< Previous 79 (Carasius auratus) dan mujair (Tilapia mossambica). Ikan omnivora lebih mudah menerima pakan tambahan maupun pakan buatan sewaktu masih burayak, benih atau setelah dewasa, misalnya lele (Clarias batracus). Selain memangsa hewani, lele dapat diberi berupa makanan pelet. Ikan omnivora umum nya zone pencarian makannya berada didaerah permukaan dan tengah dari suatu perairan. Ikan tersebut akan lebih suka mencari makan pada siang hari. Jika demikian adanya maka jika memberikan pakan tambahan berupa pellet atau bentuk yang lain dipersyaratkan bahwa pellet harus tidak mudah tenggelam, bisa lama mengambang dan stabilitynya cukup tinggi, serta berbahan dasar campuran antara daging maupun tumbuhan. Waktu pemberian pakanpun sebaiknya pad malam hari, agar pakan bisa habis dimakan oleh ikan tersebut. Gambar 29. Ikan Omnivora 80 4) Ikan Plankton Feeder (Pemakan Plankton) Plankton adalah organisme yang hidup melayang-layang di dalam air, gerakannya pasif dan hanya mengikuti arah arus air karena tidak mampu melawan gerakan air. Secara biologis plankton dibagi kedalam 2 golongan, yaitu plankton nabati atau plankton tumbuh-tumbuhan (Phytoplankton) dan plankton hewani atau plankton binatang (zooplankton). Ikan yang makanan utamanya plankton disebut pemakan plankton atau plankton feeder. Beberapa contoh jenis plankton nabati antara lain Chlorella, Tetraselmis, Skeletonema, Isochrysis, Dunaliella, Spirulina. Contoh plankton hewani antara lain adalah Brachionus, Daphnia, Moina, Cyclops, Calanus, Trigiopus dan Artemia. Contoh ikan pemakan plankton antara lain, tambakan (Helostoma temminckii) dan ikan layang (Decapterus russeli). Ikan pemakan plankton, baik yang masih burayak maupun yang dewasa dapat menerima makanan tambahan maupun pakan buatan. Akan tetapi, bentuk makanan itu harus disesuaikan dengan bentuk makanan aslinya, yaitu berupa tepung, butiran-butiran kecil, maupun serpihan-serpihan halus (flake). Untuk burayak, pakan buatan tersebut biasanya diberikan dalam bentuk suspensi (butiran-butiran halus yang dilarutkan dalam air). 81 Gambar 30. Ikan Plankton Feeder 5) Ikan detritus feeder Ikan ini suka makann detritus yang berada di dasar perairan. detritus tentu saja merupakan beberapa bahan oganik yang telah rapuh atau terdegradasi kemudian tenggelam di dasar perairan. Ikan yang suka makan detritus ini adalah disebut detritus feeder. b. Jenis dan Ukuran Pakan Jenis pakan ikan secara umum bisa dikelompokkan menjadi dua besaran yaitu: 1) Pakan alami, baik masih hidup maupun sudah mati sesuai bentuk aslinya, 2) Pakan buatan, berupa olahan yang sudah berubah bentuk dari bahan dasarnya dan menjadi bentuk pakan ikan. Masing-masing pakan baik pakan alami maupun pakan buatan memeliki tujuan dan peruntukan yang kadang sama dan kadang berbeda. Pakan alami secara umum diperuntukan benih masih kecil, dengan kelemahan 82 bukaan mulut masih kecil dan organ masih rapuh dan belum sempurna atau belum kuat. Sedang pakan buatan dengan segala bentuk diperuntukkan mulai dari benih hingga ikan dewasa. Pakan alami katagori makroalgae (rumput laut) juga diperuntukkan ikan atau abalone dewasa. Yang termasuk pakan alami katagori microalgae adalah: 1) Epineustin, 2) Neuston, 3) Plankton, 4) Nekton, 5) Benthos. EpineustinNeuston,Plankton,•NektonBenthos Gambar 31. Zonasi mikroalgae dalam perairan Sedangkan yang termasuk Plankton yaitu: 1) Phytoplankton 2) Zooplankton. 83 di bawah ini adalah contoh ragam Phytoplankton (microalgae): 1) Skeletonema 2) Chaetoceros 3) Isochrysis 4) Coccolithus 5) Pavlova 6) Tetraselmis 7) Dunaliella 8) Nanochloropsis 9) Nanochloris 10) Spirulina 11) Brachionus 12) Oithona sp 13) Acartia sp. 14) Tigriopus sp. 15) Diaphanosoma Yang termasuk zooplankton adalah: 1) Copepode 2) Rotifera, 3) Artemia, 4) Daphnia 5) Moina Gambar di bawah ini adalah contoh gambar beberapa jenis phytoplankton dan zooplankton, dan masih banyak lagi yang lain. 84 Chlorella Spirogira Volvox Heamatococcus Netrium Hydrodiction Gambar 32. Phytoplankton Phytoplankton adalah plankton yang mampu berfotosintesa, hampir mirip dengan tumbuhan dikarenakan memiliki chlorophyll. Sedangkan zooplankton adalah jazaf renik mirip binatang kecil. 85 Rotifera Artemia Moina Copepode Daphnia Zooplankton Gambar 33. Zooplankton Pakan alami tersebut bisa dikultur dengan teknik bertingkat, agar kemurnian terjaga maka dilakukan kultur pakan alami skala laboratorium, kemudian dilanjutkan skala semi masal masih dilakukan didalam laboratorium atau di dalam ruangan (indoor), dan kemudian dilanjukan kultur masal baiasanya dilakukan di luar ruangan atau semi indoor. 86 Skala Laboratorium Skala Semimasal Skala Masal Gambar 34. Kultur Pakan Alami Pakan alami yang termasuk makroalgae adalah Rumput laut (Gracilaria sp, Cotonii, dll) Gambar 35. Gracilaria sp. (makroalgae) 87 Sedangkan yang termasuk pakan buatan adalah berbentuk: 1) Emulsi/Cairan 2) Tepung 3) Paste/adonan 4) Grain/butiran 5) Crumble/serpihan 6) Flake 7) Waver/lembaran 8) Pellet 9) Feed Ball/bola. Pakan yang berbentuk emulsi, tepung dan paste ini biasanya diperuntukan ikan masih katagori larva atau benih masih kecil, sedangkan pakan dalam bentuk grain/butiran kecil, crumble/serpihan dan waver/lembaran biasanya diperuntukkan ikan katagori benih hingga benih didederkan. Sedangkan pakan berbentuk pellet dan feed ball/bola untuk ikan besar dalam katagori pembesaran ikan, untuk feed ball biasanya untuk sidat dan penyu. 88 Gambar 36. Bentuk-bentuk pakan ikan Gambar 37. Pakan Ikan berupa Pellet Next >