< PreviousKelas X SMA/MA/SMK/MAK22KOMPETENSI INTIKOMPETENSI DASAR3.7 Memahami sistem produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat3.8 Menganalisis sistem produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat3.9 Menganalisis pemasaran produk usaha budidaya tanaman hias secara langsung3.10 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman hias4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan4.1 Mengidentifikasi karakteristik wirausaha berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha4.2 Membuat perencanaan usaha budidaya tanaman pangan meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran4.3 Memproduksi tanaman pangan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat4.4 Mengevaluasi hasil perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman pangan4.5 Memasarkan hasil produk usaha budidaya tanaman pangan secara langsung4.6 Merumuskan hasil kegiatan usaha budidaya tanaman pangan secara langsung4.7 Memproduksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat4.8 Mengevaluasi hasil perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman hias4.9 Memasarkan produk usaha budidaya tanaman hias secara langsung4.10 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman hias Prakarya dan Kewirausahaan23B. Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan1. Hakikat Mata Pelajaran Prakarya dan KewirausahaanPrakarya dapat dipahami sebagai prakarya, yaitu sebuah proses sebelum terjadinya sebuah karya, termasuk di dalamnya pembinaan apresiasi dan produksi karya. Prakarya melatih keterampilan dan kecakapan hidup, yang dalam mata pelajaran ini dibagi menjadi 4 cabang/jalur, yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan. Setiap cabang/jalur pengajaran meliputi pengetahuan dan keterampilan membuat serta memproduksi dengan beragam teknik dan material. Kewirausahaan sebelumnya dikenal dengan kewiraswastaan. Kewiraswastaan terbentuk dari kata wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Di Indonesia, kata wiraswasta sering diartikan sebagai orangorang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah, yaitu para pedagang, pengusaha, dan orangorang yang bekerja di perusahaan swasta. Adapun wirausahawan adalah orangorang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, peserta diarahkan untuk memiliki keberanian dalam menggunakan daya kreatif, produktif dan mandiri agar pada saatnya mampu membuat usaha mandiri atau berwirausaha. Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan akan menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses mengapresiasi, belajar dan berkarya, serta membekali peserta didik dengan pengetahuan berwirausaha yang didasari dengan kreativitasnya melihat potensi dan peluang yang khas yang ada di lingkungan daerah setempat. Setiap daerah memiliki karakter, peluang serta potensi yang berbedabeda dan unik. Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan dapat memilih 2 (dua) cabang/jalur saja yang sesuai dengan potensi lingkungan daerah setempat. Dua cabang atau jalur tersebut diwajibkan untuk digunakan dalam satu tahun ajaran. Satuan pendidikan diperkenankan pula untuk menerapkan 4 (empat) cabang/jalur, selama satuan pendidikan mampu menyediakan jam tambahan.Keempat cabang dari mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memiliki karakteristik pembelajaran yang berbeda sehingga memengaruhi kebutuhan waktu (durasi) pembelajaran/jam pertemuan dari setiap cabang. Cabang Budidaya memerlukan jangka waktu tertentu Kelas X SMA/MA/SMK/MAK24untuk pertumbuhan atau perkembangbiakan. Sementara cabang kerajinan, rekayasa dan pengolahan memerlukan jangka waktu yang relatif lebih singkat dalam setiap tahapan prosesnya. Jika cabang Budidaya merupakan salah satu yang dipilih, pada pelaksanaan pembelajarannya, dapat dilakukan secara berselangseling dengan cabang lainnya. Pengaturan waktu dilakukan oleh satuan pendidikan, sesuai karakteristik pembelajarannya, agar tujuan pembelajaran dari kedua cabang yang dipilih dapat tercapai.Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 1.1 Cabang/Jalur pada Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada buku ini, terdapat prinsipprinsip dasar dari pengenalan material dan proses produksi. Materi yang terdapat pada buku teks ini sangat memungkinkan untuk diperkaya dan dikembangkan sesuai dengan potensi lokal daerah setempat yang terkait dengan ketersediaan bahan, keberadaan industri atau sentra industri, teknik tradisional setempat dan lainlain. Proses pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan mengatur lingkungan yang ada di sekitar, memfasilitasi dan membimbing peserta didik sehingga terdorong untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, daya kreatif, disiplin, serta keberanian mengambil keputusan dan kemampuan bekerja mandiri maupun dalam kelompok. Prakarya dan Kewirausahaan252. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Prakarya dan KewirausahaanMata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresikreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain. Kemudian, dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen dan ekonomis.a. FungsiKehidupan dan berkehidupan manusia membutuhkan keterampilan tangan untuk memenuhi standar minimal dan kehidupan seharihari sebagai kecakapan hidup. Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya. Maka, pelatihan berkarya dengan menyenangkan harus dimulai dengan memahami estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Pelatihan mencipta, memproduksi dan memelihara karya dalam memperoleh nilai kebaruan (novelty) akan bermanfaat untuk kehidupan manusia selanjutnya. Prinsip mencipta, yaitu memproduksi (membuat) dan mereproduksi (membuat ulang) diharapkan meningkatkan kepekaan terhadap kemajuan zaman sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan lokal yang telah mampu mengantarkan manusia Indonesia mengalami kejayaan di masa lalu. Oleh karenanya, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di tingkat sekolah lanjutan atas didahului dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi terbarukan. Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun teori yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projek agar memberi dampak kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun buatan (artificial) ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran.Ekspresi KreatifRasionalisasiPenerapanSumber: Kemdikbud, 2016Gambar 1.2 Proses Penciptaan KaryaKelas X SMA/MA/SMK/MAK26b. TujuanTujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:1. Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis. 3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepatcekatcepat, dan berwawasan lingkungan.4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi terbarukan.5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis dan berwawasan lingkungan.Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 1.3 Tujuan Formal Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan pada Jenjang SMA/MA Lingkup materi pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMA dan sederajat disesuaikan dengan potensi sekolah dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran CiptaRasaKarsaTUJUAN FORMALKreativitasSensitivitasPsikomotorKARYA: Kerajinan, Rekayasa, Budi daya, Pengolahan Prakarya dan Kewirausahaan27ekonomis, budaya dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya, karena pengembangan materi kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena teknologi tradisi mempunyai nilainilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdapat empat (4) cabang yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya dan Pengolahan. Penjelasan ruang lingkup dari setiap cabang tersebut adalah sebagai berikut,a. Kerajinan dan Kewirausahaan Kerajinan mengandalkan keterampilan tangan dan keunikan karakter material yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan nilai estetis dan berfungsi dengan baik. Potensi Indonesia dalam bidang kerajinan sangatlah besar, hal tersebut membuka peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan wirausaha kerajinan saat sudah lepas dari bangku sekolah. Wirausaha selalu menuntut kebaruan dan kreativitas dalam berkarya. Oleh karena itu, pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan cabang kerajinan, melatih peserta didik untuk jeli melihat peluang pasar dan berpikir kreatif dalam pengembangan teknik keterampilan dan mengolah material lokal. Kerajinan erat pula terkait dengan nilai pendidikan yang diwujudkan dalam prosedur pembuatan. Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta kemampuan bersosialisasi memulai pemahaman karya orang lain. Contohnya, pada pembuatan karya kerajinan, pembuat pola menggambarkan dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan warna lokal (kearifan lokal) merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan, hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di sekolah. Kerajinan yang diproduksi maupun direproduksi dikemas ulang dengan sistem teknologi dan ekosistem agar efektif dan efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada.b. Rekayasa dan KewirausahaanRekayasa diartikan sebagai usaha memecahkan permasalahan kehidupan seharihari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan solusi melalui kerangka kerja yang efektif dan efisien. Kelas X SMA/MA/SMK/MAK28Kegiatan pemecahan masalah diawali dengan kepekaan melihat masalah yang ada di lingkungan sekitar dan me mahami prin sipprinsip rekayasa. Ide kreatif dan kemampuan merekayasa penggabungkan prinsipprinsip rekayasa tersebut untuk memecahkan masalah yang ada. Produk hasil rekayasa selain berfungsi baik, juga harus memperhatikan unsur manusia sebagai penggunanya oleh karena itu produk rekayasa harus aman dan nyaman digunakan oleh penggunanya. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan berkegunaan. Prinsip rekayasa adalah menggunakan prinsipprinsip sistem, bahan serta ide yang disesuaikan dengan kebutuhan pemecahan masalah dan perkembangan jaman. Oleh karenanya rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya inovatif yang mempunyai nilai manfaat dan keterjualan yang tinggi. Kemampuan berpikir secara rekayasa yang merupakan paduan berpikir kreatifkritis dan rasionalsistematis akan memberikan bekal kepada peserta didik untuk kelak menjadi wirausahawan di bidang produksi atau penyedia jasa bidang rekayasa.c. Budidaya dan KewirausahaanBudidaya berpangkal pada kultivasi (cultivation), yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (menjadi banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, tetapi dalam bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang: makan, minum dan bergerak. Maka, seorang pembudidaya harus memahami kartakter tumbuhan atau hewan yang di’budidaya’kan. Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran ekosistem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (echosystem) menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis, tetapi manusiawi dan kesabaran. Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi budidaya sebenarnya Prakarya dan Kewirausahaan29dapat diangkat dari kehidupan seharihari yang variatif karena setiap daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu bangsa ini dengan teknologi tradisi, tetapi telah menunjukkan konsep budidaya yang memperhitungkan musim, tetapi belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang, maka pembelajaran prakaryabudidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut. Keterampilan melakukan budidaya dan menghayati proses kultivasi memberikan bekal kepada peserta didik untuk mampu menjadi wirausahawan di bidang budidaya yang sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan sekitarnya. d. Pengolahan dan KewirausahaanPengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat digunakan untuk kegiatan produksi dan bermanfaat secara luas. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut. Oleh karenanya, kerja pengolahan menggunakan sistem desain, yaitu mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh: membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain atau rancangan secara tepat dan juga membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan baubauan agar sedap. Kerja ini akan melatih rasa, dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu dan racikan akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan seharihari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, dan menunjukkan konsep pengolahan yang dapat diaplikasikan, tetapi belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang, pembelajaran prakaryabudidaya diharapkan mampu me nemukan ide pengem bangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan ke belanjutan materi atau bahan tersebut. Keterampilan dan pengetahuan teknik pengolahan serta kepekaan rasa yang dilatihkan pada pembelajaran cabang pengolahan akan menjadi dasar dari peserta didik untuk mencari peluang wirausaha dalam bidang pengolahan sesuai dengan potensi lingkungan sekitarnya.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK30C. Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X1. Persyaratan Pelaksanaan Proses PembelajaranPersyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan disesuaikan dengan potensi dan kondisi lingkungan sekitar, dan mendukung prinsip mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan penyelenggaraan proses pembelajaran yang menyenangkan, mendorong munculnya ideide kreatif sekaligus mendukung disiplin berkarya. Pada dasarnya, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah mengembangkan potensi yang ada di lingkungan sekitar secara kreatif untuk menghasilkan karya inovatif (baru) yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kegiatan wirausaha. Oleh karena itu, baik pemilihan cabang/jalur maupun materi pembelajaran diupayakan berdasar pada potensi dan kondisi lingkungan sekitar. Prinsip Prakarya dan Kewirausahaan adalah proses pembuatan karya yang mempunyai nilai keterjualan. Karya tersebut harus memenuhi standar pasar, yaitu: menyenangkan pembeli, nilai kemanfaatan, kreatif serta bertanggung jawab terhadap ciptaannya berdasarkan logika matematis maupun pengetahuan estetis. Secara garis besar dapat dilakukan melalui halhal berikut.• Mengamati lingkungan sekitar baik fisik maupun pasar yang menjadi bahan eksplorasi (pencarian), eksperimentasi (percobaan) dan eksperiensi (memperoleh pengalaman), melalui kegiatan melihat, membaca, mendengar, mencermatinya, meneliti berbagai objek alami maupun buatan (artifisial) dengan kunjungan lapangan, kajian pustaka, dan mencipta karya visual.• Mendorong keingintahuan peserta didik setelah melakukan pengamatan berbagai gejala alami, artifisial maupun sosial dengan merumuskan pertanyaan berdasarkan kaitan, pengaruh dan kecenderungannya. • Mengumpulkan data dan menciptakan karya dengan merumuskan daftar pertanyaan berdasarkan hasil identifikasi, menentukan indikator keterjualan, kelayakan penampilan (estetikergonomis) dengan melakukan wawancara dan atau mengeksplorasi alam dan gejala preferensi pasar (marketable) sebagai inspriasi menciptakan karya.• Menampilkan kembali hasil ciptaannya secara oral dan karya secara protofolio berdasarkan hasil olahan secara pribadi atau kelompok sehingga mempunyai nilai keterjualan serta mempunyai wawasan pasar yang sesuai dengan lingkungan daerah maupun nasional dan global. • Merekonstruksi karya Prakarya secara teknologi, seni dan ekonomis (efisiensi dan efektivitas) yang dapat dimanfaatkan untuk mengapresiasi karya teknologi terbarukan dan keterjualan. Prakarya dan Kewirausahaan31Proses pembelajaran pada setiap semester dapat dibagi atas 4 (empat) tahapan; pencarian data, analisis data, berkarya dan presentasi karya. Pencarian data dapat dilakukan melalui buku, kunjungan lapangan (ke tempat wirausaha kerajinan, rekayasa, budidaya atau pengolahan), wawancara, atau pun melalui pencarian dengan internet. Metode pencarian data dipilih yang sesuai dengan kebutuhan berkarya dan potensi lingkungan sekitar karena tujuan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah mengembangkan potensi yang ada di daerah sekitar. Tahap analisis data dilakukan di kelas berupa aktivitas diskusi dan membuat rancangan produk. Tahapan berkarya atau membuat produk dilakukan di kelas atau di lingkungan sekitar sesuai dengan potensi yang ada di daerah masingmasing. Tahap terakhir adalah presentasi hasil yang dapat dilakukan di sekolah dengan melibatkan guru, peserta didik maupun orang tua dan pihak lain di luar sekolah agar terjadi proses apresiasi terhadap karya yang telah dihasilkan dari proses pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Presentasi dapat berupa presentasi oral, demontrasi penggunaan produk, pameran ataupun penjualan karya.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 1.4 Tahapan Proses Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan2. Pelaksanaan PembelajaranPelaksanaan pembelajaran pada Prakarya dan Kewirausahaan memanfaatkan multimodel. Pembelajaran multimodel dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang optimal dibandingkan dengan hanya satu model. Metode yang dapat dikembangkan dalam Next >