< Previous174Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Penyajian dan pengemasan memegang peranan penting dalam pengolahan pangan. Penyajian produk pangan/makanan atau minuman yang menarik akan membantu tubuh dalam penyerapan nutrisi. Hal ini disebabkan oleh warna dan bentuk penyajian yang mengundang nafsu makan sehingga berdampak baik bagi penyerapan makanan oleh tubuh. Kemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil/produk pengolahan agar memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Bungkus atau wadah yang menarik pandangan mata akan menjadi perangsang atau daya tarik pembeli/konsumen sehingga kemasan perlu diperhatikan perencanaan dan pembuatannya.Komunikasikan secara lisan atau tertulis pada orang tua atau pengurus komite kelas untuk tugas project putra/putrinya. Orang tua dapat membantu dalam menyiapkan kebutuhan bahan dan alat untuk pembuatan olahan pangan buah. Namun pembuatan olahan pangan dilakukan di sekolah bukan di rumah, agar proses pembuatan dapat diamati dan dinilai oleh guru.Pembelajaran kali ini lebih kepada praktik pembuatan olahan pangan oleh siswa. Guru membagi siswa satu kelas dalam beberapa kelompok kerja. Usahakan setiap kelompoknya sebanyak 3 s.d 4 siswa agar semua siswa aktif melakukan pembuatan olahan pangan.Untuk memberikan keterampilan mandiri pada peserta didik, pendidik hendaknya menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learning). Guru memberikan penugasan Tugas-6 pada siswa secara berkelompok. Setiap kelompok melakukan satu proyek pembuatan produk olahan pangan dari bahan buah menjadi makanan atau minuman. Proyek tersebut seluruhnya dilakukan oleh semua anggota kelompok, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi produknya. Dalam merencanakan suatu produk pengolahan, setiap kelompok siswa perlu mengadakan identifikasi kebutuhan di lingkungan sekitar dengan cara menanyakan teman dan kakak kelas, guru-guru, atau tenaga kependidikan tentang kebutuhan atau keinginan akan olahan pangan dari bahan buah. Atau, dapat juga mengidentifikasi PROSES PEMBELAJARANINTERAKSI DENGAN ORANG TUAKONSEP UMUMPrakarya175kebutuhan di lingkungan sekitar terdekat lainnya seperti sekolah terdekat, puskesmas, kelurahan dan sebagainya. Identifikasi kebutuhan dimaksudkan agar siswa memiliki kepekaan terhadap kebutuhan di lingkungan sekitar sehingga jika memulai suatu usaha, siswa sudah tahu pangsa pasarnya. Ini merupakan langkah penting untuk memulai suatu usaha. Dengan belajar mengidentifikasi kebutuhan, siswa dibiasakan untuk peduli akan kebutuhan lingkungan terdekatnya. Akan sangat baik jika guru menyediakan rambu-rambu pertanyaan atau soal dalam melakukan identifikasi kebutuhan sehingga siswa terarah dalam melakukan identifikasi kebutuhan produk olahan pangan dari bahan buah. Guru memfasilitasi dengan membimbing siswa untuk membuat catatan hasil identifikasi kebutuhan.Setelah mendapatkan kebutuhan produk olahan pangan yang sesuai lingkungan sekitar, hasil temuan identifikasi didiskusikan dengan anggota kelompok dan guru dan memantapkan pilihan olahan pangan yang akan dibuatnya. Tentukan alasan dan ide/gagasan dari perencanaan pembuatan olahan pangan dari bahan buah menjadi makanan atau minuman. membuat perencanaan lebih lanjut dari tugas proyek. Kemudian, tim kelompok mulai mempersiapkan bahan dan alat untuk pembuatan produk olahan pangan dari bahan buah Pembagian tugas antaranggota kelompok perlu ditetapkan agar kerja tim dapat berjalan dengan baik, dan tidak ada yang mendapatkan porsi kerja lebih banyak. Setiap anggota kelompok hendaknya mendapatkan pengalaman eksplorasi dalam pembuatan produk olahan pangan yang menjadi pilihan tim. Adapun kegiatan yang dilakukan saat pembuatan produk adalah pembelian dan penyiapan bahan dan alat, membersihkan bahan dan alat, membuat produknya dengan berbagai teknik dan langkah kerja, penyiapan penyajian dan pembuatan kemasan. Saat peserta didik melakukan kegiatan pembuatan produk, diharapkan guru mendampingi dan memfasilitasi jika mereka menemui kendala atau kesulitan yang tidak bisa diatasi oleh kelompoknya. Guru pun hendaknya menegur peserta didik yang tidak berperan serta di kelompoknya. Tips pengolahan produk olahan pangan dari bahan buah dan Keselamatan Kerja, Keamanan dan Kebersihan perlu diinformasikan pula pada peserta didik agar mereka memiliki perhatian terhadap keselamatan dan peduli terhadap lingkungan. Guru harus mengawasi dengan baik, terutama dalam penggunaan alat tajam maupun alat-alat lainnya yang berbahaya. Selain itu, penguatan sikap perlu diperhatikan seperti peduli kebersihan lingkungan, disiplin, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam membuat produk olahan pangan. Setelah produk olahan pangan dari bahan buah jadi, perlu di uji pada teman atau diri sendiri sebagai evaluasi pembuatan. Saat siswa melakukan pembuatan olahan pangan, guru dapat melakukan penilaian dengan cara berkeliling kelompok. Penilaian yang diberikan berupa penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan saat pembuatan produk olahan pangan. 176Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Selanjutnya, siswa ditugaskan untuk membuat laporan portofolio dari awal melakukan tugas proyeknya hingga akhir secara detail. Semua peristiwa yang dialami saat pembuatan produk dibuatkan laporannya. Misalnya, kendala, ketidak berhasilan pembuatan produk, keberhasilan pembuatan produk, dan lain-lain. Laporan proyek dapat berupa laporan tertulis secara lengkap dengan diberikan desain dan juga membuat paparan proyek. Guru dapat memfasilitasi setiap kelompok siswa dengan memberikan sistematika penulisan laporan portofolio dan garis besar isi dari setiap tahapan pada sistematika tersebut. Guru mengingatkan siswa jika mereka melakukan kerja kelompok sehingga setiap anggota kelompok harus turut berperan aktif dalam pembuatan laporan portofolio. Saat siswa melakukan tugasnya, guru dapat melakukan penilaian dengan cara berkeliling kelas. Penilaian yang diberikan berupa penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dari produk berupa laporan proyek.Pada proses akhir, setiap kelompok siswa mempresentasikan pengalaman pembuatan produk olahan pangan dari bahan buah menjadi makanan atau minuman. Selesai mempresentasikan, teman-teman sekelas memberikan masukkan kepada hal yang dipresentasikan oleh kelompok tersebut. Pada saat ini, siswa belajar menerima masukan dari teman dan guru dari apa yang telah dikerjakannya. Hal ini melatih siswa untuk berani, percaya diri, dan berpikir kritis, serta belajar menghargai/toleransi terhadap masukan orang lain. Siswa yang memiliki ketertarikan pada bidang pengolahan pangan dapat ditugaskan mencari informasi dengan studi pustaka atau wawancara pada pedagang buah, wawancara ibu guru atau wawancara orang tua tentang cara memilih buah yang segar dan bagus. Datalah sebanyak-banyaknya informasi tentang pemilihan buah yang segar dan bagus. Dapatkah kita mengetahui kesegaran buah melalui baunya? Jelaskan pendapatmu.Remedial diberikan pada siswa yang belum mencapai kompetensi atau karena jarang hadir sebab sakit. Siswa seperti ini memerlukan bimbingan yang saksama terutama dalam teknik dan proses pembuatan produk pengolahan pangan dari bahan buah. Berikan kesempatan pada siswa untuk memilih produk olahan pangan yang mereka kuasai dan lakukan remedial di luar jam pelajaran.PENGAYAANREMEDIALPrakarya177Guru menilai proses kerja siswa dalam membuat produk pengolahan pangan. Penilaian dapat berupa penilain keterampilan dan sikap.Contoh Format Penilaian Praktik dan ProyekRubrik:PENILAIANNoNama Peserta DidikProyek: Pembuatan ....................................KriteriaPerencenaanPelaksanaanPenyajian/Penampilan12…...AspekKriteriaRentang Skor1 - 4BobotPersiapanIde/gagasan karya30%Kesesuaian alasan dalam pemilihan ide/gagasan pembuatan produk kerajinan bahan seratDesain perencanaan (persiapan alat, persiapan bahan, perencanaan pelaksanaan/jadwal pembuatan produk kerajinan bahan seratPembagian kerja antaranggota kelompok (jika dibuat dalam kelompok)178Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Rentang Skor: 1 – 41 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat BaikPersiapanIde/gagasan karya30%Kesesuaian alasan dalam pemilihan ide/gagasan pembuatan produk kerajinan bahan seratDesain perencanaan (persiapan alat, persiapan bahan, perencanaan pelaksanaan/ jadwal pembuatan produk kerajinan bahan seratPembagian kerja antar anggota kelompok (jika dibuat dalam kelompok)PelaksanaanKemampuan pembuatan produk kerajinan bahan serat sesuai dengan tahapan kerjanya50%Kesesuaian tahapan pembuatan dengan perencanaan produk kerajinan bahan seratOrisinalitas gagasan, kreativitas/inovasi pembuatan produk dan ketepatan hasil akhir produk kerajinan bahan seratKeselarasan pelaksanaan tanggung jawab kerja, jujur, dan mandiri Kerapian, Kebersihan, Keamanan dan keselamatan kerja (K3)Kemampuan melakukan kerja secara teliti, detail secara individual Kerja sama dan toleransi saat bekerja kelompokPenyajian/PenampilanKreativitas penyajian produk kerajinan bahan serat20%Estetika penyajian kemasan untuk produk kerajinan bahan seratKemampuan melakukan presentasi Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan perilaku (penggunaaan produk kerajinan bahan serat yang telah dibuatnya)Prakarya179Selain itu, siswa membuat penilaian diri (self assessment). Produk olahan pangan dari bahan buah yang telah dibuat dan dipresentasikan juga dinilai oleh teman-temannya. Siswa tersebut mencatat masukan dari teman-temannya, lalu siswa tersebut membuat penilaian diri, apakah yang dinilai oleh teman-teman dan guru sesuai dengan kondisi sesungguhnya/fakta. Pada akhirnya, diharapkan siswa dapat memperbaiki produk buatannya agar menjadi lebih baik lagi. Masukan semua proses kerja dan penilaian diri di dalam portofolio. Guru dapat memberi evaluasi pada portofolio siswa.180Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi BAB VI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL SAMPING BUAH MENJADI PRODUK PANGANA. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)KI KD pada semester I Bab VI adalah sebagai berikut.Aspek: PengolahanRumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, siswa mampu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsungKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan untuk mata pelajaran Prakarya aspek Pengolahan pada semester I (satu) di bab V ini, yaitu siswa mampu:KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teoriKOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASAR3.2 Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan hasil samping buah menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat4.2 Mengolah, menyaji, dan mengemas bahan hasil samping buah menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempatPrakarya181B. Peta MateriPeta materi adalah sebuah rancangan yang merupakan penjabaran dari Kompetensi Dasar untuk aspek Pengolahan. Pada Bab VI ini Kompetensi Dasar diuraikan dengan materi pokok tentang olahan pangan dari bahan hasil samping buah-buahan. Secara umum, tujuan pembelajaran pada Bab VI ini adalah siswa mampu mengidentifikasi, merancang dan mengolah hasil samping buah menjadi produk pangan. Dengan tinjauan materi seperti pengertian, karakteristik, kandungan dan manfaat, teknik dasar pengolahan pangan, dan tahapan pembuatan, serta penyajian dan pengemasan.Peta materi menjabarkan alur pembelajaran pada Bab VI ini. Di awal pertemuan, dibelajarkan pemahaman pengetahuan dengan pemberian tugas yang mengaktifkan berpikir kritis siswa dan diakhiri dengan praktik pembuatan produk olahan pangan. Di awal pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang pengertian, karakteristik dan kandungan dan manfaat hasil samping buah agar memahami kebermanfaatan bagi diri siswa sehingga dapat mensyukuri nikmat Tuhan atas ciptaan dan anugerah-Nya kepada manusia. Pada saat ini, guru hendaknya meng kaitkan dengan KI-1 dan KI-2 bagaimana kita sebagai individu harus selalu bersyukur kepada sang Pencipta dan sebagai makhluk sosial secara bersama-sama memanfaatkan dan mengolah hasil samping buah-buahan yang dikaruniai kepada manusia dengan penuh tanggung jawab dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan kesehatan manusia.Adapun teknik dan tahapan pengolahan pangan tidak ada perbedaan dengan bab sebelumnya. Dengan mengenal berbagai teknik dan tahapan pengolahan pangan, diharapkan siswa dapat berkreasi lebih kreatif dan inovatif dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman melalui pembiasaan terhadap pelaksanaan setiap tahapan pengolahan akan berdampak positif terhadap nilai-nilai karakter, sosial dan religious siswa. Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir pengolahan pangan dari bahan hasil samping buah perlu mendapat perhatian. Penyajian dan kemasan yang menarik dengan memperhatikan estetika keindahan akan memiliki nilai jual. Kedua hal ini sangat menentukan kualitas dari produk pengolahan pangan. 182Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi PETA MATERIPengolahan Bahan Pangan Hasil Samping Buah Menjadi Produk PanganKarakteristikHasil Samping Buah Kandungan dan Manfaat Hasil Samping BuahTeknik Pengolahan Keselamatan KerjaPengemasan dan PenyajianEvaluasiTahapan Pembuatan/Pengolahan Makanan dan Minuman Perencanaan (identifikasi kebutuhan dan ide/gagasanPelaksanaan(Persiapan alat dan bahan, dan proses pembuatanPengertian Hasil Samping BuahC. Tujuan PembeajaranTujuan pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran Bab V, siswa mampu:1. Menyatakan pendapat tentang keragaman bahan pangan hasil samping buah sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia.2. Mengidentifikasi karakteristik, kandungan dan manfaat, teknik pengolahan serta memahami pengertian bahan hasil samping buah yang terdapat di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.3. Merancang pengolahan pangan dari bahan hasil samping buah berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri4. Membuat, menguji dan mengomunikasikan karya pengolahan dari bahan hasil samping buah menjadi produk pangan sesuai kebutuhan wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab.D. Langkah-Langkah PembelajaranPada langkah pembelajaran, akan dijabarkan dalam beberapa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), di mana setiap rencana pelaksanaan pembelajaran akan terdiri atas beberapa pertemuan. Adapun, di setiap RPP, akan dijabarkan berdasarkan tujuh Prakarya183item, yaitu informasi untuk guru, konsep umum, proses pembelajaran, interaksi dengan orang tua, pengayaan, remedial, dan penilaian.1. Pembelajaran PertamaModel pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) merupakan strategi yang tepat dalam memberikan pemahaman konsep pada siswa. Siswa diberikan tiga tugas, yaitu Tugas-1 berupa kegiatan curah pendapat melalui pengamatan, Tugas-2 berupa kegiatan diskusi kelompok melalui studi pustaka, dan Tugas-3 berupa kegiatan menceritakan pengalaman/pengetahuan yang mengaktifkan berpikir kritis siswa. Guru sebaiknya menyiapkan media/sumber belajar atau narasumber yang ahli dalam bidang pengolahan pangan. Media berupa buah dengan hasil samping asli atau gambar-gambar dari majalah dapat dipersiapkan sendiri oleh guru atau dengan menugaskan siswa untuk membawa buah yang dimiliki di rumah atau berbagai gambar hasil samping buah. Selama ini kita atau masyarakat memiliki kebiasaan untuk mengupas buah dan membuang kulitnya. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kulit buah diketahui memiliki nilai nutrisi setara bahkan kadang lebih tinggi dari isi buahnya. Misalnya, kulit kentang sebagian besar serat terletak pada kulit kentang. Menyadari hal ini, hasil samping buah yang berupa kulitnya dimanfaatkan untuk dikonsumsi dan berguna sebagai penunjang ekonomi keluarga. Oleh karenanya, sekarang ini tidak ada hasil samping buah berupa kulit buah akan hanya teronggok di tong sampah.Subtujuan Pembelajaran:Siswa mampu memahami keragaman bahan pangan hasil samping buah yang ada di lingkungan sekitar ditinjau dari pengetahuan pengertian, karakteristik, dan kandungan dan manfaat buah bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.INFORMASI UNTUK GURUKONSEP UMUMNext >