< Previous226 gambar–gambar atau video tentang jenis–jenis penyakit menular pada ternak unggas, penyebab dan gejala–gejalanya. 7. Lakukan praktik pengamatan terhadap kondisi ternak unggas yang ada di dalam kandang tentang ada atau tidaknya gejala–gejala yang berkaitan dengan penyakit menukar pada ternak tersebut. 8. Gunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan. 9. Lengkapi hasil pengamatan yang telah anda lakukan dengan wawancara terhadap pengelola budidaya ternak tersebut atau sumber lain yang relevan. 10. Bandingkan hasil pengamatan yang anda lakukan dengan gambar atau video yang telah anda pelajari dengan teliti. 11. Adakah penyakit menular yang diderita ternak unggas yang ada di dalam kandang? 12. Lakukan diskusi kelompok tentang hasil pengamatan dan wawancara serta pengamatan terhadap gambar atau video yang telah anda lakukan. 13. Setelah selesai melakukan kegiatan praktik, bersihkan kembali tempat kegiatan praktik dan peralatan yang digunakan seperti sedia kala. 14. Kembalikan alat dan bahan sisa ke tempat semula. LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK IDENTIFIKASI JENIS–JENIS PENYAKIT MENULAR PADA TERNAK UNGGAS 227 Kelompok :............................ Kelas: .......................... No Nama Jabatan Dalam Kelompok HASIL PENGAMATAN Pengamatan pada gambar dan video No Jenis Penyakit Penyebab Gejala sakit yang ditimbulkan 1 2 3 4 5 Pengamatan pada ternak yang ada di dalam kandang Jenis ternak yang diamati : .................................................................................................................. 228 No Gejala–gejala sakit yang dapat diamati Kemungkinan penyakit yang diderita 1 2 3 4 5 Kegiatan 4: MENGOLAH INFORMASI / MENGASOSIASI Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi, dan praktik tentang penyakit menular pada ternak unggas yang telah anda lakukan, buatlah kesimpulan tentang: 1. Penyakit menular pada ternak unggas yang disebabkan oleh virus! 229 Kegiatan 5: MENGINFORMASIKAN Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi, praktik dan asosiasi tentang jenis–jenis penyakit menular pada ternak unggas yang telah anda lakukan: 1. buatlah laporan tertulis secara kelompok! 2. buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok! PERTEMUAN KE 12, 13 dan 230 c. Penyakit Menular pada Aneka Ternak. 1) Penyakit menular yang disebabkan oleh Virus a) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Babi Penyebab Penyakit : Sebagaimana sudah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya tentang penyakit menular pada ternak ruminansia, bahwa Penyakit mulut dan kuku (PMK), disamping menyerang ternak ruminansia juga menyerang ternak babi. Penyakit ini disebabkan oleh picorna virus. Virus PMK mempunyai 7 tipe yaitu tipe-tipe A,O,C, Asia 1 dan SAT 1,2 dan 3, dan telah diketahui banyak subtipe yang pengenalannya semula didasarkan pada perbedaan kelakuan sub tipe-sub tipe. Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit akut dan sangat menular. Gejala sakit : Lesu, nafsu makan rendah demam, suhu tubuh dapat mencapai 41°C Penderita enggan berdiri, kalaupun berdiri tanpa banyak gerakan MENGAMATI: 1. Lakukan pengamatan tentang kemungkinnan adanya penyakit menular yang terjadi pada sekelompok aneka ternak di dalam kandang yang ada di sekolah! 2. Pelajari uraian materi tentang jenis–jenis penyakit menular pada aneka ternak berikut ini: 231 Penurunan bobot badan salivasi meningkat, terbentuk busa disekitar bibir dan saliva meleler menggantung (hiper salivasi) karena erosi pada bagian selaput lendir mulut dan lidah pembentukan lepuh–lepuh, yang kemudian berkembang menjadi erosi pada bibir sebelah dalam (selaput lendir mulut), langit–langit, gusi, lidah bagian samping dan belakang, diantara kuku dan lekuk koroner kaki Gambar 62. Gejala-gejala babi terinfeksi PMK, timbul lepuh bagian mulut dan kuku. Sumber: http://www.aasv.org/shap/issues/v9n5/v9n5p239.html Cara pencegahan dan pengobatan penyakit : Vaksinasi, dilakukan pada ternak yang sehat. Vaksinasi juga dilakukan pada pemindahan ternak dari daerah tersangka dan tertular ke suatu daerah Daerah terjangkit, tertutup bagi keluar masuknya ternak. Alat angkut atau alat lainnya dihapushamakan sebelum meninggalkan daerah 232 Virus PMK pada jerami tahan 1 bulan dan yang terbungkus protein tahan berbulan-bulan Pembunuhan ternak yang sakit dan ternak yang berkontak dengan ternak yang sakit adalah cara yang terbaik untuk memberantas PMK, tetapi hal ini membutuhkan biaya yang besar, cara ini hanya dapat dilakukan pada keadaan yang khusus seerti daerah wabah Ternak penderita atau tersangka PMK diijinkan untuk dipotong. Ternak tersebut saat diangkut ke RPH dan dagingnya boleh diperjualbelikan setelah dilayukan 24 jam, akan tetapi tulang, jerohan/viscera, kaki dan kepala harus direbus terlebih dahulu, kulitnya boleh diangkut keluar RPH dalam keadaan kering sempurna dan setelah direbus. Pengobatan terhadap penderita PMK dengan serum dan antibiotika tidak memperoleh hasil yang memuaskan karena hanya untuk mengobati infeksi sekunder saja. Hal yang tidak kalah pentingnya yang masih berkaitan dengan pencegahan penyakit adalah : Laporan Dinas Peternakan kepada Dirjen Peternakan dan Pemda, tentang terdapatnya kejadian pertama PMK Melakukan pemeriksaan dan peneguhan PMK oleh laboratorium yang berwenang Pernyataan dari pihak Dirjen Peternakan dan Pemda tentang terdapatnya/bebasnya statu daerah terhadap PMK b) Penyakit Parainfluinza pada Kuda Penyebab Penyakit : 233 Pada kegiatan belajar sebelumnya tentang penyakit menular pada ternak ruminansia juga telah dibahas tentang penyakit Parainfluinza. Penyakit ini disebabkan oleh virus parainfluenza-3 (PI-3). Selain menyerang Kuda, virus ini juga menyerang ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau, bahkan dapat menyerang manusia. Gejala Sakit : Gejala-gejala yang terlihat pada penderita yaitu : demam ringan tampak lesu terjadi konjungtivitis selalu keluar air mata (lakrimasi) keluar ingus cair ternak betina dapat mengalami keguguran pada akhir kebuntingan Cara pencegahan dan pengobatan penyakit : Penyakit parainfluinza dapat dicegah melalui program vaksinasi. Kolostrum juga merupakan antibodi yang baik sampai pedet berumur 6 bulan. Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk menanggulangi infeksi sekunder. c) Penyakit Cacar pada Kuda PenyebabPenyakit : Pada kegiatan belajar sebelumnya tentang penyakit menular pada ternak ruminansia telah dibahas tentang penyakit cacar. Penyakit cacar disebabkan oleh virus cacar. Selain berjangkit pada ternak kuda juga berjangkit pada ternak ruminansia seperti sapi, domba, kambing, bahkan pada manusia. 234 Gajala sakit : Pada awalnya yang tampak pada penderita adalah kenaikan suhu badan sedikit di atas normal. Pada ambing dan puting terdapat lepuh–lepuh yang berwarna merah tua, kemudian terbentuk gelembung–gelembung gelembung–gelembung tersebut akan mengempis dalam waktu 1 minggu, kemudian terbentuk luka berwarna coklat tua. Penentuan diagnosis penyakit didasarkan pada gejala klinis yang timbul dan jika perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Cara pencegahan dan pengobatan penyakit : Pada kejadian penyakit yang masih ringan, cacar dapat diobati dengan campuran antara tinctura yodium dengan gliserin dengan perbandingan 50% : 50%. Dapat juga menggunakan salep sulfa. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memisahkan ternak yang sakit dari kelompok ternak yang sehat, menjaga kesehatan dan kebersihan pekerja, kandang dan peralatan serta lingkungan. d) Penyakit Anjing Gila (Rabies) Penyebab Penyakit : Penyakit Rabies dikenal juga dengan nama penyakit anjing gila. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Selain menyerang anjing diketahui juga dapat menyerang hewan lain seperti kucing, kera, babi, sapi dan kerbau. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penderita atau jilatan hewan penderita pada luka hewan sehat yang terbuka. Virus masuk melalui ujung saraf, kemudian menyebar ke saraf pusat, dan sampai ke jaringan otak. Virus tersebut akan 235 berkembang biak dan merusak sel – sel otak. Rabies termasuk kelompok penyakit Zoonosis, yang dapat menular jga pada manusia. Gejakla sakit Gejala sakit yang ditimbulkan karena penyakit rabies ini antara lain: Anjing atau hewan lain yang terinfeksi penyakit rabies ditandai dengan sifat ganas yang tidak terkendali Suka menggigit hewan lainnya dan manusia Memperlihatkan kegelisahan yang luar biasa Sering gaduh dan berteriak dengan suara yang ganjil (aneh) Nafsu makan hilang Apabila didekati kananan, makanan tersebut hanya diendus saja. Sebaliknya penderita suka mengunyah benda–benda keras disekelilingnya Pada tingkat selanjutnya penderita sering kejang–kejang otot, kelumpuhan kerongkongan, pengeluaran air liur dan akhirnya mati. Penentuan diagnosis selain berdasarkan gejala klinis yang timbul juga diperkuat debgan pemeriksaan laboratorium. Next >