< Previous97 alkohol dari tanaman cabe, tintuur cap sici dan extrak, allanton serta omdine mds. Tilaar (1981:45) selalu menganjurkan untuk orang yang menderita penyakit ketombean memakainya dikulit kepala. Hasilnya akan sangat memuaskan. d) Wave solution (obat keriting dingin), antara lain: lonolin permette, duart, produk dari Oreal, helen permette, mayon, valore (buatan Indola), good, vitawella (dari Leolla) dan kadus. Bila kurang bersih atau kurang teliti pemakaiannya rambut sering jadi merah/kusam. e) Obat-obat keriting panas, yang dapat dipakai ialah, nupat atau temprol. Efek sampingnya rambut sering menjadi merah dan pecah-pecah. Oleh karena itu lakukan atau pakailah bahan-bahan pembersih rambut yang alami guna menetralisasikan bahan-bahan kimia yang terdapat dalam obat keriting tersebut. Misalnya buah alpukat, remasan daun kapas atau santan kelapa. f) Obat-obat untuk cat rambut yang diaduk dengan air dingin, dapat dipakai kosmetik seperti kemis, bigen, tancho, hiotop dan piecock dalam bentuk bubuk. Bahan ini perlu diperhatikan, bahwa waktu mengaduk harus rata dan saat mengoleskan/mengecatkan ke rambut, haruslah benar-benar rata. Maksudnya jangan ada yang tebal dan asal poles saja. Untuk itu lakukanlah pembagian rambut agar merata. Perlu diingat bahwa tempat mengaduk cat tersebut janganlah di tempat yang terbuat dari bahan logam, karena logam akan memberikan reaksi lain dan mengakibatkan rambut serta kulit kepala jadi merah berbintik-bintik. Oleh karenanya pergunakanlah tempat pengaduk tersebut yang terbuat dari melamin/porselin, sebab tidak akan memberikan reaksi lain terhadap bahan-bahan yang diaduk. g) Cat rambut yang berbentuk krim. Kosmetika ini dapat dipilih antara lain: poly colour, koles tone atau wella. Bila telah dipilih salah satu dari kosmetika tersebut, perlu diingat bahwa saat menggunakannya harus dicampur dengan H2O2 berupa powder yang telah ada di dalam tiap-tiap kemasannya. Cat rambut ini sebaiknya cocok untuk jenis rambut kering. h) Cat yang merupakan cairan. Bahan kosmetika ini hanya tinggal memakai saja karena sudah dipersiapkan sedemikian rupa dari pabriknya. Kosmetika tersebut antara lain quicktink dan oreal. i) Kosmetika untuk meluruskan rambut yang dikeritingkan/keriting asli. Dapat dipakai bahan berupa wella stracte atau perma. j) Policolour shampoo, ialah kosmetika yang mengandung warna untuk rambut. Jadi dapat dipakai untuk menambah warna rambut. Misalnya rambut yang kemerah-merahan bila dipilih yang berwarna hitam tentu rambut akan kelihatan hitam, shampo ini berupa krim. k) Rinse colour, ialah bahan kosmetika berupa shampo yang mengandung warna bermacam-macam. Fungsi dari kosmetika ini adalah untuk menetralisasikan shampo tersebut dan sifatnya 98 sementara. Maksudnya hanya dapat bertahan sampai pada pencucian rambut berikutnya. l) Cream, sangat berguna untuk memberi makanan pada rambut. Kosmetika ini biasanya dipakai setelah rambut dicat sehabis dikeriting, agar rambut tidak keriting atau rambut kembali normal. 5) Kosmetika cukur (shaving) Kosmetika cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan sebelum, selama dan sesudah cukur rambut, baik rambut kepala, rambut kumis, jambang ataupun rambut janggut. Klasifikasi dari sediaan cukur dibedakan atas: a) Sediaan pra cukur Sediaan pra cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan sebelum cukur rambut, baik rambut kepala, rambut jambang, kumis dan janggut. Tujuan penggunaan kosmetika ini untuk mempersiapkan rambut dan kulitnya menjadi lebih sempurna dan efektif dibandingkan dengan jika hanya menggunakan sediaan cukur saja. Komposisi: x Duponal WAT 20,0 x Aerosol OT-100% 0,1 x Karbinol 3,0 x Etanol, terutama denaturasi 8,0 x Air 68,9 b) Sediaan cukur Sediaan cukur basah adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk pencukuran basah, baik rambut kepala, jambang, kumis dan janggut. Biasanya terdapat dalam bentuk: emulsi atau krim, stik, aerosol, sabun, cair. Komposisi: Krim cukur aerosol x Larutan sabun x Trietanolamina stearat 8,0 x Trietanolamina palmitat 2,0 x Air 90,0 x Produk akhir Larutan sabun (seperti di atas) 93,4 x Propelan-12 2,6 x Propelan-14 4,0 c) Sediaan pasca cukur Sediaan pasca cukur adalah kosmetika yang digunakan untuk memberikan rasa nyaman dan mempunyai antiseptika, membebaskan kulit dari infeksi bakteri yang disebabkan kulit tergores selama pencukuran. Biasanya terdapat dalam bentuk: bubuk, gel, krim, lotion. 99 Komposisi: Bubuk pasca cukur x Talek 89,9 x Magnesium stearat 10,0 x Heksa klorofen 0,1 x Zat warna, parfum secukupnya 6) Kosmetik penataan rambut Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kosmetika untuk menata rambut atau sering juga disebut dekorasi rambut itu sudah banyak sekali. Karena begitu banyaknya tentu sangat diharapkan kita tidak salah dalam memilih. Dengan tujuan rambut yang didekorasi tidak rusak atau timbul efek-efek lain. Untuk itu kosmetika tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yakni: a) Kosmetika dengan kerja dekorasi yang terbatas (meliputi permukaan) Kosmetika yang termasuk dalam kelompok ini adalah: x Hair briliantine Briliantine adalah kosmetika berupa larutan encer atau kental, lembek dan padat, mengandung lemak atau minyak, sehingga menjadikan rambut berkilau dan licin. Komposisi: x Isoprofil 850 x Paraffin cair 150 x Paraffin dan zat warna secukupnya x Hair spray Hair spray adalah kosmetika yang digunakan pada rambut untuk mempertahankan bentuk tataan rambut agar tetap pada letaknya tanpa mengurangi keindahan penataan akhir. Komposisi: x Polivinil pirolidon 50 x Profilengikol monolaurat 5 x Dietil flatat 2 x Etanol 943 x Parfum secukupnya x Hair cream (krim rambut) Hair cream adalah kosmetika yang digunakan untuk melemaskan rambut dan melicinkan rambut sehingga rambut mudah diatur, lembut, berkilau dan dapat memberikan penampilan rapi dan memberikan kesan sehat. Komposisi: x Parffin cair 250 x Malam 50 x Asam stearat 60 100 x Trietano lamina 10 x Air 0,3 x Metil paraben 0,15 x Profil paraben 0,02 x Parfum secukupnya b) Kosmetika dengan kerja dekorasi yang lebih mendalam Kosmetika yang termasuk dalam kelompok ini ialah: x Hair setting lotion (lotion set rambut) Hair setting lotion adalah sediaan kosmetika yang digunakan agar penataan rambut tetap pada letak yang dikehendaki untuk beberapa waktu tanpa mengalami perubahan bentuk tata rambut. Komposisi: x Polivinil pirolidon (PVP) 20 x Dietilengikol 2 x Etanol 220 x Air 758 x Metil 0,2 Wadah : botol atau tube Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik. Bahan-bahan yang terdapat dalam lotion pada umumnya adalah: Suatu anti septica untuk mematikan kuman-kuman penyakit. Bahan-bahan yang merangsang peredaran darah, kulit kepala hingga penyaluran zat makanan ke permukaan kulit berjalan dengan lancar dan teratur. Bahan-bahan untuk membersihkan kulit kepala dan rambut. Lotion yang dibuat dengan alkohol banyak mempunyai daya mengeringkan kulit kepala dan rambut yang kasar. Karena itu susunan lotion harus disesuaikan dengan keadaan rambut. Bila rambut kering lotion yang dipakai jangan yang banyak mengandung alkohol, melainkan yang mengandung lemak dan minyak x Hair waving (sediaan pengikal dan pengeriting rambut) Hair waving pened wave adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mengikalkan atau mengeriting rambut tanpa pemanasan. Ada 2 hal penting dalam proses keiritng dingin dengan tindakan secara kimia: Processing: pemakaian obat keriting untuk melunakkan rambut, dan memutuskan ikatan sulfida dalam cortex rambut dengan jalan reduksi (secara permanen merubah susunan batang rambut). 101 Netralisasi: menghentikan processing/menetralkan kerja obat keriting dan membentuk kembali ikatan disulfida dalam cortex rambut sehingga memberikan bentuk rambut baru yang tetap. Komposisi: (Obat keriting dingin/cold wave) x Asam tinglikolat 7,0 x Monoetanolamina 8,0 x Amonia 35% 2,0 x Air 83,0 Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk. Komposisi: (Netralisir/Hair waving netralisir) x Natrium browat 100 x Air 400 x Setil alkohol 100 x Parfum 0,3-0,5 x Metil Paraben 0,15 Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk. x Hair bleaching (pemucat rambut) Hair bleaching adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk memucatkan/mencerahkan atau memutihkan warna rambut. Pemucatan, pencerahan dan pemutihan warna rambut sesungguhnya merupakan bagian dari proses pewarnaan rambut. Komposisi: (untuk bubuk pemucat rambut/hair bleaching powder). A B x Amonium persulfat 3,0 -- x Kalium persulfat -- 8,0 x Kalium hidrogen tartrat 3,0 -- x Kalium hidrogen oksalat -- 8,0 x Natrium karbonat 3,0 13,0 x Surfaktan 1,0 1,0 x Zat pengental 5,0 -- x Magnesium hidroksida atau Alumunium hidroksida hingga 100 100 x Hair dyes (pewarna rambut) Hair dyes adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik mengembalikan warna rambut asalnya atau warna lain. Berdasarkan daya lekat zat warna, pewarnaan rambut dibagi dalam 3 golongan: Pewarnaan rambut temporer. 102 Pewarnaan rambut semi permanen. Pewarnaan rambut permanen. Komposisi: (zat warna alam/coklat mahogani) x Hena, serbuk 400 x Besi, serbuk 200 x Kobalt nitrat 40 x Pirigalol 20 x Boraks 20 x Amonium klorida 20 x Hair straighteneng (pelurus rambut) Hair straighteneng adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk meluruskan rambut ikal dan rambut keriting. Sediaan pelurus rambut terdiri dari 2 jenis: Sediaan pelurus rambut. Sediaan penetral. Ada 2 jenis teknik pelurusan rambut: Secara fisika (permanen) Secara kimia (sementara) Komposisi: (untuk sediaan pelurus rambut permanen) Sediaan pelurus rambut tiogliolat x Glizenil monostearat 15,0 x Asam stearat 3,0 x Seresin 1,5 x Parafin 1,0 x Natrium lauzil sulfat 1,0 x Air 51,9 x Asam tioglikolat Untuk rambut normal 5-10 Untuk rambut cat 2-5 x Amonia 28% 20,0 x Parfum secukupnya x Pengaturan PH hingga 9,2-9,5 F. Pengetahuan Kimia Kosmetika Berdasarkan uraian di atas maka sangat perlu setiap penata ahli kecantikan mengetahui dan memahami tentang ilmu dari kimia itu sendiri dan bahan-bahan yang digunakan untuk kosmetika. Berikut akan dijelaskan mengenai: 1. Ilmu Kimia Kimia adalah pengetahuan yang mempelajari susunan dan sifat-sifat kimiawi bahan, yang dapat berupa unsur atau berupa persenyawaan. 103 Unsur (element) dan senyawa (compound) Setiap zat atau bahan terdiri atas molekul-molekul, yaitu bagian-bagian terkecil yang masih memiliki struktur dan sifat-sifat kimiawi yang khas bagi bahan tersebut. Setiap molekul terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil lagi, yakni atom. Suatu unsur atau elemen dibentuk oleh molekul-molekul, yang mempunyai atom-atom yang sama, misalnya unsur hidrogen (H) mempunyai molekul yang mengandung 2 atom H. Beberapa unsur penting dalam tubuh manusia adalah: a. Oksigen (O) e. Klor (Cl) b. Karbon (C) f. Natrium (Na) c. Hidrogen (H) g. Kalium (K) d. Nitrogen (N) h. Belerang (S) Berdasarkan unsur-unsur di atas sesuai dengan sifat-sifat kimiawinya dapat pula dibagi menjadi 2 golongan besar: a. Logam (metal), yang terdiri dari: x Natrium (Na) x Kalium (K) x Kalsium (Ca) x Magnesium (Mg) x Seng (Zn) x Tembaga (Cu) b. Bukan logam (metaloid), yang termasuk ke dalam golongan ini adalah: x Karbon (C) x Belerang (S) x Oksigen (O) x Klor (Cl) x Hidrogen (H) x Nitrogen (N) Meskipun seluruhnya ada lebih dari 90 elemen, namun hanya beberapa saja yang perlu dikenal. Setiap elemen mempunyai lambangnya sendiri yakni: (O, N, Na, Cl dan seterusnya). Suatu senyawa juga terdiri atas molekul-molekul yang sama. Jika molekulnya diuraikan, maka ternyata bahwa atom-atom yang membentuknya berbeda. Misalnya 1 molekul natrium klorida (Na Cl) atau garam dapur terdiri atas 1 atom natrium (Na) dan 1 atom klor (Cl). Oksidasi Unsur logam dan unsur bukan logam dapat mengadakan reaksi dengan oksigen dari udara dan membentuk suatu oksida. Reaksi demikian disebut oksidasi. Pada oksidasi logam terbentuk suatu oksida 104 logam atau oksida basa sedangkan pada oksidasi bukan logam terbentuk suatu oksida asam. Untuk itu perhatikanlah gambar berikut: Gambar. 4.29. Asam Dan Basa Sumber : Laksman, T, Hendra dkk (1988) Oksida asam adalah hasil persenyawaan antara, bukan logam dengan oksigen. Bukan logam + oksida bukan logam atau oksida asam. Contoh: Karbon (C) + Oksigen ĺ Karbon dioksida (CO2) Sulfur (S) + Oksigen ĺ Sulfur diokasida (SO2) Bila oksida asam (biasanya gas) direaksikan dengan air, akan terbentuk asam. Contoh: CO2 (Karbon dioksida)+ air ĺ asam karbonat (H2CO3) SO2 (Sulfur dioksida) + air ĺ asam sulfit (H2SO3) Oksida basa adalah hasil persenyawaan antara logam dengan oksigen. Contoh: Na2O(Natrium oksida) + air ĺ Natrium hidroksida (NaOH) CaO (kalsium oksida) + air ĺ Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) 2. Senyawa Kimia yang Digunakan dalam Kosmetika Senyawa-senyawa kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan kosmetika dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Asam dan basa Biasanya, untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu larutan dipakai kertas indikator (indicator paper). Kertas indikator ialah kertas celup yang akan berubah warna apabila dicelupkan dalam asam atau basa. Di samping itu ada lagi yang disebut dengan kertas litmus (lakmoes) adalah kertas yang direndam dalam zat warna biru, yang diperoleh dari suatu jenis lumut (lichen). Kertas ini akan berwarna biru bila dicelupkan dalam basa dan berwarna merah bila dicelupkan dalam asam, maka kertas litmus ini dapat dipakai untuk mengukur “keasaman” atau “kebasaan”. Kertas ini akan berubah warna yang berkisar antara 105 merah dan biru, tergantung pada derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Seperti contoh berikut ini: sangat merah kuning biru PH = 1 PH = 7 PH = 14 Sangat asam netral sangat basa Berikut adalah beberapa contoh basa (alkali) dan asam (acid): Basa Asam Natrium hidroksida, NaOH Asam Sulfit, H2SO3 Kalium hidroksida, KOH Asam sulfat, H2SO4 Amonium hidroksida, NH4OH Asam Klorida, HCL Asam Nitrit, HNO2 b. Garam Pada persenyawaan asam dengan basa terjadilah garam, yaitu: Asam + basa ĺ garam + air Contoh: NaOH + HCl ĺ NaCl + H2O Gambar. 4.30. Membuat Garam Sumber : Laksman, T, Hendra dkk (1988) Asam basa dan garam banyak dipakai sebagai bahan dasar kosmetika guna penataan rambut. Sifat-sifat asam: 1) Akan mengubah kertas litmus biru menjadi merah. 2) pH berkisar dari 0 sampai 7. 3) Dapat merusak jaringan. 4) Dapat menghancurkan garam kalsium. 5) Asam + basa menjadi garam + air. 6) Beberapa asam terbentuk bila oksida asam dicampur dalam air. Sifat-sifat alkali (basa): 1) Alkali dapat merubah litmus menjadi biru. 2) Alkali p.H. nya antara 7 sampai 14. 106 3) Hidroksida-hidroksida merusak jaringan tubuh. Alkali dapat melarutkan lemak. c. Asam asetat Ciri-ciri: tidak berwarna, baunya khas, bereaksi dengan alkali atau basa membentuk garam asetat. Asam asetat dihasilkan bila etil alkohol dioksidasikan, asam asetat antara lain terdapat pada asam cuka, bilasan asam cuka (vinegar rinse). Gambar. 4.31. Contoh Pembuatan Vinegar Rinse Dari Alkohol Sumber : Laksman, T, Hendra dkk (1988) Penggunaan asam cuka dalam penataan rambut: “vinegar rinse” menolong/membuat rambut mudah diatur. Sesudah menggunakan shampo dan kemudian dibilas dengan air bersih, vinegar rinse dapat melarutkan garam-garam kalsium yang tertinggal pada rambut. “Vinegar rinse” dapat membuat rambut mudah untuk disisir dan mengkilatkan rambut. d. Asam sitrat Sifat-sifat: hablur/kristal yang berwarna putih seperti butir-butir garam dapur dapat diperoleh dari buah jeruk yang segar semacam jeruk nipis, jeruk limau. Penggunaan asam sitrat dalam penataan rambut adalah sebagai “lemon rinse” dengan tujuan sama seperti penggunaan “vinegar rinse” rambut mudah diatur sesudah pembilasan dengan larutan-larutan tersebut. e. Asam salisilat Sifat-sifat: berupa hablur (kristal) berwarna putih, mempunyai khasiat anti jamur. Dalam konsentrasi rendah (2%) merangsang pembentukan epitel. Penggunaan dalam penataan rambut: sebagai bahan dasar beberapa kosmetika untuk perawatan kulit kepala. Next >