< Previous 288 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Jika satelit sekali ditempatkan pada posisi ekuator yang benar, dibutuhkna hanya kecil saja daya pengendalian untuk mengkoreksi posisi. C. Penempatan Antena Penerima Satelit 1. Sistem koordinat Untuk menemukan satelit dan untuk mengarahkan antena secara benar, diperlukan suatu sistem dimana posisi antena dibumi dan posisi satelit diorbit dapat dijabarkan. Untuk itu digunakan sudut memanjang dan sudut melebar (bujur dan lintang) yang membagi-bagi permukaan bumi. 2. Bujur Garis ekuator dibagi dalam derajat dari titik tengah bumi. Dan ditarik garis lurus dari pembagian sudut tadi dari kutub Utara dan kutub Selatan. Garis yang menghubungkan kutub Utara ke kutub Selatan dinamakan Meridian U Gambar 18.5 Garis Meridian Garis nol atau Meridian nol secara historis ditetapkan dan dilewatkan melalui kota Greenwich di Inggris Dengan itu bumi dibagi dalam separuh bagian Barat dan separuh bagian Timur. Kedua bagian terdiri dari 0o sampai 180o. Contoh : Kota New York terletak pada 74o bujur Barat Kota Jakarta terletak pada 107o bujur Timur Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 289 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 3. Lintang Meridian dibagi dalam derajat dari titik tengah bumi sampai pada kutub dan titik potong Meridian dihubungkan satu sama lain. Dengan itu bumi dipotong dalam keping-keping U Gambar 18.6 Lintang Titik nul menggambarkan ekuator, dengan itu bumi dibagi dalam setengah bulatan sisi Utara dan setengah bulatan sisi Selatan. Kedua paruhan itu melingkupi 0o sampai 90o Contoh : Kota New York terletak kira-kira pada 40,5o lintang Utara. Kota Jakarta terletak kira-kira pada 6o lintang Selatan 4. Letak Antena Dengan bujur dan lintang dimungkinkan menempatkan antena pada posisi yang tepat dari setiap titik dibumi. Dengan bujuran lintang, bumi seperti ditutup dengan jala. Gambar 18.7 Bumi 290 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Untuk menempatkan suatu titik pada bumi pasti selalu diperlukan bujur dan lintang Contoh VEDC Malang : 113o bujur timur dan 8o lintang Utara 5. Letak satelit Satelit -satelit selalu terletak diatas ekuator, artinya derajat lintang = 0 (nol). Untuk pernyataan posisi hanya diperlukan derajat bujur . Contoh : Palapa -5 (B2-p) 1987, Posisi = 113o Timur. Pertanyaan : Diatas negara mana terletak satelit Arabsat-1 pada 19o Timur. Jawaban : Asfrika, Zaire. Sering juga dinyatakan seperti 193 Timur 193 Timur = 360o -193o = 167 Barat. 6. Mengarahkan antena satelit Hal yang penting untuk mengarahkan antena harus diketahui : Bujur, lintang dari antena penerima Derajat bujur dari satelit Harga koreksi magnetis-geografis kutub Utara ( AZ) atau Derajat lintang dari antena penerima Perbedaan derajat bujur antena penerima - satelit Harga koreksi magnetis-geografis kutub Utara ( AZ) 7. Hubungan Optis ke satelit Agar sinyal satelit dapat diterima harus ada hubungan optis antena-satelit. Artinya, tidak boleh ada penghalang seperti bangunan, gunung , pepohonan dan lain-lain, selain itu satelit tidak boleh terletak dibawah horison. Horison membatasi cakupan maksimum bujur L dari satelit yang diterima. Maksimal L tergantung dari derajat lintang dan sudut elevasi minimal. Pada tempat yang benar-benar datar, sudut elevasi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 291 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi minimal = 0o. Sudut elevasi adalah sudut antara horisontal dan arah pancaran antena. Gambar 18.8 Sudut elevasi 8. Perhitungan orbit tampak Lo LoLoBumiLintasan SatelitHorisonAhSrEB Gambar 18.9 Lintasan satelit 292 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Lo = Jalur satelit tampak dari A hs = Tinggi jalur satelit diatas ekuator = 35849 Km rE = Radius bumi = 6378 Km = Sudut elevasi (derajat) B = Derajat lintang letak antena Lo = Z = A = 0 B arc Cos Z Grafik berikut menunjukkan Lo dalam fungsi sudut elevasi dan derajat lintang B Dengan grafik tidak memerlukan perhitungan . Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 293 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 1. lengkung jalur dari orbit geostasionery yang tergantung dari derajat lintang dari penerima dan sudut elevasi. Contoh 1 : Satelit pada daerah mana sajakah yang dapat diterima jika sisi Barat dihalangi oleh bangunan dan sisi Timur oleh pepohonan. TimurBarat Data : Tempat 118o Timur, 39o Utara Barat 40o terukur Timur 25o terukur Dari tabel dapat dibaca pada derajat lintang 39o Untuk arah Timur ( = 25o ) 45o Untuk arah Barat (( = 40o) 22o Kemungkinan daerah penerimaan mencakup dari 118o - 22 = 96o Timur sampai 118o + 45o = 163o Timur. Artinya satelit yang diposisikan dari 96o Timur sampai 163o, dapat diterima dari letak antena. Dimanakah letak antena diatas ? Di Teluk Korea Contoh 2 : Anda bertempat di Medan . Apakah mungkin untuk menerima AUSSAT ( Australia ) yang terletak pada 164o Utara ? 294 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar Posisi Rumah Anda 9. Mengarahkan dengan Azimut dan elevasi (z-EL/X-Y) Pada pengarahan Azimut-elevasi, 3 parameter harus diatur untuk menerima sinyal satelit. UTARABARATTIMUR0o Azimut z Elevasi Polarisasi ju Gambar 18.10 Sudut pengaturan pada pengarahan metoda azimut elevasi. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 295 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Orang juga menyebut antena ini sebagai antena terkendali 3as. Untuk setiap posisi satelit, selalu 3 parameter ini harus diatur baru, memerlukan banyak kegiatan. Azimut Azimut (AZ) memberikan deklinasi ( penyimpangan ) sudut antara geografis arah Utara (kutub Utara) dan posisi satelit. Pengarahan Azimut dilakukan dengan kompas. Untuk itu perlu diperhatikan bahwa kompas menunjuk pada arah magnetis Utara-Selatan, tidak pada arah geografis. Medan magnet bumi tidaklah homogen, untuk itu terdapat perbedaan relatif besar antara kutub Utara geografis dan kutub Utara magnetis. Penyimpanagn ini ditandai pada peta geografis dan diberikan harga koreksi untuk pengukuran Azimut. Antena satelit diarahkan pada arah Utara-Selatan geografis Perhitungan Azimut untuk kompas AZ = Azimut (derajat) = Penyimpanag bujur satelit-antena penerima (derajat) = Sudut lintang antena penerima (derajat) = Sudut terhitung = f (L,B) AZ = Harga koreksi kutub Utara magnetis-kutub Utara geografis (derajat) ( Untuk Indonesia AZ 0o ) Harga untuk AZ lihat grafik Penyimpanagn kutub Utara magnetis-kutub Utara geografis Az tergantung dari pada kwadrant mana letak antena dilihat dari satelit. 296 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi BDTGTLBLBL Gambar 18.11 Arah azimut untuk kwadrant yang berbeda Kwadrant Arah Azimut Perhitungan Barat Laut ( BL ) Az = 180 - + Az Timur Laut ( TL ) Az = 180 + + Az Barat Daya ( BD) Az = + Az Tenggara ( TG ) Az = 360 - + Az Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 297 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Elevasi Sudah diperbincangkan sebelumnya. Lihat hubungan pandang ke satelit (hubungan optis ke satelit) /pada Lesson Plan 53710204. Elevasi dapat diukur dengan beberapa methoda yang berbeda, contoh : dengan pengukur sudut dan lot, water pass , atau alat khusus yang dibuat untuk keperluan tersebut. Pehitungan elevasi = Elevasi ( derajat ). = Sudut lintang ( derajat ). = Perbedaan derajat Bujur satelit-antena penerima ( derajat ). h = Ketinggian satelit diatas bumi = 35849 Km. rE = Radius bumi = 6378 Km/6378,144Km. 0 90 derajat. Koreksi polarisasi Polarisasi berarti arah medan lisrik atau magnetik dimana sinyal satelit dipancarkan. Polarisasi antara antena penerima dan pemancar harus bersesuaian untuk mendapatkan hasil penerimaan yang optimal. Polarisasi dalam teknik penerima satelit adalah sama seperti teknik penerima teristis. Untuk menyesuaikan polarisasi antena penerima dan pemancar, fedhorn pada antena harus diputar pada sumbu bujur. Arah putaran dan besarnya tergantung pada derajat bujur dan lintang dari antena penerima terhadap antena pemancar. Satu pengaturan polarisasi hanya penting pada polarisasi vertikal dan horisontal, tidak pada polarisasi sirkular. Next >