< Previous134Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 14. Kebutuhan Alat dan Bahana. Alat penunjang pembenihanKegiatan pembenihan ikan lele tidak membutuhkan perlatan yang rumit. Peralatan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan lele sebagai berikut:1) Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup (aerator), 2) Pemijahan ikan lele seperti kakaban, 3) Pendederan benih ikan lele seperti blower, dan 4) Pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser.5) Pengemasan benih ikan lele seperti plastik, sterofoam, dan tabung oksigenb. Bahan penunjang pembenihanSebelum melakukan pembenihan ikan lele, perlu menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan tergantung pada proses pembenihan yaitu persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan lele tersaji pada Gambar 8.a.b.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 3.7 Peralatan budidaya ikan (a = tabung oksigen, b = pompa listrik/aerator) Prakarya dan Kewirausahaan135Gambar 3.8 Diagram alir proses pembenihan ikan dan bahan-bahan yang dibutuhkan Persiapan media pemijahan Pemeliharaan Induk Pemijahan Induk Penetasa Telur Pemeliharaan Larva dan Benih Kolam Terpal 1. Terpal 2. Bambu atau besi melingkar 3. Air Kolam Semen 1. Semen 2. Pasir 3. Batu bata/batako 4. Air 5. Paralon 1. Induk ikan lele yang berkualitas 2. Pakan yang memiliki protein tinggi seperti tubifex (cacing sutera) 3. Sapu ijuk untuk tempat telur (kakaban) 4. Ovaprium (jika menggunakan sistem pembenihan buatan) Pakan yang memiliki protein tinggi seperti tubifex (cacing sutera) Sapu ijuk untuk tempat telur (kakaban) Induk ikan lele dan pakan merupakan bahan yang paling perlu diperhatikan, agar proses produksi dapat berlangsung dengan baik. Dengan demikian diharapkan produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen, yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan yang memungkinkan usaha berkembang dengan baik. Beberapa persyaratan dalam memilih bahan (induk ikan, pakan ikan, dan lain-lain) yaitu:1) Ikan yang dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, atau bila usaha tersebut adalah pembenihan ikan maka sebaiknya ikan yang dipilih adalah jenis yang mudah dalam pemijahan, serta diharapkan dalam pelaksanaannya cukup menggunakan peralatan yang sederhana, sehingga biaya produksi lebih ringan.2) Bahan baku yang disediakan harus berkualitas, karena untuk memperoleh suatu hasil produksi yang baik dibutuhkan bahan baku yang baik pula, contohnya untuk memperoleh benih yang baik diperlukan induk ikan yang baik pula. 3) Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah didapatkan di sekitar tempat usaha, artinya bila sewaktu-waktu memerlukan bahan baku tersebut maka dapat secara mudah diperoleh atau tidak perlu menunggu lama, sehingga proses produksi tidak terhambat.136Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 14) Bahan baku yang tersedia hendaknya yang relatif murah, dengan demikian diharapkan usaha yang dijalankan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar.5. Proses Produksi Ikan Konsumsia. Proses Pembenihan Ikan LelePembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budi daya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponen input untuk kegiatan pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar 10.Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu :a) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass, kolam semi permanen, dan permanen (tembok bersemen) (Gambar 11). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit. Persiapan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Induk Pemijahan Induk Penetasa Telur Pemeliharaan Larva dan Benih Gambar 3.9 Diagram alir proses pembenihan ikanPrakarya dan Kewirausahaan137 b) Pemeliharaan induk Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Ciri-ciri induk ikan lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina terlihat mulai berpasang-pasangan dan kejar-kejaran. 1). Ciri-ciri induk lele jantan (a) Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.(b) Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.(c) Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.a. Kolam terpal persegi b. Kolam terpal lingkaran c. Kolam alamiSumber: Dokumen KemendikbudGambar 3.10 Media pemeliharaan ikan 138Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1(d) Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).(e) Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk lele betina.(f) Kulit lebih halus dibanding induk lele betina.2). Ciri-ciri induk lele betina (a). Kepalany a lebih besar dibanding induk lele jantan.(b). Warna kulit dada agak terang.(c). Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, dan terletak di belakang anus.(d). Gerakannya lambat, tulang kepala pendek, dan agak cembung.(f). Perutnya lebih besar dan lunak.3). Syarat induk lele yang baik:(a) Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.(b) Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.(c) Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.(d) Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.(e) Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 3.11 Ciri ikan jantan dan betin Prakarya dan Kewirausahaan139(f) Frekuensi pemijahan bisa satu bula sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein. c) Pemijahan/pembenihan Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Pemijahan/pembenihan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembenihan alami dan buatan.(1) Pembenihan alami Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 x jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata caranya sebagai berikut: (a) masukkan induk yang terpilih ke kolam, (b) masukkan makanan yang berprotein tinggi (cacing, ikan rucah, pellet, dan semacamnya) setiap hari dengan dosis (jumlah berat makanan) 2-3% dari berat total ikan yang ditebarkan, Induk Matang Gonad (Jantan dan Betina) Memijah Alami Suntik Hormon Memijah Alami stripping Gambar 3.12 Proses Pemijahan140Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1(c) kemudian induk ikan dibiarkan selama 10 hari, (d) setelah induk dalam kolam selama 10 hari, air dalam kolam dinaikkan sampai 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm, (e) kemudian induk ikan dibiarkan selama 10 hari dan tidak perlu diberi makan,(f) selama 10 hari berikutnya induk ikan telah memijah dan bertelur, (g) setelah 24 jam, telur telah menetas di sarang dan benih ikan akan hidup bergerombol (berkumpul), selanjutnya benih ikan dikeluarkan dari sarang dan dimasukan ke kolam pendederan.(2) Pembenihan BuatanPembenihan buatan dapat dilakukan dengan penambahan larutan ovaprim untuk mempercepat kematangan gonad induk sehingga cepat melakukan pemijahan. Pemijahan/ pembenihan buatan (Induced Breeding atau hypophysasi) yaitu perangsang, indukan untuk kawin dengan cara memberikan suntikan cairan hormon (ovaprim) ke dalam tubuh ikan. Pada selang waktu 12 jam penyuntikan, telur mengalami ovulasi (keluarnya telur dari jaringan ikat indung telur). Selama ovulasi, perut ikan betina akan membengkak sedikit demi sedikit karena ovarium menyerap air sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pengurutan perut (stripping). Setelah telur ikan keluar, selanjutnya dilakukan pembuahan (fertilisasi) dengan cara menambahkan sperma indukan jantan. Selang 8 jam, telur tersebut menetas dan menjadi benih, selanjutnya benih ikan didederkan sampai ukuran yang ditentukan.d). Penetasan telurPenetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan). Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.e). Pemeliharaan larva dan benihPemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budi daya, termasuk tahapan yang cukup sulit.Prakarya dan Kewirausahaan1416. Pemeriksaan kualitas hasil produksi Ikan KonsumsiPerencanaan produk bukan hanya merencanakan dari produksi saja, tetapi juga proses-proses yang memungkinkan produk tersebut berkelanjutan, yakni : a) Produk yang akan di hasilkan harus yang memungkinkan disenangi dan sesuai dengan selera konsumen.b) Persyaratan produk yang akan dihasilkan harus sesuai dengan mutu produk yang dinginkan konsumen.Pengendalian kualitas proses produksi merupakan usaha mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk. Pengendalian kualitas bertujuan agar hasil atau produk sesuai dengan spesikasi yang direncanakan (memuaskan konsumen). Pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :a) Menentukan standar kualitas produk.b) Mengadakan tindakan koreksi.c) Merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk menilai standar yang telah ditetapkan.1. Amati dan cermati cerita di atas!2. Carilah usaha budi daya di daerah anda dan dokumentasi!3. Sebutkan sarana dan prasarana produksi yang digunakan dalam proses pembenihan ikan!4. Tanyakan ke pembudi daya ikan di daerah anda tentang teknik-teknik pembenihan ikan!5. Ceritakan teknik pembenihan ikan konsumsi dengan cara mewawancarai pembudi daya ikan di daerah anda!6. Dokumentasikan cara pembenihan ikan konsumsi yang sering dilakukan di daerah anda dengan foto atau video!7. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan, dan simpulkan!8. Ungkapkan pemahaman yang timbul setelah mengetahui potensi perikanan di daerah masing-masing!Tugas Kelompok142Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAKSemester 1Pengendalian kualitas pada dasarnya adalah suatu kegiatan terpadu antar bagian-bagian usaha dalam perusahaan, yaitu :a) Bagian pemasaran. Mengadakan penilaian-penilaian tingkat kualitas yang dikehendaki oleh para konsumen.b) Bagian perencanaan. Merencanakan model produk sesuai dengan spesifikasi yang disampaikan oleh bagian pemasaran.c) Bagian pembelian bahan. Memilih bahan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh bagian perencanaan, bagian produksi, serta memilih peralatan yang akan digunakan dan melakukan proses produksi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.7. Pengemasan Produk Ikan Konsumsia. Metode tertutupPengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut. Pengemasan dengan metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama. Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastik yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan sistem tertutup dilakukan dengan cara:1) menyiapkan kantong plastik polietilen, 2) mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan,3) kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbondioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/3–1/4 bagian. a.b.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 3.13 (a = Pemberian oksigen dalam kemasan plastik, b = Pengemasan menggunakan sterofoam) Prakarya dan Kewirausahaan1434) setelah pengisian oksigen, mengikat mulut kemasan secara rapat dengan karet gelang5) plastik berisi benih ikan yang sudah siap kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak mudah pecah dan mudah diangkutTerdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan tertutup. Kelebihannya antara lain: 1) media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan, 2) dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang),3) memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan. Kekurangannya antara lain:1) media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan, 2) tidak dapat dilakukan pergantian air, dan 3) memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.b. Metode terbuka Pengemasan dengan metode terbuka yaitu sistem pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut berupa drum, plastik, peti berinsulator, dan lain lain. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan tergantung pada alat pengangkut). Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekresinya dapat berkurang pada saat pengakutan, sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan lebih dari 5 jam). Tahapan pengemasan ikan selama transportasi yaitu: 1) siapkan wadah, 2) masukkan air dan benih dalam wadah, 3) memberikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stress pada suhu yang tinggi,4) jumlah padat penebaran tergantung dari ukuran benih, dimana benih dengan ukuran 10 cm dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10 ekor/liter,5) setiap 4 jam sekali, mengganti seluruh air di tempat yang teduh.Next >