< Previous32 Buku Guru Kelas XI SMA/SMKIndikatorJudul BabAlokasi Waktu• Merumuskan hakikat dan peran sekolah sebagai lembaga pendidikan.• Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan proses pendidikan di keluarga, gereja, dan sekolah.• Menjelaskan proses dan makna komunikasi antara keluarga, gereja, dan sekolah.• Menilai diri sendiri dalam menjalankan kewajiban sebagai peserta didik.• Mengkritisi masalah sosial yang terjadi pada anak dan remaja, serta menjelaskan cara pemecahannya dalam perspektif kristiani.Relasi Bermaknaantara Keluarga,Gereja danSekolahku(Bab X)• Memahami keluarga yang ideal.• Memaknai keluarga sebagai tempat yang istimewa.• Menghayati kebersamaan keluarga di dalam rumah.• Membuat laporan mengenai keluarga yang ideal.Home Sweet Home(Bab XI)• Menjelaskan gaya hidup keluarga menurut Alkitab.• Memahami peran sebagai anak dalam kehidupan keluarga Kristen.• Mendeskripsikan hakikat keluarga Kristen.• Membuat laporan singkat tentang keluarga yang menjadi berkat.Keluarga Kristen menjadi Berkat bagi Lingkungan (Bab XII)Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 33Kompetensi Dasar 51.5 Mengakui bahwa perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi adalah anugerah Allah2.5 Bersikap kritis dalam menyikapi perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi dengan mengacu pada Alkitab3.5 Menilai perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi dengan mengacu pada Alkitab4.5 Membuat karya yang mengkritisi perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi dengan mengacu pada AlkitabIndikatorJudul BabAlokasi Waktu• Memahami arti ilmu pengetahuan.• Menjelaskan asal usul dan definisi teknologi.• Mendeskripsikan dampak positif dan negatif dari berkembangnya Iptek.• Menjelaskan tentang bagaimana seharusnya remaja Kristen menyikapi perkembangan Iptek.• Menjelaskan pembahasan Iptek dalam Alkitab.MensyukuriAnugerahAllah LewatPerkembanganIptek(Bab XIII)• Memahami arti sebuah cita-cita dan harapan.• Menjelaskan bahwa motivasi sebagai salah faktor penting dalam meraih masa depan.• Mendeskripsikan dasar cita-cita sebagai remaja Kristen.Remaja dan Cita-Citanya(Bab XIV)Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 35Penjelasan Bab ITuhan Pedoman Kehidupan KeluargakuBahan Alkitab: Kejadian 2:24, 1 Korintus 11:3, Yohanes 2:1-11BabVPenjelasan Tiap Bab Buku SiswaKompetensi Dasar:1.1 Mengakui peran Allah dalam kehidupan keluarga2.1 Mengembangkan perilaku tanggung jawab sebagai wujud dari pengakuan terhadap peran Allah dalam kehidupan keluarga3.1 Memahami peran Allah dalam kehidupan keluarga4.1 Bersaksi tentang peran Allah dalam keluarganyaIndikator:tMenjelaskan pengertian dan bentuk keluargatMenguraikan fungsi keluarga tMengungkapkan peran Allah dalam kehidupan keluarga tMenghayati dan memaknai peran Allah dalam kehidupan keluarga dengan menjunjung tinggi nilai kristiani tMenuliskan dan menyampaikan kesaksian pribadi tentang peran Allah dalam kehidupan keluarga peserta didik36 Buku Guru Kelas XI SMA/SMKA. Pengantar Sinetron Keluarga Cemara menceritakan kisah keluarga Abah dan Emak beserta ketiga anaknya, Euis, Agis dan Ara. Abah dan Emak juga merupakan panggilan untuk pengganti ayah dan ibu. Sinetron ini mengajarkan nilai-nilai tentang prinsip kehidupan yang sangat terpuji. Meski hidup sederhana, Abah dan Emak selalu menanamkan pentingnya nilai kejujuran dalam keluarga. Abah digambarkan sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak yang hangat, sabar, dan penuh keteladanan bagi keluarganya. Meskipun dia sering diperlakukan jahat oleh orang lain, abah selalu sabar dan tabah. Sikap emak yang adalah seorang ibu rumah tangga, namun penuh pengertian dan pengabdian kepada abah dan anak-anaknya. Juga Euis, Agil, dan Cemara yang saling mengayomi sebagai adik dan kakak. Pendeknya, Keluarga Cemara merupakan replika keluarga ideal yang penuh kasih sayang meski hidup serba pas-pasan.B. Uraian Materi1. Pengertian KeluargaMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keluarga berarti ibu dan bapak beserta anak-anaknya atau seisi rumah. Pengertian ini mengacu pada aspek antropologis yaitu manusia dalam lingkungan keluarga. Istilah keluarga berbeda dengan istilah rumah tangga. Rumah tangga lebih bersifat material ekonomis, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan urusan kehidupan dalam rumah, seperti belanja dan sebagainya. Definisi keluarga yang lain (Hendi Suhendi, 2001:80) adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama. Meskipun keluarga didefinisikan secara berbeda, namun terdapat kesamaan dalam rumusan yang berbeda. Kesamaan itu mencakup ciri-ciri pokok, yakni:a. Keluarga merupakan kelompok atau persekutuan sosial yang paling kecil.b. Keluarga terbentuk apabila ada ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.c. Keluarga merupakan suatu persekutuan yang berawal dari dua orang yang berbeda jenis kelamin yang diikat dalam ikatan pernikahan.Terdapat dua bentuk keluarga dalam masyarakat, yaitu keluarga inti dan keluarga besar.a. Keluarga inti (nuclear family, conjugal family, basic family), yaitu kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak; atau keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan anak-anaknya.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 37b. Keluarga besar (extended family, consanguine family), yaitu kelompok yang terdiri dari semua orang yang berketurunan dari kakek dan nenek yang sama, termasuk keturunan masing-masing istri dan suami. Atau dengan kata lain, keluarga besar adalah keluarga batih ditambah kerabat lain yang memiliki hubungan erat (hubungan darah) dan senantiasa dipertahankan, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, kemenakan, dan sebagainya.2. Fungsi KeluargaSetelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut sebagai fungsi. Adapun fungsi keluarga adalah sebagai berikut. (Suhendi, 2001:44-52)a. Fungsi biologis Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan biologis dan seks suami istri untuk menghasilkan keturunan, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memelihara dan merawat anggota keluarga secara fisik.b. Fungsi sosialisasi anakBerhubungan dengan pembentukan kepribadian anak, serta memperkenalkan pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok sosial/masyarakat. c. Fungsi afeksiBerhubungan dengan rasa (afeksi), misalnya rasa kasih sayang, keintiman, perhatian, dan rasa aman yang tercipta dalam keluarga.d. Fungsi edukatifBerkaitan dengan pendidikan untuk anak sesuai dengan tingkat per-kembangannya, serta menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan bakat dan minat anak.e. Fungsi religiusFungsi ini mendorong dikembangkannya seluruh anggota menjadi insan-insan agama yang penuh ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menunjukkan penghayatan dan perilaku nilai-nilai agama.f. Fungsi protektifFungsi ini bertujuan agar memberikan tempat yang nyaman bagi anggota keluarga dan memberikan perlindungan secara fisik, ekonomis maupun psikologis bagi seluruh anggotanya. g. Fungsi rekreatifFungsi ini bertujuan untuk mencari hiburan, memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga. 38 Buku Guru Kelas XI SMA/SMKh. Fungsi ekonomisBerkaitan dengan orang tua yang mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.i. Fungsi status sosialKeluarga akan mewariskan kedudukannya kepada anak-anaknya, karena kelahiran anggota keluarga biasanya dihubungkan dengan sistem status ini. Selain itu status individu juga dapat berubah melalui perkawinan dan usaha-usaha yang dilakukan seseorang. Selain fungsi keluarga yang sudah diuraikan di atas, secara khusus menurut iman Kristen fungsi keluarga seperti yang dipaparkan dalam kitab suci orang Kristen.a. Sebagai teman sekerja Allah dalam mengelola alam semesta dan segala isinya (Kej. 1:28). Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah (imago dei). Artinya manusia merupakan perpanjangan tangan Tuhan di bumi untuk menjaga seluruh ciptaan Tuhan, termasuk dalam hubungan antara sesama dan juga alam. Setiap manusia, termasuk keluarga bertanggung jawab untuk menciptakan relasi yang baik dengan sesama, dan menjaga kelestarian alam, misalnya dengan memanfaatkan hasil alam secara bijak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjaga kebersihan dan keindahan alam, ramah terhadap lingkungan, dan sebagainya. b. Sebagai lembaga pendidik utama dan pertama (Ul. 6:4-9). Yang pertama berarti belum ada lembaga lain yang dapat mendahului peran keluarga dalam pendidikan kepada anak. Yang utama berarti belum ada lembaga lain yang mengungguli perannya dalam pendidikan. Dengan kata lain, keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan dan pembentukan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran Kristiani.c. Sebagai wadah semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan, dan sikap saling menghormati (Ef. 5:22-23; 6:1-3). Setiap anggota keluarga berkewajiban menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dengan menghayati dan melakukan ajaran-ajaran Kristiani sehingga dampak-nya dapat terpancar dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas. 3. Peran Allah dalam Kehidupan Keluarga Tuhan adalah Pribadi yang membentuk sebuah keluarga. Tuhan menciptakan manusia sepasang yakni laki-laki dan perempuan (Kej. 2:21-25). Manusia diciptakan berbeda tetapi satu kesatuan. Artinya, manusia diciptakan dalam dua jenis kelamin. Manusia sama dan sehakikat, namun diciptakan dengan fungsi yang Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39berbeda agar saling mengasihi dan melengkapi. Dalam perbedaan itu manusia menjadi satu persekutuan yang luar biasa karena saling membutuhkan dan saling mendukung. Tuhan memberikan daya tarik yang luar biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga.Keluarga Kristen merupakan keluarga yang mencerminkan kehidupan dengan dilandasi oleh kasih dan sikap takut akan Tuhan, serta meneladani kehidupan Tuhan Yesus sehingga menciptakan suasana kristiani yang sejati dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Keluarga Kristen beribadah kepada Tuhan sebagai bagian pokok dari keberadaan keluarga Kristen. Beribadah kepada Tuhan berarti semua anggota keluarga berdoa dan melayani Tuhan setiap hari, sehingga semakin bertumbuh dalam cinta akan Kristus yang semakin mendalam. Ketekunan dalam doa dan usaha untuk mempertautkan diri dengan Kristus diperlihatkan dengan sangat jelas oleh keluarga-keluarga Kristiani jemaat perdana. Diungkap dalam Kisah Para Rasul 2:46-47 bahwa mereka selalu berkumpul bersama untuk berdoa dan merayakan perjamuan secara bergilir dari rumah ke rumah. Melalui doa dan perjamuan bersama ini mereka sungguh-sungguh dikuatkan dan diteguhkan oleh Tuhan untuk berani ‘tampil beda’ di antara kelompok-kelompok jemaat lain pada saat itu dan siap menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat dimana mereka hidup. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks dengan berbagai kesibukan maupun masalah pada saat ini, penting dan tetap harus menyempatkan waktu untuk bertumbuh dalam Tuhan bersama. Jika Tuhan diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan, dan penghiburan akan tinggal diam dalam keluarga. Keterpautan secara sadar dengan Kristus dalam keluarga akan menggerakkan semua anggota keluarga untuk membangun relasi yang semakin akrab dan intim dengan berpola pada relasi antara Tuhan Yesus dengan Allah Bapa dan Tuhan Yesus dengan manusia yang mengasihi dengan kasih agape, yakni kasih tanpa pamrih, kasih yang melayani, mengampuni, dan memberi seperti yang diajarkan-Nya. Berbeda dengan kasih eros, yakni kasih yang mengingini dan mencari kesenangan diri sendiri.Rasul Paulus menyebutkan bahwa keluarga Kristen harus hidup dengan menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga (1 Kor. 11:3), karena Tuhan Yesus secara pribadi sangat mengasihi dan memimpin keluarga. Hal ini nampak ketika Ia mulai menyatakan diri sebagai Juru selamat pada pernikahan di Kana (Yoh. 2:1-11). Tampak ketidakmampuan kedua mempelai karena kekurangan anggur, namun ketika Tuhan Yesus turut campur tangan dan memberi pertolongan, mukjizat besar terjadi: air berubah menjadi anggur. Demikianlah Tuhan Yesus juga akan menolong keluarga Kristen pada masa kini di dalam segala kesukaran, masalah, 40 Buku Guru Kelas XI SMA/SMKkekurangan, dan dosa-dosa. Hal ini merupakan rahasia ajaib dan mukjizat bagi keluarga Kristen, yaitu bahwa kehidupan keluarga Kristen akan selalu tertolong oleh suatu kesetiaan yang luar biasa, dan oleh suatu anugerah yang tidak dapat kita pahami, yang tidak lain adalah kesetiaan dan anugerah Tuhan Yesus Kristus.Menjadikan Kristus sebagai pedoman, pemimpin, dan sebagai kepala keluarga artinya seluruh anggota keluarga bertanggung jawab menjadikan seluruh ajaran Tuhan Yesus sebagai acuan hidup berkeluarga. Setiap anggota keluarga Kristen perlu menyadari penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka dengan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekristenan dalam tindakan konkret. Mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan keluarga merupakan fondasi penting dalam mendapatkan sumber kebahagiaan yang sejati, karena Kristus merupakan satu-satunya sumber kebahagiaan keluarga Kristen. Apapun masalah dalam keluarga maupun pribadi, pergaulan dengan Tuhan akan memberi kebebasan dari persoalan, dan anggota keluarga dapat menjadi saksi kepada dunia. Dari kesaksian-kesaksian tersebut, dapat membawa manusia pada kesadaran nilai yang hakiki dari kekristenan.4. Allah dan KeluargakuSeorang anak yang berkembang menjadi remaja mempunyai dua dimensi kehidupan yang sedang dan akan dijalani. Di satu sisi, anak berada dalam posisi sebagai salah satu anggota keluarga. Di sisi yang lain ia akan membentuk keluarga baru pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, seorang anak perlu disiapkan sejak dini, melalui berbagai pengalaman yang diturunkan dalam keluarganya. Keadaan keluarga pada masa kini di lingkungan tempat kita berada terdapat banyak masalah dan pergumulan yang dihadapi. Angka perceraian yang meningkat, banyaknya kasus perselingkuhan, keluarga yang tidak memiliki anak, banyak anak yang hidup dengan orang tua tunggal (single parent), banyaknya anak dan remaja yang terjerumus dalam jebakan narkoba dan minuman keras karena sendi-sendi keluarga kristiani yang hancur, dan sebagainya.Berkaitan dengan hal tersebut, keluarga Kristen pada masa kini perlu menyadari peranannya dengan cara memberlakukan nilai-nilai kehidupan, baik secara Alkitab maupun teologis sehingga menjadi perpanjangan peranan Allah dalam kehidupan keluarga Kristen secara utuh.a. Keluarga sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani. Dari keluarga kita mempelajari pola-pola hubungan akrab dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku yang berproses hari demi hari, tahun demi tahun. Di samping keluarga juga ada terdapat sekolah, gereja, kelompok masyarakat yang juga berperan membentuk jati diri dan kehidupan rohani. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 41b. Keluarga sebagai tempat bernaung kudus. Maksudnya adalah keluarga merupakan tempat penerimaan, pembinaan, pertumbuhan yang memberdayakan anggota-anggota keluarga untuk berperan serta dalam tindakan kasih dan penyelamatan Allah yang terus berlanjut. Bukan berarti kita mencintai dan memuja dan mengisolir diri terhadap masyarakat, tetapi sebaliknya menjadi tempat bernaung kepada anggota keluarga untuk memberikan bimbingan, pertolongan, dan penyelamatan untuk lingkungan. c. Keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik. Di sini kehidupan keluarga perlu ditata untuk mencerminkan atau merefleksikan kasih Allah yang memberikan pengasuhan secara fisik, mental/emosional, sosial, spiritual/rohani kepada para anggotanya. Hal ini juga dikenal sebagai kasih Allah yang bersifat holistik. Hubungan-hubungan di dalam keluarga yang memberi tempat kepada ciri khas, sifat, dan tujuan masing-masing anggota secara alamiah adalah hal yang penting. Dari cara pandang iman, maka cara kita saling berhubungan seharusnya menjadi perwujudan kasih Allah terhadap sesama sebagai anggota keluarga.d. Keluarga sebagai pencerita. Keluarga adalah pencerita yang alamiah dimana orang yang lebih tua (kakek, nenek, ayah, ibu) adalah pencerita utama untuk menceritakan karya-karya Allah di dalam keluarga sebagai kabar kesukaan. Orang tua yang bercerita adalah bagian dalam kebudayaan kita yang seringkali kita abaikan. 5. Melibatkan Tuhan dalam Kehidupan KeluargaDalam keluarga Kristen, ada hal yang khas berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan oleh Tuhan.a. Berkat TuhanPengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya sekedar uang atau hal material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kemenangan, umur panjang, kebahagiaan, dan sebagainya. Berkat Tuhan dibutuhkan keluarga sebagai bagian dari penyertaan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Alkitab kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya, misalnya Abraham yang diberkati Tuhan dalam segala hal (Kej. 24:1), Obed-Edom beserta keluarganya diberkati Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka (2 Sam. 6:11). Berkat Tuhan juga akan Next >