< Previous124Buku Guru Kelas VII SMPpenghiburan ketika kita dalam kesusahan. Tidak membiarkan ketika kita berbuat salah. Ia hadir untuk memberikan nasihat. Ia menunjukkan arah ketika kita tersesat. Dia bersedia menerima kita apa adanya, tidak pernah menuntut melebihi kemampuan kita. Singkatnya, seorang sahabat adalah seorang yang setia menemani kita dalam suka dan duka. Dalam ajaran gereja selalu menunjukkan dan mengajarkan bagaimana menjadi orang Katolik yang setia pada sahabat. Salah satu tokoh yang menunjukkan persahabatan yang sejati adalah “Persahabatan Daud dan Yonatan” ( 1 Sam 18 : 1-4). Kisah persahabatan Daud dan Yonatan dapat menjadi gambaran tentang arti persahabatan yang sejati. Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang sungguh-sungguh berorientasi pada orang yang dikasihinya. Orientasi ini memampukan diri untuk berbuat tanpa pamrih, berani meninggalkan diri sendiri demi sahabat yang tidak hanya bersama kala suka, tetapi tetap hadir terutama saat duka menimpa, bahkan bila perlu ia berani berkorban segalanya demi sahabatnya. Dalam materi pelajaran kali ini, peserta didik akan diajak untuk mempelajari tentang arti dan manfaat persahabatan, memahami faktor-faktor yang dapat mendukung persahabatan. Dengan demikian, diharapkan nantinya kita dapat mengusahakan diri untuk membina dan mengembangkan persahabatan kita bersama.Kegiatan PembelajaranDoa Guru mengajak peserta didik membuka pelajaran dengan doa.Tuhan Allah Bapa yang mahabaik, Yesus telah mengajarkan kepada kami, agar mempersiapkan diri dengan baik dalam melaksanakan karya penyelamatan-Nya. Bimbinglah kami Bapa dalam kegiatan belajar hari ini, agar kami dapat belajar dengan lebih baik lagi untuk mempersiapkan masa depan kami. Bantulah agar dapat membuka hati dan pikiran kami,sehingga mampu untuk memahami apasaja yang kami pelajari pada hari ini.Engkau kami puji, kini dan sepanjang masa. AminLangkah 1Memahami Arti dan Makna Sahabat dalam Kehidupan Sehari-hari1. Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama menyanyikan dan menghayati lirik lagu Kepompong berikut ini!Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti125Kepompong(Sindentosca)Dulu kita sahabatDengan begitu hangatMengalahkan sinar mentariDulu kita sahabatBerteman bagai ulatBerharap jadi kupu-kupuBridge:Kini kita berjalan berjauh-jauhanKau jauhi diriku karena sesuatuMungkin ku terlalu bertindak kejauhanNamun itu karena ku sayangReff :Persahabatan bagai kepompongMengubah ulat menjadi kupu-kupuPersahabatan bagai kepompongHal yang tak mudah berubah jadi indahPersahabatan bagai kepompongMaklumi teman hadapi perbedaanPersahabatan bagi kepompongSemua yang telah berlalu biarkanlah berlaluSeperti hangatnya mentariSiang berganti malam, sembunyika sinarnyaHingga dia bersinar lagiBridgePersahabatan bagai kepompong2. Setelah menyimak isi lagu di atas, Peserta didik diajak merumuskan: makna persahabatan yang diungkapkan dalam lagu dan makna sahabat menurut diri mereka. Kemudian mengomunikasikan dalam kelompok3. Peserta didik diminta untuk menyimak cerita tentang ”Cinta Sahabat” untuk semakin memahami hal-hal apa saja yang diperlukan untuk mengusahakan persahabatan yang baik.126Buku Guru Kelas VII SMPCinta Sahabat Diceriterakan bahwa ada seorang pangeran mengunjungi seorang bangsawan sahabatnya di suatu kota, yang sedang bermusuhan dengan kotanya. Sial bagi pangeran itu karena kemudian ia ditangkap dan dituduh sebagai mata-mata. Hukumannya adalah mati di tiang gantungan. Sebelum ia di hukum mati, ia memohon kepada raja di kota itu, supaya ia kembali dulu untuk berpamit kepada anak istrinya. Tentu saja raja menolak, siapa mau percaya pada musuh, apalagi mata-mata. Lalu pangeran itu berkata: “Di kota ini saya mempunyai sahabat, Ia adalah seorang bangsawan. Ia akan menjadi jaminan bagiku!”Kemudian bangsawan itu dipanggil. Ia begitu berbahagia dapat bertemu kembali dengan sahabatnya. Ia sangat rela untuk menjadi jaminan bagi sahabatnya. Dengan lantang ia berkata kepada raja: “Saya menjadi jaminan bagi sahabatku! Apa pun risikonya?”“Apakah termasuk risiko mati digantung, kalau sahabatmu tidak kembali pada batas waktu yang ditentukan?”“Ya!”Raja memberi batas waktu 30 hari. Pada hari ke 30, tepat pukul 12 siang pangeran itu harus sudah kembali, kalau tidak sahabatnya akan di hukum gantung.Hari demi hari berlewat. Pangeran itu belum juga datang-datang! Pada hari ketiga puluh menjelang jam 12 siang, bangsawan sahabat sang pangeran di giring ke tiang gantungan. Tali gantungan di pasang pada lehernya. Tepat pada saat itu, terlihat seseorang datang berlari-lari, menyeruak antara kerumunan massa sambil berteriak: “Aku sudah kembali!” Dia adalah sang pangeran. Dia menyerbu ke tiang gantungan dan coba mengambil tali gantungan untuk di pasang pada lehernya. Namun bangsawan sahabatnya itu mempertahankan tali pada lehernya dan berkata: “Saya sudah siap untuk mati bagimu, sahabat!” Keduanya terlibat dalam pertengkaran dan perebutan tali gantungan itu. Raja dan massa rakyat yang memperhatikan peristiwa itu hanya terbengong-bengong, tidak percaya. Akhirnya raja menyuruh algojonya memutuskan dan membuang tali gantungan itu, dan berkata kepada dua sahabat itu: “Seumur hidupku saya belum pernah mendengar dan menyaksikan suatu persahabatan yang penuh cinta pengorbanan seperti ini. Anda berdua diampuni. Perkenankan saya bergabung dengan anda berdua sebagai sahabat yang ketiga.” (Romo Yosef Lalu, Pr., Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI)Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti1274. Setelah membaca cerita tersebut, ajaklah peserta didik merumuskan pertanyaan untuk mendalami pemahaman tentang persahabatan. Bila diperlukan, guru dapat menyodorkan beberapa pertanyaan berikut untuk didiskusikan, misalnya:a. Persahabatan seperti apakah yang terjadi dalam cerita tadi?b. Apa sikap yang dapat mendukung persahabatan dalam cerita tadi?c. Apa manfaat yang diperoleh dari sebuah persahabatan yang tulus berdasarkan cerita tadi?d. Apa sikap yang menurutmu yang dapat merusak persahabatan?5. Jika perlu guru memberikan pokok-pokok peneguhan berikut ini.• Mempunyai sahabat adalah dambaan setiap orang, karena setiap orang adalah makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari orang lain yang senantiasa inginnya bahagia atau gembira bersama.• Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk mendam pingi ketika kita sangat membutuhkan.• Sahabat yang baik selalu memberi penghiburan ketika kita dalam kesusahan, hadir untuk memberikan nasihat, menunjukkan arah ketika kita tersesat, bersedia menerima kita apa adanya, dan tidak pernah menuntut melebihi kemampuan kita.• Beberapa sikap yang sering dapat menghacurkan persahabatan antara lain sebagai berikut: Egois atau mencari keuntungan sendiri, munafik atau sikap pura-pura, ketidakjujuran dan tidak setia.• Sebaliknya persahabatan yang baik akan menumbuhkan sikap: kasih cinta, terbuka, jujur, rela berkorban tanpa pamrih, saling memahami, setia dan tidak mencari keuntungan diri.Langkah 2Memahami Persahabatan Sejati Berdasarkan Kitab Suci.1. Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan memahami persahabatan yang terjadi antara Daud dan Yonatan, dalam bacaan Kitab Suci berikut ini!1 Samuel 18: 1-41Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. 2Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. 3Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. 4Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.128Buku Guru Kelas VII SMP2. Peserta didik diminta untuk merenungkan makna yang terkan dung di dalam bacaan Kitab Suci tadi dengan menjawab perta nyaan berikut ini.a. Sikap apa saja yang ditunjukkan oleh Yonatan kepada sahabatnya Daud?b. Bagaimana kamu dapat meneladan sikap Yonatan yang baik tersebut dalam hidup sehari-hari bersama sahabatmu?3. Guru dapat memberikan peneguhan sebagai berikut.• Beberapa sikap Yonatan yang terpuji dalam bersahabat dengan Daud misalnya: Yonatan tidak merasa persahabatannya harus hancur gara-gara hubungan antara Daud sahabatnya dengan ayahnya tidak baik, ia memandang persahabatan tidak dapat dicampuradukkan dengan urusan keluarga, ia berupaya jujur terhadap Daud dengan berani mengatakan segala sesuatu agar sahabatnya selamat, termasuk keberanian menceritakan sikap ayahnya kepada sahabatnya itu, bahkan Yonatan rela menyerahkan baju perangnya, pedang, panah dan ikat pinggangnya kepada Daud, padahal Yonatan adalah Putra Mahkota dan Daud dapat menjadi saingannya dan musuh ayahnya.• Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang sungguh-sungguh berorientasi pada orang yang dikasihinya. Orientasi ini memampukan dirinya untuk berbuat tanpa pamrih, berani meninggalkan dirinya sendiri demi sahabat yang tidak hanya bersama kala suka, tetapi tetap hadir terutama saat duka menimpa, bahkan bila perlu ia berani berkorban segalanya demi sahabatnya.Langkah 3Melakukan Refleksi untuk Semakin Menyadari Persahabatan yang Selama Ini Telah Dibangun1. Guru mengajak peserta didik untuk berefleksi diri (dapat dilakukan dengan diiringi musik instrumen) dengan cara hening, merenungkan dan menjawab dalam hati beberapa pertanyaan berikut ini.a. Siapakah sahabat baikmu selama ini?b. Bayangkanlah dan hadirkanlah wajah sahabatmu dalam hati dan pikiranmu!c. Sudahkah kamu memperlakukan sahabatmu dengan baik?d. Sikap apa sajakah yang telah membuat sahabatmu senang?2. Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi pribadi berdasarkan kegiatan pembelajaran hari ini, dan hasil refleksinya diminta untuk diungkapkan secara tertulis.Betapa indah hidup ini, jika persahabatan dapat terjalin dengan harmonis. Keharmonisan persahabatan akan terwujud jika kita mampu memaknai persahabatan yang kita jalin. Kini renungkan apa yang kalian temukan tentang Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti129arti sahabat? Manfaat apa yang kalian peroleh dengan bersahabat? Apa sikap yang dapat mendukung persahabatan kalian? Kebiasaan apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan atas persahabatan?TugasMengunjungi atau mengontak salah seorang sahabat yang sudah lama tidak berjumpa.DoaGuru mengakhiri pelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa dengan mendaraskan Mazmur secara bergantian antara peserta didik laki-laki dan perempuan.Mazmur 121Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.C. BerpacaranKompetensi Dasar1.6 Bersyukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya2.6 Peduli pada peran teman terhadap perkembangan dirinya3.6 Memahami peran teman terhadap perkembangan dirinya.4.6 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/ puisi/ refleksi) yang mengungkapkan rasa syukur atas peran teman terhadap perkembangan dirinya.130Buku Guru Kelas VII SMPIndikatorPeserta didik mampu1. Menjelaskan arti dan manfaat masa pacaran.2. Menjelaskan tahap-tahap ketertarikan seseorang terhadap lawan jenisnya.3. Menyebutkan tujuan berpacaran.4. Memperhatikan dan menaati norma-norma dalam berpacaran.Bahan Kajian1. Pengertian dan manfaat masa pacaran.2. Tahap-tahap ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis.3. Tujuan berpacaran.4. Nilai atau norma-norma dalam berpacaran.Sumber Belajar1. Komkat KWI, Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2010.2. Komkat KWI, Persekutuan Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius, 2004.3. Pengalaman peserta didik.PendekatanKateketis dan Saintifik Metode1. Diskusi Kelompok2. Sharing3. RefleksiWaktu3 Jam PelajaranPemikiran Dasar Seiring dengan perkembangannya seorang remaja akan memasuki relasi sosial yang semakin luas. Awalnya lebih senang bergaul atau membentuk kelompok dengan teman sejenis, lama kelamaan akan mulai merasa perlu untuk juga menjalin relasi dengan teman lawan jenisnya. Bahkan untuk menarik perhatian lawan jenisnya, remaja mencoba untuk menampilkan diri sebaik mungkin misalnya menjaga tutur katanya, menjaga penampilannya, juga mencoba untuk mempercantik diri agar lawan jenisnya tertarik. Pertemanan yang mendalam dan khusus dengan lawan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti131jenis, pada akhirnya akan terjalinlah hubungan khusus yang disebut dengan pacaran. Pacaran yang sehat tidak hanya tertarik untuk menyenangkan diri, namun menuntut perlakuan yang hormat dan suci terhadap pacar. Alkitab memberikan beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan mengenai soal pacaran, seperti:(1) Jagalah hatimu. Kitab Suci mengajarkan kepada kita untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan kasih sayang kita, karena hati kita mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23) (2) Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul. Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti hubungan dalam pacaran. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) (3). Harus mengikuti standar moral Alkitab. Dalam Roma 12:12 dikatakan bahwa jangan kita menjadi serupa dengan dunia atau dengan kata lain jangan berpacaran ala orang dunia. Hendaknya dalam berpacaran mengikuti nasihat Injil, yaitu didasari kasih akan Allah. Percayailah Allah dalam segala hal karena Ia itu Mahatahu yang tentunya tahu apa yang menjadi kerinduan/kebuTuhan kita bahkan Ia menjanjikan masa depan yang penuh harapan, lihatlah Yeremia 29:11; Amsal 23:18. Jadi pacaran yang benar harus di dasari dengan Kasih Allah sehingga orientasi pergaulan itu hanya ada di dalam tubuh Kristus. Pada materi pelajaran ini, kita akan bersama mendalami tentang bagaimana pacaran yang sehat itu. Bagaimana kita memahami kehendak Allah yang tertuang dalam Kitab Suci tentang nasihat-nasihat-Nya, terutama dalam berelasi dengan lawan jenis pada jenjang pacaran?Kegiatan PembelajaranDoaGuru mengajak peserta didik membuka pelajaran dengan doa.Allah Bapa kami yang Mahabaik, Kami bersyukur untuk berkat-Mu pada hari ini. Berilah kami semangat belajar yang tinggi, supaya kami dapat belajar dengan rajin,tekun dan teratur. Bantulah kami selama belajar ini memusatkan perhatian hanya padapelajaran, sehingga tidak mudah terseret oleh godaan-godaan yang dapat melemahkansemangat belajar kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin132Buku Guru Kelas VII SMPLangkah 1Memahami Arti dan Makna Berpacaran dalam Kehidupan Masyarakat1. Guru mengajak peserta didik untuk membaca sebuah artikel yang berisi pandangan tentang pacaran berikut. Pacaran yang Sehat Bolehkan berpacaran di sekolah? Banyak yang pro dan kontra atas pertanyaan ini. Orang yang setuju, sering karena memiliki pemikiran ataupun pengalaman bahwa masa remaja adalah masa yang indah. Di masa ini mulai kenal dengan yang namanya persahabatan dan cinta. Mereka menganggap bahwa pacaran memang hal-hal yang lazim di sekolah.Pacaran dapat pula untuk saling memacu semangat dalam belajar. Namun demikian, ada orang yang tidak setuju. Biasanya hal ini karena pemahaman ataupun pengalaman, dimana masa remaja merupakan masa yang masih labil. Masa remaja merupakan masa dimana mereka belum dewasa dalam bersikap, sehingga dikhawatirkan justru akan terjerumus dalam hal-hal yang negatif. Terlepas dari yang pro dan kontra, disini akan dicoba untuk dijelaskan tentang bagaimana berpacaran yang sehat itu. Memang, pacaran itu sebaiknya dilakukan pada saat masa dewasa, sehingga dengan kematangan dan kedewasaan diri itu akan menjauhkan kita dari akibat yang negatif. Berikut disampaikan beberapa tips dalam berpacaran agar dapat menjalani pacaran secara sehat1. Sebagai orang beriman, haruslah pertama-tama mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Norma-norma agama harus menjadi pedoman dalam berperilaku, termasuk dalam berpacaran.2. Sebagai pelajar, cobalah untuk menyibukkan diri dalam berbagai kegiatan seperti:Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti133- Kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah.- Belajar kelompok- Kegiatan pengembangan diri dengan les3. Berusalah tetap berteman dengan teman yang lain4. Jadikan pacaran sebagai penyemangat dan motivasi diri.5. Hindarkan diri dari berbagai bentuk pornografi, agar tidak terjerumus kedalam hal yang negatif.Pacaran sebenarnya adalam merupakan proses menuju pernikahan. Jadi kalau kita berpacaran pada masa sekolah belum tentu pacar yang sekarang akan menjadi suami atau istri kelak. Olehkarenanya jagalah diri dengan lebih baik dalam berelasi dengan lawan jenis.2. Guru mengajak Peserta didik untuk melakukan tanya jawab dan mendalami cerita. Bahan pertanyaan misalnya.a. Menurutmu apakah itu pacaran?b. Apakah seusia kelas VII SMP sudah waktunya untuk berpacaran? Mengapa?c. Berdasarkan artikel tadi, tips cara berpacaran mana yang menurutmu sangat baik? Mengapa? 3. Guru dapat memberikan pokok-pokok peneguhan sebagai berikut.• Berpacaran dapat diterima secara wajar karena hal itu perkembangan dari persahabatan sejati oleh dua orang yang berlainan jenis. Pacaran yang sehat tidak hanya seke dar tertarik untuk menyenangkan diri namun menuntut perlakuan yang hormat dan suci terhadap pacar. Artinya, pacar tidak diperlakukan sebagai alat untuk melampiaskan nafsunya. Pacaran hakekatnya adalah untuk mempersiapkan diri menuju perkawinan yang membahagiakan.• Remaja SMP perlu memahami secara benar tentang masalah pa-caran yang baik, sehingga dampak negatif dari pacaran itu tidak terjadi, te-tapi malah sebaliknya kita menjadi mampu menempatkan diri dengan baik dalam menjalin relasi dengan teman terlebih yang lawan jenis. Langkah 2Memahami Nasihat Kitab Suci Mengenai Hubungan Antarsesama dalam Berpacaran1. Peserta didik diminta untuk menyimak beberapa kutipan Kitab Suci berikut ini!Next >