< Previous104 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Rasul-Rasul Kekasih Allah Swt.Bab 75asXl-5asXl KeNasih Allah Swt.Terbiasa Meneladani Sifat dan Perilaku RasulMenelaah Iman kepada RasulIman kepada RasulTugas-Tugas RasulPeta Konsep Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 105 Sumber: www. aashanta.wordpress.com Gambar 7.1 Pintu makam Rasulullah saw. di MadinahSumber: www.i.ytimg.comGambar 7.2 Baitul Maqdis di PalestinaSumber: www.i.ytimg.comGambar 7.3 Baitul haram di MakkahAktivitas Siswa:Setelah mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan-pesan yang ada pada gambar tersebut!106 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Keimanan seseorang itu tidak sah sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah Swt. Selain itu, kita juga harus membenarkan bahwa Allah Swt. telah mengutus para Rasul dan Nabi untuk membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran. Allah Swt. mewajibkan setiap orang Islam supaya beriman kepada semua rasul yang diutus oleh-Nya, tanpa membeda-bedakan antara rasul yang satu dan yang lainnya.Di antara para rasul itu, ada yang diceritakan dalam al-Qur’±n dan ada pula yang tidak diceritakan. Adapun rasul-rasul yang diceritakan dalam al-Qur’±n berjumlah dua puluh lima orang. Pada setiap umat pasti ada rasul sebagai teladan hidup yang harus diikuti ajarannya dan diteladani jejaknya. Firman Allah Swt.:Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur’±n) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami <a Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. al-Baqarah/2: 285)Aktivitas Siswa:1. Jelaskan pesan yang terdapat pada Q.S. al-Baqarah/2: 285 tersebut di atas!2. Apa kaitannya beriman kepada satu rasul dan beriman kepada semua rasul?Membuka Relung Hati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 107 Pada setiap umat, Allah Swt. pasti mengutus seorang rasul. Rasul diutus oleh Allah Swt. untuk membimbing umat manusia agar berjalan dalam jalan atau arah yang benar. Ketika masih ada rasul, mereka masih mengikuti ajarannya. Akan tetapi, ketika rasul tidak ada, umat mulai menjauhi ajarannya. Bahkan, ada yang mengaku dirinya sebagai nabi dan rasul.Kamu diminta mengkritisi perilaku berikut ini dari beberapa sudut pandang! (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)1. Beberapa tahun yang lalu di negeri kita ada seorang perempuan yang mengaku dirinya nabi. Ada pula seorang laki-laki yang mengaku telah menerima wahyu dari Allah Swt. Ia meyakini pernah bertemu Malaikat Jibril, kemudian diberi wahyu. Atas keyakinannya itu, ia memproklamirkan dirinya sebagai utusan Allah Swt. pada jamaahnya. Sebagian besar jamaahnya memercayai, akan tetapi ketika berita ini muncul ke permukaan di luar jamaahnya, banyak masyarakat yang menentangnya dan bahkan menuduh telah menodai agama. 2. Sekelompok pengajian menegaskan bahwa kelompok pengajiannya itu bersandar pada cara-cara Rasulullah saw. melakukan dakwah. Kelompok ini mendeklarasikan bahwa apa yang dilakukan di pengajiannya sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah saw. Akan tetapi, kegiatan di dalam pengajian tersebut mengolok-olok kelompok lain dengan menganggap Islamnya batal/tidak sah. Mengkritisi Sekitar KitaSumber: Dok. KemdikbudGambar 7.4 Seorang siswa sedang memberi-kan tausiah kepada temannyaAktivitas Siswa:1. Berilah tanggapan tentang kasus orang yang mengaku-ngaku diriya sebagai nabi dan rasul, dan carilah dalil (ayat atau hadis) yang menyatakan bahwa pernyataan orang tersebut salah!2. Berilah tanggapan tentang kelompok pengajian tersebut, bagaimana sikap kamu apabila aktivitas dakwahnya dianggap salah. Apa yang kamu lakukan?108 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Memperkaya KhazanahA. PenJertian Iman Nepada 5asXl-5asXl Allah Swt. Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. NabiRasulManusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya.Manusia pilihan Allah Swt. yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah Swt. terdapat dalam surah an-Nis±/4: 136.Artinya: :ahai orang-orang yang beriman Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’±n) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nis±/4: 1)Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika ditanya tentang jumlah para nabi, beliau menjawab, “ Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 315. Sementara At-Turmuzy meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. juga, menjelaskan bahwa Rasulullah saw. menjawab, “Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 312.”Jumlah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ada lima, yaitu: Nabi Nuh as., Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan Muhammad saw.Aktivitas Siswa:Buatlah silsilah rasul dari Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad saw. dengan gambar yang jelas dan tepat. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 109 B. SiIat 5asXl-5asXl Allah Swt.Rasul sebagai utusan Allah Swt. memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. 1. SiIat :aMibSifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut.a. A¬-®idd³q A£-°idd³q, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah. Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:Artinya: “Dan Feritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’±n), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 41)b. Al-Am±nah Al-Am±nah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang dibawa olehnya. Allah Swt. pun menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. asy-Syu’±ra/2 1-17 berikut ini:Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa" Sesungguhnya aku ini seorang rasul keperFayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S. asy-Syu’±ra/2: 1-17)c. At-Tabl³g At-Tabl³g, yaitu rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya Sumber: www.abufurqan.netGambar 7.5 Ustadz sedang memberikan ceramah tentang maulid nabi110 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’±n, Ali pun menegaskan bahwa: “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan keFuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’±n.” Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-M±idah/5: 7 berikut ini.Artinya:“:ahai rasul Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah Swt. memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah Swt. tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-M±idah/5: 7)Sumber: www.pubinfo.idGambar 7.6 Jama’ah haji sedang tawafKecerdasan Rasulullah saw.Al-kisah, setelah kaum Quraisy selesai membangun Ka’bah bersama Rasulullah saw., mereka berselisih dan bertengkar antara satu suku dan suku lainnya soal siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya semula. Masing-masing merasa lebih berhak daripada yang lain dan tidak ada yang mau mengalah. Kemudian, mereka sepakat untuk mencari juru penengah. Mereka bersepakat siapa saja yang pertama kali muncul di jalan besar, dialah juru penengahnya. Tiba-tiba mereka melihat ada seorang yang muncul di jalan besar. Ternyata beliau adalah Rasulullah saw.“Telah datang wahai orang terpercaya al-Am³n,” kata mereka. Kemudian, mereka menceritakan apa yang menjadi persoalan mereka selama ini. Rasulullah saw. lalu meletakkan Hajar Aswad di atas selembar kain dan mengundang para pemimpin yang bertengkar untuk memegang ujung-ujung kain itu. Setelah itu, kain tersebut diangkat bersama-sama, dan kemudian Rasulullah yang mengambil serta meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Sungguh jalan keluar dan penyelesaian yang sangat cerdas yang diperlihatkan Rasulullah saw. di hadapan kelompok yang bertengkar. (Riwayat Imam Ahmad dan Abu Ishaq).(Diambil dari Cermin Bening Kisah-kisah Teladan Jilid-1, Fathurrahman al-Munawwar) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 111 d. Al-Fa¹±nah Al-)aº±nah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelom-pok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehen dak untuk meletakkan al-Haj±r al-Asw±d (batu hitam) di atas Ka’bah. Rasulullah saw. lalu menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang ujung kain yang dibawa nya. Kemudian, Nabi meletak kan batu itu di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.2. SiIat 0XstahilSifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.a. Al-Ki§§³b Al-Ki³³³b, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta. Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diuFapkan itu (al-Qur’±n) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’±n) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm/5: 2-4)Aktivitas Siswa:1. Carilah bukti-bukti sejarah bahwa rasul-rasul itu a܆-܅LGG³q, al-Amānah, at-Tabl³g dan al-)aܒānah!2. Kaitkan dengan perilaku kita sebagai orang yang beriman kepada rasul! (buat tabel tentang perilaku kita yang termasuk kategori a܆-܅LGG³q, al-Amānah, at-Tabl³g dan al-)aܒānah).Sumber: www.sayangi.comGambar 7.7 Kain di ka’bah sedang diganti112 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK b. Al-Khi±nah Al-Khi±nah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti dilaksanakan.Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’±m/: 1).F. Al-Ki¹m±n Al-Kiºm±n, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya. Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah Swt. ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat.Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat" Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’±m/: 5)d. Al-Bal±dah Al-Bal±dah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. tidak bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai. Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al-A’r±f/7: 199)Aktivitas Siswa:1. Cari bukti-bukti sejarah bahwa rasul Allah Swt. itu tidak ada yang al-.Lܲܲ³b, al-.hLānah al-.Lܒmān, dan al-%alāGah!2. Kaitkan dengan perilaku kita sebagai orang yang beriman kepada rasul (buat tabel tentang perilaku kita yang termasuk kategori a܆-܅LGG³q, al-AmānahaW-Tabl³g dan al-)aܒānah)! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 113 3. Sifat J±i]Sifat MāL] bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya.Selain rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul juga memiliki sifat j±iz. Akan tetapi sifat j±iz rasul dengan sifat j±iz Allah Swt. sangat berbeda. Allah Swt. berfirman:Artinya: “...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.” (Q.S. al-Mu’minµn/2: ).Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.1. Ishmaturrasµl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. Oleh karena itu, seorang Rasul selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.2. Ilti]amurrasµl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.&. 7XJas 5asXl-5asXl Allah Swt.Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di antara tugas-tugas rasul itu sebagai berikut.1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.4. Menunjukkan jalan yang lurus.5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.6. Sebagai hujjah bagi manusia.Next >