< Previous1325. Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi. 6. Pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.7. Mengolah pangan serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi produk olahan pangan setengah jadi dihasilkan, (a) jenis produk berbentuk potongan pipih tebal atau tipis (misalnya berbagai jenis kerupuk), (b) butiran besar (misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chip/granula/sawut lainnya) maupun (c) butiran halus (misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan serealia maupun umbi-umbian) dengan teknik pengeringan. 8. Zat makanan adalah satuan nutrisi yang menyusun bahan makanan.9. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun menjadi hidangan. 10. Ada enam macam zat gizi yang diperlukan manusia yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat-zat gizi yang dianjurkan menjadi dasar pola makan gizi seimbang dan berdasarkan kegunaannya bagi tubuh dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat), kelompok zat gizi pembangun sel (protein), dan kelompok zat gizi pengatur. 11. Teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan dibedakan menjadi dua yaitu, (a) teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) terdiri dari merebus (boiling), merebus cairan sebanyak bahan pangan (poaching), merebus dengan sedikit cairan (braising), menyetup/menggulai (stewing), simmering, mengukus (steaming), dan mengetim; (b) teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) yang meliputi menggoreng dengan minyak banyak (deep frying), shallow frying, menumis (sauteing), memanggang (baking), roasting, dan membakar (grilling).12. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan, yaitu: kombinasi warna; bentuk, tekstur, dan kekentalan; rasa dan suhu; alat saji makanan; hiasan/garnis; dan penyajian.134Peta MateriVSetelah mempelajari Bab V, peserta didik mampu :1. menyampaikan pendapat tentang pengertian, jenis dan manfaat dari pengolahan hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi produk pangan sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia;2. mengidentifikasi bahan, alat, metode dan proses pengolahan yang digunakan pada pembuatan produk olahan pangan dari hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang ada di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan;3. merancang pembuatan produk olahan pangan dari hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri diri sendiri; dan4. membuat, menguji, dan mempresentasikan produk olahan pangan dari hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab.Tujuan PembelajaranPengolahan haSil SamPing Serealia, Kacang-Kacangan dan UmBi menJadi ProdUK Pangan Peta Materi VPengertianJenis, Kandungan, dan ManfaatTeknik PengolahanTahapan Pengolahan (Proses)Perencanaan (identifikasi kebutuhan dan ide/gagasan)Pelaksanaan(Persiapan alat, bahan, dan proses pembuatanPengemasanKeselamatan KerjaEvaluasi135BABVPengolahan hasil Samping Serealia, Kacang-kacangan, dan Umbi menjadi Produk PanganTugas 1amatilah gambar dan ungkapkan pendapat.Amatilah gambar 5.1! Gambar di atas menunjukkan aneka jenis serealia, kacang-kacangan, dan umbi. Menurutmu bagian mana dari bahan pangan tersebut yang dikatakan hasil samping? Apakah kamu pernah memanfaatkan hasil samping dari sayuran tersebut? Jika pernah memanfaatkan, dimanfaatkan sebagai apa hasil samping dari bahan pangan tersebut. Bagaimana perasaanmu terhadap pemberian Tuhan pada umat manusia berupa bahan pangan serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang kaya manfaat? Sampaikan pendapat dan ungkapan perasaanmu baik lisan maupun tertulis.Sumber: Google.com Gambar 5.1. Aneka bahan pangan serealia, kacang-kacangan, dan umbi 136Kelas VIII SMP/MTs Semester 2a. Pengertian Tanaman serealia, kacang-kacangan, dan umbi ditanam untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hasil utama dari tanaman tersebut digunakan untuk memenuhi ketersedian pangan sumber karbohidrat. Tahukah kamu bagian utama dari tanaman padi yang dimanfaatkan untuk bahan pangan? Lalu bagaimana dengan bagian tanaman padi yang lainnya, seperti batang dan sekamnya? Masih bisakah dimanfaatkan?Bagaimana pendapatmu melihat bagian yang sudah tidak digunakan bahkan dibuang ternyata masih bisa berguna untuk kehidupan manusia. Manusia diberi kemampuan untuk berpikir dan mencari tahu berbagai hal yang ada di lingkungannya. Semua yang ada di bumi ini ada manfaatnya asal kita mau mencari tahu dan mempelajarinya. Semua anugerah Tuhan YME, tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia.Pada bab V, kamu telah mempelajari pengolahan serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi bahan makanan, dan bahan makanan setengah jadi, serta pengolahan bahan makanan setengah jadi menjadi makanan. Pada bab ini, akan dibahas tentang pengolahan hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi produk pangan.Produk hasil samping adalah produk yang dihasilkan selain produk utama. Hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi masih bisa dimanfaatkan menjadi produk pangan. Mengolah hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi tidaklah sulit. Proses pembuatannya mudah, yaitu dengan mencampur bahan-bahan yang diperlukan dengan per-bandingan tertentu, hanya saja memerlukan ketekunan dan kesabaran untuk menghasilkan produk samping yang bermanfaat. Bersama temanmu mulailah memanfaatkan hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi produk yang bermanfaat. Pada bab ini, akan dibahas hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang dimanfaatkan untuk produk pangan.diSKUSi KelomPoK Identifikasi aneka jenis bahan pangan serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang ada di daerahmu. Apakah hasil samping dari setiap jenis bahan pangan serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang dapat dimanfaatkan menjadi produk pangan dan produk pangan apa yang dihasilkannya? Bagaimana latar belakang sosial budaya terhadap pemanfaatan hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi tersebut. Ungkapkan pendapatmu, kesanmu terhadap makanan khas daerah setempat dan perasaanmu pada Tuhan! Diskusikan dengan santun, toleransi dan bekerjasama! Presentasikan dengan santun dalam pembelajaran! (Lihat Lembar Kerja Tugas 2)Tugas 2 lemBar KerJa-2 (lK-2)Nama anggota kelompok : ..........................................................................................Kelas : .....................................................................................................................................Mengidentifikasi Jenis Hasil Samping dari Serealia, Kacang-kacangan, dan Umbi di DaerahmuNama Bahan PanganHasil SampingManfaat Produk Olahan PanganLatar Belakang Sosial BudayaUngkapkan kesanmu:........................................................................................................................................................................................................................................................................................ B. Jenis, Kandungan dan manfaatIndonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang berlimpah. Produksi hasil pertanian yang berlimpah tentu memiliki hasil samping yang cukup tinggi juga. Hal ini perlu dimanfaatkan agar memberikan nilai tambah bagi kehidupan manusia. Kamu perlu mengetahui 138Kelas VIII SMP/MTs Semester 2berbagai jenis hasil samping dari tanaman serealia, kacang-kacangan, dan umbi serta kandungan dan manfaatnya sebagai berikut ini. 1. Bekatul (Serealia)Salah satu hasil samping penggilingan padi (serealia) adalah bekatul. Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, diperoleh hasil samping berupa sekam (15-20%), bekatul (8-12%), dan menir (±5%) merupakan bagian beras yang hancur. Bekatul didapat setelah dilakukan dua kali proses penyosohan padi. Penyosohan pertama dari proses penggilingan butiran padi bagian pembungkus kulit luar menghasilkan dedak yang biasanya diolah menjadi pakan ternak. Sedangkan, penyosohan kedua dari proses penggilingan butiran padi bagian dalam menghasilkan bekatul (rice bran) yaitu bagian kecil endosperm berpati yang merupakan kulit ari butiran padi dengan tekstur halus. Kandungan gizi bekatul sangatlah kaya dibandingkan dengan butiran beras giling. Berikut ini, merupakan tabel komposisi kandu-ngan gizi dari setiap bagian padi pada kadar air 14%.BagianProteing N x 5,95Lemak (g)Serat (g)Abu (g)KarbohidratGabah5,8 - 7,71,5 - 2,37,2 - 10,42,9 - 5,264 - 73Beras 7,1 - 8,31,6 - 2,80,6 - 1,01,0 - 1,573 - 87Beras giling6,3 - 7,10,3 - 0,50,2 -0,50,3 - 0,877 - 89Bekatul11,3 - 14,915,0 - 19,77,0 - 11,46,6 - 9,934 - 62Sekam2,0 - 2,80,3 - 0,834,5 - 45,913,2 - 21,022 - 34Mineral yang terkandung pada bekatul yaitu kalsium (Ca), Magnesium (Mg), mangan (Mn), zat besi (Fe), kalium (K), seng (Zn) dan vitamin B15. Menurut hasil penelitian, bekatul mengandung mineral yang jumlahnya melebihi air minum sekitar 20%. Melihat betapa kaya kandungan gizi bekatul, sangat disayangkan jika selama Sumber: dok. Kemdikbud Gambar 5.2 bekatul139 Prakaryaini manusia hanya banyak mengosumsi beras putih saja, hendaknya mulai sekarang manusia mulai memanfaatkan bekatul. Bekatul pun memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh dikarenakan kandungan gizinya yang luar biasa. Manfaat tersebut diantaranya dapat melancarkan pencernaan, membantu sirkulasi darah, berfungsi sebagai antioksidan, dan dapat mengobati berbagai penyakit seperti penyakit jantung (mengurangi kekurangan oksigen di otot jantung), diabetes mellitus (kencing manis), darah tinggi, kolesterol, pengapuran pembuluh darah, asma/bengek dan memperpaiki fungsi hati. Bekatul secara umum mampu memberikan efek nyata dalam peningkatan dan pemeliharaan kesehatan tubuh, mempebaiki stamina dan juga sebagai terapi yang sangat aman dan efektif untuk mengatasi berbagai penyakit. 2. Ampas Kedelai (Kacang-kacangan)Kedelai biasanya dibuat susu kedelai yang memiliki kandungan protein tinggi dan mengandung senyawa isoflavon yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Susu kedelai dibuat dengan menggiling kacang kedelai sehingga menghasilkan cairan putih yang merupakan susu kedelai. Hasil samping dari penggilingan kacang kedelai menjadi susu berupa limbah kacang kedelai atau tepatnya dikatakan sebagai ampas kedelai. Dengan adanya home industri pembuatan susu kedelai, maka dihasilkan ampas kedelai yang sangat banyak. Ampas kedelai ini masih mengandung gizi yang cukup tinggi dan baik bagi kesehatan, antara lain protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan juga mengandung asam amino lisin dan metionin serta vitamin B. Selain itu, ampas kedelai dapat dimanfaatkan menjadi berbagai aneka olahan masakan, baik yang rasanya gurih maupun yang rasanya manis. Sumber: dok Kemdikbud Gambar 5.3. Ampas Kedelai140Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 3. Kulit Singkong (Umbi)Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbesar kedua di dunia. Singkong merupakan salah satu tanaman yang murah dan banyak terdapat di pedesaan. Seperti kita ketahui seluruh bagian singkong banyak sekali manfaatnya, seluruh bagian dari umbi singkong dapat dimanfaatkan tanpa ada yang terbuang. Bagian tanaman singkong yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan yaitu umbi dan daun singkong. Adapun, hasil samping dari tanaman singkong yaitu kulit singkong, bagian dalam yang berwarna putih-merah muda. Masyarakat kita belum banyak yang memanfaatkan kulit singkong sebagai olahan pangan, namun sekarang kulit singkong yang termasuk limbah organik mulai dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Hal ini dikarenakan kulit singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Persentasi jumlah limbah kulit singkong bagian dalam sebesar 8% - 15% dari berat total singkong, dan mengandung 74% nutrisi dan serat kasar 15%. Kulit singkong memiliki peluang pasar sebagai makanan camilan yang memiliki nilai jual yang tinggi. 4. Daun Ubi Jalar (Umbi)Ubi jalar atau biasa disebut ketela rambat banyak tumbuh subur di daerah pedesaan. Di Indonesia, ubi jalar memiliki banyak varietas berdasarkan warna kulit umbi yaitu kekuningan, putih, violet, dan ungu.Tanaman ubi jalar hasil utama yang dimanfaatkan adalah umbinya, sedangkan kulit ubi dan daun ubi sebagai hasil sampingnya. Seperti pada kentang, kulit umbi biasa dimakan adalah dengan cara mencuci kulitnya dengan sangat bersih dan dimasak bersama kulitnya. Sedangkan untuk daun ubi atau Sumber: dok Kemdikbud Gambar 5.4 Kulit SingkongSumber: dok Kemdikbud Gambar 5.5 Daun Ubi Jalar141 Prakaryaglandir (dalam bahasa Jawa) tidak banyak yang tahu jika daun ubi berkhasiat dan bisa dimakan, sehingga belum dimanfaatkan dengan baik.Kulit umbi memiliki kandungan protein maupun serat yang tinggi dan banyak mengandung air. Adapun, daun ubi mengandung karbohidrat, serat, protein, kalsium, dan zat besi. Selain itu, daun ubi juga mengandung beta-karoten dan lutein yang berguna bagi kesehatan mata. Kandungan vitaminnya pun sangat banyak yaitu memiliki kadar vitamin E, vitamin C, dan vitamin B1, B2, dan B6 yang cukup tinggi. Vitamin B6 pada daun ubi jalar bisa menjadi suplemen untuk menaikkan trombosit sel darah merah. Juga mengandung polifenol yang dapat mencegah penyakit jantung dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, serta dapat mengobati diare, sakit perut, mual, dan demam. Kandungan vitamin B6 pada daun ubi jalar bisa disejajarkan dengan sayuran brokoli, wortel, dan kembang kol, serta buah alpukat dan pisang.Dalam pengolahan pangan daun ubi belum banyak ragamnya. Biasanya dibuat sebagai sayuran lalapan dengan sambal terasi, dimasak plecing seperti plecing kangkung yang dimakan bersama sambal asam, atau sop bening daun ubi dan ubi jalar. Dalam mengolah daun ubi hendaknya memilih daun ubi jalar yang masih muda dan segar. Dalam memasak daun ubi jalar tidak boleh terlalu lama karena daunnya menjadi lunak dan banyak lendirnya. Karena daun ubi jalar setelah dimasak teksturnya mirip kangkung tetapi agak berlendir. c. Teknik Pengolahan Dalam mengolah hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi suatu produk pangan diperlukan pengetahuan teknologi pengolahan pangan yang memadai. Dalam mengolah hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang memiliki berbagai macam karakteristik diperlukan berbagai teknik pengolahan yaitu teknik pengolahan dasar dan teknik pengolahan pengawetan. Kedua teknik Next >