< Previous 74 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 1. CarG Gambar 73. Dagram kelistrikan system starter listrik Prinsip kerja Sistem Starter listrik Saat Kunci Kontak Off Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan. Saat Kunci Kontak On o Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. x Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF) menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga sistem starter belum bekerja o Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir : Baterai ⇒ Sekering ⇒ Kunci Kontak (ON) ⇒ Kumparan Relay Starter ⇒ Tombol Starter (START) ⇒ massa. kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutar poros engkol untuk menghidupkan mesin a. Sistem Starter Dengan Starter Relay Sederhana Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem starter dengan relay starter sederhana banyak digunakan bahwa sepeda motor berukuran kecil (sepeda motor dengan mesin yang berkapasitas 200 cc ke bawah). Sepeda 75 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR motor jenis ini banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang banyak digunakan sebagai alat transportasi keluarga. Gambar 3.30 di bawah ini adalah contoh rangkaian sistem starter dengan relay starter sederhana yang digunakan pada salah satu tipe sepeda motor Honda. Pada gambar tersebut sistem starternya telah dilengkapi dengan sistem pengaman. Penjelesan tentang sistem pengaman akan dibahas lebih detil pada bagian 5 (inovasi sistem starter). Gambar 74. Rangkaian sistem starter dengan starter relay sederhana Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut: Pada saat starter switch (tombol starter) ditekan, arus dari baterai akan mengalir ke kumparan relay starter melalui ignition switch (kunci kontak) terus ke massa. Dalam hal ini arus akan sampai ke massa jika posisi kopling sedang ditekan atau posisi gigi transmisi posisi netral (saklar kopling atau saklar neutral menghubungkan arus dari kumparan relay starter ke massa). Bagi sepeda motor dengan sistem starter yang tidak dilengkapi dengan system pengaman, maka aliran arusnya dari tombol starter menuju ke kumparan relay starter ke massa. Arus yang dialirkan ke kumparan relay ini cukup kecil sehingga tidak akan membuat kontak pada tombol starter kelebihan beban. Setelah arus sampai ke massa, pada kumparan relay starter terjadi kemagnetan. Hal ini akan menyebabkan plat kontak pada relay starter tertarik (menutup), sehingga arus yang besar langsung dari baterai mengalir menuju motor 76 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR starter. Selanjutnya motor starter tersebut akan berputar untuk menghidupkan mesin sesuai prinsip kerja motor starter yang telah dijelaskan sebelumnya b. Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Jenis Pre- Engaged Sistem starter jenis pre-engaged banyak digunakan untuk sepeda motor berukuran besar. Salah sepeda motor yang menggunakan sistem starter jenis ini adalah sepeda motor BMW. Karena mengadopsi dari mobil maka cara kerjanya juga sama dengan sistem starter jenis pre-engaged yang digunakan pada mobil.Rangkaian sistem starter jenis pre-engaged bisa dilihat pada gambar 75. di bawah ini : Gambar 75. Rangkaian sistem starter jenis pre-engaged starter Cara kerjanya adalah sebagai berikut: Pada saat kunci kontak OFF, tidak ada arus yang mengalir ke dalam 77 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR solenoid (starter relay) maupun motor starter. Arus dari baterai akan stand-by (berhenti) pada contact point (titik kontak) sebelah.Gigi pinion (pinion gear) tidak terkait dengan flywheel. Pada saat kunci kontak di-ON-kan, arus listrik akan mengalir ke pull in coil dan hold in coil secara bersamaan. Selanjutnya pull in coil akan menarik plunger ke arah kanan dan hold in coil akan menahan plunger pada posisi terakhirnya. Dalam rangkaian sistem starter ini, pull ini coil terpasang seri dengan field coil sehingga arus yang keluar dari pull in coil akan diteruskan ke field coil terus ke massa. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut : Arus dari baterai ke kunci kontak menuju terminal 50 , masuk hold in coil selanjutnya ke massa dari baterai ke kunci kontak menuju terminal 50 masuk pull ini coil terus ke field coil menuju sikat positif terus mengalir ke armature kemudian menuju sikat negatif terus ke massa. Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat ini masih kecil, maka armature akan berputar lambat untuk memungkinkan terjadinya perkaitan gigi pinion dengan flywheel secara lembut. Pada saat ini moving contact belum berhubungan dengan contact point (lihat gambar 76). Gambar 76. Rangkaian sistem starter jenis pre-engaged starter saat kunci kontak dihubungkan 78 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pada saat yang bersamaan, pergerakan plunger juga akan menyebabkan shift lever (tuan penggerak/pengungkit) tertarik sehingga gigi pinion akan bergeser ke arah flywheel. Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan flywheel, moving contact akan menutup contact point sehingga arus besar dari baterai yang telah stand by pada contact point sebelah atas akan mengalir langsung ke field coil melalui terminal C. Akibatnya armature akan berputar cepat dan putarannya diteruskan ke flywheel melalui overunning clutch dan gigi pinion (lihat gambar 77). untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut: Baterai, kunci kontak , terminal 50 ‘- hold in coil ,massa Baterai , kunci kontak , contact point , field coil ,sikat positif ,armature , sikat negatif , massa. Gambar 77. Rangkaian sistem starter jenis pre-engaged starter saat pinion berkaiatan penuh Pada saat moving contact telah berhubungan dengan contact point, maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya plunger ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Jika mesin sudah mulai hidup, 79 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR flywheel akan memutarkan armature melalui pinion karena kecepatan putar motor starter lebih kecil dibanding kecepatan mesin. Untuk menghindari kerusakan apada starter akibat hal tersebut, maka kopling starter (overunning clutch) akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan. 8. Inovasi Sistem Starter Pada beberapa sepeda motor telah dilengkapi pengaman (safety) bagi si pengendaranya, yaitu sistem starter tidak akan hidup jika tidak sesuai kondisi atau syarat yang telah ditetapkan. Misalnya, sistem starter tidak akan hidup jika rem depan atau rem belakang tidak ditekan. Sistem ini biasanya ditemukan pada sepeda motor jenis scooter (misalnya Yamaha Nouvo) yang menggunakan transmisi otomatis. Contoh pengaman lainnya adalah sistem starter tidak akan hidup jika gigi transmisi masuk (tidak posisi netral) atau kopling tidak ditarik/ditekan. Ada juga sepeda motor yang akan memutuskan aliran arus pada sistem pengapian jika sidestand (standar samping) masih kondisi digunakan/diturunkan, sementara sepeda motor tersebut akan dijalankan oleh pengendaranya. Rangkaian sistem starter terhubung dengan posisi sidestand dan rangkaian posisi gigi dan unit CDI pengapian. a. Sistem Pengaman pada Scooter Sistem pengaman pada scooter dirancang untuk mencegah scooter jalan sendiri bila pengendara memutar gas saat akan menghidupkan (men-start) mesin. Dengan sistem pengaman ini, sistem starter hanya bisa dihidupkan jika pengendara menekan rem depan dan/atau rem belakang. Gambar 73. di bawah ini memperlihatkan rangkaian sistem starter pada scooter yang dilengkapi dengan pengaman. Cara kerja Sistem Starter yang Menggunakan Sistem Pengaman Jika rem depan maupun rem belakang ditekan, maka saklar rem 80 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR depan/belakang (front/rear stop switch) akan menghubungkan kumparan relay starter dengan saklar utama (main switch). Gambar. 78. Rangkaian sistem starter scooter matic Akibat adanya aliran arus pada kumparan relay starter, maka dalam relay starter akan timbul kemagnetan yang akan menarik plat kontaknya. Selanjutnya arus yang besar langsung mengalir dari baterai menuju motor starter dan motor starter berputar. b. Sistem Pengaman Sepeda Motor (selain Scooter) Rangkaian sistem pengaman pada gambar di bawah ini dirancang untuk mencegah sepeda motor jalan sendiri saat pengendara secara tidak sengaja/tidak tahu menekan starter switch sementara posisi kopling tidak ditekan/ditarik atau posisi gigi transimisi sedang tidak dalam kondisi netral. 81 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 79. Rangkaian sistem starter yangdilengkapi pengaman Cara kerja Sistem Starter yang Menggunakan Sistem Pengaman Berdasarkan gambar 79. di atas, terlihat bahwa kumparan relay starter tidak akan mendapat arus jika posisi gigi transmisi tidak netral atau kopling (clutch) tidak sedang ditekan/ditarik. Pada posisi tersebut, saklar netral (neutral switch) maupun saklar kopling (clutch switch) tidak akan menghubungkan rangkaian relay pengaman (safety relay) ke massa. Akibatnya safety relay tetap dalam kondisi tidak hidup (OFF) sehingga starter relay juga tidak akan hidup walaupun starter switch ditekan. Dengan demikian, motor starter tidak akan bisa berputar. Aliran arus dari baterai menuju motor starter akan terjadi jika posisi gigi transmisi sedang netral. Skema aliran arusnya seperti digambarkan oleh tanda panah yang terlihat pada gambar 75 di bawah ini: 82 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 80. Aliran arus listrik menuju motor starter saat gigi transmisi netral Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya berdasarkan gambar 80 di atas adalah sebagai berikut: Baterai , main switch , safety relay ,neutral switch ,massa. Baterai , main switch , safety relay , starter relay ,starter switch , massa. Baterai , plat kontak starter relay , motor starter , massa (sehingga motor starter berputar). Aliran arus dari baterai menuju motor starter juga akan terjadi jika posisi kopling sedang ditekan. Skema aliran arusnya seperti digambarkan oleh tanda panah yang terlihat pada gambar 81 di bawah ini: Gambar 81. Aliran arus listrik menuju motor starter saat kopling ditekan Baterai , main switch , safety relay ,clutch switch ,massa. Baterai , main switch , safety relay , starter relay ,starter switch , massa. Baterai , plat kontak starter relay , motor starter , massa (sehingga motor starter berputar). c. Sistem Switch Sidestand (Standar Samping) Sistem pengaman dengan sistem switch sidestand adalah sistem 83 PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR yang digunakan pada sepeda motor yang menggunakan kombinasi tiga sistem, yaitu sistem starter, sidestand, dan sistem pengapian. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan agar posisi sidestand sudah benar-benar diangkat/dikembalikan ke posisinya (tidak digunakan untuk posisi menyandarkan sepeda motor) sebelum motor dihidupkan/dijalankan. Ada beberapa kondisi yang berkaitan dengan sistem pengaman ini, yaitu: 1) Jika posisi sidestand sedang diturunkan/digunakan untuk menyandarkan sepeda motor, motor starter tidak akan bisa dihidupkan saat pengendara menekan starter switch. Kalaupun pengendara mencoba menghidupkan dengan kick starter (bukan sistem starter listrik), sistem pengapian tidak akan hidup kecuali posisi gigi transmisi netral. 2) Sistem pengapian akan hidup jika posisi transmisi netral atau posisi transmisi selain netral tapi kopling ditekan. 3) Jika sidestand dicoba diturunkan kembali setelah mesin hidup, pengapian akan mati (off) dan mesin akan mati sesaat ketika koplingnya ditarik dan gigi transmisi diganti dari posisi netral F. Pemeriksaan dan Perbaikan system Starter listrik Agar memperoleh diagnosis yang benar tentang gangguan yang terjadi pada system starter, maka perlu dilakukan langkah-langkah pemeriksaan, yaitu A. Pemeriksaan baterai, Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai Next >