< Previous104Kelas X SMA/SMKEvaluasi1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan animisme!2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dinamisme!3. Mengapa orang berusaha mencari perlindungan yang salah?4. Apa yang menjadi penyebab orang lalai terhadap dirinya sehubungan dengan perlindungan diri?5. Apa bahayanya ketika orang mencari perlindungan yang salah?6. Bagaimana cara berlindung yang benar?AspirasiPerhatiakan contoh kalimat aspirasi ini!Menyadari akan perlindungan salah, di hadapan Buddha aku bertekad:“Semoga aku dilindungi Tri Ratna dan senantiasa hidup selamat tanpa penderitaan”.Berdasarkan contoh tersebut, buatlah kalimat aspirasi di buku tugasmu kemudian sampaikan aspirasimu kepada orang tua dan gurumu agar dinilai dan ditanda tangani.105Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiPerlindungan BuddhisSumber Kumpulan Lagu-Lagu Buddhis, Bimas Buddha Provinsi Jawa Barat, 2010106Kelas X SMA/SMKSuatu hal yang sangat baik dalam kehidupan kita untuk mengembangkan kebajikan dan bermanfaat bagi kemajuan diri adalah hidup sesuai dengan Dhamma. Menjalani hidup seperti menjalankan kehidupan suci, melaksanakan kebaktian, membaca paritta, mantra, maupun sutra, berlatih meditasi, suka berdana, memohon sila dan dhamma dan lain sebagainya. Itulah suatu ajaran yang membawa kepada kebahagiaan yang telah dibabarkan oleh Buddha. Dalam kesempatan ini kita akan membahas mengenai suatu perlindungan benar sesuai dengan agama Buddha. Apa yang sebenarnya dinamakan dengan perlindungan benar itu? Mengapa kita mencari suatu perlindungan yang benar? Apa pesan Buddha mengenai perlindungan benar itu? Inilah yang akan kita bahas bersama pada kesempatan ini. Seharusnya kepada siapa kita harus berlindung? Apakah kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha itu perlindungan yang benar? Atau mungkin kepada para dewa atau dewi di alam surga? Mungkinkah itu terjadi dalam kehidupan kita. Kalau begitu marilah kita belajar Buddha Dhamma bukan hanya mengenal kulit luarnya saja, tetapi lebih jauh kedalam, itu lebih bagus dan tentu diperlukan suatu pemahaman yang lebih baik. Kalau kita hanya mengenal kulit luarnya saja dalam Buddha Dhamma, maka akan kebinggungan dalam mencari suatu perlindungan itu, yang penting datang ke vihara, sembahyang tancap hio itu pikirnya sudah beres semuanya. Untuk memahami hal tersebut diskusikan dengan kelompok kalian. Bahan diskusi:1. Buddha dapat menimbulkan rasa aman. Apa yang semestinya kalian lakukan terhadap Buddha?12345107Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti2. Dharma dapat menimbulkan rasa aman. Apa yang semestinya kalian lakukan terhadap Dhamma?123453. Sangha dapat menimbulkan rasa aman. Apa yang semestinya kalian lakukan terhadap Sangha?12345Saya yakin kamu semua pasti setuju bahwa keyakinan kepada perlindungan itu tidak cukup ditimbulkan dari hasil propaganda saja, akan tetapi harus melalui proses berpikir yang positif. Sekarang kita telaah satu-persatu secara positif, sehingga kita yakin seyakin-yakinnya, tidak secara membuta atau terpengaruh dari rayuan dan propaganda yang ada di luar, sekarang siapakah yang sebenarnya menjadi perlindungan itu.Buddha Gotama menetapkan rumusan tersebut bukan hanya bagi mereka yang akan ditahbiskan menjadi samanera dan bhikkhu, tetapi juga umat awam. Setiap orang yang memeluk agama Buddha, baik ia seorang awam atau pun seorang bhikkhu, menyatakan keyakinan dengan kata-kata rumusan TISARANA tersebut. Nampaklah betapa luhurnya kedudukan Buddha,Dhamma, dan Sangha. Bagi 108Kelas X SMA/SMKumat Buddha “berlindung kepada TriRatna” merupakan keyakinan, sama seperti “syahadat” bagi umat Islam dan “credo” bagi umat Kristen.Tisarana adalah ungkapan keyakinan (saddha) bagi umat Buddha. Saddha yang diungkapkan dengan kata “berlindung” itu mempunyai tiga aspek sebagai berikut.(1) Aspek kemauan seorang umat Buddha berlindung kepada Triratna dengan penuh kesadaran, bukan sekadar sebagai kepercayaan teoritis, adat kebiasaan atau tradisi belaka. Tiratana akan benar-benar menjadi kenyataan bagi seseorang, apabila ia sungguh-sungguh berusaha mencapainya. Karena adanya unsur kemauan inilah, maka saddha dalam agama Buddha merupakan suatu tindakan yang aktif dan sadar yang ditunjukkan untuk mencapai pembebasan, dan bukan suatu sikap yang pasif, ”menunggu berkah dari atas”.(2) Aspek pengertian, aspek ini mencakup pengertian akan perlunya per-lindungan, yang memberi harapan dan menjadi tujuan bagi semua mahluk dalam samsara ini, serta pengertian akan adanya hakikat dari perlindungan itu sendiri.(3) Aspek perasaan, aspek ini berlandaskan aspek pengertian di atas, dan mengandung unsur-unsur keyakinan, pengabdian dan cinta kasih. Pengertian akan adanya perlindungan memberikan keyakinan yang kokoh dalam diri sendiri, serta menghasilkan ketenangan dan kekuatan. Pengertian akan perlunya perlindungan mendorong pengabdian yang mendalam kepada-Nya; dan pengertian akan hakikat perlindungan memenuhi batin dengan cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Tinggi, yang memberikan semangat, kehangatan dan kegembiraan.B. Berlindung kepada BuddhaKita berlindung kepada Buddha bukan berarti menyerahkan diri secara pasrah terhadap Buddha, melainkan menjadikan Buddha sebagai sumber inspirasi, menerima Buddha sebagai sosok yang ter-cerahkan. Jadi berlindung pada Buddha bukan menjadikan Buddha sekedar tempat memohon belaka tanpa usaha untuk menuju ke yang lebih baik.Sumber : gambarbuddha.blogspot.com Gambar 4,11 Buddha dan siswa_Nya109Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiBuddha sebagai perlindungan pertama, mengandung arti bahwa setiap orang mempunyai benih kebuddhaan dalam dirinya, bahwa setiap orang dapat mencapai apa yang telah dicapai oleh Buddha “Seperti sayalah para penakluk yang telah melenyapkan kekotoran batin” (Ariyapariyesana Sutta,Majjhima Nikaya). Sebagai perlindungan, Buddha bukanlah pribadi pertapa Gotama, melainkan para Buddha sebagai manifestasi dari Bodhi (kebuddhaan) yang mengatasi keduniawian.Sumber Kumpulan Lagu-Lagu Buddhis, Bimas Buddha Provinsi Jawa Barat, 2010110Kelas X SMA/SMKSembilan Kemuliaan Agung BuddhaBuddha memiliki kualitas mulia yang tidak terbatas. Tetapi, yang penting diingat oleh para umat manusia, dewa dan brahmà, hanya sembilan kemuliaan yang dimulai dengan Arahat, yang diajarkan oleh Bhagavà secara khusus dalam berbagai khotbah-Nya. Hal yang sama berlaku pada Dhamma, yaitu enam Kemuliaan Agung Dhamma dan sembilan Kemuliaan Agung Sangha.Sembilan Kemuliaan Agung BuddhaBuddha yang telah mencapai pencerahan sempurna setelah memenuhi tiga puluh jenis kesempurnaan Pàramita dan telah menghancurkan semua kotoran memiliki ciri mulia sebagai berikut.(1) Arahat.(a) Murni sempurna dari kotoran, sehingga tidak berbekas, bahkan yang samar-samar sekalipun, yang dapat menunjukkan keberadaannya.(b) Tidak lagi untuk melakukan kejahatan, bahkan pada saat tidak ada seorang pun yang mengetahui.(c) Telah mematahkan jeruji lingkaran kelahiran.(d) Layak dihormati oleh semua makhluk di tiga alam, manusia, dewa dan brahmà.(2) SammàsambuddhoTelah mencapai pencerahan sempurna, dalam arti Beliau benar-benar memahami Dhamma oleh kecerdasan dan Pandangan Cerah dan mampu menjelaskannya kepada makhluk-makhluk lain.(3) VijjàcaraõasampannoMemiliki tiga pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang kehidupan lampau semua makhluk, mata-dewa, dan padamnya semua noda moral, yang mana pengetahuan ini terdiri dari delapan pengetahuan beserta praktik moralitas yang sempurna yang dijelaskan dalam lima belas cara.(4) SugatoKarena Buddha mencapai Nibbàna melalui Empat Magga, karena Buddha hanya mengatakan hal-hal yang benar dan bermanfaat. (5) LokaviduKarena Beliau mengetahui kondisi-kondisi yang muncul dalam diri semua makhluk, penyebab kelahiran mereka dalam berbagai alam kehidupan, dan fenomena jasmani dan batin yang berkondisi.(6) AnuttaropurisadammasàrathiKarena Beliau tidak ada bandingnya dalam hal menjinakkan mereka yang layak dijinakkan.111Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti(7) SatthàdevamanussànamKarena Beliau adalah guru para dewa dan manusia, yang menunjukkan jalan menuju Nibbàna kepada para dewa dan manusia.(8) BuddhaKarena Beliau telah mencapai pencerahan sempurna, mengetahui dan mengajarkan empat kebenaran mulia.(9) BhagavàKarena Beliau memiliki enam kualitas mulia, yaitu, keagungan (issariya), pengetahuan akan sembilan faktor spiritual, yaitu Magga-Phala Nibbàna (Dhamma), kemasyhuran dan pengikut (yasa), keagungan kesempurnaan fisik (sirã), kekuasaan dan prestasi (kàmma), dan ketekunan (payatta).C. Berlindung kepada DhammaDhamma yang diajarkan oleh Buddha kepada siswanya dapat memberikan berbagai manfaat dalam kehidupannya. Dhamma sebagai perlindungan kedua hanya akan bermanfaat jika kita mau mempraktekannya. Makna berlindung pada Dhamma adalah menjadikan Dhamma sebagai cara dan tujuan hidup. Dhamma hanya dapat melindungi orang yang mempraktekkannya. Tidak cukup seseorang hanya baca buku dan mendengarkan ceramah Dhamma saja.Di dalam Anguttara Nikaya Tikanipata 20/266, disebutkan tentang sifat Dhamma, atau Dhammaguna. Ada 6 Dhammaguna, yakni sebagai berikut.1. Svâkkhâto bhagavatâ dhammo Dhamma Ajaran Sang Bhagava telah sempurna dibabarkan.2. SanditthikoBerada sangat dekat (kesunyataan yang dapat dilihat dan dilaksanakan den-gan kekuatan sendiri).3. AkâlikoTak ada jeda waktu atau tak lapuk oleh waktu.Sumber :themiddleway.netGambar 4,12 Lambang Dharma112Kelas X SMA/SMK4. EhipassikoMengundang untuk dibuktikan.5. OpanayikoMenuntun ke dalam batin (dapat dipraktekkan).6. Paccattam veditabbo viññûhiDapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.Dhamma: sebagai perlindungan kedua, bukan berarti kata-kata yang terkandung dalam kitab suci atau konsepsi ajaran yang terdapat dalam batin manusia biasa yang masih berada dalam alam keduniaan (lokiya), melainkan “empat tingkat kesucian” (Sotapanna, Sakadagami, Anagami,Arahat) beserta “Nibbana” yang dicapai pada akhir jalan. Dhamma, pengetahuan Atas Sembilan Faktor Lokuttara. Kualitas agung ini adalah pengetahuan Buddha dalam hal pencapaian-Nya yang istimewa atas Sembilan Faktor Lokuttara, yaitu, Empat Magga, Empat Phala dan Nibbàna, yang menghancurkan semua kotoran secara total sehingga tidak ada bekas yang samar-samar sekalipun yang diakibatkan karena kebiasaan masa lampau-Nya. Makna ini sangat jelas.D. Berlindung kepada Sangha Sumber: en.wikipedia.org Gambar 4.13 Bhikku Sangha113Pendidikan Agama Buddha dan Budi PekertiSangha: sebagai perlindungan ketiga bukan berarti kumpulan para bhikkhu yang anggota-anggotanya masih belum terbebas dari kekotoran batin, melainkan persamuan para Bhikkhu Suci yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian (Ariya Sangha). Mereka ini menjadi teladan yang patut dicontoh. Namun landasan sesungguhnya dari perlindungan ini ialah kemampuan yang ada pada setiap orang untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian itu. Maknanya adalah perlindungan yang aktif, artinya hasil usaha kita sendirilah yang dapat melindungi kita. Jadi, mereka yang praktik Dhamma akan terlindungi oleh Dhamma dan yang tidak praktik tidak akan terlindungi. Dhammo hāve rakkhati dhammacarim, chattam mahantam viyā vassakāle (Dhamma melindungi sesorang yang melaksanakannya, bagaikan payung besar di musim hujan).Sembilan Ciri Mulia SanghaKomunitas para siswa Buddha, yaitu, delapan kelompok Ariya Sangha, menjalani latihan yang baik, dan karena itu Suppañipanno (1).Komunitas para Siswa Ariya Buddha memiliki kejujuran (Ujuppañipanno) karena mereka mengikuti jalan tengah yang lurus. (2). Komunitas para siswa Ariya Buddha berusaha untuk mencapai Nibbàna. Oleh karena itu mereka disebut Nàyappañipanno. (3)Komunitas para Siswa Ariya Buddha menjalani latihan yang benar, karena merasa malu untuk melakukan kejahatan dan merasa jijik untuk melakukan perbuatan jahat. Mereka selalu penuh perhatian, dan dapat mengendalikan segala tindakan mereka. Mereka memilih mati daripada melanggar moralitas, karena itu mereka disebut, Sàmãcippañipanno. (4)Para siswa Buddha, Ariya Saÿgha terdiri dari delapan kelompok makhluk dalam empat pasang, individu-individu mulia: yang layak menerima persembahan yang dibawa dari jauh, (âhuneyyo) (5) yang layak menerima persembahan yang khusus dipersiapkan untuk tamu istimewa, (Pàhuneyyo) (6) yang layak menerima persembahan yang diberikan demi Nibbàna, (Dakkhiõeyyo) (7) yang layak menerima penghormatan dari tiga alam, (A¤jalikaraõãyo) (8) Lahan yang teramat subur untuk menanam benih jasa (Puññakhetani lokassa) (9)Penanaman Nilai Tuliskan perilaku berlindung yang kalian lakukan. Mengapa banyak orang yang mencari perlindungan salah? Next >