< Previous198 Untuk menjadikan agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah dilalui air pada waktu penyerapan. Untuk mencegah atau memberantas patogen yang terbentuk oleh benih. Perlakuan kimia ini dapat dilakukan dengan cara merendam benih dalam larutan kimia dengan konsentrasi dan waktu tertentu, selain itu perlakuan kimia yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan hama penyakit dapat dilakukan dengan cara memberikan pestisida tertentu kepada benih, baik sebelum benih dikemas untuk disimpan maupun sewaktu benih akan ditanam di lahan. Hal ini tergantung pada karakter dari benih. Bahan kimia yang bisa digunakan dalam perlakuan secara kimia ini antara lain asam sulfat, asam nitrat, potassium hydroxide, asam hidrochlorit potassium nitrat, urea, hormon tumbuh dan pestisida. Contoh : Benih sweet potato direndam dalam larutan asam sulfat pekat selama 20 menit sebelum ditanam Benih jagung sebelum disimpan diberi fungisida redomil dengan konsentrasi 100 gram benih/1 gram fungisida. c). Perlakuan fisis Perlakuan fisis adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih dengan memberi tindakan yang bersifat fisis. Perlakuan fisis ini dapat dilakukan dengan cara : Perendaman dengan air panas Benih dimasukkan ke dalam air panas dan dibiarkan sampaimenjadi dingin selama beberapa waktu tertentu, agar kulit menjadi lunak sehingga wadah dilalaui air dan udara. 199 Contoh : benih apel direndam pada air mendidih selama 2 menit, kemudian diangkat dan dikecambahkan. Perlakuan temperatur tertentu Benih disimpan pada temperatur tertentu sebelum disemai pada temperatur yang cocok untuk perkecambahannya. Perlakuan ini dimaksudkan untuk menghilangkan bahan-bahan penghambat pertumbuhan atau agar terjadi pembentukan bahan-bahan yang dapat merangsang pertumbuhannya. Contoh : benih selada akan berkecambah apabila disimpan pada suhu rendah, dan akan dorman pada suhu 30o C - 35o C e. Perkecambahan Banyak cara untuk melakukan penanaman benih dalam budidaya tanaman, selain disemai langsung tumbuh jadi bibit dapat juga melalui proses perkecambahan terlebih dahulu. Adapun tujuan dilakukannya perkecambahan benih ini, antara lain 1) Untuk mengetahui tingkat benih yang tumbuh 2) Untuk memisahklan benih yang tumbuh baik dan cepat dengan pertumbuhan yang lemah dan lambat 3) Untuk memperoleh pertumbuhan benih yang seragam. Benih dikatakan berkecambah apabila embrio yang ada dalam benih mengalami pertumbuhan dan perkembangan sehingga dapat menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh menjadi bibit pada lingkungan yang sesuai. Proses berkecambahnya benih, ditandai dengan munculnya radicula (calon akar) dan plumula yang tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan karakteristik dari masing-masing benih. 200 Salah satu syarat benih dapat berkecambah dengan baik apabila media yang digunakan cocok/sesuai bagi tumbuhnya. Media yang baik untuk perkecambahan benih apabila memenuhi beberapa syarat antara lain : 1) Tidak mengandung racun 2) Mudah menyerap air dan melepaskan kelebihan air 3) Memiliki pH netral 4) Bebas hama dan penyakit 5) Memiliki aerasi benih Untuk mendapatkan media perkecambahan sesuai dengan syarat tersebut, maka bahan media yang dapat digunakan adalah kertas buram, koran, kertas saring, tissue, pasir, tanah, batu merah dan lain-lain. Dalam menyiapkan media perkecambahan ini yang harus diperhatikan adalah jenis benih yang akan dikecambahkan disesuaikan dengan karakteristik dari benih yang disemai. Wadah sebagai tempat tumbuhnya benih berkecambah dapat menggunakan berupa kotak plastik/nyiru, bedengan pembibitan dan lain-lain. Dilihat dari jenis ukurannya benih dapat dikecambahkan dengan cara sebagai berikut : 1). Perkecambahan benih kecil Untuk mengecambahkan benih yang berukuran kecil seperti benih semangka, sengon, labu siam dan lain-lain, dapat dilakukan pada media kertas, koran, tissue dan kain dengan cara dihamparkan di atas atau di antaranya. 201 Gambar 12. Perkecambahan benih kecil 2). Perkecambahan benih besar Untuk mengecambahkan benih yang berukuran besar seperti kopi, karet, durian dapat dilakukan dengan menggunakan media semai pasir, tanah yang ditempatkan dalam wadah bak perkecambahan atau bedengan pembibitan Untuk melakukan perkecambahan pada benih besar harus melihat bentuk struktur benih. Untuk setiap benih memiliki bentuk berbeda-beda, sehingga pada saat meletakan benih harus diperhatikan posisi benih yaitu: dapat berdiri, miring dan lain-lain Gambar 13. Perkecambahan benih besar 202 3). Penyemaian kecambah Benih yang telah berkecambah agar dapat tumbuh dengan baik menjadi bibit, maka perlu dilakukan penyemaian. Penyemaian kecambah merupakan suatu cara untuk menyemai kecambah agar tumbuh dan berkembang menjadi bibit. Penyemaian kacambah ini dilakukan apabila kecambah sudah cukup memenuhi syarat untuk disemai. Hal ini untuk menghindari resiko gagalnya kecambah tumbuh di tempat yang baru. Kecambah yang dipindahkan dari wadah, setiap tanaman mempunyai karakteristik tersendiri baik dalam struktur pertumbuhannya maupun umurnya. Misal : a) Tanaman semangka Untuk tumbuh dengan baik, kecambah yang disemai telah keluar radiculanya antara 1,2 mm, berumur 24 jam b) Tanaman kopi Tanaman kopi berbeda dengan tanaman semangka, kecambah yang disemai apabila kotiledonnya terangkat pada permukaan tanah dan kepengnya membuka. Secara umum kecambah dapat disemai apabila memenuhi beberapa kriteria, diantaranya : Tumbuh sehat dan tidak terserang hama dan penyakit Memiliki sistem perkembangan akar yang baik Perkembangan hypocotyl (calon batang) baik lurus dan tidak bengkak Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun lembaga tumbuh baik dan berwarna hijau dengan kuncup yang normal Memiliki satu cotiledons untuk kecambah dari monokotil, dan dua katiledon untuk dikotil. 203 Tempat untuk menyemai kecambah dapat dilakukan dengan menggunakan pot, polybag bedengan dan lain-lain. Kecambah disemai di pot/polybag Sebelum kecambah disemai, terlebih dahulu dibuat lubang semai dengan kedalaman sesuai jenis kecambah yang akan disemai, masing-masing tanaman menghendaki kedalaman semai yang berbeda Sebaiknya dalam melakukan penyemaian kecambah tidak terlalu dalam dan juga tidak terlalu dangkal. Jika terlalu dalam kecambah akan susah tumbuh ke permukaan media tumbuh yang akhirnya mati, begitu juga sebaliknya terlalu dangkal kecambah akan cepat kering karena pengaruh kondisi lingkungan (sinar matahari, kelembaban dan suhu). Jika lubang tanam semai sudah siap, kemudian kecambah disemai dengan hati-hati dengan memperlihatkan struktur kecambah, calon akar menghadap ke bawah jangan sampai terbalik dan kemudian lubang semai ditutup dengan media semai secara hati-hati. Jika kecambah yang disemai cukup 204 besar pertumbuhannya, perlu ditekan pelan-pelan pada bagian leher akan secara pelan-pelan. Kecambah disemai di bedengan pembibitan Pada prinsipnya sama perkecambahan di pembibitan dengan perkecambahan di pot/polibag. Perbedaannya pada penyemaian di bedengan pembibitan, jarak penyemaian diatur sedemikian rupa. Hal ini dimaksudkan agar populasi kecambah yang disemai dapat tumbuh beraturan tidak berdesak-desakan sehingga dapat mempermudah pemeliharaan, dan untuk mengoptimalkan penggunaan cahaya sinar matahari TUGAS 1. Buatlah ringkasan tentang penyemaian dari informasi yang telah dipelajari! 2. Lakukan observasi ketempat-tempat produksi Budidaya Tanaman yang menggunakan cara penyemaian dalam penanaman benihnya paling sedikit tiga macam penyemaian dengan cara yang berbeda ( melalui benih semai, kecambah semai, dan benih semai lalu disapih). Catat data : a. Nama komoditas b. Jenis penyemaian c. Alat dan bahan yang digunakan d. Cara menyemai Buatlah laporan dari hasil observasi! 3. MENANYAkan dengan guru pembimbing dan tema-teman sekelas tentang materi penyemaian yang diperoleh darihasil ringkasan dan observasi. Buatlah kesimpulan dari hasil MENANYA yang telah dilakukan! 4. Hasil ringkasan, observasi dan kesimpulan MENANYAkan yang telah disetujui oleh guru pembimbing diadministrasikan sebagai port folio. 205 EKSPERIMEN LEMBAR KERJA Menyemai Benih Pendahuluan Menyemai merupakan salah satu aktivitas penting yang dapat menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembibitan tanaman secara generatif. Menyemai kecambah dimaksudkan menahan benih yang telah berkecambah pada media dalam polibag, sehingga kecambah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tujuan Siswa diharapkan dapat menyemai kecambah (semangka). Alat dan Bahan Alat : 1 Beker glass 2 Thermometer 3 Timbangan 4 Petridish 5 Jam 6 Gembor Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan bisa bekerjasama dalam menyemai benih 206 7 Potongan kuku 8 Sendok 9 Pengaduk 10 Hand sprayer Bahan : 1 Benih semangka seed less 2 Air bersih 3 Fungisida (banlate) 4 Bakterisida 5 Buram Keselamatan kerja 1 Hati-hati menggunakan alat gelas, jangan sampai jatuh/pecah 2 Gunakan sendok/pipet jika menggunakan fugisida dan bakterisida. Langkah kerja : 1 Memilih benih a. Tuang sampel benih pada kertas secukupnya b. Lakukan pemilihan benih sesuai kriteria benih baik c. Pisahkan benih terpilih dari kelompoknya, kemudian tempatkan pada petridish 2 Memberi perlakuan benih a. Renggangkan kulit benih dengan gunting kuku Dengan cara benih dipegang pangkalnya (bagian biji yang membulat) dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, ujung biji dijepit dengan sisi gunting kuku seperti tergambardengan tekan luas secukupnya hingga terdengan bunyi tanda meretaknya kulit benih. 207 b. Rendamlah benih yang sudah direnggangkan ke dalam air yang dicampur fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi 1 gr/1 liter selama 20 menit, angkat benih 3 Mengecambahkan benih a. Siapkan petridish dengan alas kertas buram sebanyak 3 - 4 lembar, semprot dengan air sampai lembab b. Hamparkan benih yang sudah direndam secara merata diatas permukaan kertas dalam petridish c. Tutuplah hamparan benih dengan kertas sebanyak 3 - 4 lembar d. Simpan benih yang dikecambahkan ditempat yang aman bersuhu lembab ruangan 30 - 35 oc e. Jaga kelembaban dengan cara menyemprot air pada media perkecambahan dan biarkan selama 2 x 4 jam sampai benih keluar calon akar spanjang 1 - 2 mm 4 Menyemai kecambah a. Siramlah media semai sampai lembab b. Buatlah lubang tanam pada media semai dalam polybag dengan kedalaman 1 cm c. Masukkan kecambah semangka ke dalam lubang tanam dengan cara memasukkan calon akar (radicula) menghadap ke bawah dengan hati-hati d. Tutuplah lubang tanam yang telah disemai dengan media tumbuh tipis-tipis e. Siramlah pesemaian kecambah dengan hati-hati sampai lembab. Next >