< Previous224Kelas VIII SMP/MTsPak Samin : ”Ah, masa menyeberang sungai sekecil ini mesti dua tiga kali. Ayo, gendong si Ramlah biar aku yang membawa barang-barang itu. Biar saya yang menggendong si Ramlah. Sekali menyeberang pun pasti semuanya terbawa.” (Meraih tas besar yang masih dipegang Bu Samin).Bu Samin : ”Saya khawatir kalau-kalau kita dihadang banjir. Sejak tengah hari tadi, saya dengar guruh berbunyi dan lihatlah di hulu itu tampak hitam.” (Menunjuk ke arah hulu sungai dengan penuh khawatir)Pak Samin : ”Ah, tenang saja. Gendong si Ramlah! Aku kan menyeberang sungai ini bukan sekali dua kali. Sering walaupun dalam keadaan banjir.” (Menarik tangan istrinya).Bu Samin : ”Tapi….” (Berusaha menahan langkah).Pak Samin : ”Tapi, dapat juga aku menyeberang, kan?” Keempat beranak itu pun akhir menyeberang. Mak Samin menggendong si Ramlah sambil dipegang Pak Samin. Sementara itu, tangan kiri Pak Samin memegang si Samin. Mereka berempat menyeberang sungai dengan perlahan-lahan.Kegiatan 8.8A. 1. Bacalah cerpen di bawah ini dengan baik! 2. Bentuklah kelompok. Ubahlah cerpen tersebut ke dalam bentuk drama dengan memperhatikan struktur dan kaidahnya sebagaimana yang telah kamu pelajari terdahulu. Judul drama : .... Sumber (cerpen) : .... Tokoh-tokoh 1. . . . . 2. . . . . 3. dst.225Bab 8 Bahasa Indonesia Struktur PengembanganStruktur Teks DramaPengembangan Dialoga. Prolog. . . .b. Orientasic. Komplikasid. Resolusie. Epilog. . . .Kena Batunyaoleh Veronica Widyastuti”Ssst….Bu Isti datang,” kata Cahyo. Langsung saja anak-anak kelas IX SMP Sambo Indah beranjak duduk ke tempatnya masing-masing.”Selamat pagi, Anak-anak!” sapa Bu Isti dengan ramah.”Selamat pagi, Buuuuuu!” Anak-anak menjawab dengan kompak.”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?””Sudah Bu.””Arga, kamu sudah membuat pantun?””Sudah dong, Bu.””Coba, kamu bacakan untuk teman-temanmu.”Dengan wajah nakalnya, Arga membacakan pantunnya sambil tersenyum-senyum. ”Jalan ke hutan melihat salak. Ada pula pohon-pohon tua Ayam jantan terbahak-bahak Lihat Inka giginya dua””Huahaha….” Kontan saja anak-anak sekelas tertawa terbahak-bahak. Hanya satu orang yang tidak tertawa. Inka cuma cemberut sebal sambil melihat Arga.226Kelas VIII SMP/MTs”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya,” tegur Bu Isti. ”Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan. Coba kamu buat pantun yang lain.””Iya Bu,” jawab Arga sambil masih tersenyum-senyum.Itulah Arga, anak paling bandel di kelas empat. Ada saja ulah usilnya untuk mengganggu teman-temannya, terutama teman-teman perempuan di kelasnya. Pernah suatu hari Anggun kelabakan mencari buku PR matematikannya, padahal Pak Widodo, guru matematikannya, sudah masuk kelas dan siap meneliti PR anak-anak. Anggun kebingungan sampai hampir menangis. Eh, ternyata buku itu ditemukan oleh Pak Widodo di laci meja guru. Tentu saja hal itu merupakan ulah Arga yang selalu usil.Siang itu, pulang sekolah, Inka mendatangi Arga dengan wajah cemberut. ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” tanya Inka gusar.Arga cuma tertawa-tawa. ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?””Iya dong. Habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas mentertawakan aku.””Wah,…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…” Arga tertawa. Danto yang berada di dekat Arga juga ikut tertawa.”Huh! Kalian jahat!” teriak Inka. ”Aku nggak ngomong lagi sama kalian!” Inka meninggalkan kedua anak yang masih tertawa nakal itu.”Sudahlah In, nggak usah dipikirin. Arga kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah tambah senang. Kita diamkan saja anak itu,” hibur Gendis, sahabat Inka.Hari berikutnya, Gendis yang menjadi korban kenakalan Arga. Siang itu, sewaktu istirahat pertama, Arga duduk di dekat Gendis dan bertanya, ”Dis, nama kamu kok bagus sih. Mengeja nama Gendis itu gimana?””Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan.””…aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah.”227Bab 8 Bahasa Indonesia”Memangnya kenapa sih?” tanya Gendis dengan curiga. ”Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!””Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….” Arga tertawa, diikuti teman-temannya.Gendis yang memang merasa badannya gemuk jadi sewot. ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa berbuat nakal? Lagian kamu cuma berani nakalin anak perempuan. Dasar!” Gendis pun pergi dengan marah.Suatu hari, di siang yang panas, Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering. ”Hoi,…minggir…minggir…. Pangeran Arga yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”Inka dan Gendis cuma menoleh sebal. Arga melewati mereka dengan tertawa keras. Tahu-tahu…gubrak! Karena kurang hati-hati, sepeda Arga menabrak sebuah pohon yang ada di pinggir jalan.”Rasakan kamu! Teriak Inka. ”Makanya kalau naik sepeda itu lihat depan.””Iya,” tambah Gendis. ”Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka nakal. Sekarang kamu kena batunya.”Sementara Arga cuma meringis kesakitan. ”Aduh…tolong dong. aku nggak bisa bangun nih?””Apa-apaan ditolong. Dia kan suka nggangguin kita. Biar tahu rasa sekarang. Lagian, paling dia cuma pura-pura. Nanti kita dikerjain lagi.””Aduh,…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali,” rintih Arga. ”Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.” Akhirnya Inka tak tahan juga melihat Arga yang meringis kesakitan dan tidak bisa berdiri.”Ditolong yuk, Dis.””Tapi…””Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain. Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.” Gendis mengangguk. Kedua anak itu lalu mendekati Arga.”Apanya yang sakit, Ga?”228Kelas VIII SMP/MTs”Aduh…kakiku sakit sekali. aku nggak kuat berdiri nih.””Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga sekolah. Pak Yan kan punya sepeda motor. Nanti Arga biar diantar pulang sama Pak Yan. Sekarang aku di sini menemai Arga.””Ide yang bagus,” kata Gendis semangat. Ia segera berjalan cepat-cepat menuju ke sekolah yang masih kelihatan dari tempat itu.“In…,” kata Arga lirih. “Maafkan aku, ya. Aku sering nggangguin kamu, Gendis, Anggun, dan teman-teman yang lain.“Makanya kamu jangan suka ngerjain orang, apalagi mengolok-olok kekurangan mereka. Jangan suka meremehkan anak perempuan. Nyatanya, kamu membutuhkan mereka juga kan?””Iya deh, aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”Arga betul-betul menepati janjinya. Sejak kejadian itu, ia tak pernah mengganggu teman-temannya lagi. Arga pun jadi punya banyak sahabat, termasuk Inka dan Gendis. Mereka sering mengerjakan PR dan belajar bersama.”Ternyata kalau aku nggak nakal, sahabatku tambah banyak,” pikir Arga. ”Ternyata juga, punya banyak sahabat itu menyenangkan. Kalau mereka ulang tahun kan aku jadi sering ditraktir, hihihi….” C. 1. Lakukanlah silang baca dengan kelompok lain! 2. Mintalah mereka untuk memberikan tanggapan berdasarkan kreativitas pengembangan, kelengkapan struktur, serta ketepatan kaidah kebahasaannya! Nama kelompokAspekKreativitas PengembanganKelengkapan StrukturKetepatan Kaidah Kebahasaan229Bab 8 Bahasa Indonesia2. Naskah Drama dengan Orisinalitas Ide Naskah drama dapat dibuat berdasarkan karya yang sudah ada, misalnya dari dongeng, cerpen, novel, biografi, dan sumber-sumber lain. Akan lebih baik, apabila naskah itu dibuat sendiri, berdasarkan imajinasi dan pengalaman sendiri, sehingga hasilnya lebih orisinal. Langkah-langkah penulisannya tidak jauh berbeda dengan ketika menulis cerpen, puisi, ataupun karya-karya fiksi lain. Langkah pertama adalah menentukan topik, yakni berupa suatu peristiwa yang menarik dan memiliki konflik yang kuat. Kedua, menentukan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya serta karakternya. Ketiga, membuat kerangka alur, yang menarik dan tidak mudah ditebak (penuh kejutan). Keempat, mengembangkan kerangka itu ke dalam dialog-dialog dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya yang tepat.a. Struktur drama meliputi prolog, dialog, dan epilognya. Dalam dialog ada bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi.b. Kaidah kebahasaan ditandai oleh kalimat-kalimat langsung dengan pilihan kata yang menggambarkan karakter tokoh dan situasi percakapannya.Kegiatan 8.9A. Secara berkelompok, buatlah naskah drama. Karya tersebut harus benar-benar hasil imajinasi ataupun pengalaman bersama. Perhatikan pula struktur dan kaidah kebahasaannya, sebagaimana yang telah kamu pelajari di atas.B. Mintalah tanggapan atau saran dari kelompok yang lain tentang naskah drama tersebut, terutama berkenaan dengan daya tarik cerita, orsinalitas tema, kelengkapan struktur, dan ketepatan kaidah kebahasaannya. Kelompok penanggap: .....Aspek TanggapanIsi Tanggapan1. Daya tarik cerita2. Orsinalitas tema3. Kelengkapan struktur4. Ketepatan kaidah kebahasaan230Kelas VIII SMP/MTs3. Pementasan Karya Sendiri Belum sempurna tentunya kalau naskah yang telah kamu buat itu tidak dipentaskan. Oleh karena itu, perhatikan langkah-langkah pementasan drama berikut. a. Melakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah yang akan dipentaskan. Tujuannya agar semua calon pemain memahami isi naskah yang akan dimainkan. b. Reading. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing-masing peran. c. Casting. Melakukan pemilihan peran. Tujuannya agar peran yang akan dimainkan sesuai dengan kemampuan akting pemain. d. Mendalami peran yang akan dimainkan. Pendalaman peran dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan. Misalnya, peran itu sebagai seorang tukang jamu, lakukanlah pengamatan terhadap kebiasaan dan cara kehidupan para tukang jamu. e. Blocking. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara mengarahkan dan mengatur pemain. Misalnya, dari mana seorang pemain harus muncul dan dari mana mereka berada ketika dialog dimainkan. f. Running. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan pentas. g. Gladi resik atau latihan terakhir sebelum pentas. Semua bermain dari awal sampai akhir melakukan latihan akhir; tanpa ada kesalahan lagi. h. Pementasan. Semua pemain sudah siap dengan kostumnya. Dekorasi panggung sudah lengkap.231Bab 8 Bahasa IndonesiaKegiatan 8.10A. Perankanlah naskah drama yang yang telah kamu buat bersama kelompokmu!B. Mintalah teman-temanmu yang lain untuk menilainya dengan menggunakan kartu penilaian seperti berikut.Aspek PenilaianNilaiKeteranganABCD1. Daya tarik cerita2. Penghayatan tokoh3. Improvisasi4. Lafal/intonasi pengucapan5. Kekompakan kelompokJumlahAKU BISABagaimana tingkat penguasaanmu terhadap materi-materi dalam bab ini!Pokok BahasanTingkat PenguasaanABCD1. Mengenal dan mendalami unsur-unsur drama (tradisional dan modern).2. Menafsirkan drama (tradisional dan modern).3. Menelaah karakteristik stuktur dan kaidah kebahasaan dalam teks4. Menulis drama dengan memperhatikan kaidah penulisan drama dan orisinalitas ide.232Kelas VIII SMP/MTsKeterangan: A = sangat dikuasai B = dikuasai C = cukup dikuasai D = tidak dikuasai Apabila masih ada pokok bahasan yang belum kamu kuasai, pelajarilah kembali dengan lebih baik hal-hal yang berkenaan dengan pelajaran drama. Tanyakan kembali guru, orang tua, ataupun kepada teman. Pelajari pula berbagai sumber untuk lebih meningkatkan penguasaanmu itu. Manfaatkanlah perpustakaan sekolah, laptop, ataupun android yang kamu miliki untuk memperdalam pemahaman dan penguasaanmu dalam bermain drama. Selamat menjadi seorang dramawan!233Bab 9 Bahasa IndonesiaBab9Kembangkan Kegemaran Membaca(Sumber: radiobintangsembilan.com) Membaca merupakan kegiatan wajib bagi seorang pelajar. Kamu setuju dengan pernyataan itu, pastinya! Bacaan itu tidak hanya berupa buku pelajaran, tetapi masih banyak sumber-sumber lain yang bisa kita baca: bisa buku kumpulan cerpen, novel, di samping e-book, dan buku-buku ilmu pengetahuan populer. Tiada hari tanpa membaca karena membaca merupakan jalan lurus menuju manusia cerdas dan berjaya. Dengan membaca kamu bisa memperoleh banyak wawasan dan pengetahuan. Dengan membaca kamu pun bisa memperoleh hiburan dan kesenangan.Next >