< Previous178 permukaan lahan 4 Membuat bedengan Panjang, lebar dan dalam bedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan Bedengan rapi 5 Memasang mulsa Ukuran mulsa sudah sesuai kebutuhan yaitu lebih kcil dari ukuran bedengan (misalnya panjang bedengan 12 m, mulsa yang dibutuhkan 11-11,5 m Seluruh bedengan tertutup mulsa, dengan kondisi kencang/tidak kendor Mulsa tidak ada yang sobek 179 Kegiatan Pembelajaran 6. Penyiapan Benih A. Deskripsi Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam budidaya tanaman adalah benih/bibit. Petani-petani Jepang menciptakan peribahasa “ Tane Han Saku” yang artinya benih/bibit adalah setengah kesuksesan . Peribahasa “ If you throw the seed in the ocean will become an island” yang diciptakan petani-petani Amerika, menunjukkan kesadaran pentingnya peran benih bagi pertanian. Benih merupakan sarana produksi yang sangat menentukan keberhasilan, untuk itu penyiapan benih sebagai bahan harus dilakukan dengan baik sesuai prosedur untuk mendapatkan benih yang terstandar sesuai kriteria. Kegiatan penyiapan benih dimulai dari memilih benih, mengecambahkan/menyemai, menyapih bibit dan memelihara bibit sampai siap ditanam di lahan. Buku ini akan membahas; bagaimana menyiapkan benih siap tanam yaitu mulai dari memilih benih, menyiapkan media, perkecambahan/ penyemaian, pemeliharaan bibit. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari buku ini anda mampu menyiapkan benih/bibit tanaman 2. Uraian Materi MENGAMATI 180 Coba anda amati tanaman-tanaman dibawah ini: a. Tanaman cabai Apakah tanaman cabai buahnya berbiji? b. Tanaman pisang Apakah tanaman pisang ambon buahnya berbiji? c. Tanaman hias Euphorbia Apakah tanaman Euphorbia berbiji? Menurut anda, kalau tanaman nya tidak berbiji, bagaimana tanaman itu dapat membiakan dirinya? a. Mutu Benih Benih adalah bagian dari tanaman yang digunakan untuk reproduksi, baik bagian generatif maupun vegetatif. Bagian generatif berupa biji. Bagian vegetatif dapat berupa: (a) organ reproduktif vegetatif serupa “true seed” tapi hasil dari apomixes (misalnya rumput-rumputan), (b) akar (ubi kayu), (c) tuber (kentang), (d) batang (ubi kayu, tebu) , (e) cabang (berbagai tanaman buah- buahan, ubi), (f) daun (tanaman hias), (g) bulb (bawang), (h) rhizome (stroberi). 181 No Bagian tanaman untuk reproduksi Jenis Tanaman 1 Biji Kelompok tanaman pangan: padi, jagung, sorgum Kelompok tan sayuran: cabai, tomat, kacang panjang, kangkung, bayam Kelompok tan buah-buahan: durian, rambutan, melon, semangka, Kelompok tan hias: Anterium, adenium Kelompok tan perkebunan: kopi, kakao, kelapa, 2 Daun/tangkai daun Kelompok tan hias: cocor bebek, saint paula, sansivera Kelompok tan pangan: ubi jalar 3 Batang Kelompok tan pangan: ubi kayu, 4 Anakan Kelompok tan buah: pisang, nanas Kelompok tan hias: aglonema, anggrek 5 Umbi Kelompok tan sayuran: bawang merah, bawang putih, kentang Kelompok tan pangan: talas 6 Tunas Kelompok tan MENANYA Setelah anda mempelajari materi bahan tanam, coba kemukakan satu permasalahan atau masukan kepada teman anda sebagai bahan 182 MENANYA atau bahan diskusi Benih sebagai bahan tanam harus baik atau bermutu. Mutu benih adalah faktor penentu keberhasilan pertanaman secara ekonomis. Penggunaan benih bermutu rendah akan menghasilkan pertanaman yang tidak seragam dengan persentase tumbuh rendah, dan dapat menjadi sumber inokulum bagi penyakit terbawa benih (seedborne) tertentu. Oleh karena itu, penggunaan benih bermutu tinggi sangat penting. Mutu benih yang tinggi dicirikan oleh: (1) tingkat kemurnian tinggi, (2) daya brkecambah tinggi, (3) vigor tinggi, dan (4) bebas dari penyakit seedborne. Karakteristik mutu benih dibagi menjadi empat grup utama, yaitu mutu genetik, mutu fisik, mutu fisiologis, dan mutu saniter. Mutu genetik ditentukan oleh karakteristik tanaman, hasil dari potensi genetik. Mutu fisik merujuk kepada persentase benih utuh (tidak rusak), ukuran dan berat benih. Mutu fisiologis merujuk kepada kemampuan benih berkecambah (tumbuhnya bagian-bagian penting kecambah). Sedangkan mutu saniter merujuk kepada ada/tidaknya penyakit tanaman di dalam atau di permuakaan benih. Penggunaan benih yang tidak memenuhi syarat keempat mutu tersebut di atas akan menurunkan hasil. Hal ini ditunjukan oleh tanaman yang merana/performansi buruk. Dalam diskusi, hargai pendapat teman, semua berpartisipasi, jangan gaduh, dan saling menghormati 183 b. Menyiapkan tempat penyemaian Benih dari beberapa jenis tanaman sebelum ditanam di lapangan, benihnya perlu disemai terlebih dahulu, misalnya benih cabai, tomat, rambutan, mangga, kopi dan lain-lain. Tahap awal penyemaian adalah menyiapkan tempat penyemaian Tempat pembibitan merupakan suatu tempat yang digunakan untuk melakukan penyemaian benih/kecambah dan menyapih bibit yang bersifat sementara sampai menjadi bibit siap tanaman di lapangan. syarat tempat pembibitan antara lain: 1) Lahan bersih dari gulma, sisa tanaman sekelilingnya dan kotoran 2) Suhu, kelembaban dan intensitas cahaya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan 3) Sirkulasi udara lancar 4) Terlindung dari angin kencang, sengatan matahari dan hujan 5) Tidak tergenang air 184 Untuk menyiapkan tempat pembibitan sesuai dengan persyaratan tersebut diatas, maka perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut : 1). Pembersihan lahan Lahan sebagai tempat kegiatan dari pembibitan tanaman harus benar-benar bersih dari sampah dan tanaman pengganggu. Oleh karena itu pembersihan lahan sangatlah penting agar lahan tersebut terbebas dari sisa-sisa tanaman sebelumnya atau rerumputan semak-semak yang tumbuh, batu-batuan maupun sisa-sisa perakaran dari tanaman sebelumnya yang dapat mengganggu pertumbuhan akar bibit nantinya. Selain itu dimaksudkan untuk membebaskan tempat pembibitan dari sarang patogen yang akan menjadi sumber kontaminasi. Langkah pembersihan sama dengan kompetensi dasar penyiapan lahan 2). Jenis dan ukuran tempat pembibitan Untuk mendukung tumbuhnya benih kecambah yang disemai dan bibit disapih di tempat pembibitan, maka dibutuhkan suatu tempat yang sesuai dengan keperluannya. Umumnya tempat pembibitan yang banyak digunakan antara lain : a). Raised Bed Adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan atau guludan pada lahan datar tanpa menggunakan atap/naungan diatasnya. b). Sunked Bed Adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan yang terletak dibawah permukaan tanah dengan kedalaman tertentu dan pada bagian-bagian atasnya diberi atap/naungan yang dapat dibuka tutup. 185 Tempat pemibibitan ini biasanya digunakan untuk daerah yang kelembabannya rendah dan tiupan anginnya cukup kencang sehingga dapat merusak kecambah yang baru tumbuh. Umumnya tempat pembibitan yang banyak digunakan antara lain : Shade House Adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan/guludan pada lahan datar dengan dilengkapi naungan yang dapat dibuka dan ditutup pada bagian naungannya. Green House Adalah tempat pembibitan yang berbentuk rumah kaca yang dapat dikendalikan temperaturnya dan kelembaban udara didalamnya sesuai dengan kebutuhan benih kecambah yang ditanam. Pada dasarnya tempat pembibitan dibuat dengan cara yang sama, terdiri dari bedengan dengan naungan atau tanpa naungan. Hanya bedanya dalam perlakuannya tergantung pada tujuan kebutuhan. Bedengan Bedengan merupakan luasan lahan tertentu yang dibuat untuk menghindari terjadinya genangan air pada tempat pembibitan yang dapat mengakibatkan jeleknya aerasi. Bedengan dibuat memanjang dengan arah utara selatan dengan maksud agar bedengan tersebut dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup dan merata. Ukuran yang digunakan untuk membuat bedengan ini adalah: 186 1. Lebar bedengan 100 – 150 cm Lebar bedengan ini dapat lebih atau bahkan kurang dari ukuran itu. Hal ini tergantung dari tujuan kebutuhan pembibitan. 2. Panjang bedengan 5 – 10 m Panjang bedengan ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, bisa lebih dari 5 m atau kurang dari ukuran 10 m. Jika kebutuhannya lebih dari 10 m, sebaiknya dibuat bedengan baru dengan ukuran yang sesuai kebutuhannya dengan jarak antar bedengan 0,5 m atau lebih. 3. Tinggi bedengan 20 cm Tinggi bedengan ini bisa kurang 20 cm atau lebih dari 20 cm. Sesungguhnya tinggi bedengan ini, susah dipastikan. Bedengan yang ditinggikan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya genangan air pada lahan bedengan yang dapat mengganggu pertumbuhan akan pada tanaman muda. Umumnya macam bedengan yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai tempat tumbuhnya benih terdiri dari : 1) Bedengan yang digunakan sebagai tempat untuk menumbuhkan benih secara langsung. Bedengan ini biasanya dibuat untuk menyemai benih yang jenis tumbuhnya agak lama dan mudah dipindahkan kecambah/ bibitnya misal : ceisin, tomat dan lain-lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan bedengan ini antara: a. Tanah dikondisikan gembur dan subur b. pH tanah dikondisikan netral atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kondisi fisik tanah yang gembur dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan yang optimal bagi 187 pertumbuhan dan perkembangan akar, terutama kebutuhan aerasi yang cukup. Sedangkan kesuburan dibutuhkan tanah bagi hara bagi benih setelah berkecambah agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi bibit. Untuk mengkondisikan tanah menjadi gembur dan subur dapat dilakukan dengan cara mencampur pupuk organik (pupuk kandang, kompos), pasir dan tanah dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan jenis benih yang disemai. Bedengan sebagai tempat tumbuhnya benih yang disemai di polibag, pot dan bak perkecambahan. Pada bedengan ini, tanah bedengan tidak perlu dibuat menjadi gembur dan subur bedengan cukup ditinggikan dari permukaan tanah (misal 20 cm) dan permukaannya dibuat rata. Gambar 11. Bedengan perkecambahan Lebar 1 – 1,5 m Panjang tergantung kebutuhan Tinggi 20 cm Jarak antar bedengan 50 cm Benih yang disemai pada bedengan, pada awal pertumbuhannya diperlukan kondisi lingkungan terutama suhu 20 Next >