< Previous236 Gambar 63. Anjing yeng terinfeksi penyakit rabies. Sumber: http://lontaradhygita.wordpress.com/2011/10/13/kenali-dan-cegah-rabies/ Cara pencegahan dan pengobatan : Jika penyakit sudah timbul maka pengobatan tidak akan dapat menolong. Upaya pencegahan terbaik adalah dengan cara : Semua hewan piaraan seperti anjing, kucing, kera divaksinasi anti rabies secara teratur Sebaiknya anjing diikat dan tidak dibiarkan berkeliaran Segera melapor jika diduga ada anjing uang terinfeksi rabies e) Cacar Unggas pada Kalkun, Burung Merpati dan Angsa Penyebab Penyakit : Pada kegiatan belajar sebelumnya tentang penyakit menular pada ternak unggas, juga telah dibahas tentang Penyakit Cacar Unggas. Penyakit ini disebabkan oleh virus Borreliota avium. Penyakit ini menyerang ayam, itik, kalkun, angsa dan burung merpati. Penularan penyakit terjadi melalui kontak langsung 237 antara unggas sakit dengan unggas yang sehat, melalui luka, atau melalui keropeng kulit yang tercemar penyakit dan termakan ayam sehat. Penularan juga dapat terjadi karena gigitan nyamuk. Diawali dengan gigitan nyamuk terhadap unggas yang sakit, kemudian berganti minggigit unggas yang sehat sehingga bibit penyakit akan berpindah ke unggas yang sehat dan menyebabkan infeksi penyakit. Penyakit ni biasanya terjadi pada saat kondisi tubuh menurun akibat kekurangan vitamin A. Gambar 64. Terjadi Lesi pada kepala anak kalkun karena penyakit cacar unggas. Sumber: http://www.fao.org/docrep/003/t0756e/t0756e08.htm 238 Gejala sakit : Gejala–gejala yang timbul akibat penyakit cacar unggas adalah : Timbul bintil–bintil kecil berwarna kelabu pada daerah kulit yang tidak ditumbuhi bulu, seperti pada jengger, pial, kelopak mata, lubang hidung, dan kaki. Bintil–bintil tersebut lambat laun membesar, berisi nanah dan akhirnya membentuk keropeng besar. Ini yang disebut dengan cacar unggas (Fawl Pox) Infeksi dapat menyebar ke daerah farink, mata dan sinus sehingga unggas akan banyak mengeluarkan cairan dari hidung dan mata. Ini yang disebut dengan Diphteria avium. Biasanya banyak menimbulkan kematian pada anaka ayam Nafsu makan berkurang Produksi telur turun Cara pencegahan dan pengobatan penyakit : Pengobatan cacar dilakukan dengan mengolesi bintil bintil dengan air karbol. Biasanya bintil–bintil tersebut menjadi kisut dan mengering dan terkelupas sendiri. Jika penyakitnya parah disarankan ayam dipotong dan dikubur. Untuk menghindari terjadinya infeksi sekunder dapat diberi antibiotik. Pencegahan dapat dilakuan beberapa tindakan sebagai berikut : Ayam diberi suntikan vitamin A Menjaga sanitasi kandang Melakukan vaksinasi melalui wing-web, skarifikasi, folikel bulu atau air minum. f) Penyakit Marek pada kalkun, dan angsa Penyebab Penyakit : 239 Penyakit marek atau Marek Disease, telah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya tentang penyakit menular pada ternak unggas. Penyakit Marek dikenal dengan banyak nama, antara lain penyakit Polyneuritis, Fowl paralysis, Neurolympomatosis gallinarum, Galloping leukosis, Ocular paralysis, dan Skin leukosis. Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong Herpes- virus. Penyakit marek selain menyerang kalkun dan angsa juga diketahui banyak menyerang ayam, itik dan burung puyuh. Penularan terjadi melalui udara, mekanis, dan melalui kumbang. Penyebaran secara mekanis terjadi oleh perantara pakaian, kendaraan, peralatan kandang, kantong pakan dan sebagainya. Penularan melalui kumbang diketahui terjadi oleh adanya kumbang jenis Alphitobius diaperinus, yang berperan sebagai carrier. Gambar 65. Pembesaran syaraf brakhialis akibat terserang Marek Sumber: Koleksi Akoso,BT.(1993) 240 Gejala Sakit : Berdasarkan organ yang diserang, penyakit marek dapat dibedakan menjadi 4 macam dan setiap jenis memiliki gejala–gejala yang berbeda–beda. Jenis penyakit marek dan gejalanya adalah : Tipe neural Tanda–tanda penyakit marek jenis ini adalah jengger pucat, kelumpuhan pada sayap dan kaki, ayam tampak lumpuh dengan posisi kaki yang khas yaitu satu menjulur ke depan dan yang lainnya menjulur ke belakang. Tipe Visceral Penyakit marek tipe Visceral, menyerang organ tubuh di dalam rongga perut, misalnya hati, ginjal, teste, ovarium dan limpa. Warna organ–organ tersebut menjadi pucat, hati membesar 2–4 kali lipat dari keadaan normal dan banyak dijumpai tumor. Gejala ini sulit dibedakan dengan gejala penyakit limphomatsis. Tipe Ocular Penyakit marek tipe ocular ditandai dengan adanya kebutaan pada mata, atau iris dan mata tampak berwarna kelabu. Pupil mata menyempit, lonjong. Pandangan ayam menjadi kabur sehingga sulit menemukan tempat pakan dan minum. Tipe Kulit Penyakit marek tipe kulit memperlihatkan gejala adanya tumor di bawah kulit dan otot. Pada kulit paha terlihat folikel–folikel bulu menjadi benjol–benjol. Berdasarkan kejadiannya penyakit marek dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyakit marek klasik dan penyakit marek 241 akut. Penyakit marek klasik, pada umumnya menyerang saraf, dan menimbulkan kematian yang rendah. Penyakit marek akut, menyebabkan membesarnya hati, ginjal, limpa, proventrikulus, testes, ovarium, jantung dan kulit pada folikel bulu. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian 10–30% dan jika dalam keadaan mewabah dapat menyebabkan kematian 60–80%. Diagnosis penyakit marek dapat ditentukan berdasarkan gejala klinis, dan pemeriksaan laboratorium. Gejala–gejala penyakit marek di lapangan sering kali dikaburkan dengan gejala penyakit leucosis kompleks dengan tanda–tanda yang hampir sama. Cara pencegahan dan pengobatan penyakit : Pengobatan sampai saat ini belum ada. Pencegahan melalui vaksinasi. Vaksinasi dilakukan pada anak ayam sedini mungkin agar segera timbul kekebalan pada tubuh ayam. Selain vaksinasi, juga dapat dilakukan pencegahan secara terpadu, diantaranya : Menjaga sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya Menjaga ayam agar tidak stres Tidak memelihara ayam yang berbeda umur dalam satu kandang Membasmi insekta terutama larva dan kumbang dewasa Alphitobius diaperinus yang berperan sebagai carrier penyakit marek Mencegah masuknya burung liar dan ayam yang diliarkan ke dalam komplek kandang Menempatkan kandang anak ayam jauh dari ayam dewasa Memusnahkan bangkai ayam yang terinfeksi penyakit marek g) Ensefalomielitis Unggas pada Kalkun Penyebab Penyakit : 242 Penyakit AE telah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya tentang penyakit munular pada unggas. Nama lain penyakit AE (Avian Encephalomyelitis) adalah Ensefalomielitis Unggas atau Epidemic Tremor. Selain menyerang Ayam juga menyerang Kalkun, burung merak dan burung puyuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari golongan RNA yaitu corona virus. Virus ini dapat bertahan sampai 4 minggu dalam faeses penderita. Penularan virus AE terjadi melalui berbagai cara diantaranya melalui induk unggas yang terinfeksi virus sehingga akan menyebar ke anak unggas. Penyakit AE umumnya terjadi pada anak unggas umur 2–3 minggu. Penularan juga dapat terjadi melalui pakan dan air minum yang tercemar virus AE. Gejala sakit : Gejala–gejala sakit yang ditimbulkan dari penyakit ini berbeda sesuai dengan cara penularannya. Penyakit yang ditularkan melalui telur tetas, maka anak unggas akan memperlihatkan gejala–gejala klinis sebagai berikut : Ungas mengantuk Sempoyongan (ataksia) Terlihat gejala tremor (gemetaran) pada kepala dan leher Kelumpuhan pada kedua kaki yang tampak terjulur ke samping Diakhiri dengan kematian, yang disebabkan dehidrasi dan kelaparan karena ayam tidak bisa minum dan mematuk pakan Gejala penyakit AE di lapangan sering dikacaukan dengan gejala penyakit defisiensi vitamin E, B1, B2, penyakit ND, penyakit marek, dan penyakit rakhitis serta penyakit encephalitis yang disebabkan virus, bakteri maupun jamur. 243 Cara pencegahan dan pengobatan : Pengobatan Penyakit AE belum ada. Unggas yang sakit sebaiknya dibunuh dan dibakar, unggas yang sehat diberi vitamin dan antibiotik untuk mencegah kemungkinan adanya infeksi sekunder. Pengendalian yang disarankan adalah melaksanakan program vaksinasi. 2) Penyakit Menular yang disebabkan oleh Bakteri a) Penyakit Antrax pasa Kuda dan Babi Penyebab Penyakit : Antrax disebabkan oleh bakteri Bachillus anthraxis. Bakteri ini bentuknya panjang terbungkus kapsul. Bakteri ini membentuk spora sehingga ia mampu bertahan hidup dalam segala cuaca dan dalam waktu bertahun–tahun. Bakteri ini juga bisa hidup dalam suasana anaerob sehingga apabila mereka terbenam kedalam lapisan tanah tergenang air, dicangkul atau dibajak maka akan terangkat keatas. Penyakit antrax selain dapat menyerang kuda dan babi, juga banyak diketahui menyerang sapi, kerbau, domba dan kambing. Penyakit menyerang dengan sangat cepat dengan masa inkubasi 1–9 hari. Kuman masuk ke tubuh ternak melalui tanah, air dan pakan. Infeksi melalui tanah merupakan cara penularan yang perlu diperhatikan karena pada musik kemarau ternak mengkonsumsi pakan yang tercemar debu/tanah yang mengandung spora antrax. Antrax merupakan jenis penyakit zoonosis, artinya dapat menular dari ternak ke manusia atau dari manusia ke ternak. Penyakit dapat menular melalui makanan, kontak langsung atau 244 melalui alat pernapasan. Sumber penularan yang sangat penting adalah ketika manusia menkonsumsi daging ternak penderita antrax. Penderita dapat meninggal dunia kurang lebih 2–4 hari setelah mengkonsumsi daging ternak yang sakit. Gejala sakit : Gejala klinis yang timbul pada ternak yang menderita penyakit antrax antara lain : pada penyakit yang per akut, terjadi kematian dalam waktu singkat dari beberapa menit sampai beberapa hari badan ternak menjadi lemah (tak bertenaga) demam (suhu badan tinggi), denyut nadi cepat, sesak napas, kejang, tidak ada nafsu makan sering ditandai dengan keluarnya darah dari lubang–lubang tubuh Limpa membesar, dan rapuh Diagnosis penyakit ditentukan berdasarkan riwayat penyakit antrax di suatu kandang yang pernah terjangkit penyakit antrax. Perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan membuat biakan kuman. Cara pencegahan dan pengobatan penyakit : Indakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain : dilarang memotong dan mengkonsumsi daging ternak yang menderita penyakit antrax ternak yang sakit segera diisolasi, dan dibuatkan lubang 2–2,5 meter untuk mengubur kotorannya bangkai ternak harus dibakar dan dikubur sedalam 2 m mensucihamakan semua peralatan, kandang dan pakaian orang–orang yang merawat ternak sakit 245 Ternak yang sudah tertular diobati dengan antibiotik, diantaranya penisilin, streptomisin, dan tetrasiklin. Pengobatan dengan antibiotik diketahu efektif, namun untuk melakukan pengobatan perlu konsultasi dengan dokter hewan atau dinas peternakan setempat. b) Tuberkulosis pada Kuda dan Babi Penyebab Penyakit : Penyebabnya adalah kuman Mycobacterium tuberculosis, yang dibagi dalam tiga tipe yaitu tipe-tipe human, bovin dan avier. Ketiga tipe tersebut dibedakan berdasarkan spesies yang dapat diserang kuman. Sifat khusus kuman dalam biakan dan keganasannya. Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari ternak ke manusia atau sebaliknya. Penularan penyakit terjadi melalui saluran pernapasan, pencernaan atau kontak langsung. Ternak yang sakit dapat mengeluarkan sputum (dahak) yang berbahaya bagi ternak lain yang sehat atau manusia yang berada di sekitar penderita. Jika terjadi infeksi kuman masuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan terjadinya lesio, karena di tempat ini kuman akan berkembang biak. Lesio lokal juga dapat terjadi di organ pencernaan baik karena infeksi primer maupun infeksi sekunder. Bila terjadi infeksi akut, perluasan penyakit ke berbagai organ tubuh lainnya akan cepat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan kematian ternak penderita dalam waktu beberapa minggu. Dalam keadaan kronis, ternak dapat terkena penyakit tuberkulosis tanpa menunjukkan gejala klinis. Oleh karena itu Next >