< Previous 64 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR umumnya untuk motor bensin berkisar antara 40 sampai 60 rpm. c. Torque yang dihasilkan starter untuk menggerakkan mesin Torque yang dihasilkan starter merupakan faktor penting dalam menentukan apakah starter dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Setiap mesin mempunyai torque maksimum yang dihasilkan, misal suatu mesin dengan 100 cc maksimum torquenya adalah 0,77 kg-m. Untuk dapat menggerakkan mesin dengan kapasitas tersebut, diperlukan torque yang melebihi kapasitas tersebut (sampai 6 kali). Tetapi pada umumnya starter hanya mempunyai torque yang yang tidak jauh berbeda dari torque maksimum mesin tersebut, sehingga tidak akan mampu memutarkan poros engkol. Untuk mengatasi hal ini, pada motor starter dilengkapi dengan gigi pinion (pinion gear), sehingga momen yang dihasilkan bisa diperbesar. 3. Komponen Sistem Starter listrik Komponen system starter listrik terdiri dari Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan DC Kunci kontak berfungsi menghubungkan dan memutuskan sumber tegangan dengan rangkaian kelistrikan Relay starter adalah saklar elektromagnetis yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus utama dari baterai menuju motor starter Tombol starter berfungsi untuk mengaktifkan relay starter Motor starter berfungsi untuk memutar poros engkol. Kopling starter berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran poros engkol dengan motor starter 4. Prinsip Kerja Motor Starter Jika sebuah penghantar atau konduktor dialiri arus listrik, maka disekitar penghantar akan timbul medan magnet. Arah medan magnet yang dihasilkan tergantung dari arah arus listrik yang mengalir pada penghantar. Seperti gambar di bawah ini 65 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Jika menggunakan kaidah sekrup ulir kanan maka arah medan magnet searah dengan putaran jarum jam ( gambar 1.a) tetapi jika menggunakan kaidah ibu jari kanan maka ibu jari menunjukkan arah arus sedangkan keempat jari menunjukkan arah medan magnet (gambar 1.b) (a) (b) Gambar 59. Arah medan magnet listrik pada penghantar Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming. Gambar 60. Kaidah tangan kiri Fleming Dalam simbol listrik dapat digambarkan jika arah arus menjauhi digambarkan lingkaran yang di silang ( ) jika arah arus listrik mendekati digambarkan lingkaran yang di beri titik pada pusatnya ( )sebagai berikut. Bila penghantar yang dialiri arus listrik ditempatkan diantara dua kutup magnet permanen maka garis-garis gaya magnet pada magnet permanen dan pada penghantar akan saling berinteraksi sebagi berikut: 66 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 61. Interaksi medan magnet Garis gaya magnet yang searah akan saling memperkuat dan garis gaya magnet yang berlawanan saling memperlemah. Pada kumparan akan timbul gaya elektro magnet sehingga kumparan terdorong kebawah (sesuai arah panah) r Gambar 62. Arah gerakan penghantar Sebuah penghantar berbentuk U ditempatkan diantara dua kutup magnet permanen, kemudian pada penghantar tersebut dialiri arus listrik maka penghantar akan berputar. Sisi penghantar dengan arah arus mendekati ( ) terdorong keatas dan sisi penghantar dengan arah arus menjauhi ( ) terdorong kebawah, sehingga pada sumbu penghantar terdapat gaya saling berlawanan (kopel) dan penghantar akan berputar searah putaran jarum jam. Prinsip kerja Motor starter satu siklus dengan kumparan anker tunggal dijelaskan sebagai berikut Arus listrik mengalir dari baterai o sikat positif o komutator o sikat negatifo baterai . . 67 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Sisi kumparan (arus menjauhi kita) membentuk medan magnet dengan garis gaya magnet searah putaran jarum jam. Medan magnet yang timbul diantara kutup-kutup, magnet saling berinteraksi dengan medan magnet yang timbul pada kumparan menghasilkan gaya magnet yang mengarah kebawah (arah panah). Gambar a Gambar b Gambar 64. Prinsip kerja Motor starter satu siklus dengan kumparan anker tunggal Sisi kumparan dengan arus mendekati kita ( ) membentuk medan magnet, dengan garis gaya magnet berlawanan arah putaran jarum jam. Medan magnet yang timbul antara kutub-kutub magnet saling berinteraksii dengan medan magnet pada kumparan dan menghasilkan gaya magnet mengarah keatas. Akibat dari arah kedua gaya magnet yang berlawanan tersebut maka anker akan berputar setengah putaran searah jarum jam (lihat gambar 6 a. dan 6b.) 68 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Bila arah arus pada kumparan yang memotong kutup magnet diarahkan hanya satu arah melalui lamel komutator, maka akan menghasilkan putaran motor yang teratur secara terus menerus atau kontinyu.. Torsi yang terjadi akan tergantung pada kuat medan magnet, dan panjang kumparan yang berada dalam medan magnet. Dalam motor yang sebenarnya terdapat beberapa set atau pasangan kumparan yang disebut armature untuk menjamin putaran motor yang lebih teratur. Sumber : icrixs.wordpress.com Gambar 65. armatur 5. Type Motor Starter Berdasarkan Kemagnetannya Motor starter ada dua tipe : tipe elektromagnet yang field coilnya membalut stator, dan tipe megnet permanen sehingga tidak menggunakan Fieldcoil. a. Type Motor Starter x Motor starter tipe elektro magnet Tipe ini mempunyai Field coil yang terbuat dari kabel tembaga yang tebal dan bentuknya persegi yang arahnya berpotongan dengan inti stator arus mengalir menuju field coil dan armature. 69 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 66. Prinsip kerja motor seri arus searah dengan magnet remanen Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama-sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran panah pada gambar 7. Sesuai dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur Gambar 67. Konstruksi Motor Starter magnet remanen 70 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR x Motor starter tipe magnet permanen Dibandingkan menggunakan Field coil, magnet permanen lebih kuat. Bertujuan agar bentuknya kompak dan ringan. Tipe ini umumnya di gunakan sekarang – sekarang ini. Sumber: www.ac-electrik.com Gambar 68. Motor Starter magnet permanen 6. Motor Starter Berdasarkan Konstruksinya a. Starter sekrup Gambar 69. Motor Starter Sekrup 71 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Konstruksi : x Pinion melakukan gerakan menyekrup maju dan mundur pada poros berulir memanjang yang diputar oleh angker x Pegas penahan pinion berfungsi untuk memperhalus gerakan maju dan mengembalikan gigi pinion ke posisi semula Prinsip kerja : x Gerakan pinion menyekrup maju untuk berhubungan dengan roda gigi pemutar poros engkol diakibatkan adanya kelembaman massa / terlempar pada pinion sewaktu poros berulir memanjang mulai berputar cepat. x Gerakanpinion menyekrup mundur untuk melepaskan hubungan dengan roda gigi pemutar poros engkol diakibatkansaat motor mulai hidup putaran mesin lebih cepat dari putaran motor starter maka pinion bergerak mundur menyekrup.(terlempar mundur Cara kerja Anker mulai berputar cepat pinion dengan kelembaman massanya bergerak menyekrup maju ke arah gaya Starter bekerja, momen putar dari anker langsung ke roda gaya 72 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 70. Prinsip kerja Motor Starter Sekrep Keuntungan : x Konstruksi sederhana, murah, tidak memerlukan solenoid Kerugian : x Jika mesin mulai hidup, pinion cepat terlepas / menyekrup mondur dari roda gigi pemutar poros engkol sebelum motor berhasil hidup. x Jika start tidak berhasil menghidupkan mesin maka untuk start lagi harus menunggu motor starter berhenti berputar. x Timbul suara yang keras / kurang enak saat pinion mulai berhubungan dengan roda gigi pemutar poros engkol. b. Macam-macam Starter sekrup 9 Starter sekrup (Bendix) tanpa kopling jalan bebas Motor mulai hidup, putaran roda gaya mempercepat putaran pinion sehingga pinion menyekrup mundur 1.Poros berulir memanjang 2.Pinion 3.Pegas peredam kejut 4.Kumparan medan 5.Sepatu kutup 6.Anker 6 73 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 71. Motor Starter Sekrup Tanpa Koping Jalan Bebas 9 Starter sekrup (Bendix) dengan kopling jalan bebas Gambar 72. Motor Starter Sekrup dengan Koping Jalan Bebas 7. Cara Kerja Sistem Starter Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa secara umum system starter listrik terdiri dari baterai, sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), saklar/tombol starter (starter switch), relay starter, dan motor starter. Arus yang besar (sekitar 40 ampere) akan mengalir ke motor starter saat dihidupkan. Untuk mengalirkan arus besar tersebut,diperlukan kabel yang tebal (besar) langsung dari baterai menuju motor tanpa lewat tombol starter agar kontaknya tidak meleleh ketika ditekan. Oleh karena itu, dalam rangkaian sistem starter dilengkapi relay starter. 1.Ulir memanjang 2.Pinion 3.Pegas pengembali 4.Kopling jalan bebas 5.Poros anker 6.Kumparan medan 7.Sepatu kutub 8.Anker 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 7 6 8 3 Next >