< PreviousKelas X SMA/MA/SMK/MAK32pembelajaran ini adalah proyek, modifikasi, simulasi, interaktif, elaboratif, partisipatif, magang (cooperative study), integratif, produksi, demonstrasi, imitasi, eksperiensial, kolaboratif.a. Kegiatan PendahuluanKegiatan Model Pembelajaran Bermain untuk Membuka Simpul KreativitasPermainan (game) sangat berguna untuk membentuk kesan dramatis yang jarang peserta didik lupakan. Humor atau kejenakaan merupakan pintu pembuka simpulsimpul kreativitas, dengan latihan lucu, tertawa, tersenyum, peserta didik akan mudah menyerap pengetahuan yang diberikan. Permainan akan membangkitkan energi dan keterlibatan belajar peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain: tebak gambar, tebak kata, tebak benda dengan stiker yang ditempel dipunggung lawan, tekateki, sosio drama, dan bermain peran.Persiapan Bahan, Alat dan Tempat BekerjaKegiatan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan banyak menggunakan bahan, material, alat dan tempat kerja. Pada awal pembelajaran peserta didik dibantu oleh guru mempersiapkan alat dan sisa bahan/material serta tempat kerja yang akan digunakan pada sesi pembelajaran tersebut. Tempat kerja serta bahan/material dan peralatan yang ditata rapi akan memudahkan untuk pelaksanaan proses pembelajaran. Kerapian dan kebersihan mendukung mencapaian hasil kerja yang maksimal dan efisien serta kesehatan dan keselamatan kerja. Kegiatan ini dilakukan bersamasama oleh peserta didik dan dapat dibantu oleh guru. Pengingat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Guru kelasKegiatan utama dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah praktik dan pelibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dengan bimbingan dari guru. Guru dan peserta didik dapat menggunakan material dan media yang terdapat di lingkungan sekitar. Peralatan yang digunakan dapat menggunakan material sederhana, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan alat bantu modern. Penggunaan bahan dan alat membutuhkan pengetahuan dan kesiapan untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dapat dijelaskan guru pada awal pembelajaran untuk materi persiapan bahan dan material, ekspolasi material dan produksi. Pemanfaatan media pembelajaran mendidik siswa untuk membiasakan diri dengan cara kerja yang memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Guru maupun peserta didik harus mengetahui prosedur keselamatan sebelum belajarmengajar berlangsung. Prakarya dan Kewirausahaan33Prosedur penjelasan yang bersumber dari pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan dalam memperlakukan sebuah karya harus disampaikan di awal pembelajaran. Biasanya bahaya atas bahanbahan yang dapat merusak lingkungan maupun kesehatan terdiri dari cairan yang berupa getah (resin), asam (acid), cairan yang disemprotkan (licquers), ampas/kotoran (dirt), dan bahan pelarut (solven). Bahanbahan tersebut dikhawatirkan dapat menjadi racun bagi kesehatan jika pemakaiannya tidak mengikuti petunjuk yang benar. Bahaya yang biasa muncul pada penggunaan alat disebabkan karena benda tajam, benda tumpul, alat pemukul, alat pemanas, alat listrik, alat pendingin, alat penekan, dan lain sebagainya. Pada kegiatan pembelajaran, guru maupun peserta didik menggunakan peralatan keselamatan yang tepat. Untuk kepentingan semua, sebaiknya di dalam kelas saat mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan hendaknya selalu disiapkan kotak P3K untuk membantu prosedur kesehatan. Selain itu, selalu siapkan wadah daur ulang untuk setiap material yang tersisa dan masih dapat digunakan, serta tong sampah yang cukup untuk membuang semua limbah proses pembuatan karya. Dengan demikian, prosedur keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan dapat dikondisikan lebih awal sehingga segala resiko dapat diminimalkan dengan sebaikbaiknya.Prosedur pembelian material dan bahan, adalah (1) lihat label kadaluarsa pada produk, atau tanyakan kepada produsen/penjual material, (2) perhatikan petunjuk pemakaian dan penyimpanan. Informasi yang disampaikan pada sebuah material bahan biasanya berkaitan pula dengan penggunaan peralatan untuk keselamatan kerja. Perhatian dan peralatan yang digunakan untuk prosedur keselamatan disesuaikan dengan kegunaannya, yaitu sebagai berikut.1. Menghindari penghirupan zat beracun/berbahayaDalam melakukan pekerjaan budidaya, seringkali kita menggunakan zatzat tertentu yang kadang beracun/berbahaya. Maka, gunakan masker dengan ukuran yang tepat untuk menutup hidung dan mulut.2. Menghindari keracunanCegahlah bahan masuk melalui mulut. 3. Menghindari penyerapan cairanBeberapa orang kadang alergi terhadap cairan tertentu sehingga menimbulkan iritasi pada kulit. Maka, gunakan celemek/baju kerja, sarung tangan, kacamata, atau pelindung kepala.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK344. Menghindari setrum listrikTutup kabel listrik dengan isolasi, hindari tangan dari keadaan basah, gunakan sarung tangan jika ingin memasang/mencabut kontak aliran listrik.5. Menghindari bahaya terbakarGunakan pelindung wajah/kepala dan tameng badan, gunakan sarung tangan tebal dan celemek/baju kerjab. Kegiatan IntiKegiatan inti pada Prakarya dan Kewirusahaan adalah melaksanakan tahapan berkarya. Tahapan berkarya adalah mencari data, menganalisis, membuat karya dan presentasi. Ada beberapa model pembelajaran yang cocok untuk dilakukan dalam kegiatan inti untuk mata pelajaran ini.Kegiatan Model Pembelajaran Kelompok dan KolaborasiModel pembelajaran kelompok (cooperative learning) sering digunakan pada setiap kegiatan belajarmengajar karena selain hemat waktu juga efektif, apalagi jika metode yang diterapkan sangat memadai untuk perkembangan peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain proyek kelompok, diskusi terbuka, bermain peran. Pada Prakarya dan Kewirausahaan, metode ini banyak digunakan karena merupakan simulasi dari kegiatan wirausaha, yaitu kelompok peserta didik berperan sebagai kelompok wirausahawan, yang akan berbagi tugas berdasarkan kompetensinya.Pembelajaran kolaborasi (collaboration learning) menempatkan peserta didik dalam kelompok kecil dan memberinya tugas di mana mereka saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok. Dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian sangat membantu mewujudkan belajar kolaboratif. Metode yang dapat diterapkan antara lain mencari informasi, proyek, kartu sortir, turnamen, tim quiz. Pada Prakarya dan Kewirusahaan, peserta didik mencari data dan melaksanakan proyek dalam kelompok, maka pembelajaran kolaborasi akan terjadi dengan efektif dan mendukung tujuan pembelajaran untuk kemampuan bekerjasama. Model Pembelajaran Individual dan Mandiri sesuai Minat Peserta DidikPembelajaran individu (individual learning) memberikan kesempatan kepada peserta didik secara mandiri untuk dapat berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio, Prakarya dan Kewirausahaan35galeri proses. Pada Prakarya dan Kewirausahaan, peserta didik diperkenankan untuk melakukan proses mandiri dalam pencarian data dan berkarya sejauh dorongan minatnya terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Makin luas wawasan seseorang yang didukung dengan memikiran kritis dapat mendorong kreativitas dan membuka peluang berinovasi. Pengetahuan dan keterampilan individu peserta didik akan meningkatkan pengetahuan anggota kelompoknya melalui pembelajaran sejawat.Model pembelajaran mandiri (independent learning) peserta didik belajar atas dasar kemauan sendiri dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dengan memfokuskan dan merefleksikan keinginan. Teknik yang dapat diterapkan antara lain apresiasitanggapan, asumsi presumsi, visualisasi mimpi atau imajinasi, hingga cakap memperlakukan alat/bahan berdasarkan temuan sendiri atau modifikasi dan imitasi, refleksi karya, melalui kontrak belajar, maupun terstruktur berdasarkan tugas yang diberikan (pertanyaaninquiry, penemuandiscovery, penemuan kembalirecovery).Kegiatan Model Pembelajaran Teman SebayaBeberapa ahli percaya bahwa satu mata pelajaran benarbenar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta didik lain. Mengajar teman sebaya (peer learning) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Pada waktu yang sama, ia menjadi narasumber bagi temannya. Metode yang dapat diterapkan antara lain: pertukaran dari kelompok ke kelompok, belajar melalui jigso (jigsaw), studi kasus dan proyek, pembacaan berita, penggunaan lembar kerja, dll. Metode ini dapat didapat digunakan karena adanya keragaman pengetahuan, keterampilan maupun bakat setiap peserta didik dalam satu kelompok. Seorang peserta didik dapat belajar dari peserta didik lainnya untuk memiliki kekayaan pengetahuan dan keterampilan dalam Prakarya dan Kewirausahaan. Kegiatan Model Pembelajaran SikapAktivitas belajar afektif (affective learning) membantu peserta didik untuk menguji perasaan, nilai, dan sikapsikapnya. Strategi yang dikembangkan dalam model pembelajaran ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran akan perasaan, nilai dan sikap peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain: mengamati sebuah alat bekerja atau bahan dipergunakan, penilaian diri dan teman, demonstrasi, mengenal diri sendiri, posisi penasihat. Sikap sangat dipentingkan dalam Prakarya dan Kewirausahaan untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menguji perasaan, nilai dan sikapsikapnya dalam bekerja selama proses berkarya.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK36c. Kegiatan PenutupKegiatan Evaluasi Kinerja dan Hasil KerjaPembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan mementingkan displin dalam pelaksanaan proses berkarya. Setiap tahapan harus dilakukan dengan efektif dan efisien, serta mencapai kualitas tertentu, sesuai dengan prinsip wirausaha. Pada kegiatan penutup pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan evaluasi umum tentang ketercapaian tujuan dari sesi pembelajaran tersebut. Proses evaluasi itu dilanjutkan dengan perencanaan kegiatan dan target kerja pada sesi selanjutnya. Pada tahap evaluasi ini, guru dapat menanyakan kesan Merapikan Bahan, Alat dan Tempat BekerjaKegiatan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan banyak menggunakan bahan, material, alat dan tempat kerja. Pada akhir pembelajaran, harus dilakukan kegiatan merapikan, menyimpan alat dan sisa bahan/material pada tempatnya serta membersihkan tempat kerja. Kondisi tempat kerja yang bersih serta penempatan bahan/material dan peralatan yang rapi akan memudahkan untuk pelaksanaan kerja pada sesi selanjutnya. Kerapian dan kebersihan mendukung mencapaian hasil kerja yang maksimal dan efisien serta kesehatan dan keselamatan kerja. Kegiatan ini dilakukan bersamasama oleh peserta didik dan dapat dibantu oleh guru. 3. Pengawasan Proses PembelajaranPengalaman belajar yang paling efektif adalah apabila peserta didik/ seseorang mengalami/berbuat secara langsung dan aktif di lingkungan belajarnya. Pemberian kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk melihat, memegang, merasakan, dan mengaktifkan lebih banyak indra yang dimilikinya, serta mengekspresikan diri akan membangun pemahaman pengetahuan, perilaku, dan keterampilannya. Oleh karena itu, tugas utama pendidik/guru adalah mengondisikan situasi pengalaman belajar yang dapat menstimulasi atau merangsang indra dan keingin tahuan peserta didik. Hal ini perlu didukung dengan pengetahuan guru akan perkembangan psikologis peserta didik dan kurikulum di mana keduanya harus saling terkait. Saat pembelajaran, guru hendaknya peka akan gaya belajar peserta didik di kelas. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didik di kelas secara umum, guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Pendidik/guru hendaknya menyiapkan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan mental peserta didik secara aktif melalui beragam kegiatan, seperti: kegiatan mengamati, bertanya/ mempertanyakan, menjelaskan, Prakarya dan Kewirausahaan37berkomentar, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan sejumlah kegiatan mental lainnya. Guru hendaknya tidak memberikan bantuan secara dini dan selalu menghargai usaha peserta didik meskipun hasilnya belum sempurna. Selain itu, guru perlu mendorong peserta didik supaya peserta didik berbuat/berpikir lebih baik, misalnya melalui pengajuan pertanyaan menantang yang ‘menggelitik’ sikap ingin tahu dan sikap kreativitas peserta didik. Dengan cara ini, guru selalu mengupayakan agar peserta didik terlatih dan terbiasa menjadi pelajar sepanjang hayat.D. Penilaian Prakarya dan Kewirausahaan1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran Prakarya dan KewirausahaanBerdasarkan Kurikulum 2013, kompetensi yang harus dicapai pada tiap akhir jenjang kelas dinamakan kompetensi inti. Kompetensi inti merupakan anak tangga yang harus ditapak peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang SMA dan sederajat. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan. Rumusan Kompetensi Inti (KI) dari setiap mata pelajaran, sebagai berikut:• KI1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual,• KI2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial• KI3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan• KI4 untuk Kompetensi Inti keterampilanUrutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri atas kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini sesuai dengan orientasi pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetik, artistik dan kreativitas kepada peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk keterampilan dan teknologi. Kegiatan ini dimulai dari mengidentifikasi potensi di sekitar peserta didik diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, mencakup antara lain; jenis, bentuk, fungsi, manfaat, tema, struktur, sifat, komposisi, bahan baku, bahan pembantu, peralatan, teknik kelebihan dan keterbatasannya. Selain itu, peserta didik juga melakukan aktivitas memproduksi berbagai produk benda kerajinan maupun produk teknologi yang sistematis dengan berbagai cara misalnya: meniru, memodifikasi, mengubah fungsi produk yang ada menuju produk baru yang lebih bermanfaat. Selain itu, karakteristik pembelajaran Prakarya dam Kewirausahaan memiliki tujuan melatih koordinasi otak melalui apresiasi dan keterampilan teknis. Kelas X SMA/MA/SMK/MAK382. Karakteristik Penilaian Pembelajaran Prakarya dan KewirausahaanEvaluasi atau penilaian mata pelajaran lebih kepada penilaian proses, selain penilaian hasil karya agar pendidikan dapat dimaknai sebagai lifeskill di mana dalam pelaksanaannya terdapat penerapan pendidikan afektif karakter di sekolah. Penilaian pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan melalui produk dan proses, menggunakan tes yang disiapkan berdasarkan standar penciptaan atau indikator lapangan (criterion refference test) maupun non tes melalui asesmen proses (norm refference test) sebagai authentic-asessment.Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui tingkat wawasan serta produksi dan kreasi Prakarya dan Kewirausahaan bagi peserta didik telah menguasai kompetensi dasar tertentu sesuai dengan Kompetensi Dasar berdasarkan indikator ketercapaian. Selain itu, penilaian juga bertujuan:a. mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik;b. mengukur perkembangan kompetensi peserta didik; mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik;c. mengetahui hasil pembelajaran; mengetahui pencapaian kurikulum;d. mendorong peserta didik belajar dan mengembangkan diri;e. sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran3. Teknik dan Instrumen Penilaian Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ini dapat memanfaatkan berbagai bentuk instrumen penilaian yang disesuaikan dengan metode, strategi pembelajaran dan ketercapaian kompetensi yang didasarkan pada indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan indikatorindikator pencapaian hasil belajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan adalah Penilaian Unjuk Kerja, Penilaian Sikap, Penilaian Produk dan Penilaian Konsep Diri. a. Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan halhal berikut: Prakarya dan Kewirausahaan391) Langkahlangkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. 2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. 3) Kemampuankemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. 4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati. 5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan. Penilaian unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian. 1) Daftar Cek Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana sehingga kinerja peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategori saja, ya atau tidak. 2) Skala Penilaian Ada kalanya kinerja peserta didik cukup kompleks sehingga sulit atau merasa tidak adil kalau hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak, memenuhi atau tidak memenuhi. Oleh karena itu, dapat dipilih skala penilaian lebih dari dua kategori, misalnya 1, 2, dan 3. Namun, setiap kategori harus dirumuskan deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat skor 1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut rubrik. Contoh 1. Teknik Penilaian Tugas Eksperimen/PercobaanMata Pelajaran : Prakarya dan KewirausahaanNama Proyek : Alokasi Waktu : Guru Pembimbing : Nama : NIS : Kelas :No Aspek yang dinilaiPenilaian1231 Persiapan bahan dan alat kerja2 Eksperimen/percobaan/produksi3 Hasil kerjaTOTAL SKOR Kelas X SMA/MA/SMK/MAK40Contoh Rubrik Penilaian Tugas Eksperimen/Percobaan:Aspek yang dinilaiPenilaian123Persiapan bahandan alatBahan dan alat yang disiapkan tidak betul.Bahan dan alat yang disiapkan betul tapi kurang lengkapBahan dan alat yang disiapkan betul dan lengkap.Eksperimen/ percobaan/produksiEksperimen tidak dilakukan dengan benar.Eksperimen dilakukan dengan benar tetapi kurang produktif/kurang rapiEksperimen dilakukan dengan benar, produktif dan rapi.Hasil kerja Hasil sedikit dan tidak rapi.Hasil kerja banyak, tetapi tidak rapi.Hasil kerja sedikit tetapi rapi.Hasil kerja banyak dan rapi.Contoh 2. Teknik Penilaian Proyek Mata Pelajaran : Prakarya dan KewirausahaanNama Proyek : Alokasi Waktu : Guru Pembimbing : Nama : NIS : Kelas : No Aspek yang dinilaiPenilaian123451 PERENCANAAN : a. Keterlibatan dalam persiapan b. Keaktifan dalam persiapan2 PELAKSANAAN : a. Keakuratan data/informasi b. Banyaknya jumlah data c. Analisis data d. Penyusunan kesimpulan Prakarya dan Kewirausahaan41No Aspek yang dinilaiPenilaian123453 LAPORAN PROYEK : a. Kerapian poster presentasi b. Penguasaan materi presentasi b. Penilaian SikapTeknik Penilaian Sikap Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknikteknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknikteknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut, 1) Observasi perilaku Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadiankejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. 2) Pertanyaan langsung Guru juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan pemerintah tentang Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban, dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik. 3) Laporan pribadi Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Dari ulasan yang dibuat peserta didik, dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.Next >