< PreviousDasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP 4 5 0,15 0,1 0,25 0,12 0,25 0,12 Dalam mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang pasien mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut. B. Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul Keuntungan bentuk sediaan kapsul. 1. Bentuk menarik dan praktis 2. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak. 3. Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus. 4. Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien. 5. Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya. Kerugian bentuk sediaan kapsul. 1. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan 2. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul 3. Tidak untuk Balita 4. Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul) C. Cara Pengisian Kapsul Yang dimaksud kapsul disini adalah kapsul keras. Kapsul gelatin keras terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam / induk yaitu bagian yang lebih panjang (biasa disebut badan kapsul) dan bagian luar /tutup. Kapsul demikian juga disebut Capsulae Operculatae dan kapsul bentuk ini diproduksi besar-besaran di pabrik dengan mesin otomatis. Umumnya ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk untuk memberikan penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya dilekatkan, untuk mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi, selama transportasi dan penanganan. Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin. (1) Dengan tangan Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup. Gambar 2.3: Pengisian kapsul dengan tangan (2) Dengan alat bukan mesin Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang bergerak. Caranya : Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak. Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas film. Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup. Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Gambar 2.4: Pengisian kapsul dengan alat bukan mesin (3) Dengan alat mesin Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut , perlu dipergunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga sedikit serta keseragamannya lebih terjamin. Gambar 2.5: Pengisian kapsul dengan mesin D. Cara penutupan kapsul Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang biasa yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan campuran air – alkohol Untuk menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti diatas. Cara paling sederhana ialah menambahkan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Caranya oleskan sedikit Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP campuran air-alkohol atau larutan Gom 2% pada tepi dalam tutup kapsul, kemudian ditutup sambil diputar lalu diamkan beberapa lama dan capsul tetap pada posisi berdiri. Untuk melihat adanya kebocoran kapsul tersebut kapsul diletakkan diatas kertas saring kemudian gerakkan ke depan dan ke belakang hingga menggelinding beberapa kali. Apabila kapsul tersebut bocor akan meninggalkan noda pada kertas. Didalam pabrik yang besar penutupan kapsul dilakukan secara otomatis . Sebagai cairan penutup pada umumnya larutan gelatin yang diberi tambahan zat warna, sehingga kapsul yang telah ditutup akan kelihatan semacam pita yang berwarna. Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu pabrik. E. Cara Membersihkan Kapsul Salah satu tujuan dari pemberian obat berbentuk kapsul adalah untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obatnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul harus bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul. Untuk itu kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih sebelum diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan tangan . Caranya letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol ) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih. F. Pengisian Bahan Obat Cair ke Dalam Cangkang Kapsul Keras (1) Zat-zat setengah cair/cairan kental Misalnya ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya banyak yang jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka dapat dibuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru dimasukkan kedalam cangkang kapsul keras dan direkat. (2) Cairan-cairan Untuk cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak melarutkan gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung dimasukkan dengan pipet yang telah ditara.Sesudah itu tutup kapsul harus ditutup (di seal) supaya cairan yang ada didalamnya tidak bocor atau keluar. Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap , kreosot atau alkohol yang akan bereaksi dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan kedalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP berdiri pada sebuah kotak, kemudian cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak lurus, setetah itu tutup. Cairan yang kurang beratnya dari 1 gram, dapat diteteskan langsung kedalam cangkang kapsul memakai pipet, jika tidak sampai terjadi kesalahan yang lebih besar dari 5%. Kalau sekiranya jumlah tetesannya tidak diketahui (yang umumnya tidak diketahui karena meupakan suatu campuran), dapat dicoba untuk sebuah cangkang kapsul yang seharusnya berisi sejumlah gram, berapa tetesannya, untuk selanjutnya diteteskan dengan jumlah yang sama dengan pipet dan cara yang sama pada tiap-tiap cangkang lainnya. Untuk mencegah kekurangan, bahan-bahan cair ini biasanya dilebihkan 10-20% atau perhitungan bahan obat untuk capsulnya dilebihkan satu atau dua capsul G. Faktor – Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut : (1) Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis) Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa atau amylum (bahan inert netral) akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya. (2) Mengandung campuran eutecticum Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya dicampur. (3) Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol. (pemecahan sudah dibahas diatas ) (4) Penyimpanan yang salah Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut. Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan : dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering) Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP dalam wadah plastik yang diberi pengering dalam blitser / strip alufoil H. Evaluasi/Pengujian Sediaan Kapsul (1) Keseragaman Bobot Menurut FI. III, dibagi menjadi dua kelompok , yaitu : Kapsul berisi obat kering Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B. Bobot rata-rata kapsul Perbedaan bobot isi kapsul dalam persen ( % ) A B 120 mg atau lebih lebih dari 120 mg 10% 7,5% 20% 15% Kapsul berisi obat cair atau pasta Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%. (2) Waktu Hancur Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama Desintegration Tester. Alat terdiri dari : Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Rangkaian keranjang yang terdiri dari 6 tabung transparan yang panjang masing – masingnya 77,5 mm + 2,5 mm dengan diameter dalam 21,5 mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, kedua ujungnya terbuka. Ujung bawah tabung dilengkapi dengan suatu kasa baja tahan karat dengan diameter lubang 0,025 inchi (ukuran 10 mesh nomor 23). Gelas piala berukuran 1000 ml yang berisi media cair. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak kurang 2,5 cm dari dasar wadah. Thermostat yang berguna untuk memanaskan dan menjaga suhu media cair antara 35o – 39o C. Alat untuk menaikturunkan keranjang dalam media cair dengan frekuensi 29 kali hingga 32 kali per menit. Caranya : Masukkan 1 kapsul pada masing-masing tabung di keranjang. Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, gunakan air bersuhu 37 o + 2 o sebagai media kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan lain dalam masing – masing monografi. Naik turunkan keranjang didalam media cair lebih kurang 29 – 32 kali per menit. Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul. Bila 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna. Dalam FI IV waktu hancur kapsul tidak dinyatakan dengan jelas, namun menurut FI. III,kecuali dinyatakan lain waktu hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit. Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Gambar 2.6. Desintegration tester (3) Keseragaman Sediaan Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak. (4) Uji Disolusi Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi. Gambar 2.7. Disolution tester Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP Rangkuman Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Berdasarkan bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras (capsulae durae, hard capsul ) dan kapsul lunak (capsulae molles, soft capsul). Perbedaan kapsul keras dan kapsul lunak Kapsul keras Kapsul lunak - terdiri atas tubuh dan tutup - tersedia dalam bentuk kosong - isi biasanya padat, dapat juga cair - cara pakai per oral - bentuk hanya satu macam - satu kesatuan - selalu sudah terisi - isi biasanya cair, dapat juga padat - bisa oral, vaginal, rectal, topikal - bentuknya bermacam -macam Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 ukuran terkecil. Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5 Untuk hewan : 12 11 10 Keuntungan bentuk sediaan kapsul. 1. Bentuk menarik dan praktis 2. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak. 3. Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus. 4. Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien. Dasar-Dasar Kefarmasian Jilid 2 1 PENUTUP 5. Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya. Kerugian bentuk sediaan kapsul. 1. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan 2. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul 3. Tidak untuk Balita 4. Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul) Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu: a. Dengan tangan b. Dengan alat bukan mesin c. Dengan alat mesin Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang biasa yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan campuran air – alkohol. Kapsul yang terisi oleh bahan obat kemudian dilakukan evaluasi/pengujian untuk mengetahui sediaan kapsul tersebut memenuhi syarat atau tidak. Jenis Evaluasi/pengujian yang dilakukan diantaranya adalah: a. Keseragaman Bobot b. Waktu Hancur c. Keseragaman Sediaan d. Uji Disolusi Next >