< Previous 157 di dalam lambung dan ini tergantung pada ukuran dan jenis ikan yang dibudidayakan, serta suhu air. Waktu pemberian pakan ditetapkan dengan memperhatikan nafsu makan ikan. Di pemeliharaan benih ikan di jaring terapung, nafsu makan benih ikan ikan air tawar tinggi dengan kandungan oksigen terlarut tinggi dan suhu air hangat. Pada saat itu, porsi pakan yang diberikan relatif banyak. Namun demikian, sering kali waktu pemberian pakan disesuaikan dengan kepraktisan operasional usaha sehingga waktu makan umumnya ditetapkan siang hari. Selain ukuran dan biomasa ikan, jenis ikan yang dipeliharan juga menentukan frekuensi dan waktu pemberian pakan. 3) Cara pemberian pakan Pakan diberikan secara sedikit demi sedikit sesuai dengan kebiasaan ikan dalam mencaplok dan menelan habis pakannya. Apabila kira-kira 30 % dari jumlah ikan yang ada sudah tidak mau lagi menyambar pakan yang dilemparkan maka pemberiannya segera dihentikan. Dalam budidaya ikan yang intensif, pemberian pakan jangan sampai berlebih dan juga berkurang. Pemberian pakan yang berlebih akan mengakibatkan : air wadah tercemar, dasar kolam cepat kotor, pemborosan. Dan juga jika pemberian pakan yang kurang akan berakibat : pertumbuhan ikan bervariasi, pertumbuhan terhambat, daya tahan tubuh menurun, terjadi kanibalisme. 4) Feeding Rate Pakan diberikan kepada ikan sesuai dengan kebutuhan dan dapat memberikan pertumbuhan dan efisiensi pakan yang paling tinggi. Kebutuhan pakan harian dinyatakan sebagai tingkat pemberian pakan (feeding rate) per hari yang ditentukan berdasarkan persentase dari 158 bobot ikan. Tingkat pemberian pakan ditentukan oleh ukuran ikan. Semakin besar ukuran ikan maka feeding rate-nya semakin kecil, tetapi jumlah pakan perharinya semakin besar. Secara berkala, jumlah pakan harian ikan disesuaikan (adjusment) dengan pertambahan bobot ikan dan perubahan populasi. Informasi bobot rata-rata dan populasi ikan diperoleh dari kegiatan pemantauan ikan dengan cara sampling. Untuk menghitung kebutuhan pakan harian ikan dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah pakan harian (kg) = FR x BM FR = feeding rate (%) BM = bobot biomasa (kg) Contoh : FR = 5%, BM = 20 kg, pakan yang diberikan perhari adalah 5% x 20 kg = 1 kg per hari. Feeding rate yang digunakan ditentukan oleh ukuran ikan yaitu 3 – 10 %. Jumlah pakan yang dibutuhkan dalam pemeliharaan benih ikan harus dihitung berdasarkan dosis (feeding rate) pemberian pakannya. Pemberian pakan yang kurang dalam periode pemeliharaan benih akan mengakibatkan pertumbuhan benih ikan terganggu seperti ikan mudah sakit dan tubuh yang kuntet/kerdil. Jumlah pakan yang diberikan juga harus ditimbang sesuai kebutuhan ikan. Kebutuhan pakan ikan tiap per periode sampling akan berbeda dan akan mengalami peningkatan kebutuhan pakan per harinya. Pada induk betina, kekurangan pakan menyebabkan kualitas telur menjadi rendah. Keadaan ini berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahan menjadi rendah, telur tak mampu menangkap satupun sel dari sperma. Yang akhirnya menyebabkan daya tetas telur menjadi rendah, meski kualitas sperma 159 baik. Daya tetas telur ikan ikan air tawar yang berkualitas baik dapat mencapai 80 – 90 persen. Sementara daya tetas telur yang berkualitas kurang baik, paling tinggi mencapai 50 persen. Bahkan terkadang tidak menetas. Pada induk jantan, kekurangan pakan menyebabkan kualitas sperma menjadi rendah. Seperti pada telur, keadaan ini juga berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahannya menjadi rendah, karena sperma tak mampu menembus dinding, dan selaput selaput pada telur. Pembuahan yang kurang sempurna menyebabkan daya tetas telur menjadi rendah, meski kualitas telur baik. i. Mengelola kualitas air pemeliharaan Pengelolaan kualitas air adalah cara pengendalian kondisi air di dalam kolam budidaya sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan hidup bagi ikan yang akan di pelihara. Parameter kualitas air dari berbagai aspek antara lain adalah aspek fisik, aspek kimia dan aspek biologi. Dari aspek fisik akan antara lain beberapa parameter fisik dari suatu perairan yang sangat berpengaruh dalam melakukan kegiatan budidaya ikan antara lain adalah kepadatan/berat jenis air, kekentalan/viscosity, tegangan permukaan, suhu air, kecerahan dan kekeruhan air serta salinitas. Pada aspek secara kimia akan antara lain tentang beberapa parameter kimia yang sangat berpengaruh pada media budidaya ikan antara lain adalah oksigen, karbondioksida, pH, bahan organik dan garam mineral, nitrogen, alkalinitas dan kesadahan. Sedangkan pada aspek secara biologi antara lain parameter tentang kepadatan dan kelimpahan plankton pada suatu wadah budidaya ikan yang sesuai untuk media budidaya ikan. Dalam pembesaran ikan ikan air tawar agar dapat tumbuh dengan optimal maka kondisi air kolam pembesaran harus sesuai dengan kebutuhan ikan ikan air tawar. Variable kualitas air yang sangat berpengaruh pada ikan ikan air tawar antara lain : 160 1) Suhu air Suhu air merupakan faktor penting yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi laju metabolisme dalam tubuh ikan. Pada suhu air yang tinggi maka laju metabolisme akan meningkat, sedangkan pada suhu yang rendah maka laju metabolisme akan menurun. Dengan suhu yang optimal maka laju metabolisme akan optimal. Keadaan suhu air sangat berpengaruh terhadap pemberian pakan. Hal ini ada hubungannya dengan nafsu makan benih ikan yang bersangkutan. Semakin tinggi suhunya maka laju metabolisme ikan akan bertambah. Bertambahnya laju metabolisme mengakibatkan naiknya tingkat konsumsi pakan karena nafsu makan ikan juga meningkat. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan ikan ikan air tawar berkisar antara 25-30oC 2) Kadar oksigen terlarut. Ikan ikan air tawar membutuhkan oksigen dalam bentuk terlarut dalam air untuk proses metabolisme di dalam tubuhnya dan untuk bernafas. Kandungan oksigen terlarut di dalam air agar ikan ikan air tawar tumbuh dan berkembang minimal 3 ppm. Kebutuhan oksigen terlarut ini sangat dipengaruhi oleh suhu air, biasanya suhu air meningkat maka kandungan oksigen terlarut menurun (berkurang). Selain suhu, oksigen terlarut juga berpengaruh terhadap pemberian pakan ikan. Pada benih ikan ikan air tawar, kadar oksigen kurang dari 6 mg/liter (6 ppm) maka nafsu makan ikan dapat hilang. Berbagai macam usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan kadar oksigen antara lain adalah : a) Memasukan air baru dan membuang air yang lama b) Mempertahankan kedalaman air c) Mencegah terjadinya pengotoran d) Memasukan udara segar melalui aerasi 161 3) Kadar CO2 Sumber air yang akan digunakan untuk budidaya ikan ikan air tawar antara lain adalah air tanah, air sungai atau air hujan. Air tanah adalah salah satu sumber air yang banyak digunakan untuk budidaya. Jika menggunakan maka harus di tampung terlebih dahulu dalam bak penampung air minimal 24 jam, karena air tanah tersebut mengandung CO2 yang tinggi berkaitan erat dengan kadar O2 yang terlarut yang rendah. Oleh karena itu kadar CO2 yang layak untuk budidaya ikan ikan air tawar sebaiknya < 5mg/l 4) Volume air Ikan ikan air tawar yang dipelihara di dalam kolam air deras mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan ikan air tawar yang dipelihara d kolam air tenang. Pada pemeliharaan ikan ikan air tawar di kolam air deras membutuhkan volume air yang besar, dimana debit air yang masuk ke dalam kolam pemeliharaan berkisar antara 75-300 liter/detik. 5) Kekeruhan air Air yang baik untuk pemeliharaan induk ikan yang mempunyai warna air tidak keruh dan tidak jernih. Untuk mengukur kekeruhan biasanya dilakukan pengukuran kecerahan air karena kecerahan air sangat bergantung kepada warna iar dan kekeruhan. Nilai kecerahan yang ideal untuk pertumbuhan air sebaiknya berkisar antara 25 – 40 cm. j. Mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang ikan Salah satu kendala dalam membudidayakan ikan ikan air tawar adalah terserangnya ikan ikan air tawar yang dibudidayakan dari hama dan penyakit. 162 Jenis hama dan penyakit yang biasanya menyerang ikan ikan air tawar ukuran larva sampai konsumsi dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu : 1) Hama, misalnya huhurangan, notorecta sp, cybister sp dsb. 2) Parasit, misalnya ichthyoptherius multifiliis berbentuk bulat putih yang menempel pada badab ikan, trichodina sp dsb. 3) Cendawan 4) Bakteri dan virus. Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama sering menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang dilakukan pemeliharaan ikan. Masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang ada.Hama yang menyerang ikan pilihan dapat diatasi dengan melakukan penyaringan terhadap air yang masuk ke dalam kolam pemeliharaan. Penyakit yang muncul pada ikan selain di pengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara penyerangan dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit pada ikan antara lain : 1) Adanya serangan organisme parasit, virus, bakteri dan jamur. 2) Lingkungan yang tercemar (amonia, sulfida atau bahan-bahan kimia beracun) 3) Lingkungan dengan fluktuasi ; suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar 163 4) Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan 5) Kondisi tubuh ikan sendiri yang lemah, karena faktor genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan). Beberapa tindakan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Sebelum pemeliharaan, kolam harus dikeringkan dan dikapur untuk memotong siklus hidup penyakit. 2) Kondisi lingkungan harus tetap dijaga, misalnya kualitas air tetap baik. 3) Pakan tambahan yang diberikan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika berlebihan dapat mengganggu lingkungan dalam kolam. 4) Penanganan saat panen harus baik dan benar untuk menghindari agar ikan tidak luka-luka. 5) Harus dihindari masuknya binatang pembawa penyakit seperti burung, siput atau keong mas. Penyakit dapat diartikan sebagai organisme yang hidup dan berkembang di dalam tubuh ikan sehingga organ tubuh ikan terganggu. Jika salah satu atau sebagian organ tubuh terganggu, akan terganggu pula seluruh jaringan tubuh ikan . Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi di dalam air), kondisi inang (ikan) dan kondisi jasad patogen (agen penyakit). Dari ketiga hubungan faktor tersebut dapat mengakibatkan ikan sakit. Sumber penyakit atau agen penyakit itu antara lain adalah parasit, cendawan atau jamur, bakteri dan virus. 164 3. Refleksi Nama : Kelas / NIS : Tugas : Tanggal : Buatlah Ringkasan dari tugas yang diberikan Hal apa yang paling bermakna selama mempelajari buku ini 165 Kemampuan apa yang anda peroleh setelah mempelajari buku ini Kesulitan apa yang anda hadapi selama mempelajari buku ini Bagaimana kemampuan yang anda peroleh dapat dikembangkan lebih lanjut Tuliskan rencana yang anda lakukan sesuai kemampuan yang anda peroleh setelah mepelajari buku ini 166 4. Tugas a. Buatlah kelompok dalam kelas anda. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. b. Amatilah beberapa strain ikan nila (nila merah, nila hitam, nila GIFT dan lain lain), beberapa strain ikan mas (sinyonya, majalaya, punten dan lain lain) c. Setiap kelompok mengamati perbedaan dan persamaan morfologi satu strain dengan strain lainnya. d. Catatlah perbedaan dan persamaan morfologi satu strain dengan strain lainnya. e. Buatlah laporan dan presentasikan di depan kelas 5. Tes Formatif Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dibawah ini. 1. Program perbaikan genetik yang bertujuan untuk melakukan pemuliaan disebut ........ a. seleksi induk b. pemijahan induk c. pengelolaan induk d. pemuliaan induk 2. Kegiatan yang bertujuan untuk optimalisasi, efisiensi dan efektivitas sumberdaya yang ada (kolam, induk ikan, modal, tenaga kerja dll) agar produksi pembenihan ikan dapat dilakukan secara kontiniu baik kualitas maupun kuantitas disebut …. a. Pembesaran ikan b. Pembenihan ikan c. Pendederan benih ikan d. Pemijahan induk ikan e. Pengelolaan induk ikan Next >