Tahapan pemasangan mulsa PHP a) Mulsa ditarik secara perlahan sampai tidak mengembang lagi pada salah satu ujungnya, sedangkan ujung yang lain hanya ditahan b) Mulsa yang sudah ditarik, dikaitkan pada tanah bedengan dengan menggunakan penjepit mulsa yang berupa pasak dari belahan bamboo yang ditekuk sepertihuruf U. c) Setelah salah satu ujung sudah terkait rapat dengan tanah, ujung satunya ditarik dan dikaitkan secara rapat di bedengan. d) Pemasangan mulsa dapat pula dilakukan secara bersamaan pada kedua ujungnya. Namun perlu dilakukan ekstra hati-hati karena mulsa plastic ini sangat tipis. Sebaiknya penarikan secara perlahan-lahan tetapi pasti 166 MENANYA/DISKUSI Diskusikan dengan teman anda hal-hal yang belum anda pahami misalnya apakah pengaruh bahan seresah yang berbeda pengaruhnya sama atau berbeda? Bagaimana manfaat mulsa pada musim kemarau dibanding musim hujan? EKSPERIMEN LEMBAR KERJA MEMASANG MULSA PLASTIK HITAM PERAK 1. PENDAHULUAN Pemasangan mulsa sangat bermanfaat untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman. Fungsi mulsa diantranya adalah menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, menekan pertumbuhan hama khususnya kutu dan ulat. Dalam pemasangan mulsa harus diperhatikan bahan mulsa, waktu pemasangan, dan tahapan pemasangan. Alat dan bahan 1. Mulsa plastic hitam perak 2. Bamboo 3. pisau Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan bisa bekerjasama dalam memasang mulsa 167 Keselamatan kerja 1. Gunakan pakaian kerja lengkap 2. Pisau dalam kondisi tajam 3. Menggunakan pisau harus hati-hati 4. Membelah bamboo harus hati-hari dan sesuai petunjuk Langkah Kerja 1. Ukur panjang dan lebar bedengan 2. Potong plastic sesuai ukuran kebutuhan 3. Buat penjempit mulsa dengan ukuran sesuai kebutuhan 4. Buat patok dengan ukuran sesuai kebutuhan 5. Cek kondisi keremahan tanah, apabila belum dilakukan pengolahan lagi 6. Cek kelembaban tanah, apabila belum lembab tolong lahan disiram lagi 7. Tarik plastic melalui kedua ujung sampai tidak mengembang, kedua ujung lainnya ditahan 8. Pasang mulsa/kaitkan mulsa pada bedengan dengan menggunakan penjepit mulsa. 9. Catat semua hal-hal yang terjadi selama melakukan eksperimen MENGASOSIASI Setelah anda mengamati fakta lapangan maupun referensi, diskusi untuk memperdalam pengamatan, melakukan eksperimen untuk mendapatkan data-data tentang penyiapan lahan yang meliputi: pengukuran lahan, penyiapan alat, pembersihan lahan, pengolahan lahan, pembuatan bedengan dan pemasangan mulsa Next >