< PreviousDi dalam Kitab Bakti IX, Nabi Kongzi bersabda: ”Di antara watak-watak mahluk yang terdapat di antara langit dan bumi ini, sesungguhnya, manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar dari laku bakti. Di dalam laku bakti itu tiada yang lebih besar dari hormat kepada orangtua, dan pernyataan hormat itu tiada yang lebih besar dari kesujudan kepada Tian Yang Maha Esa”.55Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiNabi Kongzisebagai Tian Zhi Mu DuoBAB 3A. Nabi Kongzi sebagai Penggenap Ru JiaoNabi Kongzi, Beliau bermarga Kong, bernama Qiu alias Zhongni, artinya, anak kedua dari bukit Ni. Lahir dari seorang ibu bernama Yan Zhengzai. Ayahnya adalah seorang perwira dari negeri Lu, bernama Kong Shulianghe.Sebelum Zhongni lahir, Kong Shulianghe telah memiliki sembilan orang putri dan satu orang putra, namun sayangnya, putra satu-satunya itu memiliki cacat pada kakinya, sehingga dipandang tidak cakap untuk melanjutkan keturunan keluarga Kong. Mengingat keadaan keluarganya yang seperti itu, Kong Shulianghe menjadi sangat bersedih Tian Zhi Mu DuoPenyempurna RujiaoKiprah Nabi Kongzi di Negeri LuNenek Moyang Nabi KongziPerjalanan Nabi Kongzi Sebagai MuduAbad Kelahiran Nabi KongziAkhir Kehidupan Nabi Kongzi56Kelas XI SMA/SMKhati dan berharap akan mendapatkan putera lagi. Ibunda Yan Zhengzai menganjurkan agar suaminya memohon kepada Tian dengan melakukan sembahyang di bukit Ni. Maka demikianlah selanjutnya, Kong Shulianghe dan ibunda Yan Zhengzai sering melakukan sembahyang di bukit Ni untuk memohon kepada Tian agar dikaruniakan seorang putera sebagai pelanjut keturunan keluarga Kong. Harapan Kong Shulianghe dan ibunda Yan Zhengzai dikabulkan oleh Tian Yang Maha Esa untuk mendapatkan seorang putera.Pada waktu itu di Zhongguo sedang berkuasa di Dinasti Zhou. Dinasti Zhou adalah Dinasti ketiga di Zhongguo, yang berkuasa dari tahun 1122 SM. – 255 SM. Pada tahun 770-476 SM., adalah masa yang dikenal dengan sebutan zaman Chunqiu atau zaman akhir Dinasti Zhou. Pada zaman Chunqiu ini, kekuasaan Dinasti Zhou sudah mulai melemah. Masa itu merupakan masa Feodalistik, di mana banyak negara-negara bagiannya memberontak dan saling berperang merebutkan wilayah kekuasaan. Kehidupan para panglima perangnya sama seperti kehidupan panglima perang pada umumnya, dipenuhi dengan pembantaian, kelaparan dan pesta pora.Pada zaman yang kacau inilah Qiu alias Zhongni (Nabi Kongzi) dilahirkan, pada tanggal 27 bulan 8 Kongzili tahun 551 SM., di negeri Lu (salah satu negara bagian Dinasti Zhao), kota Zou Yi, di sebuah desa bernama Changping, di Lembah Kongsang. (Sekarang Jazirah Shandong kota Qufu). Bagi keluarga Kong, kelahiran Kongqiu merupakan suatu rakhmat dan harapan baru untuk dapat dilanjutkannya keturunan keluarga Kong.Sumber : www.matakin.or.id Gambar 3.1. Nabi Kongzi Penyempurna Ru Jiao.57Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiKetika Nabi Kongzi dilahirkan, Shulianghe telah berusia sangat lanjut. Pada saat usia Nabi Kongzi tiga tahun, Shulianghe wafat. Kong Qiu kecil dirawat dan menerima pendidikan dari ibu dan neneknya (nenek dari ibu). Berkat kebijaksanaan dan keteguhan iman ibunda Yan Zhengzai, dikemudian hari Qiu berhasil menjadi orang besar yang memiliki kebijaksanaan tinggi hingga menjadi guru pembimbing hidup bagi seluruh masyarakat umum pada masa itu.Kongqiu adalah penganut ajaran Rujiao, (Rujiao artinya agama bagi orang-orang yang lembut hati dan terbimbing). Beliau adalah seorang yang sangat menyukai belajar, dan pada usia lima belas tahun semangat belajarnya sudah mantap dan membara. Hal ini ditegaskan oleh Nabi Kongzi sendiri dan menjadi catatan penting tentang perjalanan kehidupannya. “Ketika Aku berusia lima belas tahun, Aku hanya tertarik untuk belajar”. Inilah yang menjadi pondasi kokoh bagi kehidupannya, yang dapat dibagi dalam sejumlah tahap: “…Usia 30 tahun, tegaklah pendirian. Usia 40 tahun, tiada lagi keraguan dalam pikiran. Usia 50 tahun, telah mengerti akan Firman Tian.Usia 60 tahun, pendengaran telah menjadi alat yang patuh (untuk menerima kebenaran). Dan usia 70 tahun, Aku sudah dapat mengikuti hati dengan tidak melanggar garis Kebenaran”. (Lunyu. II: 4).Karena semangat dan kemauan belajar yang tinggi sehingga Nabi Kongzi memiliki kebijaksanaan yang sempurna, ditambah dengan sifat-sifat ke-Nabian yang memang sudah ada pada diri beliau sejak lahir, menjadikan Nabi Kongzi mampu menyempurnakan dan menggenapi ajaran Ru, sekaligus sebagai penggenap rangkaian wahyu yang diturunkan Tian melalui Nabi-Nabi sebelum Nabi Kongzi. Dari sini maka jelas diketahui, bahwa Nabi Kongzi bukanlah pencipta, melainkan pelanjut, penerus dan penggenap ajaran-ajaran yang memang sudah ada sebelumnya. Nabi Kongzi bersabda, “Aku tidak mencipta, Aku hanya menaruh suka pada ajaran-ajaran yang kuno itu”. (Sabda Suci. VII: 1) “Orang yang menyukai ajaran kuno dan dapat menerapkannya pada yang baru dia boleh dijadikan guru”. 58Kelas XI SMA/SMKPada masa selanjutnya, oleh para sarjana-sarjana Barat yang dipelopori oleh FR. Matteo Ricci (1551-1610 Masehi) menyebut Nabi Kongzi sebagai Confucius.Nabi Kongzi adalah seorang pemikir besar, politisi, pendidik besar kebudayaan Tiongkok yang terkemuka dan termasyur di seluruh pelosok Zhongguo. Nabi Kongzi memang bukanlah pendiri sebuah agama baru, tetapi beliau adalah seorang yang sangat dalam perasaan keagamaannya. Nabi Kongzi hanya meneruskan ajaran yang memang sudah ada sebelumnya, yaitu agama Ru, yang sudah dirintis (diletakkan dasar-dasarnya oleh Nabi Tangyao dan Nabi Yishun tahun 2357 SM. – 2205 SM.) tetapi, Nabi Kongzi lah penggenap dari agama yang sudah ada itu.Nabi Kongzi menegaskan, bahwa kekuatan kebajikan beliau adalah Tian Yang Maha Esa yang menumbuhkannya, dan bahwa Nabi telah mengemban tugas suci Tian yang wajib diungkapkan dan ditebarkan, dan hal itu menjadi kekuatan bagi beliau untuk menang atas segala kekecewaan dan tetap damai tenang menghadapi orang-orang yang memusuhi atau mengabaikannya. Alam pemikiran Nabi Kongzi dimulai dari hal-hal yang bersifat “kemanusiaan” (Rendao) dan naik menuju kepada yang bersifat “Ketuhanan” (Tiandao). Seperti hal para Nabi sebelumnya, Tian pun berkenan menurunkan wahyu kepada Nabi Kongzi, yaitu wahyu Yushu atau kitab Batu Kumala yang dibawa oleh hewan suci Qilin yang diterima oleh ibunda Yan Zhengzai menjelang kelahiran Nabi.Nabi Kongzi berhasil menggenapkan kitab Yijing atau kitab Perubahan yang merupakan salah-satu bagian dari kitab Wujing (kitab yang mendasari) ajaran Rujiao. Kitab Yijing sudah dimulai penulisannya sejak Nabi purba Fuxi. Nabi Kongzi merumuskan Shiyi atau sepuluh sayap yang menjelaskan makna dasar dan cara menggunakan Yijing.59Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiB. Nenek Moyang Nabi KongziSebelum lebih jauh membahas perihal kehidupan Nabi Kongzi, ada baiknya kita lebih dahulu mengenal tentang leluhur Nabi Kongzi. Menurut silsilah, Nabi Kongzi adalah keturunan Baginda Huangdi (2698-2598 SM.), seorang nabi purba yang besar jasanya dalam pembinaan peradaban dan kebudayaan.Salah seorang keturunannya bernama Xie menjabat sebagai menteri pendidikan (Sutho) pada zaman pemerintahan Raja Suci Tangyao (2357-2255 SM.) dan Raja Suci Yushun (2255-2205 SM.).Pada zaman berikutnya, keturunan Xie yang bermarga Cu bernama Li alias Thien-iet atau lebih dikenal dengan sebutan Baginda Chengtang mendirikan Dinasti Shang (1766-1122 SM.). Setelah menumbangkan kekuasaan Dinasti Xia (2205-1766 SM.), yang ketika itu diperintah oleh keturunan Dayu (Yu Agung) yang bernama Xiajie. Seorang keturunan Chengtang bernama Weizi Qi kakak tertua Yinshou/Raja Tiu, Raja terakhir Dinasti Shang, setelah Dinasti itu ditumbangkan oleh raja Wu, pendiri Dinasti Zhou (1122-255 SM.), diangkat menjadi raja muda di negeri Song untuk melanjutkan kurun Dinasti Shang. Karena Wei Ziqi tidak mempunyai anak, adiknya yang bernama Weizhong diangkat sebagai penerusnya. Weizhong inilah yang menurunkan raja muda-raja muda negeri Song. Sumber: meandconfucius.com Gambar 3.3. Nabi Xie (keturunan baginda Huangdi) leluhur Nabi KongziSumber: mythicland.commythicland.com Gambar 3.2. Nabi Huang Di (2698 – 2598 SM), leluhur Nabi Kongzi.60Kelas XI SMA/SMKKong Fujia seorang bangsawan negeri Song keturunan Wei Zong ialah orang pertama yang menggunakan marga Kong dan meninggalkan nama keluarga Zi. Kong Fangshu, seorang bangsawan keturunan Khong Fujia telah pindah ke negeri Lu karena kekalutan politik yang terjadi di negeri Song. Kong Fangshu berputera Kong Poxia, Kong Poxia berputera Kong Shulianghe inilah ayah Nabi Kongzi.Ceritakan poin-poin penting tentang perjalanan Nabi Kongzi sebagai Tianzhi Muduo, dan apa yang dapat kalian simpulkan tentang tugas suci Nabi Kongzi sebagai Tianzhi Muduo!Aktivitas 3.1Aktivitas BersamaC. Abad Kelahiran Nabi Kongzi1. Keluarga Kong Shulianghe, Orangtua Nabi KongziNabi Kongzi adalah putera bungsu dari Kong Shulianghe. Sebelum kelahiran Nabi Kongzi keluarga Kong telah memiliki sembilan anak perempuan dan satu anak laki-laki bernama Mengpi. Namun sayang, putera satu-satunya itu memiliki cacat pada kakinya, sehingga dipandang kurang cakap untuk melanjutkan keturunan keluarga Kong. Kong Shulianghe mempunyai istri bernama Yan Zhengzai (ibunda Nabi Kongzi).2. Sembahyang di Bukit NiSebelum kelahiran Nabi Kongzi, Yan Zhengzai dan Kong Shulianghe sering melakukan sembahyang kehadirat Tian Yang Maha Esa di bukit Ni (Ni Qiu) memohon kepada Tian agar mendapat seorang putera lagi untuk dapat melanjutkan keturunan keluarga Kong. 61Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi PekertiDoa dan harapan ibunda Yan Zhengzai dan Kong Shulianghe dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Maka setelah mereka mendapatkan seorang putera, menamainya Qiu yang artinya bukit, alias Zhongni yang artinya anak kedua dari bukit Ni. Suatu ketika sebelum kelahiran Zhongni, saat ibunda Yan Zhengzai dan Kong Shulianghe naik ke bukit Ni untuk bersembahyang dilihatnya daun-daun dan tumbuh-tumbuhan menegakkan diri memberi jalan, dan waktu mereka turun, daun-daun dan pohon-pohon itu kembali merunduk. Suatu malam ibunda Yan Zhengzai juga bermimpi bertemu dengan Malaikat Bintang Utara datang dan berkata kepadanya: ”Engkau akan melahirkan seorang putera yang Nabi, dan engkau akan melahirkannya di lembah Kong Sang”.3. Muncul Sang QilinTak lama setelah mimpi bertemu dengan malaikat Bintang Utara ibunda Yan Zhengzai mengandung. Suatu ketika beliau mendadak seperti bermimpi melihat lima orangtua turun ke serambi rumah, lima orang itu menyebut diri mereka sebagai Lima Sari Bintang. Lima orangtua (Sari Lima Bintang) menuntun hewan seperti lembu kecil bertanduk tunggal dan bersisik seperti naga. Hewan itu berlutut di hadapan Yan Zhengzai dan menyemburkan Kitab Batu Kumala (Yushu) yang bertuliskan: ”Putera Sari Air Suci akan menggantikan dinasti Zhou yang sudah lemah, dan menjadi raja tanpa mahkota”.Sumber: dokumen KemendikbudGambar 3.4 Bunda Yan Zhengzai bersembahyang di Bukit Ni. 62Kelas XI SMA/SMKIbunda Yan Zhengzai lalu mengikatkan pita merah pada tanduk hewan itu, dan penglihatan itupun kemudian hilang. Ketika suaminya diberi tahu beliau berkata: ”Makhluk itu pastilah Qilin, bersyukurlah kita karena biasanya Qilin akan mucul ketika orang-orang besar akan dilahirkan”. Sumber: dokumen penulis Gambar 3.5 Qilin menampakkan diri di hadapan ibu Yan Zhengzai.Setelah dekat saat melahirkan, ibunda Yan Zhengzai menanyakan kepada suaminya, adakah tempat yang bernama Kong Sang itu. Shulianghe menjawab bahwa Kong Sang itu adalah sebuah goa kering di Bukit Selatan (Nan San). Ibunda Yan Zhengzai mengatakan bahwa ia akan pergi dan berdiam di sana menunggu saat melahirkan. Selanjutnya mereka mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menyambut kelahiran.4. Malam Suci Penuh DamaiSaat sebelum dan sesudah ibunda Yan Zhengzai melahirkan, nampak tanda-tanda yang menakjubkan (Gansheng), yaitu:a. Dua ekor naga datang dan menjaga di kanan kiri rumah, mengitari atap bangunan di lembah Kong Sang.b. Di angkasa terdengar suara musik yang merdu.c. Dua orang bidadari menampakan diri di udara menuangkan bau-bauan yang wangi seolah-olah memandikan ibunda Yan Zhengzai dan sang bayi yang baru dilahirkan.d. Langit jernih, bumi terasa damai dan tentram.63Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertie. Angin bertiup sepoi-sepoi dan matahari bersinar hangat.f Terdengar suara (sabda) ”Tian Yang Maha Esa telah berkenan menurunkan seorang putera yang Nabi”.g. Muncul sumber air yang jernih dan hangat dari lantai goa, dan kering kembali setelah bayi itu dimandikan.h. Pada tubuh sang bayipun terdapat tanda-tanda yang luar biasa. Pada dadanya terdapat tulisan lima huruf: Zhi Zhuo Deng Shi Hu, yang mengandung arti: ”Yang akan membawakan damai dan tertib bagi dunia”.Demikian telah lahir Nabi Kongzi yang diberi nama kecil Qiu alias Zhongni, pada tanggal 27 bulan delapan penanggalan Kongzili tahun 551 SM. di negeri Lu, kota Zou Yi, desa Chang Ping, di lembah Kong Sang (sekarang Jazirah Shandong, kota Qufu). Pada saat itu, Lu Zhoukong memerintah negeri Lu 22 tahun, dan Zhou Lingwang memerintah dinasti Zhou 21 tahun.D. Kiprah Nabi Kongzi di Negeri Lu Kegetiran nasib umat manusia dalam kehidupan masyarakat masa itu terjadi di mana-mana. Kondisi buruk yang terjadi setiap hari itu berdampak begitu dalam pada diri Kongqiu muda. Kongqiu tumbuh sebagai seorang yang tegar dan selalu berpikir praktis dalam hidupnya. Dengan segera Nabi Kongzi memahami bahwa semua penderitaan yang terjadi itu hanya bisa dihentikan apabila seluruh pemikiran masyarakat Tiongkok diubah. Ia berkesimpulan bahwa tujuan dari masyarakat harus diubah, tetapi masyarakat itu sendiri tak perlu berubah.“Para pengusaha harus menjalankan pemerintahan dan para pegawai dalam pemerintahan harus melaksanakan tugas-tugas mereka, seperti halnya seorang ayah harus bertindak sebagaimana layaknya seorang ayah dan anak bertindak sebagaimana layaknya seorang anak. Kita semua harus berjuang semulia mungkin untuk memenuhi peran kita di atas dunia ini”. Next >