< Previous 194 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 tinggi dari sumber suara asli. Teknik penataan suara juga diartikan menggabungkan berbagai sumber suara melalui peralatan elektronika dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan satu hasil olahan karakteristik sumber suara yang nyaman dan enak didengar. Pengolahan suara meliputi perbandingan tingkat kekerasan dan warna suara. Tingkat kekerasan suara menjadi komplek ketika berada dalam situasi dan ruang yang berbeda. Misalnya ketika dua orang terlibat dalam pembicaran dengan tingkat kekerasan suara, akan menjadi berbeda ketika berada dalam lingkungan yang berbeda. Misalnya, dua orang berbicara di ruang tamu tingkat kekerasan suara pasti berbeda dengan pembicaraan dua orang di dalam pasar atau di dekat mesin tenun yang sedang bekerja. Demikian pula dengan guru di kelas dengan jumlah siswa yang banyak dan pidato pembina upacara di lapangan upacara. Hasil penataan suara akan berakibat langsung pada pendengaran manusia, selaput pendengaran atau gendang telinga menerima getaran yang merambat melalui udara sesuai besar kecil suara yang dihasilkan sumber bunyi atau suara. Bentuk getaran adalah kerapatan dan kerenggangan udara yang disebut dengan gelombang (frekuensi) suara. Gelombang suara yang sampai pada rongga telinga dapat menggetarkan selaput gendang pendengaran dan menimbulkan rangsangan pada ujung syaraf pendengaran. Rangsangan getaran udara yang berulang-ulang dan diteruskan kepada pusat syaraf atau otak, apabila getaran yang berasal dari sumber bunyi berhasil mencapai otak melalui alat pendengaran, maka kita dapat mendengar bunyi atau suara (sound). Tingkat kekerasan suara manusia sangat terbatas untuk mencapai jarak tertentu atau area yang luas. Misalnya dalam suatu gedung pertunjukan yang luas, apakah suara seorang pemain di panggung dapat ditangkap dengan jelas oleh penonton yang duduk paling belakang?, oleh karena itu untuk mengatur tingkat kekerasan sumber suara diciptakanlah peralatan pengolah suara. Melalui rangkaian peralatan tertentu, keluaran sumber suara dapat diatur sesuai dengan tujuan penataan suara. Tingkat kekerasan suara diatur melalui volume atau level audio amplifier dalam satuan decibel (db), keras lemahnya suara diukur dari jarak tinggi dan rendahnya gelombang suara (amplitudo). Pada batas tertentu keluaran dari audio amplifier dapat merusak audio speaker, untuk menghindari hal tersebut, seorang penata suara harus melakukan pengukuran (kalibrasi) test tone 1Khz pada master out audio mixer dan audio amplifier. Test tone 1 Khz adalah untuk 195 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 memberikan perbandingan keluaran pada master out 100% atau 0 db. Jadi seberapa besar input pada peralatan tersebut, hasil keluaran tidak akan melebihi batas yang telah ditentukan. Hasil olahan suara yang tidak sempurna atau berlebihan (over modulasi) dapat mengakibatkan kerusakan komponen peralatan dan suara yang dihasilkan terpotong atau cacat. Pengolahan warna suara dilakukan melalui pengaturan perbandingan atau penyeimbangan antara frekuensi suara rendah (low atau bass), frekuensi menengah (middle atau vocal) dan frekuensi suara tinggi (high atau treble) yang ada pada audio mixer atau audio equalizer. Pemahaman terhadap rentang frekuensi suara sangat penting bagi penata suara dalam melakukan pengolahan suara. Hal ini untuk menetapkan pada frekuensi berapa yang hendak ditonjolkan dan dimana frekuensi yang hendak dikurangi. Bunyi atau suara bernada rendah pada rentang frekuensi 20 Hz – 500 Hz, midrange 500 Hz – 4000 Hz, suara bernada cenderung tinggi pada rentang frekuensi 4000 Hz – 10000 Hz, dan suara-suara yang bernada tinggi ada pada rentang 10000 Hz – 20000 Hz. Rapat renggang getaran suara dihitung dalam satuan Hertz (Hz). Sumber suara akustik cenderung dinamis, kadang datar, cepat, tinggi dan rendah. Kerapatan dan kerenggangan getaran atau gelombang ini yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya nada suara yang dijadikan dasar audio equalizer dalam pembagian atau pengelompokan warna suara (timbre). Hertz (Hz) adalah jumlah putaran atau gelombang dalam satu detik. Gelombang bergetar rapat atau cepat akan menghasilkan suara bernada tinggi, jika semakin renggang getaran atau putaran suara bernada rendah. Pemahaman antara getaran dengan putaran sering membingungkan (sebagai ilustrasi kita tarik garis datar sebagai titik tengah, gelombang kita gambarkan pada garis datar seperti gambar gunung di atas garis dan gambar gunung ke bawah garis secara bersambungan hingga sepanjang garis tergambar gunung ke atas bersambungan dengan gambar gunung ke bawah). Gambaran seperti itu disebut gelombang atau sinyal. Gelombang yang di atas garis disebut siklus positif dan di bawah garis siklus negatif. Kerapatan dan kerenggangan sinyal disebut frekuensi, dan jarak antara puncak siklus positif sampai puncak siklus negatif disebut amplitudo. Satu putaran adalah penjumlahan dari satu siklus positif dan satu siklus negatif. Jika dalam satu detik menghasilkan 10 siklus positif dan 10 siklus negatif maka jumlah getaran tersebut 20 getaran, jadi 20 196 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 getaran dibagi dua (satu putaran) sama dengan 10 putaran tiap detik (10 Hz). 2. Peralatan dan Fungsi Tata Suara Persyaratan bagi calon penata suara adalah harus memahami tentang jenis peralatan teknis tata suara. Peralatan tata suara antara lain adalah: microphone, audio mixer, power amplifier, audio speaker, dan peralatan pendukung lain. Pemahaman sangat penting bagi penata suara jika dihadapkan pada masalah teknis dilapangan. a. Microphone Prinsip kerja microphone adalah udara yang bergerak akan menggetarkan peralatan bagian dalam microphone. Getaran diubah menjadi sinyal elektrik dalam bentuk gelombang frekuensi. Microphone adalah alat yang dipergunakan untuk menangkap suara sebelum suara tersebut dapat diperdengarkan kembali melalui pengeras suara (loudspeaker). Dengan pengertian sempit, microphone adalah alat pengubah (tranduser) tegangan akustik menjadi getaran elektrik (listrik). Penggunaan microphone (multi microphone) untuk menangkap berbagai sumber suara, baik dari segi karakter, lokasi, akustik ruangan maupun situasi. Oleh karena itu dalam penataan tata suara memerlukan perencanaan yang baik, karena setiap sumber suara menghendaki microphone. Dengan demikian, selain memahami peralatan pemroses suara, penata suara harus memahami teknik penataan suara, dan memiliki mengasah citarasa bunyi atau suara. 1) Tipe atau jenis Microphone Saat ini banyak tipe atau jenis microphone yang memiliki kemampuan berbeda-beda, hal tersebut untuk memenuhi kepuasan atau cita rasa manusia terhadap suara. Untuk memenuhi kepuasan tersebut, maka diciptakan microphone untuk pidato, penyanyi dan microphone untuk instrumen atau alat musik. Setiap jenis microphone menghasilkan suara sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi. Salah satu unsur keberhasilan dalam penataan suara adalah pemilihan dan penggunaan microphone yang tepat. Tipe atau jenis microphone antara lain: a) Dynamic Microphone Microphone ini menggunakan sistim kerja magnetic dan lilitan (coil). Cara kerja microphone ini adalah ketika sumber suara menggetarkan membran, maka membran 197 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 akan bergetar bersama lilitan yang berada di tengah-tengah magnet permanent. Getaran lilitan yang memotong garis medan magnet mengakibatkan perubahan tegangan arus listrik (energi) pada kedua ujung kawat lilitan yang akan diteruskan kepada penguat amplifier. Besar kecilnya energi yang dihasilkan oleh lilitan tersebut sangat tergantung dari intensitas dan frekuensi suara yang membentur membran microphone. Gambar 228. Sistem kerja dynamik microphone b) Condensor Microphone Microphone condenser bekerja dengan perubahan reaktansi (capasitor) dan tegangan (catu daya), akibat getaran membran menimbulkan perubahan arus sesuai dengan sumber suara yang diterima oleh membran microphone. Dua lempengan logam yang dipasang saling berhadapan yang diberi catu daya memiliki sifat sebagai capasitor (c) dan perubahan salah satu lempengan akibat getaran membran menghasilkan rektansi (Xc), karena tegangan yang diberikan tetap maka arus yang mengalir menghasilkan perbedaan frekuensi capasitor (Fc) sesuai dengan kuat dan lemahnya suara yang membentur membran microphone. Condensor microphone level output rendah dan impedansi tinggi, sehingga output frekuensi responnya terpengaruh oleh panjang kabel penghubung ke 198 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 amplifier, pengoperasian microphone ini menggunakan catu daya yang cukup. Gambar 229. Condensor microphone Gambar 230. Sistem kerja condensor microphone c) Ribbon Microphone Microphone ini bekerja berdasarkan perubahan energi yang dihasilkan oleh pergerakan pita logam yang berada ditengah-tengah magnet permanent. Pergerakan pita logam yang berfungsi sebagai membran dan sebagai penghantar arus lstrik, besarnya sesuai dengan kuat dan lemah suara yang diterima oleh microphone. Microphone ini tidak tahan terhadap desis angin, dan sangat bagus untuk rekaman yang dilakukan di dalam studio rekaman (indoor). Microphone ini dilengkapi dengan selector V untuk voice, dan M untuk musik. 199 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 Gambar 231. Ribon microphone d) Microphone tanpa kabel (wireless mic) Jenis microphone ini dilengkapi dengan pemancar (transmitter) dan pesawat penerima (reciever). Cara kerja microphone ini sangat tergantung pada catudaya (bateray). Kelebihan microphone ini adalah sangat nyaman karena pemakai dapat bergerak bebas tanpa terganggu kabel microphone. Wireless microphone memiliki tiga bagian, (1) Tranduser, berfungsi mengubah sinyal akustik menjadi sinyal elektrik. (2) Transmitter atau unit pemancar, sinyal elektrik microphone diteruskan ke transmiter sebagi masukan sinyal untuk diproses dan dipancarkan atau ditransmisikan. (3) Reciever, yaitu unit penerima pancaran sinyal. Sinyal di udara yang ditangkap oleh reciever diproses sebagai masukan atau input audio mixer. Gambar 232. Wireless mic Microphone jenis ini membutuhkan frekuensi tertentu yang disebut sebagai frekuensi pembawa (carrier) untuk mengirim dan menerima sinyal. Kelemahan dari microphone ini adalah jika frekuensi pembawa juga dipergunakan oleh 200 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 peralatan lain akan terjadi saling mempengaruhi (interferensi). 2) Karakteristik Microphone Pemahaman tentang tipe atau jenis microphone belum cukup untuk melakukan penataan suara dengan baik. Penata suara wajib memiliki pemahaman tentang karakteristik microphone. Karakteristik microphone adalah hal yang berkaitan dengan bentuk fisik, kepekaan, kemampuan arah tangkap, dan kualitas suara yang dihasilkan oleh sebuah microphone. Karakteristik dari microphone Antara lain: a) Omni Directional Microphone Omni Directional microphone adalah microphone yang memiliki tingkat kepekaan terhadap sumber suara dari segala arah dengan level sama. Omni directional microphone sangat baik ditempatkan pada area penonton untuk menangkap atmosfir atau suasana yang terjadi seperti, tepuk tangan, dan teriakan penonton. Microphone omni disebut juga microphone tanpa pola arah, karena microphone jenis ini memiliki kemampuan menangkap suara dari segala arah. Jenis microphone ini kurang tepat jika dipergunakan hanya untuk menangkap satu sumber suara. Gambar 233. Pola arah omni directional microphone Microphone omni sangat baik untuk wawancara di lapangan. Misalnya kegiatan wawancara di pasar, sehingga suara hiruk pikuk pasar terdengar. Disinilah peran penata suara untuk dapat menghasilkan olahan suara dengan atmosfir atau suasana pasar, akan tetapi suara nara sumber tetap menjadi tujuan utama dari wawancara. 201 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 b) Bi directional Microphone Microphone ini memiliki tingkat kepekaan pada level yang sama dari dua arah. Kebanyakan orang mengatakan microphone stereo, tetapi sebenarnya bukan demikian. Pengertian stereo sound berbeda dengan bi directional patern, meskipun microphone ini dapat menangkap sumber suara dari dua arah yang berlawanan. Gambar 234. Pola arah bi directional microphone Kemampuan dua arah dari microphone ini sangat tepat ketika dipergunakan untuk merekam drama radio. Drama radio terkadang pemain tidak hanya dua orang dan tiap pemain memiliki kemampuan bermain drama dengan level suara yang berbeda. Maka akan menjadi masalah ketika tiap pemain menggunakan satu microphone. Semakin banyak menggunakan microphone semakin kompleks permasalahan yang timbul. Dengan memanfaatkan microphone jenis ini dapat mengurangi permasalahan tersebut, dimana pemain dapat saling melihat atau saling berhadapan dan mampu mengontrol tingkat kekerasan suara. c) Uni Directional Microphone Microphone yang hanya mempunyai kepekaan dari satu arah yaitu sumber suara yang berada di depan microphone. Microphone jenis ini adalah microphone yang memiliki pola searah dan paling banyak dipergunakan oleh penyiar, wawancara, teater dan sangat baik untuk pertunjukan musik, karena dapat membatasi intervensi suara alat musik lain. Untuk pementasan drama di luar ruangan yang memiiki tingkat kebisingan tinggi, dapat 202 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 menggunakan microphone super atau hiper cardioid (shotgun mic) dimana microphone ini memiliki kepekaan pada sudut yang sempit, sehingga dapat membatasi suara berasal dari sudut lain. Gambar 235. Pola arah uni directional Sifat umum microphone ini adalah tidak memilih sumber suara. Jadi segala sesuatu yang menggetarkan udara akan ditangkap oleh microphone sesuai dengan besar-kecil getaran udara serta tingkat sensitivitas dari jenis microphone. Setiap microphone memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan pemahaman ini diharapkan penata suara mampu memanfaatkan kelebihan dan kekurangan dari berbagai microphone untuk menghasilkan suatu penataan suara yang optimal. b. Audio Processor Audio processor merupakan peralatan pendukung pemrosesan audio untuk mendapatkan hasil olahan audio maksimal. Selain itu, audio processor dapat dimanfaatkan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan ketika proses pelaksanaan penataan suara, sepeti mengurangi noise, mengatasi umpan balik suara ke microphone (feedback) dan memperhalus hasil penataan suara. Audio processor terdiri dari: 1) Audio Equalizer Rangkaian elektronik untuk mengolah warna suara yang terbagi dalam tiga besaran warna suara low, middle, dan high frequency. Audio equalizer berfungsi untuk memperbaiki warna suara, dengan tujuan hasil keluaran atau output sesuai dengan sumber suara asli. Pengaturan frekuensi dengan menggunakan audio equalizer dapat mengurangi noise, menghilangkan feedback dan memperbaiki kualitas suara. Audio equalizer dilengkapi dengan: 203 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 a) Kabel power, yaitu kabel yang digunakan untuk menghubungkan pemroses suara dengan tenaga listrik. Standar kabel power terdiri dari tiga kabel yaitu untuk mengalirkan arus tegangan atau catu daya, nol atau netral, dan ground. b) Pin koneksi grounding, yaitu untuk mengamankan operator, peralatan dari kebocoran, lompatan listrik dan mengurangi noise. c) Sekering (fuse), yaitu untuk pengaman tegangan masuk. Sekering ditetapkan sesuai dengan tegangan tertentu dalam satuan ampere (A), dan akan putus apabila terjadi lonjakan tegangan atau terjadi hubungan pendek (konsleting). d) Tombol atau sakelar ON/OF, untuk menghidupkan dan mematikan alat. Prinsip kerja dari tombol ini adalah untuk menghubungkan atau memutus arus listrik ke rangkaian audio equalizer. e) Potensiometer input atau gain yaitu pengatur besaran tegangan sinyal input. f) Potensiometer pemroses atau pengolah suara. g) Potensiometer level atau volume, yaitu untuk mengatur besaran tegangan keluaran sinyal hasil olahan suara. h) Fader, yaitu untuk pengaturan warna suara pada frekuensi tertentu. i) Line in R dan L, yaitu koneksi untuk masukan sinyal (input). j) Line out R dan L, yaitu koneksi untuk keluaran sinyal (output) Gambar 236. Audio equalizer 2) Audio Expander atau Compressor dan Limitter Rangkaian elektronik yang dirancang secara automatic untuk memperbesar atau membatasi besaran level tegangan suara. Dua jenis peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan level atau sinyal suara. Dengan melakukan pengaturan yang tepat suara yang dihasilkan tidak berlebihan (over) atau di bawah standar (under) dan memberikan keamanan peralatan tata suara. Next >