< Previous 27 Gambar 11. Persiapan kolam pemijahan induk ikan nila Kebiasaan pemijahan induk ikan bawal adalah pada air mengalir. Sifat telur ikan bawal tidak memiliki perekat dan mengendap di dasar perairan. Tetapi jika telur ikan bawal mengendap didasar bak/kolam maka telur ikan bawal tersebut akan mati. Oleh sebab itu selama pemijahan telur-telur tersebut harus melayang-layang dalam air. Maka wadah pemijahan induk ikan bawal didesain agar telur bawal dapat melayang-layang. Wadah pemijahan ikan bawal dapat dilakukan dalam bak, kolam, fiberglass, hapa. Jika wadah pemijahan induk bawal terbuat dari bak atau fiberglass, maka wadah pemijahan tersebut dilengkapi aerasi atau air mengalir sehingga telur-telur ikan bawal yang telah dibuahi tidak mengendap di dasar wadah pemijahan. Wadah pemijahan di desain agar ketinggian air pemijahan induk 0,5 – 1 m. 28 Gambar 12. Wadah Pemijahan Induk Ikan Bawal (A) selang aerasi/ air, (B) Aerasi/Air, (C ) pipa pengeluaran air, (D) bak/ kolam pemijahan Induk ikan mas dan ikan lele memijah dengan menempelkan telur pada substrat yang terdapat di wadah pemijahan. Kebiasaan induk ikan mas dan ikan lele adalah induk betina mengeluarkan telur pada salah satu bagian substrat di ikuti oleh induk jantan mengeluarkan sperma di tempat telur maka terjadi pembuahan. Wadah pemijahan induk ikan mas dan lele dapat berbentuk segi empat, segi tiga atau bulat. Wadah pemijahan di desain agar ketinggian air dapat mencapai 0,5-0,7 m yang dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pengeluaran air. Pada wadah pemijahan disediakan substrat berupa kakaban yang ditata rapi. Substrat di pasang 5-10 cm dibawah permukaan air. Gambar 13. Wadah pemijahan ikan mas dan lele yang dilengkapi dengan substrat 29 b) Desain Wadah Penetasan Telur Ikan Desain wadah penetasan telur ikan disesuaikan dengan sifat dan karakter telur. Beberapa telur ikan memiliki karakter yang berbeda dengan telur ikan lainnya. Perbedaan sifat dan karakter telur tersebut maka teknis/cara penetasannya juga berbeda. Teknik / cara penetasan telur yang berbeda maka wadah penetasan telur akan berbeda satu dengan yang lainnya. Sifat dan karakter telur ikan mas, lele, patin dan beberapa telur ikan lainnya adalah menempel pada substrat, sehingga teknik penetasannya juga sama. Wadah penetasan telur ikan lele dan ikan mas dapat dilakukan di bak, kolam, akuarium dan sebagainya. wadah penetasan di desain sehingga ketinggian air mencapai 30 – 50 cm. Wadah penetasan di lengkapi dengan aerasi. Sifat dan karakter ikan lele, mas, patin berbeda dengan udang, ikan bawal dan nila. Pada prinsipnya penetasan telur udang, ikan nila dan bawal adalah sama yaitu harus melayang-layang dalam air. Telur udang ikan nila dan bawal yang tenggelam di dasar wadah penetasan akan mati. Dengan demikian wadah penetasan harus di desain sehingga telur udang, ikan nila dan bawal dapat melayang layang dalam air. Walaupun sifat dan karakter penetasan telur udang, nila, grasscarp, mola, bawal adalah sama namun dalam wadah penetasan terdapat perbedaan setiap komoditas. Penetasan telur udang biasanya berbentuk empat persegi panjang atau berbentuk kerucut. Wadah penetasan ini dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pengeluaran air. Tinggi air wadah penetasan telur udang adalah 0,6- 1 m. Pada wadah penetasan dipasang aerasi setiap 30 – 50 cm agar telur udang dapat melayang karena tekanan udara. 30 Gambar 14. Wadah Penetasan Telur Udang Pada penetasan telur ikan nila secara intensif dilakukan dalam fiberglass berbentuk trapesium. Telur ikan nila diambil dari mulut induk dengan cara membuka induk betina kemudia di tampung dalam seser selanjutnya dipindahkan kedalam ember. Pada saat penetasan, telur ikan nila harus melayang-layang. Wadah penetasan telur ikan nila dapat dilakukan di corong tetas yang terbuat dari plastik, fiberglass atau kain. 31 Gambar 15. Penetasan Telur Ikan Nila Menggunakan Corong Tetas Wadah penetasan berbentuk corong ini dihubungkan dengan kran air atau pipa udara. Setiap corong tetas dilengkapi dengan kran pengatur air atau udara. Debit Air atau udara yang terlalu besar masuk ke dalam corong tetas dapat mengakibatkan telur berbenturan dengan dinding corong atau berbenturan sesama telur. Jika air yang digunakan untuk menngaduk telur ikan nila maka corong tetas dilengkapi dengan pipa pengeluaran. Pipa pengeluaran tersebut di pasang pada bagian atas corong tetas. Corong tetas seperti yang terlihat di atas dapat digunakan dengan sistem resirkulasi air agar lebih efisien dalam penggunaan air. Corong penetasan telur ikan dapat juga menggunakan kain. Kain yang halus dibentuk seperti corong tetas berbentuk trapesium, selanjutnya pada ujung bagian bawah dipasang selang untuk mengalirkan air atau udara. Pada lingkaran bagian atas dipasang kawat atau besi agar corong tetas tersebut dapat digantungkan. Penggunaan corong tetas terbuat dari kain ini di pasang dalam air bak penetasan. Bagian atas corong tetas di gantung pada bentangan 32 kayu atau bambu. Setelah corong tetas di isi telur yang akan ditetaskan maka air atau udara dialirkan. Besar atau kecil debit air/udara yang masuk ke dalam corong tetas di atur melalui kran. Corong tetas yang terbuat dari kain ini dapat digunakan untuk penetasan telur nila, bawal, grasscarp, mola dan sebagainya. Gambar 16. Corong Tetas yang Terbuat dari Kain Corong tetas dapat juga terbuat dari plastik kantong atau bekas galon air mineral. Kantong plastik diikat pada salah satu ujungnya. Sedangkan bagian atas plastik pasang kawat atau besi melingkar agar dapat digantungkan. Bagian bawah plastik dihubungkan dengan selang/pipa agar dapat dialitkan air atau udara. Corong penetasan dapat juga terbuat dari galon air mineral. Bagian dasar galon tersebut di buka dan bagian atas galon di tutup dan dihubungkan dengan selang atau pipa air. Galon tersebut di pasang terbalik di atas rak penetasan telur ikan. Corong tetas tersebut dapat juga digunakan untuk penetasan/ budidaya pakan alami. 33 Gambar 17. Corong Penetasan Telur yang Terbuat dari Plastik Wadah penetasan telur ikan bawal dapat juga menggunakan corong tetas yang teruat dari fiberglass atau plastik. Tetapi induk bawal memiliki fekuinditas sekitar 300.000 – 500.000 butir sehingga kalau menggunakan corong tetas yang kecil tidak efisien. Corong tetas untuk penetasan telur ikan bawal sebaiknya terbuat dari fiberglass dengan ukuran lebih besar. Corong penetetasan telur ikan bawal berbentuk kerucut agar telr ikan dapat teraduk dengan baik. bagian bawah corong di pasang dihubungkan ke pipa air/udara dan dilengkapi kran agar dapat mengatur debit air/udara. Gambar 18. Corong Penetasan Telur Ikan Bawal 34 Pada beberapa jenis ikan yang memiliki sifat telur mengapung di permukaan memiliki desain wadah yang berbeda. Ikan gurame, sepat, tambakang, ikan hias cupang dan sebagainya memiliki sifat telur mengapung di permukaan air. Sifat telur ikan gurame membutuhkan air tenang selama penetasan. Wadah yang dibutuhkan untuk penetasan telur ikan gurame dapat berbentuk bulat segi empat atau segi tiga. Biasanya wadah penetasan ikan gurame digunakan adalah bak, ember, fiberglass, akuarium dan sebagainya. c) Desain Wadah Pemeliharaan Larva dan Benih Wadah pemeliharaan larva dan benih ikan secara umum sama baik bentuk, ukuran dan desainnya. Hal tersebut karena sifat dan karakter larva dan benih ikan sama. Untuk memudahkan pengoperasiannya wadah pemeliharaan larva dan benih ikan memiliki pipa pemasukan dan pengeluaran air. Sedangkan bentuk dan ukuran wadah pada prinsipnya sama untuk semua larva dan benih ikan. 35 Gambar 19. Macam macam wadah pemeliharaan larva dan benih ikan Tata Letak Wadah Pembenihan Ikan Tata letak wadah pembenihan ikan perlu diperhatikan untuk memudahkan operasional dan efisiensi tempat. Kegiatan pembenihan ikan membutuhkan beberapa fasilitas yaitu bak pemijahan ikan, bak penetasan telur ikan, bak pemeliharaan larva, bak pemeliharaan benih, bak kultur pakan alami, instalasi udara, instalasi air, penampungan air, pakan, obat-obatan, seser, waring dan sebagainya. Tata letak wadah pembenihan ikan harus dipertimbangkan urutan kegiatan, jumlah wadah yang dibutuhkan setiap kegiatan dan karakter bahan dan alat. Pertimbangan berdasarkan urutan kegiatan akan lebih efisien dalam operasional pembenihan ikan misalnya bak pemijahan berdampingan dengan bak penetasan telur demikian juga bak penetasn telur berdekatan dengan bak pemeliharaan larva/benih. Hasil pemijahan induk dapat langsung ditetaskan pada 36 bak penetasan telur. Demikian juga telur yang baru menetas dapat langsung dipindahkan ke bak pemeliharaan larva dan seterusnya. Setiap kegiatan pembenihan ikan memiliki jumlah bak yang berbeda. Hal tersebut disebabkan setiap ukuran ikan membutuhkan media yang lebih luas, oleh sebab itu perlu penjarangan ukuran larva dan benih. Umumnya bak pemeliharaan larva lebih banyak dibandingkan bak penetasan telur demikian juga bak pemeliharaan benih ikan lebih banyak dibanding bak pemeliharaan larva. Fasilitas pendukung operasional pembenihan ikan umumnya memiliki sifat dan karakter tersendiri oleh sebab penempatannya harus sesuai karakter alat dan bahan tersebut misalnya obat-obatan dan hormon harus ditempatkan pada tempat yang dingin. Gambar 20. Tata letak Pembenihan Ikan Next >