< PreviousDasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Linimentum Methylis Salicylas R/ Methylissalicylas Menthol Ol. Eucalypti Ol.Arachidis ad 25 ml 4 ml 10 ml 100ml L. Oculenta (Unguenta Ophthalmica / Salep Mata) Salep mata adalah salep steril yang digunakan pada mata. Pada pembuatannya bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara aseptik ke dalam tube steril.Bahan obat dan dasar salep disterilkan dengan cara yang cocok. Tube disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1150-1160C, selama tidak kurang dari 30 menit. Sebagai dasar salep sering digunakan dasar salep Oculentum simplex. Basis salep mata yang lain adalah campuran Carbowax 400 dan Carbowax 4000 sama banyak. Persyaratan salep mata : 1. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan. 2. Bahan obat yang ditambahkan ke dalam dasar salep berbentuk larutan atau serbuk halus. 3. Harus bebas dari partikel kasar dan memenuhi syarat kebocoran dan partikel logam pada uji salep mata. 4. Wadah harus steril, baik pada waktu pengisian maupun penutupan dan wadah harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Penyimpanan salep mata adalah dalam tube steril dan di tempat sejuk, dan pada etiket harus tertera “Salep mata”. Oculentum Simplex R/ Cetyl alcohol Adeps lanae Vaselini Paraffin liq. 2,5 6 51,5 100 Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP RANGKUMAN Menurut FI. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikalpada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik. Penggolongan salep dibagi menjadi beberapa kategori: 1. Menurut konsistensinya salep dibagi menjadi : a. Unguenta b. Cream c. Pasta d. Cerata e. Gel 2. Menurut Efek Terapinya, salep dibagi atas: a. Salep epidermic b. Salep endodermic c. Salep diadermic 3. Menurut Dasar Salepnya, salep dibagi atas: a. Salep hydrophobic b. Salep hydrophilic Menurut FI. IV, dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Pasta sama dengan salep yang dimaksudkan untuk pemakaian luar pada kulit, tetapi berbeda dari salep terutama dalam kandungannya. Secara umum persentase kandungan bahan padatpasta pada lebih besar. Penggolongan pasta menurut FI. Edisi IV dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: a. Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air, misalnya pasta natrium karboksimetilselulose. b. Kelompok pasta berlemak, merupakan salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi. misalnya pasta zinc oksida Menurut FI. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetika dan estetika. Krim dapat juga digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal. Gel merupakan semi padat yang terdiri dari susupensi yang dibuat dari partikel anorganik kecil atau moleku organik besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Penggolongan gel berdasarkan jenis fase terdispersi, dibagi menjadi: - Gel fase tunggal, Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP - Gel sistem dua fas Linimenta adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetika dan zat yang mempunyai sifat rubifasien, melemaskan otot atau menghangatkan dan digunakan sebagai obat luar. Pemakaian linimenta dengan cara dioleskan menggunakan kain flannel lalu diurut. Linimen dengan pembawa alkohol atau hidroalkohol berguna dalam hal rubifasien sedangkan linimen berminyak umumnya digunakan untuk mengurut/memijat. Salep mata adalah salep steril yang digunakan pada mata. Pada pembuatannya bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara aseptik ke dalam tube steril. Cara Pembuatan Salep Ditinjau Dari Zat Berkhasiat Utamanya Zat Berkhasiat Diketahui perbandingannya Padat Larut dalam dasar salep Larut dalam air Tak larut Terjadi reaksi Tidak terjadi reaksi Jumlah sedikit Banyak Sedikit Jumlah banyak Tahan panas Tidak tahan panas Kental lainnya Alkohol Tinctura Siccum (kering) Spissum (kental) Liquidum (cair) Cairan Ekstrak Air Tidak diketahui perbandingannya Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Aktivitas dan TugasMengamatiMenanyaMengumpulkan InformasiMengasosiasiMengkomunikasikanStrategi Pembelajaran Project Based LearningPenentuan Pertanyaan MendasarMenyusun Perencanaan ProyekMenyusun JadwalMonitoringMenguji HasilEvaluasi PengalamanMengamatiMenanyaMengumpulkan InformasiMengasosiasiMengkomunikasikanStrategi Pembelajaran Problem Based LearningOrientasi kepada masalahPengorganisasian MasalahMembimbing Penyelidikan Individu dan KelompokMengembangkan dan Menyajikan Hasil KaryaMenganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalahAKTIVITAS PEMBELAJARAN EVALUASI MANDIRI AKTIVITAS PEMBELAJARAN Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP 1. Apakah anda telah memahami tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru anda? 2. Selanjutnya anda diminta melakukan kegiatan sebagai berikut : Kegiatan inti (......... menit) Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah 1) Guru meminta anda secara berkelompok untuk mencari, menemukan dan menggali informasi/data yang berkaitan tentang Sediaan salep, krim, gel dan linimenta ! 2) Identifikasilah: apakah basis/dasar salep yang dapat digunakan untuk salep, krim, gel dan linimenta? Uraikan masing-masing basis/dasar salep yang digunakan! 3) Anda diminta berlatih berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking skills/HOTS) misalnya tentang sediaan semisolid sebagai sediaan untuk pemakaian sistemik 4) Guru menunjukkan beberapa foto/video, atau gambar sediaan semisolid. Anda secara berkelompok dapat juga membuat/mencari video/gambar/foto tentang cara pembuatan sediaan semisolid baik untuk skala kecil maupun skala industri! 5) Anda secara berkelompok dapat mendatangi suatu tempat pekerjaan kefarmasian seperti apotek/rumah sakit/puskemas menanyakan pelayanan sediaan semisolid ditempat tersebut. Setelah itu anda diskusikan dalam kelompok mengapa perlu ada bagian pelayanan/produksi. Dengan bimbingan seorang guru, kemudian kelompok anda mempresentasikan hasil wawancara dan pengamatan anda di depan kelas tentang berapa banyak sediaan semisolid yang disediakan di apotek/puskesmas/rumahsakit. 6) Anda dapat bertanya berbagai hal berkaitan dengan sediaan semisolid! Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP 7) Ikuti tahapan/sintaks 8). Anda akan diminta mengkomunikasikan melalui: berbagai media (Mading/Jurnal /Seminar dan media lain yang relevan). 9) Kegiatan Belajar anda diakhiri dengan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (Berdoa). Sistem Penilaian Dalam strategi pembelajaran discovery learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Sedangkan penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik. Jika bentuk penilainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam strategi pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Strategi Pembelajaran Problem Based LearningOrientasi kepada masalahPengorganisasian MasalahMembimbing Penyelidikan Individu dan KelompokMengembangkan dan Menyajikan Hasil KaryaMenganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalahDasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP 2 Benar atau salah! Pilihlah jawaban yang paling benar dari pertanyaan berikut ini! 1. Sediaan salep yang mengandung bahan padat lebih dari 50% adalah........ [ ] a. Jelly b. Pasta c. Cerata d. Cream e. Unguenta 2. Jika diinginkan kontak yang lama antara obat dan kulit yang sakit maka dasar salep yang dipilih adalah...... [ ] a. Vaselin b. Poly Etilen Glikol c. Tragakan d. Cera alba e. PGA 3. Seng oksida harus diayak sebelum dicampur basis salep pengerjaannya sesuai dengan peraturan salep yang ke…..[ ] a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat e. Lima 4. Bahan obat yang ditambahkan terakhir pada pembuatan salep adalah ….. [ ] a. Sulfur b. Acidum boricum Test FormatifDasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP c. Asam salisilat d. LCD e. Camphora 5. Berikut adalah cara pembuatan camphora pada salep yang benar …... [ ] a. Tidak dilarutkan dalam dasr salep yang dicairkan b. Dilarutkan dalam minyak lemak bila dalam resep terdapat minyak lemak c. Dilarutkan dalam air d. Dicampur bersama-sama dengan sulfur e. Dimasukkan terakhir 6. Cara pembuatan argentum proteinatum dalam salep adalah......[ ] a. Ditaburkan diatas air lalu didiamkan selama 1 jam b. Ditaburkan diatas air lalu didiamkan selama 30 menit c. Ditaburkan diatas air lalu didiamkan selama 15 menit ditempat gelap d. Dilarutkan dengan etanol e. Dilarutkan dengan air 7. Salep yang digunakan pada permukaan kulit dan berfungsi untuk melindungi kulit adalah....[ ] a. Salep epidermic b. Salep hydrophillic c. Salep diadermic d. Salep serap e. Salep endodermic 8. Dasar salep yang menggunakan campuran lilin adalah ......[ ] a. Salep d. Cerata b. Krim e. Jelly c. Pasta 9. Campuran PEG merupakan dasar salep golongan adalah......[ ] a. Dasar salep hidrokarbon b. Dasar salep dapat dicuci dengan air c. Dasar salep larut dalam air d. Dasar salep lemak e. Dasar salep serap Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP 10. Berikut adalah bahan obat yang pengerjaannya menurut peraturan salep ketiga adalah......[ ] a. Resocinol b. Tanin c. Sulfur d. Metyl salisylas e. Ichtyol Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Jawaban Tes Formatif (Benar – Salah) NO JAWABAN 1 B 2 A 3 C 4 D 5 B 6 C 7 A 8 D 9 C 10 C Kunci Jawaban Test FormatifNext >