< Previous84 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kamu diminta mengkritisi perilaku sosial berikut ini dari beberapa sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)!1. Akhir-akhir ini, kita sering menyaksikan melalui media, banyaknya pelanggaran terhadap norma-norma agama. Misalnya pencurian, penipuan, perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Pelakunya pun terkadang merasa tidak berdosa dan tidak ada beban sama sekali. Ada juga berita seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri hanya karena persoalan sepele, yaitu tidak diberi uang jajan pada saat mau berangkat sekolah. Bagaimana tanggapanmu?2. Sejak dahulu dalam dunia pendidikan sudah melaksanakan ujian nasional. Ujian nasional dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pendidikan di negeri ini. Ironisnya, setiap kegiatan ujian nasional berlangsung, terjadi perilaku negatif. Bocornya soal, siswa yang saling menyontek, dan perilaku-perilaku negatif lainnya menjadikan kualitas pendidikan menjadi kurang baik. Semangat berkompetisi untuk mendapatkan yang terbaik di antara siswa tidak pernah tertanam. Bagaimana tanggapanmu?3. Bagaimana tanggapanmu mengenai banyaknya kaum tuna wisma yang meminta-minta di jalan? Tidak jarang mereka melakukan berbagai cara agar orang-orang merasa iba dan akhirnya memberikan sedekah/sumbangan kepada mereka. Sumber www. todayYsyesterday.files.wordpress.FomGambar 6.7 Petani sedang memanen padi1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di samping?2. Apakah pak tani bekerja hanya dengan menggunakan otot tanpa pakai otak? Mengapa?3. Apa hubungannya antara kerja keras dan kerja cerdas? Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 85 A. PentinJnya 7aat Nepada AtXranTaat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya.Di sekolah, di rumah, atau di lingkungan masyarakat terdapat aturan. Di mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan dibuat agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang berlaku. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’±n. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari yang terkecil (keluarga) sampai yang terbesar adalah negara, tidak akan tercapai kestabilan tanpa adanya seorang pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut akan menjadi lemah dan mudah terombang-ambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin. Dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (yang tidak bermaksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran.Aktivitas Siswa:Identifikasilah aturan-aturan yang ada di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Kemudian, jelaskan hubungan antara aturan dan kondisi sosial di masyarakat?Memperkaya KhazanahAktivitas Siswa:1. Cermati pernyataan di atas, kemudian buatlah kesimpulan dari permasalahan tersebut!2. Berikan tanggapanmu terhadap penyelesaian permasalahan tersebut!86 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Artinya: “:ahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan 8lil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. <ang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nis±/4: 59)Penerapan Hukum TajwidKata/kalimahHukum BacaanAlasanmad jaiz munfasilmad a܆lL bertemu huruf alif di luar katamad badalhuruf alif bertanda baca fathah berdiritafh³mlafal-alālah didahului tanda baca dommahalif lam qomariyyahhuruf alif lam ber-hadapan dengan huruf qomariyyahikhfanun sukun bertemu huruf taArti Kata/KalimatKataArtiKataArtiwahai kepada Allahorang-orang yang beriman dan rasultaatilah Allahjika kamuAktivitas Siswa:Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum bacan tajw³d. Identifikasi lebih lanMut hukum baFaan tajw³d selain yang ada di kotak, minimal lima hukum bacaan tajw³d! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 87 KataArtiKataArtidan taatilah rasulberimandan pemimpinkepada Allahdi antara kamudan hari akhirjika kamu ber-beda pendapatyang demikian itu lebih baiktentang sesuatudan lebih baik akibatnyamaka kembali-lahAsb±bu an-Nuzµl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyyah.Q.S. an-Nis±/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di bawah ini ada beberapa pendapat.No.Nama ulamaPendapatnya1Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-ThabariArti ulil amri adalah umāra, ahlul ‘ilmi wal ¿Th (mereka yang memiliki ilmu dan penge-tahuan akan ¿Th). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. lah yang dimaksud dengan ulil amri. 2Al-MawardiAda empat pendapat dalam mengartikan kalimat "ulil amri", yaitu: (1) umāra (para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan), (2) ulama dan fuqaha, (3) sahabat-sahabat Rasulullah saw., (4) dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. 3Ahmad Mustafa al-MaraghiBahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan, dan seluruh pe-mimpin lainnya.88 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri (apa pun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun, perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak dapat disamakan dengan “taat” kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Quraish Shihab, Mufassir Indonesia, memberi ulasan bahwasannya: “Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah Swt. dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini: Artinya: “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda...Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” (H.R. Muslim)Umat Islam wajib menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya. Umat Islam juga diperintahkan pula untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya. Apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik. Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak. 1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di samping?2. Apa hubungannya antara imam dan makmum?3. Apa akibatnya kalau makmum tidak mengikuti imam?4. Apa akibatnya kalau imam me-lakukan kesalahan?Sumber: Dok. KemdikbudGambar 6.8 Salat berjamaah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 89 B. Kompetisi dalam KebaiNanHidup adalah kompetisi un tuk menjadi yang terbaik, dan juga untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayang, banyak orang terjebak pada kompetisi yang hanya memperturutkan hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani. Kompetisi yang hanya memperturutkan hawa nafsu, contohnya kompetensi mengumpulkan harta kekayaan atau memperebutkan jabatan dan kedudukan. Semuanya bak fatamorgana, indah menggoda, tetapi sesungguhnya tiada. Bahkan, tak jarang dalam kompetisi diiringi “suu³an” buruk sangka, bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut bermain dalam kompetisi tersebut.Lalu, bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman? Allah Swt. telah memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-orang beriman untuk berkompetisi dalam kebaikan sebagaimana firman-Nya: Sumber: www.lemjiantek.mil.idGambar 6.9 Kompetisi dalam pertandingan voliAktivitas Siswa:1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan!2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkungan masyarakat yang kamu temui!90 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’±n) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah Swt. dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. 8ntuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah Swt. menghendaki, nisFaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah Swt. hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah Swt. kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. al-M±idah/5: 48)Penerapan Hukum TajwidKalimahHukum BacaanAlasanikhfatanda baca kasrah tanwin bertemu huruf jimL]harV\aIāZLmim sukun bertemu huruf syinmaGLZāGtanda baca fathah tanwin bertemu alif dan di-waqafkanmad wajib muttasilmad asli bertemu hamzah pada satu kataidgham bighunnahtanda baca fathah tanwin bertemu huruf wawAktivitas Siswa:Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum baFaan taMwid. Identifikasi lebih lanMut hukum baFaan taMwid selain yang ada di kotak tersebut di atas, minimal lima hukum bacaan tajwid. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 91 Arti Kata/KalimatKataArtiKataArtiDan Kami telah menurunkandarimukepadamu (Muhammad)aturan Kitab (al-Qur ān)dan jalan yang terangdengan membawa kebenarandan kalau Allah menghendakiyang membenarkanniscaya kamu jadikanterhadap apa (kitab-kitab)satu umat sajadi antaranyaakan tetapi dari kitab-kitabAllah hendak mengujimudan menjaganyaterhadap apa kepadanyayang diberikan kepadamumaka putuskanlah maka berlomba-lombalah dalam kebaikan(perkara) di antara merekakepada Allahmenurut apa yang diturunkan Allahtempat kamu kembalidan janganlah engkau mengikutisemuanyakeinginan merekalalu diberitahukan- nya kepadamutentang apa yang telah datang kepadamuterhadap apa yang kamu92 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK KataArtiKataArtidari kebenaran dahulubagi tiap-tiap umatkamu perselisihkanKami jadikanPada Q.S. al-M±idah/5:48 Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan aturan atau syariat. Syariat setiap kaum berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya. Meskipun mereka ber-beda-beda, yang terpenting adalah semuanya beribadah dalam rangka mencari ri«a Allah Swt., atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Perhatikan gambar di samping:1. Bagaimana ayat pada Q.S. al-M±idah/5: 48 memahami kelompok-kelompok manusia?2. Apa yang harus dilakukan oleh setiap kelompok tersebut sesuai dengan pesan ayat Q.S. al-M±idah/5: 48?3. Apakah kamu temukan perilaku tersebut di tengah-tengah masyarakat? Bagaimana kamu menyikapinya?Sumber: Dok. KemdikbudGambar 6.11 Kelompok orang sedang berdiskusiSumber: www. jateng.antaranews.comGambar 6.10 Pemberian santunan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 93 Allah Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia agar berjalan pada jalan atau arah yang benar dan lurus. Akan tetapi, sebagian dari ajaran-ajaran mereka disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan takhayul. Surat al-M±idah/5: 48 ini membicarakan bahwa al-Qur’±n memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’±n merupakan pembenar kitab-kitab sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Qur’±n sepenuhnya memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya.Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa. Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk saling mengenal. Ayat ini mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki oleh manusia, dan bukan menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi.Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Ada beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, antara lain sebagai berikut.3ertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, dan harus segera dikerjakan. Kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan untuk berbuat baik, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan. Kedua, untuk berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolong, Oleh karena itu, kita perlunya berkolaborasi atau kerja sama. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiq±mah (konsisten).Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan. Allah Swt. bersabda: Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” (Q.S. al-M±idah/5: 2)Next >