< PreviousKelas XI SMA/MA/SMK/MAK164Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.Pada jawaban ini, peserta didik berdiskusi secara berkelompok dengan mencermati beberapa cuplikan cerita yang telah disajikan melalui tabel. Kemudian, tentukan apakah cuplikan cerita tersebut termasuk ke dalam nilai agama, sosial, budaya, atau ekonomi dengan menyertakan alasannya. Cuplikan Cerita No. 1Bidang kehidupan Agama Alasan: dalam cuplikan tersebut melibatkan Tuhan sebagai pencipta kehidupan dan kematian. Cuplikan Cerita No. 2Bidang kehidupan Budaya Alasan: dalam cuplikan tersebut masih adanya tradisi di suatu masyarakat dalam mempercayai seorang dukun.Cuplikan Cerita No. 3Bidang kehidupan SosialAlasan: dalam cuplikan tersebut permasalahn yang sering terjadi di sekitar kita yaitu pertentangan antarsesama baik dalam hal tolong-menolong, perayaan pesta, atau saling memaafkan. Cuplikan Cerita No. 4Bidang kehidupan SosialAlasan: dalam cuplikan tersebut tentang sebuah pertemuan antara dua orang yang saling tumbuh rasa suka, tetapi mereka menyadari bahwa pada akhirnya di setiap pertemuan akan ada perpisahan.Cupilkan Cerita No. 5Bidang kehidupan SosialAlasan: dalam cuplikan tersebut tentang pertemuan dua orang di sebuah tempat yang sunyi tanpa gangguan apa pun. 165Buku Guru Bahasa IndonesiaPROSES PEMBELAJARAN BKEGIATAN 2Mempresentasikan Sebuah Teks Cerita Pendek dengan Nilai KehidupanPetunjuk untuk GuruSetiap pengarang akan menginterpretasikan atau menafsirkan kehidupan berdasarkan sudut pandangannya sendiri. Tema tentang cinta, misalnya. Karena masing-masing pengarang memiliki interpretasi ataupun penafsiran yang berbeda-beda, ceritanyapun menjadi berbeda-beda antara pengarang yang satu dengan yang lainnya. Cerita itu tetap menarik sepanjang zaman karena diungkapkan dengan berbagai cara oleh para pengarangnya. Hal itu pula yang menyebabkan cerita itu menjadi bermakna bagi khalayak; mereka tidak pernah bosan untuk selalu menikmatinya.Ketertarikan seseorang untuk membaca, pasti disebabkan oleh adanya sesuatu bermakna dalam bacaan itu. Misalnya, seorang petani akan membaca berita tentang naik turunnya harga. Hal itu dilakukannya karena berita tersebut dianggapnya bermakna atau bermanfaat bagi dirinya sebagai seorang petani. Berbeda lagi kalau pembacanya itu seorang pelajar, mungkin ia akan lebih tertarik pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta lomba karya ilmiah remaja. Bacaan tersebut dianggapnya bermakna karena sesuai dengan dunia atau kebutuhannya.Kebermaknaan itu tentunya dimiliki oleh bacaan-bacaan seperti cerita pendek atau novel. Tentu saja faktor penyebabnya tidak sama dengan bacaan yang bersifat nonfiksi, semacam berita. Seseorang membaca cerpen bukan untuk mendapatkan informasi. Pada umumnya, seseorang membaca cerpen untuk tujuan memperoleh hiburan ataupun pengalaman-pengalaman hidup. Adapun daya hibur sebuah cerpen bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya karena alurnya yang surprise dan penuh kejutan. Mungkin hal itu karena konflik cerita itu yang menegangkan. Memang banyak hal yang menyebabkan suatu cerpen menjadi bermakna bagi para pembacanya. Sebagaimana yang telah diungkapkan terdahulu bahwa banyak unsur yang bisa menjadikan cerpen atau bacaan-bacaan lainnya menjadi bermakna bagi pembacanya. Unsur penokohan, misalnya, bisa menimbulkan kesan tersendiri. Kita terkagum-kagum oleh sifat seorang tokoh yang ada di dalamnya. Bisa pula kita terpesona oleh penyajian latar atau gaya bercerita pengarang yang memukau dan menghanyutkan. Pilihan kata yang digunakan pengarang, dapat juga menjadi penyebab ketertarikan seseorang terhadap karangan itu. Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK166Perhatikan cuplikan cerpen berikut.Apakah cinta pantas dikenang? Apakah cinta dibangun demi mem-berikan rasa kehilangan? Pertanyaan itu mengganggu pikiranku. Mengganggu perasaanku.Sepulang dari pemakaman seorang tetangga yang mati muda, aku lebih banyak berpikir ketimbang bicara. Iring-iringan pelayat lambat-laun menyurut. Satu per satu menghilang ke dalam gang rumah masing-masing. Seakan-akan turut mencerai-beraikan jiwaku. Kesedihan mendalam pada keluarga yang ditinggalkan, tentu akibat mereka saling mencintai. Andai tak ada cinta di antara mereka, bisa jadi pemakaman ini seperti pekerjaan sepele yang lain, seperti mengganti tabung dispenser, menyapu daun kering di halaman, atau menyobek kertas tagihan telepon yang kedaluwarsa.Seandainya aku tidak mencintaimu, tidak akan terbit rindu sewaktu berpisah. Tak ingin menulis surat atau meneleponmu. Tidak memberimu bunga saat ulang tahun. Tidak memandang matamu, menyentuh tanganmu, dan sesekali mencium. (Cerpen “Hari Terakhir Mencintaimu”, karya Kurnia Effendi)Kebermaknaan cuplikan cerpen tersebut tampak, antara lain, pada temanya, yakni tentang cinta. Bagi orang yang sedang mengalami perasaan seperti itu, tema ini sangat menarik. Selain itu, cuplikan tersebut punya daya tarik dalam kata-katanya yang puitis. Misalnya, pada kata-kata Seandainya aku tidak mencitaimu, tidak akan terbit rindu sewaktu berpisah. Berbagai makna atau sesuatu yang penting lainnya bisa jadi kita temukan setelah membaca cerpen tersebut sampai tuntas.Kebermaknaan suatu cerita lebih umum dinyatakan dalam amanat, ajaran moral, atau pesan didaktis yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. Oleh karena itu, amanat selalu berhubungan dengan tema cerita itu. Misalnya, tema suatu cerita tentang hidup bertetangga, maka cerita amanatnya tidak akan jauh dari tema itu: pentingnya menghargai tetangga, pentingnya menyantuni tetangga yang miskin, dan sebagainya.Tugas 1. Nilai-nilai kehidupan apa saja yang dapat kamu peroleh dari penggalan cerpen-cerpen di bawah ini? Jelaskan alasan-alasannya!a. “Memesan tulisan di depan itu mahal!” akhirnya Salijan teringat lagi kepraktisannya dalam keuangan, harga papan, ongkos pencatatan tulisan –ah, sepuluh ribu sendiri habis ke situ! Tentulah suaminya tidak akan setuju. Jumlah 167Buku Guru Bahasa Indonesiaitu besar, lebih baik ditambahkan ke tabungan guna mengurus sertifikat baru tanah yang masih mereka miliki. Demikian sukar, berbelit, dan mahal untuk mendapatkan surat-surat tersebut, kata Samijo. Dan katanya lagi semakin lama akan menjadi semakin mahal, pegawai di kantor-kantor pemerintah akan minta jasa lebih besar lagi. Jadi, pengeluaran yang bukan untuk makan, pakaian lebaran, dan kesehatan, harus dihindari ….b. “Tak bisa kurang sedikit?” “Tentu saja bisa, Mister. Dalam perdagangan, seperti Tuan maklum, harga bisa damai. Apalagi Mister pecinta benda seni!” Tammy tak mendengarkan lebih lanjut, dengan tangkas dia bangkit kemudian ke belakang. Dia menulis sepucuk surat untuk Tuan Wahyono, ahli keramik sebelah rumah. Dia suruh pelayannya cepat mengantarkan surat itu. “Aku minta bantuan Tuan Wahyono untuk menilai harga teko ini. Dia adalah ahli keramik Rumahnya di sebelah itu,” ujar Tammy setelah kembali di dekat tamunya.c. Aku masih saja khawatir. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu pikiranku. Kau juga mulai diganggu ramalan mereka? Tidak. Kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan. Kita harus berdoa semoga ramalan itu tidak akan menimpa Lasuddin. Aku masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu. Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakan, bahwa semua keturunan kita akan musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau akan itu? Kita berserah saja kepada-Nya. Doakanlah Lasuddin. Bukankah hal ini harus diikuti setiap pengikut Islam sejati?2. Kerjakan latihan berikut sesuai dengan instruksinya!a. Berdiskusilah dan berkelompok setelah membaca sebuah cerpen.b. Temukanlah nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting bagimu, baik sebagai seorang anak, pelajar, ataupun warga masyarakat.c. Sajikanlah hasil diskusi kelompokmu itu di dalam format berikut. Kemudian, presentasikan secara bergiliran di depan kelompok lainnya untuk mereka tanggapi.Judul cerpen : ....Pengarang : ....Sumber : ....Kebermaknaana. .... b. .... c. .... d. .....Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK168Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.1. Pada jawaban ini, peserta didik menemukan nilai-nilai kehidupan dari penggalan-penggalan cerpen yang disajikan dengan menyerta alasannya.a. Nilai Ekonomi Alasan: dalam penggalan cerpen tersebut mengenai situasi yang sering terjadi di masyarakat yaitu tentang kondisi keuangan sehingga harus hemat dalam pengeluaran.b. Nilai Ekonomi Alasan: dalam penggalan cerpen tersebut mengenai situasi perdagangan yang sering terjadi yaitu tawar-menawar harga terhadap barang yang dijual-belikan. c. Nilai Budaya Alasan: dalam penggalan cerpen tersebut mengenai tradisi kepercayaan terhadap ramalan seorang dukun. 2. Pada jawaban ini, peserta didik membaca sebuah cerpen kemudian berdiskusi menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang telah ditemukan dalam cerpen tersebut. Pengerjaannya berdasarkan format yang telah disediakan. Setelah itu, presentasikan secara bergiliran di depan kelas.Judul Cerpen : Rumah TuhanPengarang : AK. BasukiSumber : Buku Kumpulan Cerpen Klub Solidaritas Suami Hilang, Cerpen Pilihan Kompas 2013.Kebermaknaan: Dalam cerpen ini terdapat nilai sosial dan moral. Cerpen ini mengisahkan tentang ketulusan dan kesabaran seorang ibu dalam menolong orang lain. Tidak pernah mengeluh terhadap penderitaan yang dialaminya.Nilai sosial yang ada ialah saling membantu dan menolong orang lain tanpa pamrih atau tanpa imbalan. Sementara itu, nilai moral yang ada ialah sikap sabar, tulus, dan tidak pernah mengeluh bisa menjadi cerminan kebaikan kepada orang lain. 169Buku Guru Bahasa IndonesiaC. Menganalisis Unsur-Unsur Pembangun Cerita PendekInd 1Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek.Ind 2Menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah.PROSES PEMBELAJARAN CKEGIATAN 1Menentukan Unsur-Unsur Pembangun Cerita PendekPetunjuk untuk GuruSeperti halnya jenis teks lainnya, cerita pendek dibentuk oleh sejumlah unsur. Adapun unsur yang berada langsung di dalam isi teksnya, dinamakan dengan unsur intrinsik, yang meliputi tema, amanat, alur, penokohan, dan latar. a. TemaTema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen itu.b. AmanatAmanat merupakan ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat; disembunyikan pengarangnya di balik peristiwa-peristiwa yang membentuk isi cerita. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita. Misalnya, apabila tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan. Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK170c. PenokohanPenokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh.1) Teknik analitik langsungAlam termasuk siswa yang paling rajin di antara teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak disenangi teman-temannya.2) Penggambaran fisik dan perilaku tokohSeperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak! Mereka menyuruh camat agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa mereka mengacung-acungkan tangannya, walaupun dengan perasaan yang masih juga ragu-ragu. Malah ada di antara mereka sibuk sendiri menyeragamkan acungan tangannya, agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain. Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstran-demonstran dari desa itu, tapi juga oleh orang-orang yang kebetulan lewat dan ada di sana.3) Penggambaran lingkungan kehidupan tokohDesa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung-kampung tetangganya sudah pada terang semua. 4) Penggambaran tata kebahasaan tokohDia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Tapi apa yang diucapkannya benar-benar membuat orang sedesa marah. 5) Pengungkapan jalan pikiran tokohIa ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya yang masih mau menyambutnya dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya.6) Penggambaran oleh tokoh lainIa paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.d. AlurAlur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana. 171Buku Guru Bahasa Indonesiae. LatarLatar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu. f. Gaya BahasaDalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cermat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik atau menjengkelkan, objektif atau emosional. Bahasa dapat menimbulkan suasana yang tepat untuk adegan yang seram, adegan romantis, ataupun peperangan, keputusan, maupun harapan.Bahasa dapat pula digunakan pengarang untuk menandai karakter seseorang tokoh. Karakter jahat dan bijak dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakannya. Demikian pula dengan tokoh anak-anak dan dewasa, dapat pula dicerminkan dari kosakata ataupun struktur kalimat yang digunakan oleh tokoh-tokoh yang bersangkutan.Tugas 1. Unsur apa saja yang dominan pada cuplikan-cuplikan cerita berikut? Berkelompoklah untuk mendiskusikan unsur-unsur cerpen. a. Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudin kan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK172Kalau benar begitu, apalagi yang sekarang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengubah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan, aku tolong. Tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kaulihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.b. “Terus solusinya bagimana?””Kita berempat sudah berunding. Karena Maya takut gelap, dia harus selalu tidur lebih dulu dari kami tidur minimal setengah jam sesudahnya supaya ketika kami mematikan lampu, dia udah tidur. Kalau dia terlambat berarti risiko dia. Tapi karena kami baik, he ... he...” Siwi tertawa sejenak. ”Jika ternyata kami sudah tidur dan dia belum dia boleh menyalakan lampu minyak. Nah ... biar yang lain tidak terganggu sinarnya lampu minyak itu, dia pindah ke tempat tidur yang paling ujung. Bergantian dengan Dinda. Begitu, Bu.”2. Kerjakanlah latihan berikut sesuai dengan instruksinya!a. Perhatikanlah kutipan-kutipan di bawah ini!b. Bagaimana watak dari tokoh yang ada pada cuplikan-cuplikan tersebut? c. Dalam diskusi kelompok, jelaskan cara pengarang di dalam menggambarkan watak dari tokoh-tokoh tersebut!1) Aku tahu emak tentu tidak akan datang. Tidak mau, katanya tidak pantas. “Sekolah itu kan tempat priayi lho, Gus. Emakmu ini apakah, ndak ilok kalau berada di tempat itu.”“Oalah, Mak, Mak! Priayi itu zaman dulu, sekarang ini orang sama saja, yang membedakan itu kan isinya,” aku menekankan telunjuk ke keningku.“Itulah Gus yang Emak maksudkan priayi. Emak tidak mau ke tempat yang angker itu. Nanti Emakmu ini hanya akan jadi tontonan saja, karena plonga-plongo kayak kerbau. Kasihan kamu, Gus.”2) “Kau punya anak, punya istri. Dari itu kau punya pegangan hidup, punya tujuan minimal. Tapi yang terpenting kau punya tangan. Hingga kau dapat mencapai apa saja yang kau maui. Sebagai suami, sebagai ayah, sebagai lelaki, sebagai manusia juga, seperti yang kita omongkan dulu, kau dapat mencapai sesuatu yang kauinginkan. Alangkah indahnya hidup ini, kalau kita mampu berbuat apa yang kita inginkan. Tapi kini aku tentu saja tak dapat berbuat apa yang kuinginkan. Masa mudaku habis sudah ditelan kebuntungan ini.”KutipanNama TokohWatakCara Penggambaran 1)2)173Buku Guru Bahasa Indonesiad. Presentasikan pendapat kelompokmu itu di depan kelompok lain! Mintalah mereka untuk menilai presentasi kelompokmu itu dengan menggunakan rubrik berikut!AspekBobotSkora. Kelengkapan isi presentasi40b. Ketepatan penjelasan40c. Kelancaran dalam penyampaian20Jumlah1003. a. Bagaimana keberadaan latar yang ada pada cuplikan-cuplikan berikut? Diskusikanlah secara berkelompok!1) Kalau Bapak mengizinkan, saya ingin meminjam kendaraan untuk membawanya ke rumah sakit. “Maaf, Pak, pada malam hari kendaraan umum sangat jarang ada”. “Boleh, Pak Asmar. Bawalah anak itu cepat-cepat ke dokter! Ini kunci mobil dan sedikit uang untuk berobat !”2) Terdengar bunyi langkah di beranda muka, kemudian suara mengucapkan, “Selamat Malam.” Kus terkejut, sebab suara itu dikenalnya, dr. Hamzah, selalu saja ia memburu aku. Apa pula teorinya sekali ini. Didengarnya dr. Hamzah dengan orang tuanya bercakap-cakap dan sekali-sekali kedengaran namanya disebut meskipun kurang jelas benar percakapan itu ke kamarnya. Akhirnya, Kus hendak serta duduk di sana. Jangan-jangan yang tidak-tidak nanti dibicarakannya tentang aku.KutipanJenis LatarWaktuTempatSuasana1)2) b. Presentasikan pendapat kelompokmu itu di depan kelompok lain! c. Mintalah penilaian mereka atas presentasi kelompok kamu itu. d. Gunakanlah rubrik penilaian seperti di bawah ini!AspekBobotSkora. Kelengkapan isi presentasi40b. Ketepatan penjelasan40c. Kelancaran dalam penyampaian20Jumlah100Next >