< Previous94Kelas X SMA/SMK95Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiPerlindunganPada tahap ini setelah guru melakukan kegiatan apersepsi, peserta didik melakukan tugas untuk mengamati kehidupan sebagian anggota masyarakat yang masih mencari perlindungan yang keliru. Kemudian masyarakat menginterpretasikan hal tersebut dan menemukan hubungan sebab akibatnya, kemudian berupaya menemukan berbagai alternatif pemecahannya. Selanjutnya, masyarakat memilih solusi terbaik atas masalah berdasarkan interprestasinya terhadap kehidupan sebagian masyarakat yang mencari perlindungan dengan keliru tersebut.Tahukah Kamu? Kehidupan ini sungguh unik. Masyarakat dengan berbagai cara mencari perlindungan agar dirinya merasa aman. Karena latar belakang budaya yang berbeda manusia mencari perlindungan diluar teori agama yang mereka pelajari dan mereka anut.Terdapat berbagai macam cara masyarakat mencari perlindungan yang salah, mereka pergi ke tempat-tempat yang mereka anggap keramat, ada yang mendatangi batu besar, mendatangi gunung, mendatangi pohon besar, mendatangi paranormal dan masih banyak yang lain. Pernahkah kita berpikir mengapa semua itu terjadi? Agama Buddha sama sekali tidak sejalan dengan pola demikian, karena hanya hukum karma yang punya peran dalam hidup ini.. Mari, kita coba memahami semua itu.BabIV96Kelas X SMA/SMKMengamati gambar.Peserta didik dibentuk dalam kelompok diskusi kemudian diajak untuk mengamati gambar.Sumber : jurnalasri.blogspot.comGambar 4.1 Batu BesarSumber : kisahislami.comGambar 4.3 Gunung Sumber: http://misteriusnya.blogspot.com201 208inilah-yang-terjadi-pada-tubuh-di-alam.htmlGambar 4.2 Ritual adatSumber: http://lediana.wordpress.com20091231 janji-sungai-2Gambar 4.5 SungaiSumber: adminpasirmas.blogspot.comGambar 4.4 Pohon97Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiA. Ajaran BuddhaPengertian PerlindunganDalam kamus besar Bahasa Indonesia perlindungan berasal dari kata lindung yang memiliki arti mengayomi, mencegah, mempertahankan, dan membentengi. Sedangkan perlindungan berarti konservasi, pemeliharaan, penjagaan, asilun, dan bunker. Beberapa unsur kata perlindungan di antaranya adalah sebagai berikut.1). Melindungi, menutupi supaya tidak terlihat/tampak, menjaga, memelihara, merawat, menyelamatkan.2). Perlindungan, proses, cara, perbuatan tempat berlindung, hal (perbuatan) memperlindungi (menjadikan atau menyebabkan berlindung).3). Pelindung, orang yang melindungi, alat untuk melindungi.4). Terlindung, tertutup oleh sesuatu hingga tidak kelihatan.5). Lindungan, yang dilindungi, dan tempat berlindung, dan perbuatan.6). Memperlindungi, menjadikan atau menyebabkan berlindung.7). Melindungkan, membuat diri terlindungi(http//www.artikata.com/artiperlindungan.html).Sudah menjadi suatu hal yang umum bahwa setiap manusia selalu berusaha untuk mencari suatu perlindungan, tidak perduli apakah dia orang yang kaya, miskin, tinggi, pendek, besar atau kecil dan apakah ia laki-laki atau perempuan, bahkan dari agama apapun juga. Kepada siapa mereka berlindung, hal ini tergantung pada keyakinan mereka masing-masing individu itu sendiri. Pengertian berlindung dalam agama Buddha dapat kita analisis, bahwa proses kehidupan menjadikan atau menyebabkan berlindung kepada Buddha, Dharma, dan Sangha melalui proses pengembangan moralitas, batin, dan pengembangan kebijaksanaan.98Kelas X SMA/SMKPerlindungan fisikCara menlindungi fisik yang benar Sumber: http://pratiwianas.blogspot.com/2013/06/hujan-dan-payung.html Gambar 4.6 Payung perlindunganPrinsip pengakuan dan perlindungan terhadap kehidupan manusia, merupakan bagian dari prinsip perlindungan Tiratana, sering disejajarkan dengan istilah hak-hak kodrat, hak-hak dasar manusia. Sesorang yang berpikiran bahwa hidupnya ingin mencapai kesuksesan, dan keselamatan, serta keberkahan tentu harus mengikuti kaidah-kaidah perlindungan. Kaidah perlindungan antara lain ketika orang melaksanakan suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan, suatu tuntutan yang wajib dilaksanakan. Suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan rasa aman, nyaman, selamat, dari pihak manapun. Sumber : ardisfamily.wordpress.com Gambar 4.7 Perlindungan halte99Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiPenilaian AfektifBacalah pernyataan di bawah ini, kemudian isilah kolom kegiatan, alasan, dan konsekuensi pada Tabel 1.3. Jawablah sesuai dengan sikap dan perilakumu.Tabel 1.3 Penilaian Afektif: Kegiatan, Alasan, dan Konsekuensi terhadap Pernyataan Sikap.No.Sikap dan PerilakuKegiatanAlasanKonsekuensi1Orang memakai helmMengendarai motorKeamananJika kecelakaan terlindungi/ tidak fatal2Orang memakai sepatu3Memakai jas hujan4Memakai kaos tangan5Memakai payung6Memakai safetybelt7Menyeberang jalan pada penyeberangan8Berhenti saat lampu merah9Mengunci pintu10Membuang sampah100Kelas X SMA/SMKCara melindungi fisik yang salah Sumber: redcasey.blogspot.com Gambar 4.8 Pengendara Motor tanpa perlindungan Sumber: nationalgeographic.co.id Gambar 4.9 Berjalan di jalan yang tidak amanPerilaku masyarakat kita mudah sekali untuk melalaikan disiplin, padahal ketidakdisiplinan akan berpengaruh terhadap diri sendiri. Ketika terjadi kecelakaan atau hal yang tidak menyenangkan, begitu mudah untuk menyalah-kan pihak lain. Padahal jelas sekali bagi siapa yang ingin kehidupannya selamat, maka orang tersebut menjaga keselamatan dirinya. Orang cenderung menyalah-kan perlindungan manusia yang di Indonesia umumnya dibangun dan difasilitasi oleh negara, Banyak orang tidak melakukan segala upaya untuk melindungi kepentingan dirinya dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya, terjaminnya keselamatan, baik sebelum, selama, maupun sesudah melakukan 101Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekertiaktivitas. Dengan demikian, orang tidak boleh salah dalam menggunakan fasilitas dan benda-benda yang kita gunakan karena hanya itu yang bisa melindungi fisik kita.Setelah memahami kontek melindungi fisik yang salah, diskusikan hal-hal berikut?1. Mengapa sebagian orang tidak peduli akan perlindungan diri?2. Apakah perlidungan diri yang salah menjadi budaya masyarakat kita?3. Bagaimana penyadaran terhadap perilaku masyarakat yang tidak peduli akan perlindungan diri?4. Siapakan yang bertanggung jawab ketika terjadi begitu banyak kecelakaan, akibat dari perlindungan diri yang salah?Perlindungan fisik Sumber :http://produkbaru.wordpress.com/author/produk baru/page/17) Gambar 4.10 Orang berpayungan dan memegang payungnyaSetelah mengamati gambar-gambar di atas berikut ini diskusikan dengan kelompoknya. 1. Tuliskan contoh hal-hal yang berkaitan dengan dinamisme! ................................................................................................................................ ................................................................................................................................102Kelas X SMA/SMK2. Tuliskan contoh hal-hal yang berkaitan dengan animisme! ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................Perubahan adalah keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya merupakan hasrat, dari setiap manusia. Bila kita amati secara lebih mendasar lagi, perubahan terjadi pada manusia yang terekspresi dalam tiga indikator utama yaitu bahasa, budaya (segala bentuk dan ragam seni, ilmu pengetahuan dan tekhnologi) dan agama. Perubahan budaya yang bersifat rohani seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni dan sebagainya, dengan perubahan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari bahwa suatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai di dalamnya, yakni elemen yang satu dipengaruhi dengan elemen yang lain .Meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi maju, masih banyak orang yang memiliki paham bahwa perlindungan mesti di luar, seperti batu-batu besar, pohon besar, gunung-gunung, bahkan orang paranormal. Hal demikian yang sangat ditentang oleh Budhisme. Orang cenderung menyalahkan perlindungan manusia yang di Indonesia umumnya dibangun dan difasilitasi oleh negara. Banyak pula orang tidak melakukan segala upaya untuk melindungi kepentingan dirinya dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya, terjaminnya keselamatan, baik sebelum, selama, maupun sesudah melakukan aktivitas.Refleksi diriSetelah kalian menyimak wacana di atas, tulislah hal-hal yang telah kamu mengerti dan hal-hal yang belum kamu mengerti pada kolom berikut ini!NoHal-hal yang telah saya mengertiHal-hal yang belum saya mengerti12103Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti345Majulah ke depan kelas, kemudian lakukan hal-hal sebagai berikut.1. Ceritakan hal-hal yang sudah kamu pahami dengan baik!2. Ceritakan mengapa hal-hal tersebut belum kamu pahami!Pedoman penskoran tampil di depan kelas.No.Aspek yang dinilaiSkor1.Keberanian menyampaikan hal-hal yang telah dipahami (berani=3, cukup=2, kurang=1)1-32.Kelengkapan informasi (lengkap=3, cukup=2, kurang=1)1-33.Keberanian menyampaikan hal-hal yang belum dipahami(berani=3, cukup=2, kurang=1)1-34.Penggunaan bahasa (baik dan benar=3, cukup=2, kurang=1)1-3Skor maksimum12Niai Akhir= skor perolehan : skor maksimum x 100Renungan“Karena rasa takut, banyak orang pergi mencari perlindungan ke gunung-gunung, ke asrama (hutan-hutan), ke pohon-pohon, dan ke tempat pemujaan yang dianggap keramat”“Tetapi itu bukanlah perlindungan yang aman, bukan perlindungan utama. Dengan mencari perlindungan seperti itu, orang tidak akan bebas dari penderitaan.” (Dhammapada 188-189)Next >