< Previous 138 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 8.10 Posisi Kaki dalam mengikir Setelah posisi kaki benar, bagaimana gerakan dalam mengikir. Gerakan mengikir yang benar adalah gerakan kedua tangan yang diikuti oleh ayunan badan supaya gerakan kedepan mendapatkan tekanan yang memadai. Gerakan harus maksimal sepanjang kikir dan jumlah gerakan kedepan (pemotongan) kurang lebih 40 – 50 gerakan per menit. Gambar 8.11 Gerakan Mengikir 139 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Pemegangan Kikir Secara normal tangan kanan memegang gagang kikir dengan mantap dan memberikan tekanan pada ujung gagang kikir dengan bagian tengah telapak tangan. Ibu jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah ga-gang. Sedangkan tangan kiri diletakkan pada ujung kikir dengan cara me-letakkan telapak tangan dan ibu jari diatas ujung kikir, sedangkan jari-jari yang lain merapat dilipat kebawah tanpa memegang ujung kikir. Gambar 8.12 Pemegangan kikir Arah pengikiran Pengikiran dapat dilakukan dalam berbagai arah, yaitu pengikiran me-nyilang, memanjang, dan melintang. Pengikiran menyilang yaitu dil-akukan dalam dua arah pengikiran, arah pertama posisi kikir 45q ter-hadap benda kerja dan arah kedua posisi kikir 90q terhadap arah kikir yang pertama. Pengikiran memanjang jika arah pengikiran sejajar dengan panjang benda kerja. Pengikiran melintang jika arah pengikiran melintang terhadap panjang benda kerja. 140 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Pemegangan Kikir Secara normal tangan kanan memegang gagang kikir dengan mantap dan memberikan tekanan pada ujung gagang kikir dengan bagian tengah telapak tangan. Ibu jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Sedangkan tangan kiri diletakkan pada ujung kikir dengan cara meletakkan telapak tangan dan ibu jari diatas ujung kikir, sedangkan jari-jari yang lain merapat dilipat kebawah tanpa memegang ujung kikir. Gambar 8.12 Pemegangan kikir Arah pengikiran Pengikiran dapat dilakukan dalam berbagai arah, yaitu pengikiran me-nyilang, memanjang, dan melintang. Pengikiran menyilang yaitu dilakukan dalam dua arah pengikiran, arah pertama posisi kikir 45q terhadap benda kerja dan arah kedua posisi kikir 90q terhadap arah kikir yang pertama. Pengikiran memanjang jika arah pengikiran sejajar dengan panjang benda kerja. Pengikiran melintang jika arah pengikiran melintang terhadap panjang benda kerja. 141 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 8.13 Arah Pengikiran Pemeriksaan Kerataan, Kesikuan, dan Kesejajaran Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat menggunakan mistar baja atau mal kerataan (straight gauge) dengan cara merapatkan sisi mistar/mal pada permukaan benda kerja dari berbagai arah (digonal, membujur, dan melintang). Indikator kerataan yaitu jika diantara mistar/mal dan per-mukaan benda kerja tidak ada celah cahaya yang tampak. Gambar 8.14 Pemeriksaan Kerataan Memeriksa kesikuan antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling berpotongan 90q dapat menggunakan siku-siku yaitu dengan cara merapat-kan siku-siku pada dua bidang permukaan yang diperiksa. Indikator kisikuan jika sepanjang sisi siku-siku rapat pada permukaan benda kerja dan tanpa celah cahaya. 142 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 8.15 Pemeriksaan Kesikuan Memeriksa kesejajaran dua permukaan bidang benda kerja yang saling ber-seberangan dapat menggunakan jangka sorong atau jangka bengkok, yaitu dengan cara merapatkan kedua rahang jangka sorong pada permukaan yang diperiksa. Indikator kesejajarannya jika kedua rahang jangka sorong rapat pada permukaan benda kerja tanpa celah cahaya. Gambar 8.16 Pemeriksaan Kesejajaran Tinggi Bangku Kerja Tinggi bangku kerja (ragum) yang tidak sesuai (ketinggian atau kerendahan) akan mempengaruhi ketahanan kerja maupun mutu hasil kerja. Oleh karena itu perlu dipilih yang sesuai dengan tinggi badan penggunanya. Syarat ketinggian ragum yaitu jika kita mengayunkan siku tangan kita maka tidak sampai menyentuh bagian atas dari ragum. Jika ragum terlalu tinggi maka perlu disiapkan balok pijakan yang sesuai. 143 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 8.17 Mengukur Tinggi Ragum c. Rangkuman 1. Peralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir. Untuk memasang dan melepas gagang atau pegangan pada tangkai kikir harus dengan cara yang benar dan aman. 2. Menggunakan kikir harus sesuai dengan bentuknya. Bentuk kikir bermacam-macam yaitu kikir datar, bujur sangkar, segitiga, bulat, dan setengah bulat. 3. Gigi kikir dibentuk melalui pemahatan, pahatan yang dalam bersudut 70q terhadap garis tengah kikir dan pahatan dangkal menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45q terhadap garis tengah kikir. 4. Selama mengikir harus selalu berdiri, posisi kaki kiri dan kanan diatur sedemikian rupa menyesuaikan dengan panjang kikir yang digunakan. 5. Gerakan mengikir adalah gerakan kedua tangan diikuti oleh ayunan ba-dan supaya gerakan kedepan mendapatkan tekanan yang memadai. 6. Arah pengikiran dapat dilakukan dengan arah menyilang, memanjang, dan melintang. 7. Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat dilaksanakan menggunakan mistar baja/mal kerataan dari arah digonal, membujur, dan melintang. 8. Memeriksa kesikuan dua bidang dilaksanakan menggunakan siku-siku. 144 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 9. Memeriksa kesejajaran dua bidang dilaksanakan menggunakan jangka sorong atau dapat juga dengan jangka bengkok. d. Tugas Masing-masing peserta didik memilih salah satu alat utama maupun pen-dukung yang digunakan untuk kerja teknik mengikir. Mengamati alat terse-but dan hasil pengamatan dideskripsikan dalam laporan pengamatan. e. Tes Formatif 1. Sebutkan macam-macam kikir dan fungsinya! 2. Gambarkan posisi kaki yang benar pada saat mengikir 3. Bagaimanakah persyaratan tinggi ragum yang sesuai dengan tinggi badanmu? 4. Bagaimana memeriksa kerataan permukaan benda kerja? 5. Bagaimanakah memeriksa kesikuan bendakarja? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 145 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 4……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 5……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 146 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… g. Lembar Kerja Peserta Didik Topik : ¾Mengikir Tujuan : ¾Menurut tujuan pembelajaran kegiatan belajar 2: Teknik Mengikir Waktu : ¾6 (enam) jam pelajaran Alat-alat : 9Bermacam-macam kikir (kasar - halus). 9Sikat Kikir 9Peralatan menggaris. 9Siku-siku sudut (90 0) dan sudut (135 0). 9Jangka sorong. Bahan : 91 (satu) Potong Pelat Baja Lunak St. 37 81 x 43 x 4 mm 147 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Langkah Kerja : 1. Mengikir semua sisi benda kerja samapai rata, tepat ukuran, dan siku. 2. Membuat pingulan pada benda kerja dengan ukuran 2x450. 3. Memeriksa hasil pengikiran. Instruksi Kerja : 9Peserta didik telah memahami tujuan pembelajaran 9Peserta didik telah memahami pengetahuan mengikir 9Peserta didik memperhatikan contoh kerja (demonstrasi) oleh pengampu 9Peserta didik melaksanakan kegiatan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan gambar kerja serta instruksi yang diberikan oleh pengampu. Keselamatan Kerja: Pastikan bahwa gagang kikir masih dalam kondisi baik, tidak pecah, dan ikatannya kuat dan lurus terhadap kikir. Lakukan pengencangan ragum hanya dengan tekanan tangan, jangan sekali-kali dengan pukulan palu. Bila perlu gunakan pelat pelindung (pelat ragum) untuk menghindari kerusakan permukaan benda kerja dari jepitan ragum. Pelat pelindung dapat dibuat dari pelat baja lunak, aluminium, seng, atau menggunakan pelat ragum buatan pabrik. Gambar 8.18 Pelat Ragum Next >