< Previous346 HASIL PENGAMATAN Pengamatan pada gambar dan video No Jenis Penyakit Penyebab Gejala sakit yang ditimbulkan 1 2 3 4 5 Pengamatan pada ternak yang ada di dalam kandang 347 Jenis ternak yang diamati : .................................................................................................................. No Gejala–gejala sakit yang dapat diamati Kemungkinan penyakit yang diderita 1 2 3 4 5 Kegiatan 4: MENGOLAH INFORMASI / MENGASOSIASI Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi, dan praktik tentang penyakit tidak menular pada ternak ruminansia yang telah anda lakukan, buatlah kesimpulan tentang: 1. Penyakit tidak menular pada ternak ruminansia yang disebabkan karena infeksi! 2. Penyakit tidak menular pada ternak ruminansia yang disebabkan karena gangguan metabolisme! 3. Penyakit tidak menular pada ternak ruminansia yang disebabkan karena keracunan! 4. Penyakit tidak menular pada ternak ruminansia yang disebabkan karena faktor lain! 348 Kegiatan 5: MENGINFORMASIKAN Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi, praktik dan asosiasi tentang jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak ruminansia yang telah anda lakukan: 1. buatlah laporan tertulis secara kelompok! 2. buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara kelompok! PERTEMUAN KE 18, 19 dan Kegiatan 1: MENGAMATI 1. Lakukan pengamatan tentang kemungkinnan adanya penyakit tidak menular yang terjadi pada sekelompok ternak unggas di dalam kandang yang ada di sekolah! 2. Pelajari uraian materi tentang jenis–jenis penyakit tidak menular pada ternak unggas berikut ini: 349 b. Penyakit pada Ternak Unggas yang Tidak Menular 1) Penyakit yang tidak menular karena infeksi a) Omphalitis Penyebab Penyakit Omphalitis atau radang puser, disebabkan oleh infeksi dari berbagai kuman, misalnya bakteri coli, Staphylococcus, Pseuodomonas dan sebagainya. Radang puser umunya terjadi pada anak ayam, kalkun, dan ungggas lainnya, yang menetas di dalam mesin tetas yang kondisinya kurang baik, terutama kelembabannya rendah dan sanitasinya buruk. Gejala sakit Penyakit berlangsung akut dengan tanda–tanda sebagai berikut: Anak ayam menjadi lesu, kepala terkulai, dan menggerombol di sekitar pemanas Pusar membengkak, terdapat keropeng Terjadi kematian pada hari ke 3–10 setelah anak ayam menetas. Cara pencegahan dan pengobatan Tindakan penngobatan belum ada obat yang efektif, langkah terbaik adalah pencegahan yang dapat dilakukan dengan beberapa cara : Selalu memeriksa suhu dan kelembaban mesin tertas secara teratur Melakukan desinfeksi pada mesin tetas sebelum digunakan 350 Melakukan seleksi telur tetas dengan baik, telur tetas harus bersih b) Botulisme Penyebab penyakit : Botulisme disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum. Kuman biasanya terdapat di dalam pakan yang sudah busuk, atau bangkai binatang. Keracunan ini disebut dengan Limberneck, karena menimbulkan gejala kelemahan leher yang khas. Botulisme terjadi pada ayam dan itik serta unggas lainnya. Keracunan terjadi karena unggas memakan makanan kaleng yang sudah rusak/busuk atau bangkai dan larva serangga yang ada di dalamnya. Gejala sakit Gejala–gejala yang ditimbulkan karena penyakit botulisme adalah: Unggas menjadi lesu dan lemah secara tiba–tiba Terjadi kelumpuhan yang khas pada leher, sayap dan kaki, sehingga leher terkulai lemas, sayap menggantung sampai di lantai, sehingga unggas tidak mampu berdiri Bulu mudah rontok bila dicabut Terjadi diare encer, berwarna putih kehijauan Kematian terjadi tiba–tiba setelah beberapa jam timbul gejala Cara pencegahan dan pengobatan Pemberian antitoksin dapat membantu mengatasi penyakit, namun demikian efek perlindungan dari antitoksin tersebut tidak timbul secara cepat. Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara : Tidak memberikan makanan kaleng yang sudah rusak/busuk 351 Menjaga kebersihan kandang Jika terdapat bangkai segera dikubur atau dibakar 2) Penyakit yang tidak menular karena gangguan metabolisme a) Defisiensi Vitamin A Penyebab penyakit Defisiensi Vitamin A, berarti ternak kekurangan vitamin A. Gejala sakit Gejala yang timbul akibat kekurangan vitamin A adalah : Pada anak ayam Pertumbuhannya terhambat Anak unggas tampak lesu, lemah dan bulunya kusut Terjadi ataksia atau gangguan dalam pergerakannya Terjadi radang mata, dalam kelopak mata terjadi eksudat yang menggumpal seperti keju, keluar cairan dari kubang hidung, dan terjadi verophtalmia, yaitu kornea mengering dan rusak Pada ayam dewasa Ayam tampak pucat dan lesu Terjadi luka pada kulit dan sekitar mata Mata bengkak dan selalu berair Terjadi keratinasi jaringan epitel Timbul lesia pada selaput lendir di beberapa bagian tubuh Dijumpai adanya timbunan asam urat dalam ginjal dan saluran kencing Produksi dan daya tetas menurun. 352 Cara pencegahan dan pengobatan Pencegahan dan pengobatan dilakukan dengan cara pemberian pakan yang sebagian tersusun dari bahan pakan sumber vitamin A, diantaranya minyak ikan, jagung kuning, kacang–kacangan dan sayuran hijau, atau penggunaan feed suplemen vitamin A. b) Devisiensi Vitamin D Penyebab penyakit Defisiensi Vitamin D, berarti ternak unggas mengalami kekurangan vitamin D. Vitamin D yang dimaksud adalah bentuk vitamin D3 (Cholecalciferol). Vitamin D diperlukan dalam pembentukan tulang karena dapat mengatur penyerapan Ca dan P. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakir rachitis. Gejala sakit Gejala yang timbul akibat kekurangan vitamin D adalah : Tampaka adanya kekejangan, berjakannya sukar dan kaku Bulu tampak kasar Pertumbuhan terhambat Jika kekurangan vitamin D berlangsung lama, kaki menjadi lemah, bengkok dan mudah patah karena pertumbuhan tulang tidak sempurna Persendian membesar disertai rasa sakit, sehingga ayam malas bergerak Pada ayam yang sedang bertelur gejala yang ditimbulkan adalah : Kulit telur tipis Produksi telur menurun Ukuran telur kecil 353 Daya tetas rendah Dalam waktu lama menyebabkan tulang dada menjadi lunak sehingga ayam tidak bisa berjalan Cara pencegahan dan pengobatan Ayam yang selalu hidup di dalam kandang mengalami kekurangan vitamin D. Pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan yang sebagian tersusun dari bahan pakan sumber vitamin D, atau pemberian feed suplemen vitamin D. c) Devisiensi Vitamin E Penyebab penyakit Vitamin E disebut juga dengan nama Tocopherol. Defisiensi vitamin E, berarti unggas mengalami kekurangan vitamin E. Gejala Sakit Kekurangan vitamin E pada ayam masa pertumbuhan dapat menimbulkan penyakit dengan gejala–gejala sebagai berikut : Terlihat tanda–tanda abnormal pada susunan saraf pusat (gejala encephalomalasia). Penyakit ini juga dikenal dengan nama Crazy Chick atau anak ayam gila. Anak ayam kehilangan kontrol tehadap gerakan – gerakannya, dan kadang–kadang tidak dapat berjalan. Timbul gejala diathesis exudatio, yaitu penimbunan cairan bening di jaringan bawah kulit, terutama di dada dan perut. Terjadi hiperaemia, yaitu penimbunan banyak darah sehingga berwarna kemerah–merahan dan penimbunan darah putih pada jaringan pengikat 354 Terjadi dystrophia muskuler, yaitu otot mengkerut dan mengecil Terjadi gangguan reproduksi. Pada induk menyebabkan daya tetas telur menurun dan pada unggas jantan terjadi degenerasi testes yang menyebabkan kemandulan. Gambar 73. Ayam yang kekurangan vit E . Kepala ayam tertarik kebelakang Sumber: Akoso,BT.(1993) Cara pencegahan dan pengobatan Pencegahan dan pengobatan kekurangan vitaamin E dilakukan dengan cara pemberian pakan yang sebagian tersusun dari bahan pakan sumber vitamin E, misalnya kecambah, sayuran, rumput, jagung, atau penggunaan feed suplemen vitamin E. d) Devisiensi Vitamin K Penyebab 355 Defisiensi vitamin K, berarti unggas mengalami kekurangan vitamin K. Vitamin K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin, yaitu zat esensialyang dibutuhkan untuk pembekuan darah secara normal. Devisiensi vitamin K juga dapat terjadi karena penggunaan obat–obat sulfa dan antibiotik sehingga menghambat bakteri di dalam saluran pencernaan untuk membentuk vitamin K. Gejala sakit Unggas yang mengalami kekurangan vitamin K, menunjukkan gejala–gejala sebagai berikut : Mengalami pendarahan yang sukar berhenti jika terjadi luka Terjadi perdarahan di seluruh tubuh, misalnya pada dada, kaki, rongga perut, permukaan usus dan kulit Ayam muda lebih mudah menderita kekurangan vitamin K Pada ayam dewasa dapat menyebabkan telur yang dihasilkan adalah telur yang kekurangan vitamin K, sehingga anak ayam yang menetas akan mengalami pendarahan yang tidak dapat berhenti apabila luka Pencegahan dan pengobatan Pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan yang sebagian tersusun atas bahan pakan sumber vitamin k, misalnya sayuran hijau, tepung ikan dan tepung daging atau penggunaan feed suplemen vitamin K. e) Defisiensi Vitamin B1 Penyebab Penyakit Defisiensi vitamin B1, berarti unggas mengalami kekurangan vitamin B1. Vitamin B1 atau thiamin adalah vitamin yang Next >