< Previous120 (1) sampai tiga (3) hari setelah diberi penyuntikan hormon kedua (2), maka induk sapi akan menunjukkan gejala birahi. c. Pengamatan Setelah dibiarkan1- 3 hari, amati penampilan eksterior dan tingkahlakunya Data pengamatan 1 No Hal-hal yang diamati Sapi tanpa di beri hormon Sapi ditambah hormon ( ya/ tidak ) ( ya/ tidak) 1 Penampilan eksterior - Vulva - Lendir - warna 2 Perilaku - diam sewaktu didekati dan dikawini temannya - suka kencing - gelisah - nafsu makan rendah - menyendiri - menggesek-gesekkan tanduknya Kegiatan-4 Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi Kesimpulan hasil identifikasi: .......................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................... Guru Mata Pelajaran Kelompok (...........................................) (..............................) 121 Kegiatan - 5 Mengkomunikasikan Presentasikan hasil kerja kelompok anda di depan teman-teman !. Apakah ada tanggapan/masukan/sanggahan dari hasil kerja kelompok anda ?. Bandingkan dengan hasil temanmu. Buat laporan hasilnya ! b. Pubertas Pada beberapa jenis Ternak (waktu :2 x - JP) Pubertas atau dewasa kelamin adalah periode dalam kehidupan makhluk hidup jantan atau betina dimana proses reroduksi mulai terjadi, yang ditandai oleh kemampuan untuk pertama kalinya memproduksi benih. Pubertas merupakan batasan umur atau waktu hewan betina secara fisik dan fisiologis siap untuk melakukan perkawinan dan berkembang biak. Pada hewan betina pubertas ditandai dengan terjadinya estrus/birahi dan ovulasi. Pubertas lebih jelas terlihat pada hewan betina dibandingkan dengan hewan jantan. Pubertas atau dewasa kelamin terjadi sebelum dewasa tubuh tercapai. Sebelum pubertas, saluran reproduksi dan organ-organ reproduksi perlahan-lahan bertambah dalam ukuran dan secara fisiologis belum berfungsi. Perkembangan dan pertumbuhan tubuh hewan penting artinya bagi perkembangan fungsi kelamin hewan betina. Apabila suatu umur atau bobot tubuh tertentu telah dicapai maka hewan betina akan mengalami estrus dan ovulasi. Secara normal, pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi adalah proses yang bertahap pada individu baru. Perkembangan dan pendewasaan alat reproduksi sapi menjadi tiga tingkatan. Tingkat pertama, pendewasaan kelenjar hipofise sebagai penghasil hormon reproduksi pada umur 3-6 bulan. Kedua, pendewasaan 122 ovarium sebagai pengasil sel telur dan hormon pada umur 6-12 bulan. Tingkatan terakhir, pendewasaan uterus sebagai tempat perkembangan embrio pada saat bunting, perkembangan organ ini tidak pernah sempurna sebelum mencapai umur tiga tahun atau lebih. Pubertas pada hewan betina ditandai dengan estrus yang terjadi secara tiba-tiba sehingga sangat menyolok perubahannya. Pubertas biasanya terjadi apabila berat dewasa tubuh hampir tercapai dan kecepatan pertumbuhan mulai menurun. hewan-hewan muda tidak boleh dikawinkan sampai pertumbuhan badannya memungkinkan suatu kebuntingan dan kelahiran normal. Sapi-sapi dara sebaiknya dikawinkan berdasarkan ukuran dan berat, bukan berdasarkan umur. Mekanisme timbulnya pubertas dikontrol secara fisiologis yang melibatkan gonad dan kelenjar adenohifpofise, maka pubertas dipengaruhi oleh hormon, genetik, nutrisi, dan lingkungan 123 Kegiatan -1 Data Pengamatan 1. No Materi informasi Hasil informasi 1 Pengertian pubertas ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... 2 Fase pertumbuhan folikel ...................................................................................... ...................................................................................... ...................................................................................... PERTEMUAN KE 12 - 13 Mengamati: 3. Lakukan pengamatan dengan cara mencari informasi lewat buku/ internet/ modul dan lainnya tentang : a. Pengertian pubertas b. Pertumbuhan follikel c. Hormon-hormon yang berperan dalam pubertas d. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pubertas e. Umur pubertas f. Pubertas pada ternak jantan 4. Pelajari uraian materi tentang pubertas pada beberapa jenis ternak dalam buku teks siswa dibawah ! 124 No Materi informasi Hasil informasi ..................................................................................... 3 Hormon-hormon yang berperan dalam pubertas ..................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... 4 Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pubertas .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... 5 Umur pubertas pada berbagai jenis ternak .................................................................................... ................................................................................... ................................................................................... .................................................................................... 6 Pubertas pada ternak jantan ....................................................................................... ...................................................................................... ...................................................................................... ..................................................................................... Lembar informasi 1. Pengertian Pubertas adalah umur atau waktu dimana organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan berkembang. Pubertas atau dewasa kelamin didefinisikan sebagai kondisi dimana organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan perkembangbiakan dapat terjadi. Dapat pula dikatakan bahwa pubertas merupakan usia ketika ternak mencapai kemampuan untuk melepaskan gamet dan memanifestasikan perilaku seksual urutan lengkap. 125 Pubertas tidak menandakan kapasitas reproduksi yang normal dan sempurna. Pubertas pada hewan jantan ditandai dengan kesangupan berkopulasi dan menghasilkan sperma yang motil disamping perubahan-perubahan alat kelamin sekunder. Sedangkan pada hewan betina ditandai dengan adanya estrus dan ovulasi. Estrus dan ovulasi pertama pada hewan betina disertai oleh kenaikan ukuran dan berat organ reproduksi secara cepat. Pubertas terjadi sebelum dewasa tubuh tercapai, sehingga hewan muda harus menyediakan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Semua ternak akan mencapai dewasa kelamin (pubertas) sebelum dewasaa tubuh tercapai. Hal ini memberikan petunjuk agar tidak akan mengawinkan ternak betina pada waktu munculnya tanda-tanda berahi yang pertama (pubertas), karena seandainya mengawinkan ternak terlalu cepat maka si betina akan mengandung dengan kondisi badan masih dalam proses pertumbuhan. Dengan demikian tubuhnya harus menyediakan makanan untuk pertumbuhan dirinya dan untuk pertumbuhan anaknya yang kandungnya. Hendaknya perkawinan yang pertama waktunya harus ditangguhkan sampai tubuhnya cukup dewasa untuk mengandung anak. Pubertas terjadi ketika gonadotropin (FSH dan LH) diproduksi pada level yang cukup tinggi untuk memulai pertumbuhan folikel, pematangan oosit, dan ovulasi. Folikel bertumbuh dapat dideteksi beberapa bulan sebelum pubertas. 2. Pertumbuhan folikel Folikel adalah struktur berisi cairan yang merupakan tempat pertumbuhan sel telur (oocyte). Bagian penutup dari folikel 126 mengandung sel-sel yang memproduksi hormon betina (estrogen) dinamakan Estradiol 17 beta. Pada garis besarnya ovarium terbagi atas dua bagian yaitu korteks dan medulla. Korteks terdiri atas stroma yang padat, dimana terdapat folikel-folikel dengan sel telurnya. Folikel terletak di korteks ovarium dan dibagi menjadi dua berdasarkan tipe fungsinya, yaitu primordial (nongrowing) dan folikel yang tumbuh (growing). Folikel dalam pertumbuhannya mengalami 4 tahap, yaitu : a. Folikel primer Folikel primer merupakan suatu sel besar, dimana dalam tiap folikel terdapat oosit yang dikelilingi oleh suatu lapis tunggal dari sel-sel folikel dan disebut membrana granulosa . Folikel primer ini terjadi sejak ternak betina masih dalam kandungan. Letak folikel primer ini berada langsung di bawah kulit ovarium atau tunika albugenia. b. Folikel sekunder Folikel sekunder letaknya agak jauh dari permukaan ovarium. Sel-sel granulosanya lebih banyak dan ovumnya dilapisi oleh pembungkus tipis yang disebut membrana vitelina. c. Folikel tertier Folikel tertier merupakan perkembangan dari folikel sekunder, dimana sel-sel granulosanya tampak lebih besar dan letaknya jauh dari korteks ovarium. Pertumbuhan sel granulosa antara bagian luar dan bagian dalam tidak sama menyebabkan terbentuknya rongga atau antrum-antrum yang semakin lama besarnya bertambah sehingga membentuk menjadi satu antrum yang besar. 127 d. Folikelde Graaf Ova didalam folikel primer semakin besar. Sel-sel folikel berganda menjadi beberapa lapis, hingga membentuk folikel yang masak. Dalam folikel de Graaf ini ovum terbungkus oleh masa sel yang masak yang disebut cumulus ooporus. Ovum bersama cumulus ooporus menonjol kedalam ruang antrum yang penuh dengan cairan folikel. Cairan folikel ini mengandung hormon estrogen. Sel-sel granulosa yang membungkus ovum disebut corona radiata. Folikel de Graaf setelah membentuk sejumlah cairan terus membesar dan mendorong ke arah permukaan ovari. Folikel yang telah dewasa akan pecah pada lokasi stigma untuk melepaskan ovum selanjutnya yolk dikelilingi oleh membrane vitellin. Folikel de Graaf yang matang terdiri atas: 1) Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus 2) Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum, pada perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor follikuli. 3) Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel lebih kecil dari pada sel granulosa. 4) Di luar teka interna ditemukan teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak. 3. Hormon yang berperan dalam pubertas Pertumbuhan dan perkembangan organ-organ kelamin betina pada waktu pubertas dipengaruhi oleh hormon-hormon gonadotropin dan hormon-hormon gonadal. Ada 3 hormon penting dalam masa pubertas ternak betina, diantaranya adalah : 128 a. Estradiol b. FSH c. LH Pada masa pubertas ini terjadi perubahan-perubahan pada hormon tersebut yaitu : 1) Estradiol Estradiol disekresikan cukup dini yaitu ketika masih janin, ketika dalam rahim. Yakni pada hari ke-60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada domba yaitu pada usia 30 – 50 hari. Estradiol merupakan sumber jaringan interstisial dalam ovarium dalam kehidupan janin. Estradiol ini menjadi tidak efektif setelah lahir. Setelah kelahiran estradiol dihasilkan setelah sekresi FSH dan LH. 2) FSH dan LH Sekresi FSH dan LH mulai disekresikan setelah umur 1 ½ – 2 bulan kehamilan pada sapi. Sekresi mereka berhenti sebelum 2 bulan pada sapi dan 1 bulan (sebelum kelahiran) pada domba. Setelah kelahiran FSH dan LH disekresikan ditingkat rendah pada sapi selama 3 bulan,1 bulan pada domba dan 6 – 7 tahun pada manusia. Periode rendahnya tingkat FSH dan LH ini disebut periode bayi. Lalu hewan masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkat FSH dan LH mulai meningkat. Ada 2 alasan kenapa FSH dan LH meningkat. Pelepasan FSH ke dalam aliran darah menjelang pubertas menyebabkan folikel-folikel pada ovarium mulai tumbuh. Folikel yang tumbuh dari folikel primer menjadi folikel sekunder dan folikel tersier, yang akhirnya matang menjadi folikel de Graaf. Ovarium beratnya menjadi bertambah dan kemudian 129 menghasilkan hormon estrogen yang akan disekresikan ke dalam aliran pembuluh darah. Estrogen akan menyebabkan saluran reproduksi tumbuh dan berkembang, sedangkan pengaruh LH menyebabkan ova yang telah matang akan diovulasikan ke tuba uterina. Awal pubertas pada hewan betina disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar adenohipofise ke dalam pembuluh darah dan bukan produksi hormon-hormon tersebut secara tiba-tiba. Pada hewan yang belum dewasa kelamin terbukti mengandung hormon-hormon gonadotopin pada hewan-hewan betina muda immatur akan menyebabkan ovarium dan saluran reproduksi memberikan respon dengan terjadinya estrus dan ovulasi. Hormon estrogen dihasilkan dari folikel yang berfungsi mengatur tingkah laku yang ditimbulkan selama siklus estrus berlangsung. Hormon estrogen ini akan meningkat menjelang estrus. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan tingkah lakuternak betina yang dapat menerima pejantan. Hormon lainnya seperti FSH dan LH, kedua hormon ini diproduksi di kelenjar hipofisa dan diatur oleh GnRH. FSH berfungsi merangsang pematangan sel telur dan pembentukan hormon estrogen dan LH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi. Hormon progesteron yang dihasilkan oleh CL adalah hormon utama yang bertanggungjawab terhadap kebuntingan. Progesteron berperan dalam mempertahankan kebuntingan hingga masa akhir kebuntingan yang mempertahankan kebuntingan adalah plasenta. Hormon lain yang terlibat dalam siklus estrus adalah Oxytocin, ketika diketahui bahwa kuda betina tersebut tidak mengalami kebuntingan maka Next >