< Previous344Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Sayuran sama nikmatnya jika dimakan dalam bentuk segar atau diolah/dimasak terlebih dahulu. Lalapan dan salad merupakan sayuran yang dimakan secara mentah. Sayuran yang digunakan biasanya adalah timun, tomat, daun selada, kubis, kemangi dan wortel. Masyarakat di negara maju memiliki kebiasaan memanfaatkan sayuran untuk dikonsumsi dalam bentuk segar atau mentah. Di negara berkembang seperti Indonesia, biasanya sayuran dimasak/diolah dan menjadi teman lauk ayam, daging, ataupun ikan. Masyarakat Asia tidak umum meng konsumsi sayuran dalam bentuk segar/mentah. Orang tua dapat menjadi narasumber atau membantu dalam mencari narasumber untuk mendemonstrasikan tahapan pengolahan pangan. Komunikasikan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan pendidikan siswa kepada pengurus komite kelas. Jalinlah selalu kemitraan dengan orang tua siswa yang dapat dilakukan dengan memberitahukan secara lisan maupun secara tertulis. Pada pembelajaran ini mengenai tahapan pembuatan olahan pangan sayuran menjadi makanan dan minuman. Agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, pembelajaran perlu disampaikan dengan model pembelajaran modeling. Model pembelajaran modeling adalah guru menjadi role model guru mendemonstrasikan tahapan pembuatan pengolahan pangan secara utuh. Guru dapat membimbing dan berdialog dengan siswa saat kegiatan modeling disampaikan. Guru atau narasumber mendemonstrasikan (model pembelajaran modeling) dengan mempraktikkan pembuatan olahan pangan sayuran menjadi makanan, yaitu membuat sayur sop dan minuman kesehatan jus wortel-tomat. Tahapan kerja pengolahan dilaksanakan sesuai alurnya. Keselamatan kerja saat memotong sayuran maupun menggunakan blender hendaknya juga diperhatikan. Keselamatan dan kebersihan dalam bekerja penting, mengingat produk olahan pangan amat sangat perlu kebersihan agar produk pangan yang dihasilkan tidak mudah rusak. Saat kegiatan pembuatan olahan pangan berlangsung, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru atau narasumber. PROSES PEMBELAJARANKONSEP UMUMINTERAKSI DENGAN ORANG TUAPrakarya345Kemudian, siswa secara berpasangan diberi kesempatan untuk mencoba praktik teknik pengolahan pangan. Usahakan semua siswa mendapatkan kesempatan praktik. Saat siswa praktik diingatkan untuk bekerja sama dan memperhatikan keselamatan dalam bekerja. Saat siswa bereksplorasi praktik akan tertanam dalam ingatannya pembelajaran yang didapatnya. Siswa yang memiliki ketertarikan pada bidang pengolahan pangan dapat ditugaskan hal berikut sebagai pengayaan.Sayuran apabila dibuat minuman akan terasa tidak enak dan langu. Cari tahu bahan pangan apa yang bisa menghilangkan atau menjadi penawar rasa tidak enak dari sayuran. Sebutkan bahan pangan apa saja! Dapatkah kamu menyimpulkan mengapa bahan pangan tersebut bisa menghilangkan atau menjadi penawar rasa tidak enak dari sayuran. 4. Pembelajaran KeempatPada pembelajaran keempat ini, pelaksanaan pembelajaran lebih difokuskan pada pembuatan pengolahan pangan oleh siswa. Guru perlu mengingatkan dan menekankan kembali tahapan atau alur pembuatan produk pengolahan untuk diikuti. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki kebiasaan untuk disiplin terhadap suatu aturan, berfikir sistematis, dan dapat mengelola project secara baik, dan rapi. Model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PJBL). Siswa dengan berkelompok atau berpasangan dan secara mandiri mendesain project pengolahan yang akan dilakukan hingga selesai. PENGAYAANSubtujuan Pembelajaran:• Siswa mampu merancang pengolahan bahan pangan sayuran berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri• Siswa mampu membuat, menguji dan mengomunikasikan karya pengolahan bahan pangan sayuran menjadi makanan dan minuman sesuai kebutuhan wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat, serta memahami prinsip penyajian dan pengemasan produk olahan pangan sayuran.INFORMASI UNTUK GURU346Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Keselamatan dalam bekerja siswa perlu selalu diperhatikan dan diingatkan oleh guru. Guru harus mengawasi dengan baik, terutama dalam penggunaan alat tajam maupun alat-alat lainnya yang berbahaya. Selain itu, penguatan sikap perlu diperhatikan seperti peduli kebersihan lingkungan, disiplin, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam membuat produk olahan pangan. Ada beberapa cara untuk membuat warna sayuran menarik setelah diolah, sebagai berikut:1. Mengukus sayuran akan membuat sayuran terjaga bentuk dan teksturnya, serta warnanya tetap cerah dan segar. Hendaknya tidak merebus sayuran karena sayuran akan menjadi lembek dan berwarna pucat.2. Memanggang atau menumis sayuran dengan sedikit minyak goreng/mentega akan membuat sayuran tetap menarik warnanya dan enak rasanya. Komunikasikan secara lisan atau tertulis pada orang tua atau pengurus komite kelas untuk tugas proyek putra/putrinya. Orang tua dapat membantu dalam menyiapkan kebutuhan bahan dan alat untuk pembuatan olahan pangan sayuran. Namun pembuatan olahan pangan dilakukan di sekolah bukan di rumah agar proses pembuatan dapat diamati dan dinilai oleh guru.Pembelajaran kali ini lebih kepada praktik pembuatan olahan pangan oleh siswa. Guru membagi siswa satu kelas dalam beberapa kelompok kerja. Usahakan setiap kelompoknya sebanyak 3 s.d 4 siswa agar semua siswa aktif melakukan pembuatan olahan pangan.Untuk memberikan keterampilan mandiri pada siswa, guru hendaknya menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learning). Guru memberikan penugasan Tugas 6 pada siswa secara berkelompok. Setiap kelompok melakukan satu project pembuatan produk olahan pangan dari bahan sayuran menjadi makanan atau minuman. Project tersebut seluruhnya dilakukan oleh semua anggota kelompok, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi produknya. PROSES PEMBELAJARANKONSEP UMUMINTERAKSI DENGAN ORANG TUAPrakarya347Dalam merencanakan suatu produk pengolahan setiap kelompok siswa perlu mengadakan identifikasi kebutuhan. Dengan belajar mengidentifikasi kebutuhan, siswa dibiasakan untuk peduli akan kebutuhan lingkungan terdekatnya. Akan sangat baik, jika guru menyediakan rambu-rambu pertanyaan atau soal dalam melakukan identifikasi kebutuhan sehingga siswa terarah dalam melakukan identifikasi kebutuhan produk olahan pangan dari bahan sayuran. Identifikasi dapat dilakukan di lingkungan sekitar dengan cara menanyakan teman dan kakak kelas, guru-guru, atau tenaga kependidikan tentang kebutuhan atau keinginan akan olahan pangan dari bahan sayuran. Atau, dapat juga mengidentifikasi kebutuhan di lingkungan sekitar terdekat lainnya seperti sekolah terdekat, puskesmas, kelurahan dan sebagainya. Identifikasi kebutuhan dimaksudkan agar siswa memiliki kepekaan terhadap kebutuhan di lingkungan sekitar, sehingga jika memulai suatu usaha sudah tahu pangsa pasarnya. Ini merupakan langkah penting untuk memulai suatu usaha.Di akhir kegiatan identifikasi kebutuhan, guru memfasilitasi dengan membimbing siswa untuk membuat catatan hasil identifikasi kebutuhan tadi. Dengan adanya hasil identifikasi, siswa dapat menentukan kebutuhan produk olahan pangan yang sesuai lingkungan sekitar. Hasil temuan identifikasi didiskusikan dengan anggota kelompok dan guru dan memantapkan pilihan olahan pangan yang akan dibuatnya. Tentukan alasan dan ide/gagasan dari perencanaan pembuatan olahan pangan dari bahan buah menjadi makanan atau minuman. membuat perencanaan lebih lanjut dari tugas proyek. Kemudian tim kelompok mulai mempersiapkan bahan dan alat untuk pembuatan produk olahan pangan dari bahan sayuran. Pembagian tugas antaranggota kelompok perlu ditetapkan agar kerja tim dapat berjalan dengan baik, dan tidak ada yang mendapatkan porsi kerja lebih banyak. Setiap anggota kelompok hendaknya mendapatkan pengalaman eksplorasi dalam pembuatan produk olahan pangan yang menjadi pilihan tim. Adapun kegiatan yang dilakukan saat pembuatan produk adalah pembelian dan penyiapan bahan dan alat, membersihkan bahan dan alat, membuat produknya dengan berbagai teknik dan langkah kerja, penyiapan penyajian dan pembuatan kemasan. Saat siswa melakukan kegiatan pembuatan produk, diharapkan guru mendampingi dan memfasilitasi jika mereka menemui kendala atau kesulitan yang tidak bisa diatasi oleh kelompoknya. Guru pun hendaknya menegur siswa yang tidak berperan serta di kelompoknya. Tips pengolahan produk olahan pangan dari bahan sayuran dan Keselamatan Kerja, Keamanan dan Kebersihan perlu diinformasikan pula pada siswa agar mereka memiliki perhatian terhadap keselamatan dan peduli terhadap lingkungan. Guru harus mengawasi dengan baik, terutama dalam penggunaan alat tajam maupun alat-alat lainnya yang berbahaya. Selain itu, penguatan sikap perlu diperhatikan seperti peduli kebersihan lingkungan, disiplin, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam membuat produk olahan pangan. Setelah produk olahan pangan dari bahan sayuran jadi, perlu diuji pada teman atau diri sendiri sebagai evaluasi pembuatan. 348Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Selanjutnya, siswa ditugaskan untuk membuat laporan portofolio dari awal melakukan tugas proyeknya hingga akhir secara detail. Semua peristiwa yang dialami saat pembuatan produk dibuatkan laporannya. Misalnya, kendala, ketidakberhasilan pembuatan produk, keberhasilan pembuatan produk, dan lain-lain. Laporan proyek dapat berupa laporan tertulis secara lengkap dengan diberikan desain dan juga membuat paparan proyek. Guru dapat memfasilitasi setiap kelompok siswa dengan memberikan sistematika penulisan laporan portofolio dan garis besar isi dari setiap tahapan pada sistematika tersebut. Guru mengingatkan siswa jika mereka melakukan kerja kelompok setiap anggota kelompok harus turut berperan aktif dalam pembuatan laporan portofolio. Pada proses akhir, setiap kelompok siswa mempresentasikan pengalaman pembuatan produk olahan pangan dari bahan buah menjadi makanan atau minuman. Selesai mempresentasikan, teman-teman sekelas memberikan masukan kepada hal yang dipresentasikan oleh kelompok tersebut. Pada saat ini, siswa belajar menerima masukkan dari teman dan guru dari apa yang telah dikerjakannya. Hal ini melatih siswa untuk berani, percaya diri, dan berpikir kritis, serta belajar menghargai/toleransi terhadap masukkan orang lain. Penilaian dilakukan diakhir proyek oleh guru. Penilaian yang diberikan secara keseluruhan praktik pengolahan pangan berupa penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Siswa yang memiliki ketertarikan pada bidang pengolahan pangan dapat ditugaskan mencari informasi dengan studi pustaka atau wawancara pada pedagang minuman, wawancara ibu guru atau wawancara orang tua tentang cara pengolahan minuman kesehatan lidah buaya.Remedial diberikan pada siswa yang belum mencapai kompetensi atau karena jarang hadir sebab sakit. Siswa seperti ini memerlukan bimbingan yang saksama terutama dalam teknik dan proses pembuatan produk pengolahan pangan dari bahan sayuran. Berikan kesempatan pada siswa untuk memilih produk olahan pangan yang mereka kuasai dan lakukan remedial di luar jam pelajaran.PENGAYAANREMEDIALPrakarya349Guru menilai proses kerja siswa dalam membuat produk pengolahan pangan. Penilaian dapat berupa penilain keterampilan dan sikap.Format Penilaian Praktik dan ProyekRubrik:PENILAIANAspekKriteriaRentang Skor1 - 4BobotPersiapanIde/gagasan karya30%Kesesuaian alasan dalam pemilihan ide/gagasan pembuatan produk olahan pangan Perencanaan (persiapan alat, persiapan bahan, perencanaan pelaksanaan/pembuatan produkPembagian kerja antar anggota kelompok (jika dibuat dalam kelompok)NoNama Peserta DidikProyek: Pembuatan ...............................KriteriaPersiapanPelaksanaanPenyajian/ Penampilan12….350Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi PelaksanaanKemampuan pembuatan produk sesuai dengan tahapan kerjanya50%Kesesuaian tahapan pembuatan dengan perencanaanOriginalitas gagasan, kreativitas/inovasi pembuatan produk dan ketepatan hasil akhir produk Keselarasan pelaksanaan tanggung jawab kerja, jujur, dan mandiri Keselarasan pelaksanaan tanggung jawab kerja, jujur, dan mandiri Kerapihan, Kebersihan, Keamanan dan keselamatan kerja (K3)Kemampuan melakukan kerja secara teliti, detail secara individual Kerja sama dan toleransi saat bekerja kelompokPenyajian/Penampilan Kreativitas penyajian produk olahan pangan dari bahan buah20%Estetika penyajian dan pengemasan Kemampuan melakukan presentasi Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan perilaku (produk digunakan)Rentang Skor: 1 – 41 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat BaikPrakarya351Selain itu, siswa membuat penilaian diri (self assessment). Produk olahan pangan dari bahan sayuran yang telah dibuat dan dipresentasikan juga dinilai oleh teman-temannya. Siswa tersebut mencatat masukan dari teman-temannya, lalu siswa tersebut membuat penilaian diri, apakah yang dinilai oleh teman-teman dan guru sesuai dengan kondisi sesungguhnya/fakta. Pada akhirnya, diharapkan siswa dapat memperbaiki produk buatannya agar menjadi lebih baik lagi. Masukan semua proses kerja dan penilaian diri di dalam portofolio. Guru dapat memberi evaluasi pada portofolio siswa.352Buku Guru kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi BAB V PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL SAMPING SAYURAN MENJADI PRODUK PANGANA. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)KI KD pada semester 2 Bab V adalah sebagai berikut.Aspek: PengolahanRumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsungKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan untuk mata pelajaran Prakarya aspek Pengolahan pada semester I (satu) di Bab V ini, yaitu seperti berikut. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teoriKOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASAR3.4 Memahami rancangan pengolahan, penyajian, dan pengemasan bahan hasil samping sayuran menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat4.4 Mengolah, menyaji dan mengemas bahan hasil samping sayuran menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempatPrakarya353B. Peta MateriPeta materi adalah sebuah rancangan yang merupakan penjabaran dari Kompetensi Dasar untuk aspek Pengolahan. Pada Bab V ini Kompetensi Dasar diuraikan dengan materi pokok tentang olahan pangan dari bahan hasil samping sayuran. Secara umum, tujuan pembelajaran pada Bab V ini adalah siswa mampu mengidentifikasi, merancang dan mengolah hasil samping sayuran menjadi produk pangan. Dengan tinjauan materi seperti pengertian, kandungan dan manfaat, teknik dasar pengolahan pangan, dan tahapan pembuatan, serta penyajian dan pengemasan.Peta materi menjabarkan alur pembelajaran pada Bab V ini. Di awal pertemuan dibelajarkan pemahaman pengetahuan dengan pemberian tugas yang mengaktifkan berpikir kritis siswa dan diakhiri dengan praktik pembuatan produk olahan pangan. Diawal pembelajaran guru memberikan pemahaman tentang pengertian, kandungan dan manfaat hasil samping sayuran agar memahami kebermanfaatan bagi diri siswa sehingga dapat mensyukuri nikmat Tuhan atas ciptaan dan anugerah-Nya kepada manusia. Pada saat ini, guru hendaknya mengkaitkan dengan KI-1 dan KI-2 bagaimana kita sebagai individu harus selalu bersyukur kepada Sang Pencipta dan sebagai makhluk sosial secara bersama-sama memanfaatkan dan mengolah hasil samping sayuran yang dikaruniai kepada manusia dengan penuh tanggung jawab dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan kesehatan manusia.Adapun teknik dan tahapan pengolahan pangan tidak ada perbedaan dengan bab sebelumnya. Dengan mengenal berbagai teknik dan tahapan pengolahan pangan diharapkan siswa dapat berkreasi lebih kreatif dan inovatif dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman melalui pembiasaan terhadap pelaksanaan setiap tahapan pengolahan akan berdampak positif terhadap nilai-nilai karakter, sosial dan religius siswa. Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir pengolahan pangan dari bahan hasil samping sayuran perlu mendapat perhatian. Penyajian dan kemasan yang menarik dengan memperhatikan estetika keindahan akan memiliki nilai jual. Kedua hal ini sangat menentukan kualitas dari produk pengolahan pangan.Next >