< Previous Aircraft Component Milling 26 E= ZN 3 37 – 39 – 41 – 43 – 47 – 49 Jumlah putaran engkol menggunakan rumus : di mana : E = jumlah putaran engkol Z = jumlah gigi pada roda gigi cacing (40) N = jumlah pembagian yang diinginkan Contoh 1 : Sebuah benda selinder, klilingnya akan dibuat 5 sisi yang sama besar, berapa putaran engkolnya ? Error! Reference source not found. Contoh 2 : Keliling sebuah benda kerja harus dibagi dalam 50 bagian yang sama. Jumlah putaran engkol tiap pembagian adalah : JadError! Reference source not found.i engkol harus diputar 4/5 putaran tiap pembagian. Untuk dapat melakukannya, kita gunakan sebuah piring pembagi dengan lingkaran lubang-lubang yang bisa dibagi 5. Lingkaran lubang yang digunakan adalah 20 atau 30 , misal yang dipilih adalah 20, Jumlah bagian engkol yang harus diputar adalah : Gambar 27 Segilima Beraturan Gambar 28 Piring Pembagi 16 Bagian pada 20 Lubang Aircraft Component Milling 27 n=40127 putaran n=40120= 13 putaran Sekarang stel guntingnya pada 16 bagian dari lingkaran 20 lubang. Lihat gambar Jika yang dipilih adalah 30 lubang, jumlah bagian engkol yang harus diputar adalah : Sekarang stel guntingnya pada 24 bagian dari lingkaran 30 lubang Lihat gambar Pembagian Diferensial Ada pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian tidak langsung, untuk itu digunakan pembagian diferensial. Misal sebuah benda kerja harus dibagi 127 bagian, jika harus dilakukan pembagian tidak langsung, digunakan piringan dengan 127 lubang. Putaran engkolnya adalah Error! Reference source not found. Piringan pembagi dengan 127 lubang tidak ada, pemecahannya adalah dengan pembagian diferensial. Untuk mendapatkan pembagian 127, harus dipilih sebuah bilangan pembagi pembantu, yang jumlah putaran engkolnya dapat dilakukan oleh piringan pembagi yang ada, misalnya 120. Maka putaran engkolnya tiap bagian adalah : Error! Reference source not found. Bila engkolnya telah diputarkan 120 kali 1/3 putaran, benda kerjanya berputar satu kali, maka benda kerja tersebut mempunyai 120 bagian, jumlah ini kurang 7 bagian, seharusnya 127 bagian. Pembagian 1/3 putaran engkol terlalu besar. 1/3 putaran engkol bisa diperkecil dengan memutar piring pembagi ke arah yang berlawanan denan putaran engkol. Hal ini dicapai dengan menggerakkan piring pembagi oleh poros roda cacing dengan bantuan roda-roda gigi tukar. Piring pembagi tidak boleh dikunci. Bila dipilih piring pembagi dengan 18 lubang untuk 1/3 putaran engkol, engkolnya harus diputar 6 jarak pembagiannya. Hal ini sama dengan 127 x 6 = 762 jarak Gambar 29 Piring Pembagi 24 Bagian pada 30 Lubang Aircraft Component Milling 28 U=4218= 73 U= 7 x 83 푥 8 =5624 setelah 127 pembagian. Tetapi benda kerjanya telah berputar satu kali setelah 40 x 18 = 720 jarak, jadi piring pembaginya kelebihan putaran 762 – 720 = 42 jarak. Dengan demikian benda kerja berputar satu putaran, piring pembagi harus berputar berlawanan arah dengan engkol sejumlah 42 bagian. Maka perbandingan roda gigi tukarnya adalah : Satu set roda-roda gigi tukar tersedia sebagai berikut : I = 24 – 24 – 28 – 32 – 40 – 48 – 56 – 64 – 72 – 86 – 100 – 127 gigi II = 24 – 24 – 28 – 32 – 36 - 40 – 44 - 48 – 56 – 64 – 72 – 86 – 100 – 127 gigi III = 24 – 28 – 30 - 32 – 39 - 40 – 48 – 48 - 56 – 64 – 68 - 72 – 76 - 86 – 96 - 100 – 127 gigi IV = 24 – 28 – 30 - 32 – 36 - 37 - 40 – 48 – 48 – 49 - 56 – 60 - 64 – 66 - 68 - 72 – 76 – 78 – 80 – 84 - 86 – 90 - 96 - 100 – 127 gigi Roda-roda gigi tukar yang dipilih Skema roda-roda gigi tukarnya seperti gambar berikut. Untuk menghilangkan kelonggaran antar roda-roda gigi tukarnya, maka pilihlah bilangan pembagi pembantu yang lebih kecil dari pembagian yang seharusnya. Gambar 30 Skema Pembagian Diferensial Aircraft Component Milling 29 E= 609o=6 69=6 1218 Pembagian Derajat Satu putaran benda kerja adalah sama dengan 360o dan dicapai oleh engkol sebanyak 40 putaran, sehingga satu putaran engkol sama dengan 360o : 40 = 9o , dengan demikian untuk mendapatan 1o gerakan benda kerja bisa dicapai dengan 2 jarak dari lingkaran pembagi pada 18 lubang ( 18 lubang dibagi 9o ), dan untuk mendapatkan 30’ gerakan benda kerja bisa dicapai dengan 1 jarak lingkaran pembagi pada 18 lubang. Contoh : Suatu piringan harus dibuat alur selebar sudut 600. Putaran engkol yang diperlukan : Jika digunakan piring pembagi dengan lubang 18 didapatkan 6 putaran engkol penuh ditambah 12 bagian pada lubang 18 dari piring pembagi. Meja Putar Meja putar adalah perlengkapan untuk penempatan benda kerja yang presisi. Memungkinkan operator untuk mengebor atau memotong benda kerja pada interval keliling yang tepat pada sumbu horizontal atau vertical. Meja putar kebanyakan dipasang mendatar, meja berputar sekitar sumbu vertical, sejajar dengan pisau pada mesin frais vertical. Alternatif pemasangan meja putar pada ujungnya (sudut 90o), sehingga putarannya sekitar sumbu horizontal. Konfigurasi begini kepala lepas bisa dipasangkan untuk memegang benda kerja di antara dua senter. Gambar 31 Pengefraisan Sudut Gambar 32 Piring Pembagi 12 Bagian pada 18 Lubang Aircraft Component Milling 30 Gambar 33 Meja Putar (Rotary Table) Aircraft Component Milling 31 Rangkuman Tugas Tes Formatif Apa saja perlengkapan mesin frais yang biasa dipergunakan di bengkel ? Bagaimana urutan proses pembuatan lubang yang besar di mesin frais, jika tidak ada pisau yang besar ? Perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk membuat benda selinder menjadi 8 (delapan) bagian yang sama ? Aircraft Component Milling 32 Proses Pengefraisan Rendah atau tingginya produktivitas kerja, tergantung pada proses pengerjaan yang benar, oleh karena itu harus diperhatikan beberapa hal berikut : Penjepitan benda kerja Pemilihan putaran pisau (RPM) Memilih Penyayatan Pengefraisan searah dan berlawanan arah Faktor yang perlu dipertimbangkan Proses pengefraisan Penyetelan Penjepitan Benda Kerja Benda kerja harus dijepit secara kuat dan aman. Jika lepas selama proses pemesinan, benda kerja akan rusak dan mungkin pisaunya pecah. Benda kerja tunggal dijepit pada ragum mesin, atau benda kerjanya dijepit pada meja mesin oleh klem dan baut klem. Untuk pemesinan beberapa bagian dengan ukuran sama perlengkapan jepit digunakan. Keuntungannya bahwa penyetelan tidak perlu setiap saat. Untuk menghemat waktu, penjepit yang sama digunakan. Ketika penyayatan satu benda kerja, benda kerja yang lain dijepit pada penjepit kedua. Metoda kerja ini disebut pengefraisan bolak-balik (reciprocal). Pengefraisan Berlawanan Arah Cara pengefraisan bisa dilaksanakan dengan dua cara, yaitu cara pertama gigi pisau bergerak berlawanan arah terhadap arah penyayatan benda kerja ( up milling / conventional milling ), cara kedua gigi pisau bergerak searah terhadap arah penyayatan benda kerja ( down milling / climb milling ). Gambar 34 Pengefraisan Alur Lurus Aircraft Component Milling 33 Dalam pengefraisan berlawanan arah, setiap gigi memulai penyayatan logam yang tipis kemudian menebal. Pada pengefraisan ini daya untuk pisau frais pada ujung penyayatan lebih besar, dan ada tendensi mengangkat benda kerja dari penjepit, juga tatalnya akan menempel pada pisau. Gambar 35 Pengefraisan Berlawanan Arah Gambar 36 Penyayatan Berlawanan Arah Aircraft Component Milling 34 Pengefraisan Searah Dalam pengefraisan searah, mengambil tatal dengan tebal maksimum pada permukaan dan menipis pada ujung penyayatan. Pengefraian searah ini didapat permukaan akhir yang lebih baik, dan sangat efisien, serta pendinginan lebih mudah. Arah gaya pemotongan pada pengefraisan searah, menekan benda kerja pada penjepit, sehingga tidak perlu yang rumit untuk memegang benda kerja, cocok untuk benda kerja tipis. Pada pengefraisan searah tatal terkumpul di belakang daerah kerja dan di luar arah pisau, menghasilkan Gambar 37 Pengefraisan Searah Gambar 38 Penyayatan Searah Aircraft Component Milling 35 permukaan akhir yang lebih baik dan tidak mungkin tatal menempel pada gigi pisau. Jalannya pisau tidak dipengaruhi oleh bagian yang sudah disayat dan bebas bergerak mengikuti ketelitian dan kekakuan mesin. Satu hal yang harus diperhatikan ialah tidak boleh ada kelonggaran dari gerakan meja yang bisa menyebabkan kerusakan pisau dan benda kerja dan permukaan yang jelek Faktor Pertimbangan eeeee. Memilih Mesin Frais Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih mesin frais, sebelum memutuskan untuk menggunakan mesin frais vertikal, mesin frais horisontal atau mesin frais universal. Kapasitas penyayatan dari pisau dan kualitas permukaan benda kerja tergantung pada ujung sayat pisau frais. Bentuk baji ini dibuat dengan cara pengefraisan. Ukuran sudutnya tergantung pada bahan. Cara penjepitan benda kerja terbaik seharusnya selalu dipelajari dengan hati-hati. Bagaimanapun adalah penting bahwa proses pemesinan harus tetap dapat diamati, sebagai contoh, pengefraisan cetakan, pekerjaan yang paling baik adalah pada mesin frais vertikal. Harus diperhatikan bahwa lubang tirus dari spindel dalam keadaan bersih dan tidak rusak. Sebelum memasang arbor-pisau ke spindel, bersihkan lubang tirus dengan kain secara hati-hati. Juga bersihkan arbornya. Hal-hal lainnya bisa diberikan dalam bentuk pertanyaan berikut : Apakah spindel mesin berputar secara baik ? Apakah gerakan meja ada kelonggaran antara poros transportir dengan murnya Apakah aliran air pendingin bekerja baik ? Apakah mesin disiapkan secara baik untuk pekerjaan ? Apakah bagian-bagian meja diklem secara baik Apakah lengan penyangga arbor dijepit secara baik ? Apakah arbor dipasang dan diklem secara aman ? Semua bagian-bagian mesin harus dikencangkan dan diklem secara baik, bila tidak, arbor tidak berfungsi secara baik dan benda kerja ukurannya akan salah. Memilih pisau yang cocok dengan benda kerja, pisau frais rata dan sejenisnya, pada permukaan selindernya, seperti pisau jari ( end mill, shell end mill ) dsb. Mempunyai ruang gigi yang lebar, juga giginya harus kuat dan memotong pada sudut spiral sedikitnya 35. Bila menggunakan gigi spiral, perhatikan bahwa gaya aksial akibat penyayatan harus ke arah spindel. Apakah pisau frais dalam kondisi yang bagus ? Next >