< Previous 10 1) Warna Air Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Air laut berwarna karena proses alami, baik yang berasal dari proses biologis maupun non-biologis. Produk dari proses biologis dapat berupa humus, gambut dan lain-lain, sedangkan produk dari proses non-biologis dapat berupa senyawa-senyawa kimia yang mengandung unsur Fe, Ni, Co, Mn, dan lain-lain. Selain itu, perubahan warna air laut dapat pula disebabkan oleh kegiatan manusia yang menghasilkan limbah berwarna. Air laut dengan tingkat warna tertentu dapat mengurangi proses fotosintesa serta dapat menganggu kehidupan biota akuatik terutama fitoplankton dan beberapa jenis bentos. Warna air pada suatu perairan yang kita lihat adalah merupakan: a) Berkas cahaya yang tidak diserap dan keluar kembali dari perairan tersebut. b) Warna yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang-layang baik berupa organisme maupun benda mati. Warna-warni air tersebut seperti: warna biru, hijau, hijau kuning dan warna coklat. Pengamatan Pernahkan kalian memperhatikan warna-warni perairan yang ada disekitar anda? Pernahkah terbersit dalam benak anda mengapa perairan bisa memiliki warna yang berbeda-beda? Amatilah warna beberapa perairan yang dekat dengan lingkungan anda, kumpulkan informasi mengenai warna perairan dari berbagai sumber! 11 (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 1. Warna-warni perairan umum (a) Pantai Raja Ampat, Indonesia (b) Danau Hiller, Australia, (c) Danau Kelimutu, NTT Indonesia, (d) Pantai La Jollla, San Diego, (e) Tambak Garam di San Fransisco Bay dan (f) sumber air panas The grand prismatic spring di Amerika Serikat. 12 Warna pada air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik, ion-ion metalalam (besi dan mangan), plankton, humus, buangan industri, dan tanaman air. Adanya oksida besi menyebabkan air berwarna kemerahan, sedangkan oksida mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan atau kehitaman. Kadar besi sebanyak 0,3 mg/l dan kadar mangan sebanyak 0,05 mg/l sudah cukup dapat menimbulkan warna pada perairan (peavy et al., 1985 dalam Effendi, 2003). Kalsium karbonat yang berasal dari daerah berkapur menimbulkan warna kehijauan pada perairan. Bahan-bahan organik, misalnya tanin, lignin, dan asam humus yang berasal dari dekomposisi tumbuhan yang telah mati menimbulkan warna kecoklatan. Pada lingkungan budidaya warna air yang didapati juga bermacam-macam, antara lain dipengaruhi oleh kandungan plankton yang tergandung di dalam air baik fitoplankton maupun zooplankton, larutan tersuspensi, dekomposisi bahan organik, mineral maupun bahan lain yang terlarut dalam air. Warna air yang disebabkan oleh dominasi plankton dapat mempengaruhi warna air, sehingga secara tidak langsung dari warna perairan juga dapat menggambarkan kesuburan perairan. warna air yang disebabkan oleh dominasi plankton antara lain: a) Hijau, disebabkan oleh Dunaleilla dan Chlorella yang merupakan pakan alami yang baik untuk biota budidaya, namun ada juga warna hijau yang didominasi oleh Chaetomorpha dan Enteromorpha yang memeiliki pengaruh kurang baik terhadap kehidupan biota budidaya. b) Hijau tua, disebabkan oleh dominasi Mycrocystis, Spirulina, Oscillatoria dan Phormidium yang termasuk blue green algae. plankton ini mengindikasikan banyaknya bahan organik dalam 13 perairan seperti ammonia dan hydrogen sulfide, sehingga perairan dengan warna ini kurang baik untuk kegiatan budidaya biota air. c) Kuning kecoklatan, disebabkan oleh Chaetocheros, Nitzchia, Gyrossigma dan Skletonema atau yang termasuk Diatom. diatom akan tumbuh cepat pada lingkungan yang bersuhu rendah. d) Hijau kecoklatan, disebabkan karena kandungan Bacillariophyta, warna air ini bagus untuk area pertambakan karena mengindikasikan banyaknya fitoplankton yang dapat dimanfaatkan langsung oleh zooplankton e) Coklat kemerahan, disebabakan karean Peridinium dan Schizothrix calcicolla atau dari jenis Phytoflagellata yang berbahaya karena beracun sebagian plankton dapat mengeluarkan endotoksin yang merugikan biota budidaya. (a) (b) Gambar 2. Kolam ikan dengan warna hijau dan kecoklatan Bahan anorganik juga sering memberikan warna-warna tertentu seperti kalsium karbonat memberikan warna kehijau-hijauan, belerang dapat memberikan warna hijau dan besi oksida memberikan warna merah.Ada beberapa warna-warna air alami karena beberapa sebab: a) Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain. 14 b) Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya Sungai Kuning di Cina. c) Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya plankton-plankton dalam jumlah besar. d) Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan. e) Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon. f) Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam g) Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung. Dalam penyediaan air minum, warna sangat dikaitkan dengan segi estetika. Warna air dapat dijadikan sebagai petunjuk jenis pengolahan yang sesuai. Berdasarkan zat penyebabnya, warna air dapat dibedakan menjadi : a) Warna Sejati (true color) Warna sejati disebabkan adanya zat-zat organik dalam bentuk koloid. Warna ini tidak akan berubah walaupun mengalami penyaringan dan sentrifugasi. Contoh dari warna sejati antara lain : warna air teh, warna air buangan industri tekstil, serta warna akibat adanya asam humus, plankton, atau akibat tanaman air yang mati. b) Warna Semu (apparent color) Warna semu disebabkan oleh adanya partikel-partikel tersuspensi dalam air. Warna ini akan mengalami perubahan setelah disaring atau disentrifugasi serta dapat mengalami pengendapan. Warna semu akan semakin pekat bila kekeruhan air meningkat. 15 2) Intensitas cahaya Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi semua kehidupan organisme perairan. Secara biologi cahaya sangat berperan penting, tanpa cahaya matahari semua proses kehidupan tidak akan berlangsung dan tidak akan dijumpai bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi ini. Sedangkan dari sudut fisika, cahaya matahari merupakan sumber energi bagi terjadinya arus, gelombang, pemanasan perairan dan lain-lain. Sinar mempunyai arti penting dalam hubungannya dengan beraneka gejala, termasuk penglihatan, fotosintesa, dan pemanasan. Mata sensitif terhadap kekuatan sinar yang berbeda-beda. Binatang-binatang mangsa mudah mengetahui pemangsanya pada bulan terang daripada bulan gelap. Dalam hubungannya dengan fotosintesis, intensitas dan panjang gelombang sinar sangat penting. Radiasi matahari menentukan intensitas cahaya pada suatu kedalaman tertentu dan juga sangat mempengaruhi suhu perairan. Variasi suhu harian atau tahunan dari suatu perairan merupakan hasil dari (a) pancaran sinar, (b) penguapan (evaporasi) dan (c) konduksi panas. Pengamatan Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam perairan, carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang manfaat cahaya matahari di perairandan bagaimana mekanisme pemanfaatan cahaya matahari di perairan tersebut! 16 Sinar matahari yang jatuh di permukaan air, sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi menembus ke dalam air. Sinar yang dipantulkan tergantung pada: a. Bila di dalam perairan Sudut jatuh (sudut inklinasi) Sudut jatuh ialah sudut yang dihitung dari garis tegak lurus pada permukaan air. Pada sudut jatuh 60o cahaya dipantulkan sebesar 6%; pada 70o sebesar 13,4% dan 80o sebesar 34,8%. b. Naungan c. Keadaan permukaan air Untuk permukaan yang tenang cahaya yang dipantulkan lebih besar dibandingkan dengan permukaan air yang bergelombang. d. Lamanya penyinaran Selama sehari terjadi perubahan tinggi matahari sehingga menyebabkan perubahan-perubahan yang besar dalam bagian cahaya yang dipantulkan. Hal ini dapat dilihat dari intensitas penyinaran pada sore hari berkurang lebih cepat di bawah permukaan air daripada di atasnya, sehingga pada waktu malam hari cahaya bulan yang dipantulkan akan lebih besar. e. Sifat perairan itu sendiri banyak terdapat partikel-partikel, baik berupa tanah liat yang sangat halus, butiran-butiran lumpur, fitoplankton maupun zooplankton akan mempengaruhi cahaya matahari yang menembus perairan. Ditinjau dari segi produktivitas perairan, cahaya yang menembus permukaan air sangat penting. Cahaya ini mengalami pembauran (disperse) dan terserap (absorbsi) dan yang terserap akan dirubah menjadi energi panas. 17 Cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan sangat berarti bagi proses kehidupan organisme. Tanpa cahaya matahari, proses fotosintesis tidak akan berlangsung. Hubungan antara intensitas cahaya matahari dengan kemungkinan berlangsungnya fotosintesis di perairan secara vertikal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Zona fotik (eufotik zone). Dalam mintakat ini intensitas cahaya matahari masih demikian tingginya sehingga fitoplankton benar-benar berperan sebagai produser. Batas bawah mintakat eufotik adalah dimana cahaya matahari sudah tidak efektif lagi berperan sebagai produsen atau dimana tumbuhan bahari tidak dapat lagi efektif berperan sebagai sumber energi untuk berbagai proses faal. Proses faal tersebut dikenalsebagai proses respirasi, sehingga dapat dikatakan bahwa batas bawah mintakat eufotik ialah kedalaman dimana produksi bahan organik (P) oleh tumbuhan bahari sama dengan jumlah yang diperlukan untuk berlangsungnya respirasi (R). Jadi P=R atau biasa disebut juga kedalaman kompensasi. Zona ini memiliki kedalaman hingga ±200 m Zona twiligth (disfotic zone). Di mintakat ini intensitas cahaya matahari demikian rendahnya sehingga fitoplankton bukan merupakan produser yang efektif. Produser di daerah ini sekedar hidup dan tidak mampu tumbuh dan berkembang biak. Kalau pada keadaan kompensasi P=R, maka dimintakat ini produksi bahan organik (P) lebih kecil dari jumlah bahan organik yang diperlukan untuk respirasi (R). Dengan demikian jelaslah bahwa produser yang terdapat dimintakat ini hanya sekedar hidup saja dan kecil kemungkinan untuk tumbuh dengan baik. Perairan ini memiliki kedalaman hingga ± 1000 m. 18 Zona afotik (aphotic zone). Dimintakat ini tidakadacahaya matahari sehingga organisme yang didapatkan hanya organisme heterotrop dan saprofit. Pada zona ini disebut juga zona laut dalam dimana pada zona ini juga memiliki tekanan hidrostatik yang besar, suhu yang dingin, sirkulasi air yang sangat lemah serta suplai bahan makanan yang sedikit. Gambar 3. Zonasi perairan berdasarkan intensitas cahaya matahari Cahaya matahari selain berperan dalam proses fotosintesis juga berperan dalam pemanasan perairan atau fluktuasi suhu perairan, penglihatan bagi hewan yang hidup di dalam perairan tersebut, migrasi vertikal, dan dapat pula mengakibatkan kerusakan pada organisme. 19 3) Suhu Intensitas dan kualitas cahaya yang masuk ke dalam air dan yang diserap menghasilkan panas. Dari sudut ekologi, energi panas ini dan hubungannya dengan hal-hal yang terjadi di dalam air, merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan air sebagai suatu lingkungan hidup bagi hewan dan tumbuhan. Suhu merupakan faktor fisika yang penting dimana-mana di dunia. Kenaikan suhu mempercepat reaksi-reaksi kimiawi; menurut Hukum van't Hoff kenaikan suhu 10°C akan melipatgandakan kecepatan reaksi, walaupun hukum ini tidak selalu berlaku. Misalnya saja proses metabolisme akan meningkat sampai puncaknya dengan kenaikan suhu tetapi kemudian menurun lagi. Setiap perubahan suhu cenderung untuk mempengaruhi banyaknya proses kimiawi yang terjadi secara bersamaan pada jaringan tanaman dan binatang, karenanya juga mempengaruhi biota secara keseluruhan. Pada proses penetasan telur Pengamatan Pernahkan anda berenang pada saat pagi, siang dan sore hari? apa yang anda rasakan? apakah anda merasakan suhu yang berbeda pada setiap waktu yang berbeda? atau anda merasakan suhu yang berbeda antara di permukaan dan di dasar perairan tersebut? Menurut anda mengapa ada perbedaan suhu di badan air, coba anda hipotesa dan kumpulkan informasi mengenai suhu pada perairan! Next >