< Previous44Kelas XI SMA/SMKmarah, kalau kita yakin mereka memang bersalah, ingatkan lagi. Walau sampai keluar air mata karena sangat sedihnya, tetaplah bermohon kepada mereka untuk berubah sikap.Walau mungkin orangtua sampai khilaf lalu memukul kita, jangan menyesal dan putus asa. Kita harus terus mencoba. Kalau orangtua dibiarkan terbiasa berbuat salah yang berulang-ulang, bisa merugikan kita semua.k. Merawat Orangtua yang Sakit Orangtua dalam merawat kita, kadang-kadang sampai melupakan kebutuhan dan kesehatannya sendiri. Kadang-kadang kita mendapati orangtua kita sakit. Mereka butuh perhatian dan kasih sayang anaknya yang tulus dan sungguh-sungguh. Kita harus mengerahkan segala daya upaya untuk mengobati mereka. Kita harus menjaga orangtua dengan baik, menyelimutinya jangan sampai kedinginan, menyuapi jangan sampai kurang asupan gizi, mengurut, membelai, dan menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka.Bila ternyata penyakit mereka bertambah parah, harus ditambah pula perhatian dan kasih sayang kita. Jangan ditinggalkan barang sekejap pun. Pagi, petang, siang, dan malam penuhi kebutuhannya dan jaga mereka dengan baik. Singkatnya, kita harus merawat orangtua seumur hidup mereka.Mengzi berkata, ”Memelihara masa hidup orangtua itu belum cukup dinamai pekerjaan besar. Hanya segenap pengabdian mengantar kewafatannya barulah dapat dinamai pekerjaan besar”. (Mengzi. IV B: 13)8. Kisah Anak Berbaktia. Laku Bakti Raja ShunWanzhang bertanya, “Shun ketika mengerjakan sawah, sering menangis dan berseru kepada Tian Yang Maha Esa. Mengapakah ia menangis dan berseru demikian?” Mengzi menjawab, “Ia menyesali diri”.45Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti1. Wanzhang berkata, “Kalau dicinta ayah bunda, dalam kegembiraan tidak boleh melupakan diri; kalau dibenci ayah-bunda, meskipun harus bersusah payah, tidak boleh menyesalinya. Mengapakah Shun menyesal?” “Changxi pernah bertanya kepada Gong Minggao, ‘Hal Shun mengerjakan sawah, saya telah mendengar penjelasan dengan mengerti; tetapi hal ia menangis dan berseru kepada Tian Yang Maha Pengasih serta ayah-bundanya, saya belum dapat mengerti.’ Gong Minggao berkata, ‘Sungguh engkau tidak akan mudah mengerti.’ Menurut Gong Minggao, hati seorang anak yang berbakti sungguh berat kalau sampai tidak mendapat cinta orangtuanya. (Shun tentu berpikir). ‘Aku dengan sekuat tenaga membajak sawah, inilah wajar bagi seorang anak. Tetapi kalau ayah dan ibu sampai tidak mencintai diriku, orang macam apakah aku ini?”2. “Setelah raja (Yao) menyuruh sembilan orang putera dan dua orang puterinya beserta para pembantunya, menyediakan lembu, kambing, dan gudang-gudang harta untuk melayani Shun di tengah sawah, para siswa di dunia juga datang kepadanya. Raja menginginkan ia membantu mengatur dunia untuk kemudian mewariskan tahta kepadanya; tetapi karena belum dapat bersesuaian dengan ayah-bundanya, ia masih merasa sebagai seorang miskin yang tidak mempunyai tempat kediaman untuk pulang”. (Shijing. I.12)3. “Disukai oleh para siswa di dunia adalah keinginan setiap orang; tetapi hal itu belum dapat meredakan kesedihannya. Keelokan wajah adalah keinginan setiap orang, ia telah beristerikan kedua orang puteri raja (Yao); tetapi hal itu belum juga meredakan kesedihannya. Kekayaan adalah keinginan setiap orang, ia sudah memiliki kekayaan di dunia ini; tetapi hal itu tidak cukup pula meredakan kesedihannya. Kedudukan tinggi ialah keinginan setiap orang, kedudukannya sudah sebagai raja; tetapi hal itu belum cukup juga untuk meredakan kesedihannya. Disukai para siswa, beristri elok, kaya dan berkedudukan tinggi ternyata semuanya itu 46Kelas XI SMA/SMKbelum dapat meredakan kesedihannya; karena menurut ia, hanya setelah dapat bersesuaian dengan ayah-bunda, barulah dapat lepas dari kesedihannya.4. “Biasanya orang pada waktu muda selalu terkenang kepada ayah-bundanya, setelah mengenal keelokan wajah, ia rindu kepada kekasihnya; setelah berkeluarga, ia terkenang kepada anak-istrinya dan setelah memangku jabatannya terkenang kepada rajanya; bahkan kalau tidak mendapatkan raja yang mau menerimanya, ia dengan penuh nafsu mengusahakan. Tetapi orang yang besar rasa baktinya, sepanjang hidupnya akan tetap terkenang kepada ayah-bundanya. Dalam usia 50 tahun masih terkenang kepada ayah-bundanya, hal itu kulihat nyata pada diri Shun Agung”. (Mengzi. VA: 1-5)b. Memasak Obat untuk IbuDikisahkan baginda Han Wendi yang bernama Heng, putera ketiga baginda Han Gaozhu, beliau pertama diangkat sebagai raja pengganti setelah permaisuri Liuhe menyingkirkan raja Liulu. Para menteri menyambut raja pengganti menerima jabatan serta kekuasaan tertinggi dan beliau adalah raja suci pertama dari tiga generasi sebelumnya.Beliau sangat memperhatikan kesehatan ibunya, meskipun sudah menjadi kaisar kerajaan yang besar. Ketika ibu suri sakit, selama tiga tahun Wendi tidak pernah tidur nyenyak bahkan malam hari tidak pernah melepaskan ikat pinggang pakaiannya sehingga setiap saat dapat menerima pejabat yang melapor.Setiap kali beliau memasak sendiri obat untuk ibunya, sebelum diberikan selalu dicicipi terlebih dahulu. Laku bakti dan Cinta - Kasih Wendi berkenan kepada Huangtian, ibunya sembuh dari sakitnya. Peristiwa ini tersebar sampai empat penjuru lautan, sehingga rakyat terharu dan patuh terhadap kepemimpinan beliau.47Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertic. Menyejukkan dan Menghangatkan Tempat TidurHuangxiang terlahir pada zaman dinasti Han akhir, dia adalah seorang anak perempuan yang pandai dan memiliki sifat bakti. Ketika Huangxiang berusia 9 tahun, ibunya meninggal dunia dan sekarang dia hidup bersama ayahnya.Siang malam ia memikirkan kasih sayang seorang ibu, ia sangat sedih walau nasihat ayah dan orang sekitarnya tak henti-hentinya menghibur dirinya namun itu semua tidak mengurangi kesedihannya.Kepada ayahnya ia juga sangat menaruh perhatian. Saat datang musim panas, maka pada tiap malam menjelang tidur, ia mengipasi tempat tidur sehingga ayahnya merasa sejuk dan nyaman. Bila musim dingin tiba, tubuhnya menghangatkan selimut dan tempat tidur, sehingga ayahnya dapat tidur dengan tidak kedinginan. Demikian ia lakukan terus-menerus tiada rasa jemu.Liuhe yang menjadi pembesar daerah itu, ketika mendengar prilaku Huangxiang ia sangat terkesan maka disebar-luaskan perilaku semangat bakti itud. Menangis di Depan Makam IbunyaWangbo hidup di Kerajaan Wei, ia adalah seorang yang sangat berbakti. Ibunya dimakamkan di pinggiran hutan. Semasa hidupnya Ibu Wangbo sangat takut bila mendengar suara halilintar. Bila ada suara halilintar, Wangbo buru-buru datang ke makam ibunya sambil berlutut dia berkata “Jangan takut, Bo ada di dekat ibu” Demikian ia lakukan sebagai ungkapan bakti yang tulus.Setelah berkeluarga, Wangbo hidup sebagai guru, dan saat mengajar murid-murid membaca Kitab Sanjak yang berbunyi: “Sungguh menderita ayah-ibu yang melahirkan dan merawat aku dengan susah payah”, tanpa terasa Wangbo meneteskan air mata, tidak bisa menahan haru.Melihat kejadian ini, para murid meminta dia menghentikan pengajarannya agar tidak merasa sedih lagi. 48Kelas XI SMA/SMKCarilah referensi ayat suci dari kitab Sishu, Liji, dan Xiao Jing terkait dengan perilaku-perilaku berikut:1) Cepat Tanggap. 2) Berpamitan, melapor, dan hidup teratur. 3) Melakukan yang baik, meninggalkan yang buruk. 4) Menjaga kesehatan jasmani dan rohani. 5) Menghadapi orang tua yang khilafAktivitas 2.3Tugas Kelompok Penilaian DiriTujuan• Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:1. Mengetahui penerapan perilaku bakti di rumah.2. Sejauh mana penghayatan akan pentingnya perilaku bakti kepada orangtua.Petunjuk• Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap berikut ini!SS = Sangat SetujuST = SetujuRR = Ragu-raguTS = Tidak Setuju49Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiNoIntrumen PenilaianSSSTRRTS1Pamit dengan mengucapkan salam saat meninggalkan rumah.2Melapor dan mengucapkan salam ketika tiba di rumah.3Bila dipanggil orangtua segera menjawab dan menghadap.4Menerima nasihat orangtua dengan baik.5Melayani kebutuhan orangtua dengan sungguh-sungguh.6Fokus dalam mejalani aktivitas dan pekerjaan.7Merapihkan barang-barang pribadi.8Menggunakan barang orang lain terlebih dahulu ijin dengan si pemilik.9Meninggalkan hal yang buruk10Menjaga kesahatan jasmani dan rohani.11Memberi peringatan kepada orangtua dengan lemah lembut, sabar, dan tidak menggerutu.50Kelas XI SMA/SMKHidup dalam Dunia4/4 Oleh : ERG = Do1 . 3 2 3 3 5 6 . . 1 . 2 6 1Ke - wa - jiban ma - nu - sia hi-dup da-lam 4 6 3 . . 3 . 5 6 1 5 6 2 . . .duni - a . Turutlah a - jara - an - nya 2 . 3 1 2 6 1 2 . . . 1 . 3 2Na - bi Kongzi yang mulia. u - ta - ma -3 3 5 6 . . . 1 . 2 6 1 5 6kanlah bak - ti ke - pa - da o - rang tu-3 . . . 3 . 5 6 1 5 6 2 . . . 2 .a. Cinta - ilah se - sa - ma in-3 2 1 6 7 1 . . 5 1 3 . . 2 1san Tuhan di du - nia. Jangan - lah men - de5 3 . . . 2 2 . 3 7 6 5 . . 5 1kat - i ting-kah tak beri - man ja - di 3 . . . 2 1 5 . 3 . . . 2 3 . 2 6 7lah insan Tu - han. Hidup dalam du-1 . . . nia.Lagu Pujian51Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiEvaluasi BAB 2A. Pilihan GandaBerilah tanda silang (X) di antara pilihan A, B, C, D, atau E yang merupakan jawaban paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Nabi bersabda, “Sesungguhnya laku bakti itulah pokok kebajikan, dari padanyalah agama berkembang. Tubuh, rambut dan kulit diterima dari ayah dan bunda, perbuatan tidak berani membiarkannya rusak, itulah .…A. puncak laku bakti D. laku bakti yang utama B. permulaan laku bakti E. laku bakti yang kecil C. laku bakti yang besar 2. Berdasarkan karakter huruf, Xiao mengandung arti ....A. yang lebih muda/anak mendukung yang lebih tua/orangtuaB. yang lebih lebih tua/orangtua mendukung yang muda/anak C. yang muda menghormati yang lebih tuaD. yang tua menghargai yang lebih mudaE. memuliakan hubungan3. Di antara watak-watak yang terdapat di antara langit dan bumi sesungguhnya manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar daripada laku ....A. bijaksana D. dapat dipercaya B. cinta kasih E. tenggangrasa C. bakti 52Kelas XI SMA/SMK4. Bila orang tidak mencintai orangtuanya, tetapi dapat mencintai orang lain, itulah kebajikan yang terbalik. Tidak hormat kepada orangtua sendiri tetapi dapat hormat kepada orang lain, itulah ... terbalik. A. kebenaran D. hormat B. kesusilaan E. pandanganC. cinta Kasih 5. Zengzi berkata, “Laku bakti itu ada tiga tingkatan, dan yang terbesar adalah…A. melakukan perawatan B. tidak memalukan ayah dan bundaC. memuliakan ayah dan bunda D. menghormati ayah bundaE. membahagiakan ayah bunda6. Nabi bersabda, ”Di dalam melayani ayah bunda boleh memperingatkan, (tetapi hendaklah lemah lembut). Bila tidak diturut bersikaplah lebih hormat dan janganlah melanggar. Meskipun harus bercapai lelah, janganlah .... A. menyesal D. menggerutuB. menyerah E. marah-marahC. A dan B benar 7. Orang yang benar-benar mengabdi kepada orangtuanya, saat berkedudukan tinggi, tidak menjadi sombong; saat berkedudukan rendah, tidak suka mengacau; dan di dalam hal-hal yang remeh tidak ....A. mau berebut D. peduli B. menyepelekan E. sembaranganC. sungguh-sungguh 53Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti8. Sesungguhnya laku bakti itu dimulai dengan mengabdi kepada orangtua, selanjutnya mengabdi kepada pemimpin, dan akhirnya ....A. merawat orangtua B. memuliakan orangtuaC. bersujud kepada Tian D. menuju tempat hentianE. menegakkan diri9. Menegakkan diri hidup menempuh jalan suci, meninggalkan nama baik di zaman kemudian, sehingga memuliakan ayah dan bunda, itulah ....A. inti laku bakti D. pokok kebajikanB. awal laku bakti E. inti kemanusiaanC. akhir laku bakti B. Jawablah pertanyaan-petanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas!1. Xiao secara imani berarti memuliakan hubungan. Memuliakan hubungan yang dimaksud adalah?2. Tuliskan Lima Hubungan Kemasyarakatan (Wu Lun) sebagai Jalan Suci yang harus ditempuh manusia di dunia! 3. Sebutkan tiga tingkatan berbakti kepada orangtua! 4. Jelaskan hal melakukan perawatan kepada orangtua!5. Jelaskan awal dari laku bakti kepada orangtua!Next >