< Previous 154 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 Gambar 195. Busana tradisional Naskah teater memiliki latar sosial budaya yang beragam. Naskah Panembahan Reso karya Rendra memiliki latar sosial budaya Jawa, naskah Puti Bungsu karya Wisran Hadi memiliki latar sosial budaya Sumatera. Busana yang dibutuhkan naskah adalah busana tradisional sesuai dengan latar sosial budaya dimana peristiwa terjadi. Pementasan teater yang mengambil naskah asing sering juga diadaptasi ke latar sosial budaya tertentu, misalnya Hamlet dipentaskan dengan latar sosial budaya Jawa. Oleh karena itu, penata busana perlu mempelajari beragam busana tradisional. 4) Busana fantasi adalah untuk mengidentifikasikan jenis busana yang lahir dari imajinasi dan fantasi perancang. Busana tidak lazim ditemui dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Busana jenis ini dimaksudkan untuk busana tokoh yang tidak riil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh bidadari, malaikat, atau dewa. Busana untuk tokoh semacam ini membutuhkan rancangan khusus sehingga membedakan dengan tokoh yang riil. 155 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 Gambar 196. Busana fantasi 5) Busana nasional yaitu busana yang menggambarkan secara khas dari suatu negara dan yang bersangkutan dengan historis. Misalnya busana tentara Jerman jaman Nazi atau tentara Jepang diperang dunia II. Gambar 197. Busana nasional 6) Fungsi Tata Busana Teater Busana yang dipakai manusia beraneka bentuk dan fungsinya. Fungsi busana dalam kehidupan sehari-hari untuk melindungi tubuh, mencitrakan kesopanan, dan memenuhi hasrat manusia akan keindahan. Busana dalam teater memiliki fungsi yang lebih komplek, yaitu mencitrakan keindahan 156 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 penampilan, membedakan satu pemain dengan pemain lain, menggambarkan karakter tokoh, memberikan efek gerak pemain, dan memberikan efek dramatik. Manusia memiliki hasrat untuk mengungkapkan rasa keindahan dalam berbagai aspek kehidupan. Tata busana teater berfungsi sebagai bentuk ekspresi untuk tampil lebih indah dari penampilan sehari-hari. Gambar 198. Busana memberikan rasa keindahan Pementasan teater adalah tontonan yang mengandung aspek keindahan. Pada era teater primitif, hasrat untuk tampil berbeda dan lebih indah dari tampilan sehari-hari telah muncul. Busana pementasan teater dibuat secara khusus dan dilengkapi dengan asesoris sesuai kebutuhan pementasan. Teater di Inggris pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth (1580–1640), memakai busana sehari-hari yang dibuat lebih indah dengan mengaplikasikan perhiasan dan penambahan bahan yang mahal dan mewah. Pementasan teater menampilkan tokoh yang bermacam-macam karakter dan latar belakang sosial. Penonton membutuhkan suatu penampilan yang berbeda antara satu tokoh dengan tokoh lain. Busana menjadi salah satu tanda penting untuk membedakan satu tokoh dengan tokoh lain. Penampilan busana yang berbeda akan menunjukkan ciri khusus seorang tokoh, sehingga penonton mampu mengidentifikasikan tokoh dengan mudah. 157 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 Gambar 199. Busana sebagai pembeda karakter Fungsi penting busana teater adalah untuk menggambarkan karakter tokoh. Perbedaan karakter busana dapat ditampilkan melalui model, bentuk, warna, motif, dan garis yang diciptakan. Melalui busana, penonton terbantu menangkap karakter yang berbeda dari setiap tokoh. Contohnya, tokoh seorang pelajar yang pendiam, rajin, dan alim, busananya cenderung rapi, sederhana, dan tanpa asesoris berlebihan. Sebaliknya, tokoh seorang pelajar yang bandel, brutal, dan sering membuat onar, busananya dilengkapi asesoris dan cara pemakaiannya seenaknya tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sekolah. Gambar 200. Busana untuk menggambarkan tokoh Tata busana memiliki fungsi memberikan ruang gerak kepada pemain untuk mengekspresikan karakter sehingga segala bentuk gerak dapat diekspresikan secara maksimal. Pemain memiliki bentuk dan karakteristik gerak berbeda dan 158 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 membutuhkan bentuk dan gaya busana yang berbeda pula. Busana bukan sebagai penghalang bagi aktivitas pemain, sebaliknya memberi keluasan gerak pemain. Dalam opera Cina, busana dirancang khusus untuk adegan perang dan akrobatik. Gambar 201. Busana memberikan ruang gerak Busana juga berfungsi memberikan efek dramatik dan mendukung dramatika adegan dalam lakon. Gerak pemain lebih ekspresif dan dramatik dengan adanya busana. Efek dramatik busana bisa muncul dari perkembangan tokoh, contoh busana tokoh yang mengalami kejayaan pada babak awal kemudian berubah busananya ketika mengalami kejatuhan. Selain itu, saat busana dipakai untuk bermain bisa melahirkan bentuk dan efek gerak tertertu yang mampu memukau. Gambar 202. Busana memberikan efek dramatik 159 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 7) Bagian-bagian Busana Pentas Kostum atau busana pementasan digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu busana dasar, busana kaki, busana tubuh, busana kepala dan perlengkapan atau accessories. a) Busana dasar yaitu bagian busana yang kelihatan atau tidak terlihat, gunanya untuk membuat indah pakaian yang terlihat. Busana ini untuk membuat efek yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan. Busana dasar bisa berbentuk korset, stagen, rok simpai atau busana untuk membuat perut gendut, pinggul yang besar atau untuk membuat pemeran tampak gemuk. Contoh yang paling sederhana yaitu pakaian badut. Gambar 203. Kostum Badut b) Busana kaki yaitu busana yang digunakan untuk menghias kaki pemeran. Busana ini bisa terdiri dari kaos kaki, sepatu (olah raga, periodisasi, klasik, modern, kesatuan atau seragam), sandal (modern, tradisional, klasik, rakyat atau keraton) sepatu atau sandal dari suku atau negara tertentu yang mempunyai ciri khas sendiri. 160 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 Gambar 204. Beragam sepatu dan sandal dari berbagai Negara. c) Busana tubuh yaitu busana yang dipakai tubuh dan kelihatan oleh penonton. Busana tubuh antara lain blus, rok, kemeja, celana, jaket, rompi, jas, dan sarung. Busana tubuh bisa berupa pakaian tradisional, busana kenegaraan, busana modern atau busana fantasi yang diciptakan untuk tujuan pementasan dengan lakon tertentu. Gambar 205. Busana body d) Busana kepala yaitu pakaian yang dikenakan di kepala pemeran, termasuk penataan rambut. Corak pakaian kepala tergantung dari corak busana yang akan dikenakan. Pakaian kepala dapat dimanfaatkan sebagai tanda atau pencitraan seorang pemain di atas pentas. Misalnya seorang raja ditandai dengan pemakaian mahkota, orang jawa dengan blangkon atau cowboy dengan topi laken. Gaya rambut juga kadang dimasukkan ke pakaian kepala 161 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 meskipun termasuk bagian dari tata rias. Busana dan tata rias sangat erat kaitannya dengan melukiskan peranan hingga kedua hal tersebut perlu diperhatikan bersama. Gambar 206. Busana kepala 5) Perlengkapan/accessories Accessories yaitu pakaian yang melengkapi bagian busana dan bukan pakaian dasar atau belum termasuk dalam busana dasar, busana tubuh, busana kaki dan busana kepala. Pakaian ini ditambahkan demi efek dekoratif, demi karakter, atau tujuan lain. Misalnya kaos tangan, perhiasan, dompet, ikat pinggang,dan kipas. Perlengkapan selain accessories adalah properties. Properties yaitu benda atau pakaian yang berguna untuk membantu akting permainan. Perbedaan antara accessories dan properties tidak begitu jelas, seringkali yang sedianya untuk properties kemudian berubah menjadi accessories begitu sebaliknya. Umpamanya, dompet yang dibawa oleh seorang pemeran hanya untuk melengkapi efek kostum adalah accessories, tetapi bila dompet tersebut digunakan untuk membantu akting maka dompet tersebut menjadi properties. Kemudian mantel dan topi yang harus ada pada tempatnya bila adegan mulai, atau dibawa pelaku lain, ini dipandang sebagai properties, tetapi kalau mantel dan topi digunakan pelaku maka disebut sebagai kostum. Jadi accessories yang dikenakan pemeran apabila tidak digunakan untuk membantu akting 162 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 permainan maka disebut accessories tetapi kalau barang itu digunakan untuk membantu permainan maka disebut properties. Begitu juga dengan busana, kalau tidak digunakan untuk main disebut properties tetapi kalau digunakan pada waktu permainan disebut sebagai kostum. Gambar 207. Accsesories dan properties 2. Alat dan Bahan Tata Busana a. Alat produksi tata busana Peralatan tata busana sangat beragam. Peralatan menyangkut teknik pemakaian dan produksi tata busana. Busana pementasan teater tidak harus diproduksi, tetapi memanfaatkan busana yang ada. Ketika busana teater harus diproduksi, maka harus melakukan tahap kerja yang panjang. Tahap kerja mulai dari menganalisis naskah, diskusi dengan sutradara, mendesain, pencarian bahan, pembuatan pola, dan menjahit. Setiap tahap membutuhkan peralatan berbeda. Peralatan pembuatan busana teater adalah: 1) Gunting Gunting untuk produksi busana, terdapat beberapa jenis dengan fungsi berbeda antara lain, yaitu: gunting kain, adalah gunting khusus untuk memotong kain. Gunting kain memiliki dua pegangan yang berbeda. Pegangan besar untuk menempatkan empat jari, sedangkan pegangan kecil untuk menempatkan ibu jari. Gunting kain tidak boleh dipakai untuk menggunting bahan lain, karena mudah tumpul. Gunting 163 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 benang, berfungsi untuk menggunting benang bagian busana yang sulit dijangkau dengan gunting kain. Gunting ini hanya memiliki satu pegangan untuk menempatkan dua jari. Gunting listrik, dipakai untuk memotong kain dalam jumlah banyak. Gunting listrik dipakai di industri busana. Gunting ini jarang dipakai untuk memproduksi busana teater di Indonesia, kecuali produksi yang besar dan membutuhkan busana dengan jumlah yang besar pula. Gambar 208. Gunting kain dan gunting benang 2) Penggaris Penggaris merupakan alat ukur yang dipergunakan untuk memproduksi busana. Penggaris yang dibutuhkan beragam ukuran dan bentuknya. Termasuk penggaris khusus yang diproduksi untuk kepentingan pembuatan busana, misalnya penggaris dressmaking untuk membentuk bagian pinggul. Gambar 209. Pengaris jahit Next >