< Previous114Buku Guru Kelas VII SMP Apakah saya sadar, bahwa saya adalah warga masyarakat? Apakah saya mengenal dan memperlakukan tetangga sebagai saudara? Apakah saya peduli terhadap keprihatinan yang ada dalam masyarakat? Apakah keluarga saya terlibat dalam kehidupan warga sekitar? Apakah saya berusaha membangun persaudaraan dengan masyarakat sekitar sekalipun berbeda suku, bahasa dan agama?2. Masih dalam suasana hening, guru mengajak peserta didik menyusun doa untuk kedamaian dan kesejahteraan masyarakat dan para pemimpinnya.DoaGuru menutup pelajaran dengan meminta salah seorang peserta didik membawakan doa yang dibuatnya.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti115 Lingkup hidup keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting bagi seseorang dalam upaya memperkembangkan dirinya. Dalam masing-masing lingkup tersebut, kita merasakan keterlibatan orang-orang atau tokoh-tokoh, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan dalam membantu mengembangkan diri. Peranan orang-orang atau tokoh-tokoh dalam masing-masing lingkup tersebut bersifat khas dan tak tergantikan. Dalam Bab IV ini, secara khusus akan dibahas peranan teman sebaya dalam memperkembangkan diri. Sebagaimana kita ketahui, dalam perkembangan psikologisnya, remaja mulai memasuki tahap menyadari pentingnya orang lain bagi perkembangan dirinya. Orang lain tersebut ialah teman sebaya, teman bermain mereka. Itulah sebabnya, remaja butuh bergaul dengan teman mereka. Kebutuhan untuk bergaul dengan teman itu kadang-kadang tampak seolah-olah mengalahkan kebutuhan lainnya. Mereka juga kadang lebih mementingkan temannya dibandingkan dengan keluarganya. Bagi remaja, teman sepergaulan seolah lebih penting dari yang lain. Walaupun demikian, kita dapat melihat, bahwa kadar relasi dalam pergaulan dengan teman-temannya itu berbeda. Pertama, Berteman. Pergaulan remaja dalam tahap ini, masih bersifat umum. Komunikasi antar mereka masih bersifat formal dan dangkal, bakan cenderung bersifat formal. Bila mereka berkomunikasi, maka komunikasi mereka pun bersifat umum. Tidak semua hal diceritakan dan dikatakan, karena mereka menganggap hal tersebut tidak perlu dan tidak seharusnya. Kedua, Bersahabat. Pergaulan remaja pada tahap ini memasuki tahap yang lebih mendalam. Dari sekian banyak orang yang ia kenal, biasanya hanya beberapa orang saja yang ditempatkan secara khusus dalam kehidupan mereka. Beberapa orang tersebut adalah mereka yang dianggap bisa dipercaya, bisa menjadi tempat curahan pengalaman dan perasaan mereka yang khusus, bisa berkomitmen untuk saling mendukung, dan sebagainya. Ketiga, Berpacaran. Pergaulan remaja dalam tahap ini adalah pergaulan khusus antara dirinya sebagai perempuan atau laki-laki dengan Mengembangkan Diri Melalui PergaulanBab IV116Buku Guru Kelas VII SMPlawan jenisnya. Dalam tahap ini pula, mereka mulai belajar membangun komitment untuk saling menjaga dan meperhatikan lawan jenisnya. Tahapan ini tidak bisa lepas dari pengamatan dan pengalaman mereka dalam keluarga, khususnya kedua orang tua mereka. Itulah sebabnya, remaja laki-laki cenderung mendambakan teman perempuannya yang mirip dengan ibunya. Sebaliknya, remaja perempuan cenderung mengidolakan mereka yang mirip dengan ayahnya. Ketiga tahapan pergaulan di atas, merupakan proses yang wajar dalam perkembangan diri remaja. Guru perlu mendampingi agar mereka dapat menjalani dan memasuki tahap-tahap tersebut secara benar. Oleh karena itu, dalam Bab ini berturut-turut akan dibahas: A. Berteman B. Bersahabat C. BerpacaranA. BertemanKompetensi Dasar1.6 Bersyukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya2.6 Peduli pada peran teman terhadap perkembangan dirinya3.6 Memahami peran teman terhadap perkembangan dirinya.4.6 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/ puisi/ refleksi) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinyaIndikatorPeserta didik mampu1. Menjelaskan arti berteman.2. Menyebutkan manfaat berteman.3. Menyebutkan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam berteman.4. Menjelaskan sikap-sikap yang dibutuhkan dalan berteman, khususnya berdasarkan teks Fil 2:4.5. Menuliskan niat untuk menjadi teman yang baik.Bahan Kajian1. Pengertian dan manfat berteman.2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam berteman.3. Sikap yang perlu dikembangkan dalam berteman berdasarkan Fil 2:1-8.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti117Sumber Belajar1. Komkat KWI, Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2010.2. Komkat KWI, Persekutuan Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2004.3. Pengalaman peserta didik.Pendekatan Kateketis dan Saintifik Metode1. Diskusi Kelompok2. Sharing3. RefleksiWaktu3 Jam PelajaranPemikiran Dasar ”Tak kenal maka tak sayang”. Dibalik kalimat tersebut mempunyai pengertian bahwa seseorang yang hidup hendaknya berteman, berelasi pada sesamanya agar dapat saling mengerti dan memahami sehingga memungkinkan timbulnya rasa kasih sayang yang mendalam dan murni. Berteman dapat diartikan sebagai hubungan atau relasi, dimana terjadi antara dua orang atau lebih, baik itu seorang anak laki-laki dengan lawan jenisnya maupun dengan sejenisnya yang mempunyai tujuan untuk bersosialisasi ataupun untuk mencapai sesuatu yang mau dicapai bersama. Di dalam berteman kita dapat menemukan ciri-ciri nya yaitu: ada relasi/hubungan timbal balik diantara kita semua yang menjalin pertemanan. Hubungan pertemanan dapat sebatas pada teman sepermainan, berusaha tidak saling mengecewakan, teman belajar. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Filipi (Fil 2:1-8) secara gamblang menjelaskan kepada kita tentang bagaimana hendaknya kita mengambil sikap dalam relasi/pertemanan dengan orang lain. “...hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.” (Fil 2: 2) demikian pula dalam ayat berikutnya, Paulus tetap dan senantiasa menasihatkan agar dalam membangun relasi dengan sesama (berteman) hendaknya menempatkan orang lain yang utama dari pada kepentingan diri sendiri. 118Buku Guru Kelas VII SMP Dalam pelajaran ini, peserta didik diajak untuk semakin menghayati makna pertemanan mereka dengan berusaha untuk merefleksi diri sehingga semakin mampu membangun pertemanan yang sejati bersama dengan teman-teman mereka, di mana pun mereka berada.Kegiatan PembelajaranDoa Guru mengajak peserta didik memulai pelajaran dengan doa.Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu atas semua teman yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Hadirlah dalam kegiatan belajar kami hari ini, dan bukalah hati serta pikiran kami. Buatlah kami dapat mengusahakan sikap dan tindakan yang baik dalam pertemanan kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.Langkah 1Memahami Arti dan Makna Berteman1. Guru meminta peserta didik untuk menyimak kisah/ ungkapan pengalaman berteman dalam bacaan berikut ini.Pengalamanku dalam BertemanManusia adalah mahluk sosial, maka kita tidak dapat hidup sendirian. Kita membutuhkan orang lain sebagai teman. Bentuk pertemanan itu sangat beragam. Pertemanan yang baik/ positif akan membawa kita pada perkembangan sikap dan kualitas hubungan yang baik pula. Pertemanan yang baik akan membawa kita pada suatu titik pemahaman bahwa diri kita mempunyai makna.Banyak manfaat yang saya peroleh dalam berteman secara positif. Perkembangan hidup saya menjadi lebih baik dan merasakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun demikian, tak jarang pula saya merasa terganggu dengan hubungan pertemanan yang negatif. Pertemanan yang negatif ini dapat membuat hidup menjadi kurang bermakna. Pertemanan yang negatif akan cenderung menjerumuskan kita kepada hal-hal yang negatif pula. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti119Mengetahui dampak dari pertemanan adalah merupakan hal yang penting untuk saya ketahui, sebab dengan mengetahui dampaknya, saya dapat memilih dengan bijak pertemanan seperti apa yang akan saya jalani. Inilah yang menjadikan saya lebih banyak memiliki pertemanan yang positif daripada yang negatif. Itu anugerah yang telah Allah berikan kepada saya. Saya bersyukur atas anugerah itu. Saya bersyukur atas pertemanan saya.Saya memiliki suatu pemahaman bahwa teman merupakan anugerah yang telah Tuhan berikan kepada saya. Tuhan mengembangkan saya melalui teman-teman yang telah Tuhan berikan untuk saya. Mereka adalah orang orang yang dapat menemani, menjadi partner, dalam suka maupun duka.Selayaknya kita berusaha untuk selalu hadir di tiap saat bahagia atau duka yang dialami teman kita. Terima kasih Tuhan, terima kasih teman... 2. Setelah peserta didik membaca pengalaman tadi, guru mengajak peserta didik saling menceritakan pengalaman dalam berteman.3. Guru mengajak peserta didik merumuskan pertanyaan untuk didiskusikan tentang hal berteman. Bila diperlukan Guru dapat mengajukan pertanyaan berikut.a. Apa manfaat berteman berdasarkan artikel di atas ?b. Hal-hal apa saja yang menyebabkan pertemanan menjadi kurang harmonis?c. Menurutmu apa arti berteman?4. Mintalah salah satu peserta didik untuk menyampaikan/mengomunikasikan pengalamannya dalam berteman.5. Guru dapat memberikan beberapa penjelasan sebagai berikut.• Berteman dapat diartikan sebagai hubungan atau relasi, dimana terjadi antara dua orang atau lebih, baik itu seorang anak laki-laki dengan lawan jenisnya ataupun dengan sejenisnya dengan mempunyai tujuan untuk bersosialisasi ataupun untuk mencapai sesuatu yang mau dicapai bersama.• Dalam proses berteman itu, tidak semuanya dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan, namun terkadang dengan keadaan dan situasi ataupun hal-hal yang lain yang sering ambil andil untuk terjadinya salah paham atau retaknya berteman.• Beberapa hal yang dapat menjadi hambatan dalam berteman antara lain: Egois, acuh tak acuh, munafik, kurang peka akan kebutuhan orang lain, pergaulan yang kurang luas, kurang mendapatkan perhatian sehingga tidak dapat memberi perhatian.120Buku Guru Kelas VII SMPLangkah 2Memahami Pertemanan yang Baik Berdasarkan Kitab Suci1. Peserta didik diajak untuk mendalami nasihat Paulus dalam hal mengusahakan sikap dalam pertemanan yang baik, melalui bacaan Kitab Suci berikut ini.Filipi 2: 1-81 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.2. Peserta didik diajak untuk mendalami isi teks Kitab Suci dengan cara berdiskusi berdua-dua untuk menuliskan jawaban tentang: Sikap yang perlu diusahakan dan sikap yang perlu dihindarkan agar pertemanan dapat berjalan dengan baik!3. Setelah selesai mendiskusikan, peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. 4. Guru dapat memberikan peneguhan sebagai berikut.• Dalam pertemanan, ternyata untuk mengusahakan pertemanan yang indah, menggembirakan dan saling mengembangkan bukanlah hal yang mudah. Perlu ada usaha-usaha nyata untuk dapat menggapainya.• Sikap yang perlu diusahakan untuk dikembangkan, berdasar Paulus, agar pertemanan kita menjadi indah dan menggembirakan antara lain sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, dan juga dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti1215. Untuk semakin memahami makna pertemanan, peserta didik diajak merenungkan isi dari puisi “Rindu untuk Teman” dengan langkah sebagai berikut.a. Pilihlah dua atau tiga peserta didik yang dapat membaca puisi dengan baik;b. Mintalah mereka untuk membacakan puisi ini secara bergantian per bait;c. Jika memungkinkan, iringilah pembacaan puisi ini dengan musik instrumentalia.Puisi Rindu untuk TemanTeman, Saat ku sepi, saat ku sendiriMataku menerawang,Menerobos kegelapan malamHatiku terasa hampaTak terasa, butiran air mata mengalir di pipiku.Teman,Ku kenang masa-masa kita bersamaBerbagi rasa, duka dan canda,Yang slalu kita lalui bersamaTeman,Kini jarak tlah memisahkan kita,Ada rasa rindu yang mendalam,Ada sesuatu yang kurang dalam hidupkuTeman,Jujur dari hatiku yang terdalam“Aku sangat merindukanmu”Aku rindu candamuAku rindu tawamuAku rindu semua kebersamaan duluYang membuat aku kuat untuk selalu maju.Langkah 3Refleksi1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi pribadi berdasarkan kegiatan pembelajaran hari ini, dan hasil refleksinya diminta untuk diungkapkan secara tertulis. 122Buku Guru Kelas VII SMPKamu telah mempelajari tentang berteman. Kamu juga telah memiliki berbagai pengalaman dalam berteman. Kini renungkanlah dalam hatimu, apa yang kalian pahami tentang arti berteman? Apa manfaat yang kamu peroleh dengan berteman? Apa yang mendukung pertemananmu?Kebiasaan apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan atas pelajaran ini?Setelah mengikuti proses di atas, sekarang saatnya kamu menuliskan hasil refleksi tersebut dibawah ini! DoaGuru mengakhiri pelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa dengan mendaraskan Mazmur secara bergantian antara peserta didik laki-laki dan perempuan.Mazmur 15: 1-51 Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh KudusB. BersahabatKompetensi Dasar1.6 Bersyukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya.2.6 Peduli pada peran teman terhadap perkembangan dirinya.3.6 Memahami peran teman terhadap perkembangan dirinya.4.6 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/ puisi/ refleksi) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti123IndikatorPeserta didik mampu1. Menjelaskan arti bersahabat.2. Menjelaskan manfaat bersahabat.3. Menjelaskan faktor penghambat dan pendukung persahabatan.4. Menjelaskan arti sahabat sejati berdasarkan Kitab Suci 1Sam 18:1-4.5. Mengunjungi sahabat yang sudah lama tidak berjumpa atau yang sedang sakit atau sedang mempunyai masalahBahan Kajian1. Pengertian dan manfatan dari persahabatan2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam berteman3. Arti dan makna sahabat sejati berdasar 1 Sam 18:1-4Sumber Belajar1. Komkat KWI, Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2010.2. Komkat KWI, Persekutuan Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2004.3. Kaset lagu Sindentosca Kepompong.4. Romo Yosef Lalu, Pr., Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI.PendekatanKateketis dan Saintifik Metode1. Diskusi Kelompok2. Sharing3. RefleksiWaktu3 Jam PelajaranPemikiran Dasar Pertemanan merupakan pergaulan biasa antarsesama. Pertemanan yang biasa tersebut, jika dilakukan lebih intensif, akan dapat meningkat dalam relasinya menjadi persahabatan. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa relasi dengan teman tentu saja tidak sedalam relasi kita dengan sahabat. Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita sangat membutuhkan. Memberi Next >