< Previous18 Gambar 3. Tanaman Sayuran 3) Jenis Tanaman Hias Tanaman hias sebagai tanaman yang tidak dikonsumsi dapat dikelompokan sebagaimana berikut ini: a) Tanaman hias berbunga untuk pot dan/atau bunga potong, misalnya berbagai jenis anggrek (Orchidaceae), krisan (Chrysanthemum morifolium), anyelir (Dianthus caryophyllus), mawar (Rosa sp), keladi (Anthurium andreanum), nanas hias (Ananas comosus), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), begonia (Begonia rex) 19 Gambar 4. Tanaman hias berbunga b) Tanaman hias tidak berbunga, seperti palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), pinus (Pinus sp), cemara, bamboo, Aglonema, Antrerium, Coleus, suplir, puring, beringin Gambar 5. Tanaman hias tidak berbunga 20 c) Rumput-rumputan, seperti rumput pait (Axonopus comprssus), rumput manila, rumput Bermuda, rumput agrotis, dan rumput gajah. 4) Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan merupakan kelompok tanaman sebagai penghasil devisa negara Indonesia. Artinya bahwa tanaman perkebunan diusahakan dalam skala produksi yang sangat luas hingga mencapai ribuan hektar. Dengan demikian diperlukan investasi modal sangat besar dan diharapkan akan diperoleh penghasilan/keuntungan yang besar. Tanaman perkebunan dapat dikelompokan umur dan hasil. Berdasarkan umur, tanaman perkebunan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: tanaman perkebunan tahunan dan tanaman perkebunan semusim a) Tanaman perkebunan tahunan Tanaman perkebunan tahunan adalah tanaman perkebunan yang hidupnya lebih dari dua tahun.Artinya sejak bibit ditanam, tumbuh menjadi tanaman kemudian dipelihara hingga diperoleh hasil panen setiap tahun. Proses penanaman cukup satu kali tetap pemanenan hasil dilakukan setiap waktu sesuai periode panen. Contoh tanaman perkebunan tahunan yaitu kelapa sawit, kakao, dan karet. b) Tanaman perkebunan semusim adalah tanaman perkebunan yang hidupnya kurang dari satu atau dua tahun. Artinya sejak bibit ditanam, tumbuh menjadi tanaman, kemudian dipelihara hingga diperoleh hasil panen satu kali saja. Proses penanaman dilakukan setiap periode setelah pemanen hasil. 21 Berdasarkan hasil, tanaman perkebunan dapat dikelompokkan menjadi: Tanaman penghasil daun, misalnya tembakau, teh Tanaman penghasil buah, misalnya kopi, coklat Tanaman penghasil getah, misalnya karet Tanaman penghasil gula, misalnya tebu Tanaman penghasil minyak, misalnya kelapa, kelapa sawit Gambar 6. Tanaman perkebunan 22 MENANYA/DISKUSI Setelah anda mengkaji jenis-jenis tanaman dan prospeknya, coba anda identifikasi tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, hias, dan tanaman perkenunan apa yang cocock di tempat anda atau tanaman apa yang bisa dikembangkan? MENGAMATI 1. Managemen Produksi Dalam usaha tanaman, aspek produksi perlu mendapatkan perhatian yang lebih dibanding aspek lain. Ini bukan berarti mengabaikan aspek lain, tetapi karena komoditas yang dikelola adalah tanaman, makhuk hidup yang begitu peka terhadap lingkungan. Aspek produksi dibedakan menjadi perencanaan produksi dan pengendalian produksi a. Perencanaan produksi Perencanaan produksi meliputi: perencanaan produk, perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi, dan pengadaan tenaga kerja. 1) Perencanaan produk Termasuk dalam perencanaan produksi adalah penentuan jenis tanaman dan jumlah tanaman. Penentuan jenis tanaman harus memperhatikan factor agroklimat. Namun, jika menggunakan green house/rumah kaca, factor agroklimat dapat dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jenis tanaman yang akan diusahakan. Dalam diskusi, hargai pendapat teman, semua berpartisipasi, jangan gaduh, dan saling menghormati 23 Dalam menentukan jenis tanaman, perlu juga diperhatikan masalah pengadaan bibitnya. Apakah tersedia dalam jumlah yang diinginkan, bagaimana kualitasnya, dan bagaimana pengadaannya. Merencanakan jumlah tanama,erlu diperhatikan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak terjadi kelebihan produk. Jumlah tanman beracuakan pada pasar. JUmlah permintaan pasar itulah yang harus dipenuhi. Dengan cara ini, efisiensi produksi akan tercapai dengan baik. 2) Perencanaan lokasi usaha Secara umum perencanan lokasi usaha harus memperhatikan: a) Aspek teknis-ekonomis Termasuk dalam aspek ini adalah biaya transportasi, baik dari pusat produksi ke lokasi sumner bahan baku atau dari pusat produksi ke pasar. Perlu juga dilihat ada tidaknya sarana jalan. Kelancaran transportasi sangat diperlukan karena produk tanaman, merupakan komoditi yang tidak tahan lama. Ketersediaan tenaga kerja, tingkatupah, peluang perluasan, harga tanah dan bangunan, serta sarana penunjang lain, seperti listrik dan air patut diperhatikan. b) Aspek iklim Aspek iklim diperlukan untuk menentukan jenis tanaman ang akan ditanam. Aspek ini meliputi suhu udara, curah hujan dan intensitas cahaya. c) Aspek agronomis Termasuk dalam aspek ini antara lain: topografi lahan, jenis dan kondisitanah, serta system drainase. Aspek 24 iklim dan agronomis sering dijadikan satu menjadi agroklimat. d) Aspek lingkungan dan social budaya masyarakat sekitar Aspek ini meliputi dukungan masyarakat di sekitar lahan, penyesuaian diri masyarakat terhadap modernisasi, pandangan masyarakat terhadap bisnis, ada tidaknya kerja sama yang saling menguntungkan, kompetisi dengan pengusaha lain, perilaku pedagang perantara, dan keadaan social ekonomi masyarakat. 3) Perencanaan standar kualitas produk Agar produk dari usaha tani mampu bersaing di pasar, diperlukan adanya standar kualitas, terutama produk yang dieksport. Biasanya standar mutu komoditi yang akan dieksport telah ditentukan oleh eksportir. b. Pengendalian produksi Pengendalian produksi terutama ditekankan pada proses produksi tanaman yang akan dibudidayakan. Proses produksi dalam bisnis tanaman menyangkut pengetahuan mengenai jenis dan sifat tanaman yang bersifat komersial, agroklimat, teknik budidaya dan penanganan pascapanen. Agroklimat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meliputi: curah hujan, suhu, cahaya dan kelemaban. Pengaruh unsure agroklimat secara rinci dilihat pada materi persyaratan tumbuh. Teknik budidaya yang dilakukan meliputi penyiapan benih, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan (penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, perlakuan khusus), pemanenan dan pasca panen. 25 MENANYA/DISKUSI Apakah anda sudah paham tentang perencanaan produksi, penentuan jenis komoditas dan perencanaan lokasi? Diskusikan bersama teman anda tentang 1. Komponen perencanaan produksi? 2. Factor yang berpengaruh terhadap penentuan jenis komoditas yang akan diusahakan? 3. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan lokasi usaha? MENGAMATI 1. Pemasaran a. Fungsi pemasaran Pemasaran dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan yang mengarahkan arus barang dari produsen ke konsumen. Dengan demikian, didalam pemasaran mencangkup kegiatan operasi dan transaksi yang terlibat didalam pergerakan, penyimpanan, prosesing, dan distribusi barang. Pemasaran dapat menaikkan nilai produk pertanian melalui pemanfaatan fungsi-fungsi pemasaran, yang dikatagorikan sebagai fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi kemudahan. Fungsi pertukaran adalah semua kegiatan yang terlibat didalam pemindahan kemilikan barang dagangan, yaitu pembelian dan penjualan. Pembelian dapat diartikan dalam arti luas, termasuk pencarian dan pengumpulan sumber penawaran, yang dapat melibatkan banyak transaksi dan banyak orang. Penjualan dalam arti luas termasuk perdagangan (pengepakan, periklanan, dan promosi), yang juga dapat melibatkan banyak transaksi dan banyak orang. 26 Fungsi fisik mencangkup penyimpanan, pengangkutan, dan pengolahan, yang memberikan nilai nyata untuk memperpanjang ketersediaan, pergerakan dan perubahan bentuk dari produk Fungsi kemudahan memungkinkan keragaan yang teratur dari fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi ini mencangkup pengkelasan (grading), permodalan, penanggungan rsiko, dan komunikasi (informasi pasar). Biaya total dari fungsi pemasaran/marketing margin dapat jauh melebihi seluruh biaya produksi b. Distribusi Pada umumnya distribusi produk-produk pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura berjalan dari produsen ke pemborong, kemudian ke pedagang pengecer, dan akhirnya barulah ke konsumen. Ilustrasi distribusi disajikan pada gambar Tindakan penyimpanan dan pengawetan merupakan upaya untuk menyelaraskan suplai yang tidak merata dengan permintaan yang relative tetap dan terus-menerus sepanjang tahun. Dengan melakukan penyimpanan dan pengawetan yang baik, maka harga produk akan tetap stabil dan berada pada tingkat yang senantiasa menguntungkan petani. Gambar 7. Saluran pemasaran utama produk sayuran dan buah-buahan di Indonesia 1 2 2 3 4 1 5 6 7 7 7 27 Keterangan 1 : dari kebun/petani 2 : ke gudang pengemasan 3 : ke pasar pwngumpul 4 : ke gudang-gudang took berantai 5 : ke pabrik pengolahan 6 : ke gudang penyimpanan 7 : ke toko eceran 1) Pedagang Pengumpul dan Borongan Transaksi yang terjadi di pedagang pengumpul dan borongan adalah sebagaimana yang diakukan oleh para tengkulak yang ahli memindahkan produk dari produsen ke konsumen. Tengkulak bertindak sebagai wakil dari pembeli sekaligus penjual. Mereka mendapat komosi dan disebut pedagang perantara atau makelar. Banyaknya pedagang perantara membuat rantai tata niaga menjadi semakin panjang, akibatnya tingkat harga yang diterima petani relative rendah dibanding dengan harga yang harus dibayar oleh konsumen. Petani Pedagang pengumpul Florist Konsumen Eksportir Konsumnen luar negeri Next >