< Previous 13 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 Gambar 11. Kesan perspektif yang ditimbulkan oleh pemakaian bayangan Gambar 12. Penggunaan garis bermakna ganda e. Teori warna Warna menjadi bagian kehidupan manusia sehari-hari dan teraplikasikan dalam berbagai perabot, pakaian, rumah, makanan dan lingkungan. Warna merupakan unsur dalam seni rupa yang sangat penting dan telah diakui sebagai salah satu wujud keindahan yang dapat dilihat oleh mata manusia. Warna yang terlihat oleh mata adalah hasil pembiasan cahaya pada prismatic yang menimbulkan spectrum warna seperti yang terlihat pada pelangi. Bila tidak ada cahaya, maka tidak akan terbentuk warna. Salah satu teori warna yang terkenal adalah lingkaran warna yang diciptakan oleh Moses Harris pada tahun 1766 yang dirangkum dari warna primer (merah, kuning, biru). Pada tahun 1793 Johann Wolfgang von Goethe dan Philip Otto Runge tahun 1810 menciptakan teori warna berdasarkan lingkaran warna tiga dimensional. 14 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 Gambar 13. Lingkaran warna Moses Harris Gambar 14. Lingkaran warna Von Goethe 15 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 Gambar 15. Lingkaran warna Philip Otto Runge Teori warna juga diciptakan oleh Edward Hering pada tahun 1878 dan Odgen Roods pada tahun 1879 yang berpedoman pada warna dasar merah, hijau, dan biru. Edward Hering dikenal sebagai seorang ahli psikologi yang banyak mengkaji warna dari sudut persepsi manusia, sedangkan Odgen Roods adalah seorang ahli fisika yang mengkaji warna dari aspek fisika. Gambar 16. Lingkaran warna Gambar 17. Lingkaran warna Edward Hering Odgen Roods Teori warna yang dikemukakan oleh Brewster, menyebutkan bahwa warna dapat digolongkan dalam tiga kelompok utama, yaitu 1) Warna primer atau warna utama yang terdiri dari warna merah, biru, dan kuning. 16 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 2) Warna sekunder atau warna campuran dari warna primer secara seimbang yang terdiri dari warna hijau (kuning dicampur biru), ungu (merah dicampur biru) dan orange (merah dicampur kuning). 3) Warna tersier adalah warna hasil percampuran warna sekunder secara seimbang. Gambar 18. Warna primer Gambar 19. Warna sekunder Gambar 20. Warna tersier Selain teori dasar tentang warna di atas, ada juga aplikasi warna untuk mencapai tingkat harmonisasi rupa. Harmoni warna terjadi dengan baik bila mempertimbangkan aspek keseimbangan, keteraturan, dan kekontrasan antara dua atau lebih jenis warna yang didekatkan satu sama lain. Aplikasi warna disebut warna 17 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 komplementer. Warna komplementer terjadi karena warna yang berseberangan. Warna komplementer yang ekstrim yaitu warna yang berseberangan secara ekstrim, misalnya hijau dan merah. Warna komplementer terpisah yaitu warna komplementer yang berdekatan, misalnya kuning dan ungu. Warna analogus yaitu warna yang berdekatan, misalnya kuning dan hijau. Gambar 21. Warna analogus Gambar 22. Warna komplementer ekstrim Gambar 23. Warna komplementer terpisah 2. Teknik Menggambar Menggambar atau drawing (Inggris) adalah kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Kegiatan menggambar berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar. Kebanyakan karya gambar adalah representasi dari ingatan atau imajinasi juru gambar (drafstman). Teknik digunakan ketika menggambar adalah; teknik garis atau linear, teknik arsir, teknik fluke atau dussel, teknik pointiliring atau titik, teknik blok, teknik aquarel dan teknik plakat. 18 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik menggambar adalah arah sumber cahaya, karena hal ini sangat penting agar hasil terlihat nyata. Penentuan arah sumber cahaya berlaku untuk teknik arsir, teknik dussel, teknik aquarel dan teknik pointiliring. Untuk teknik garis, teknik blok, dan teknik plakat tidak terlalu memperhatikan arah sumber cahaya, karena gambar berbentuk dua dimensi. Penentuan arah sumber cahaya penting karena mata manusia terbiasa melihat sesuatu yang nyata, sehingga perlu memperhatikan kedalaman intensitas gelap terang gambar. a. Teknik garis atau linear Teknik garis atau linear adalah teknik menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur utama, baik itu garis lurus atau garis lengkung. Teknik ini merupakan teknik paling mudah dan sangat fleksibel, dalam arti cara paling sederhana dan dapat dikembangkan menuju teknik yang lebih variatif. Teknik garis pada dasarnya cara menggambar objek secara outline atau garis luar saja. Objek gambar bisa bidang dan pertemuan dua bidang atau lebih. Teknik ini memungkinkan untuk menampilkan karakter garis. Contoh aplikasi teknik garis adalah gambar sketsa. Gambar 24. Teknik garis b. Teknik arsir Teknik arsir atau hatching adalah teknik gambar dan karya grafis yang digunakan untuk memberi efek warna maupun bayangan dengan membuat garis paralel atau sejajar. Jika garis paralel ditimpa dengan garis-garis paralel lain yang saling berpotongan, maka menjadi teknik cross hatching. Konsep utama teknik arsir adalah kepadatan, jumlah, dan ketebalan garis akan 19 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 sangat mempengaruhi efek bayangan yang dihasilkan. Dengan meningkatkan kepadatan, jumlah, dan jarak antar garis, maka bayangan yang dihasilkan semakin gelap, begitu juga sebaliknya. Semakin gelap bidang yang diarsir maka bidang semakin jauh dari cahaya, dan semakin terang bidang yang diarsir maka bidang tersebut dekat dengan cahaya. Teknik arsir berfungsi untuk menampilakn kesan tiga dimensi yang tidak dapat diwakili oleh garis kontur. Garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak rapat. Kontras bayangan yang menimbulkan kesan tiga dimensi dapat dicapai dengan mendekatkan dua jenis arsir yang berbeda sudut garis. Dengan cara ini, maka variasi garis akan memberikan ilusi warna, yang bila digunakan secara konsisten akan menghasilkan imaji yang realistis. Jenis arsir ada tiga, yaitu arsir biasa (hatching), arsir silang (cross hatching), dan arsir jaringan (scribbling). 1) Arsir Biasa (hatching), yaitu garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar dan seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar. 2) Arsir Silang (cross hatching), yaitu arsir yang melibatkan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang. 3) Arsir jaringan (scribbling), yaitu jenis arsiran yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visual bervariasi dengan teknik garis yang digunakan. Gambar 25. Arsir biasa Gambar 26. Arsir silang c. Teknik fluke atau dussel Teknik fluke atau dussel disebut teknik gosok, yaitu menggambar dengan cara menggosok tangan atau kertas yang sudah dibubuhi dengan serbuk pensil. Teknik ini juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam 20 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 posisi miring atau rebah. Teknik fluke atau dussel merupakan cara menggambar dengan menentukan gelap terang objek gambar. Ketika membuat bidang itu tampak gelap, maka gosokkan pensil semakin tebal, begitu sebaliknya. Alat yang bisa digunakan tidak hanya terbatas pada pensil, tetapi bisa juga menggunakan krayon, konte atau alat lain yang bisa digosokkan dan meninggalkan bekas gelap terang. Gambar 27. Hasil teknik dussel atau gosok d. Teknik pointiliring atau titik Teknik pointiliring atau titik yaitu teknik menggambar yang mempergunakan unsur titik atau point sebagai pembentuk gambar. Titik-titik dipergunakan pada saat membuat objek gambar gelap terang karena pengaruh cahaya. Teknik ini memiliki tingkat kedalaman gelap terang paling halus. Kunci utama dari teknik ini adalah bidang yang menghadap arah datang sumber cahaya akan memiliki intensitas warna yang lebih terang daripada bidang yang jauh dari sumber cahaya. Bidang yang berada dibalik bidang yang terkena cahaya, juga akan terlihat lebih gelap. Penggunaan efek kontur terputus memberikan kesan bidang tersebut merupakan bidang yang terkena cahaya paling banyak. 21 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Dasar Artistik 1 Gambar 28. Teknik titik atau pointiliring e. Teknik blok Teknik blok adalah salah satu teknik menggambar yang dilakukan dengan cara menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna, sehingga menimbulkan kesan blok. Gambar produk teknik blok adalah tampak bentuk global, sehingga terkesan seperti siluet. Gambar 29. Hasil Teknik Blok f. Teknik aquarel Teknik aquarel adalah teknik menggambar yang menggunakan cat berbahan campuran air dan menggunakan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang. Media gambar bisa menggunakan kertas, kain, 22 Direktorat Pembinaan SMK 2013Dasar Artistik 1 atau media lain. Bila menggunakan media gambar kertas, maka dapat menggunakan cat air, cat poster, maupun tinta cina atau tinta bak. Penggunaan warna, baik warna cat air, cat poster, maupun tinta, harus dicampur dengan air dengan campuran yang sangat cair. Gambar 30. Hasil teknik aquarel g. Teknik plakat Teknik plakat kebalikan dari teknik aquarel, merupakan teknik menggambar dengan menggunakan cat dan sapuan warna tebal, sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik menggambar ini menggunakan cat minyak, cat poster, ataupun cat akrilik. 3. Peralatan dan Media Menggambar Peralatan yang digunakan untuk menggambar sangat banyak. Alat bisa peralatan konvensional atau manual, bisa juga peralatan digital. Peralatan yang bersifat manual diantaranya pensil atau potlot, pena, crayon, konte, spayer air brush, dan spidol. Sedangkan peralatan digital antara lain stilus, mouse komputer dan peralatan lain yang menghasilkan efek sama seperti peralatan manual atau konvensional. Jadi segala peralatan yang bisa digunakan untuk menulis bisa digunakan untuk menggambar. a. Pensil Pensil adalah alat tulis dan gambar yang awalnya terbuat dari grafit murni. Pemakaian alat ini dilakukan dengan cara digoreskan ke media kertas. Grafit murni cenderung mudah patah karena terlalu lembut dan memberikan efek kotor saat media bergesekan dengan tangan dan mengotori tangan saat dipegang. Perkembangan selanjutnya diciptakan grafit yang dicampur dengan Next >