< Previous 89 c. Penentuan Jumlah pemberian pakan ikan Kebutuhan pakan ikan per hari berubah sesuai dengan permintaan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pakan adalah energy, kebutuhan pakan itu untuk aktivitas, pertumbuhan dan reproduksi. Apabila menggunakan sistem periodik, maka pakan diberikan dengan dosis 3 – 5% dari biomassa, dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Pada dasarnya, jumlah pakan yang diberikan tersebut harus disesuaikan dengan pertambahan bobot ikan dan populasi. Pertumbuhan bobot ikan dan populasi dapat diperoleh melalui sampling. Contoh perhitungan kebutuhan pakan dengan metoda sampling, Jika ikan dipelihara di kolam maka cara mengambil sample ikan terlebih dahulu ditentukan titik pengambilan sample. Sebaiknya tentukan titik yang diperkirakan bisa mewakili populasi, secara acak. Sample diambil/ditangkap dengan cara dan alat yang sama. Kemudian lakukan perhitungan jumlah populasi. Cara menghitung populasi adalah Dari data sampling tersebut, dapat ditentukan kebutuhan pakan harian dengan cara sebagai berikut: 1) menghitung jumlah rataan ikan sample yang tertangkap (x) 2) membagi luas bak/kolam dengan luas alat (y) 3) mengkalikan x dan y itulah jumlah populasi ikan. Untuk menghitung biomassa nya maka perlu mengkonversi jumlah ikan atau populasi ke dalam bobot ikan. sebaiknya dimulai dari hasil sampling. Atas dasar itu maka bobot biomass bisa dihitung. 90 Apabila bobot biomass sudah diketahui maka tinggal menghitung kebutuhan pakan perhari, jika feeding rate nya 3-5 % (misal) kali bobot biomass. Ikan yang dipelihara itu tumbuh bahkan ada yang mati sehingga jumlah populasi atau bobot biomass akan berubah kondisinya, lakukanlah sampling ini perminggu atau per sepuluh hari, hal ini dilakukan dalam rangka menghitung kebutuhan pakan dan sekaligus data dapat dijadikan bahan evaluasi pemeliharaan. Contoh Sampling Langkah sampling: 1) Membaca data awal (luas kolam, padat penebaran, luas alat) 2) Menghitung populasi awal 3) Menentukan 5 titik secara acak dikolam untuk ditangkap ikannya dengan menggunakan alat tangkap tersebut 1 3 5 2 4 1. Luas Kolam 140 m2 2. Padat tebar awal 10 ekor/m2 3. Luas seser 1.5 m2 91 4) Menghitung ikan tertangkap tiap titik dan menimbang bobot ikan tiap titik 5) Menghitung jumlah ikan pada 5 titik dan bobot ikan pada 5 titik 6) Menghitung rataan jumlah ikan per titik dan bobot ikan pertitik atau menghitung bobot ikan per individu 7) Menghitung jumlah populasi ikan dengan rumus: Luas kolam X rataan jumlah ikan per titik luas alat tangkap 8) Menghitung bobot biomass = Jumlah ikan atau populasi ikan di kolam kali bobot ikan per individu 9) Menghitung kebutuhan pakan = 3-5% kali bobot biomass. d. Teknik pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan dan tingkah laku komoditas 1) Macam-macam metode pemberian pakan Berdasarkan peralatan yang digunakan dalam melakukan pemberian pakan pada usaha budidaya ikan, ada beberapa metode pemberian pakan yang dapat dilakukan yaitu: 92 2) Pemberian pakan dengan tangan Pemberian pakan dengan menggunakan tangan (disebar), dilakukan oleh manusia. Tenaga kerja yang melakukan pemberian pakan, biasanya mengelilingi kolam/tambak budidaya ikan/udang sambil menebarkan pakan dengan menggunakan tangannya. Pakan disebarkan secara merata keseluruh bagian kolam, baik pada bagian tepi ataupun tengah kolam. Metode pemberian pakan dengan tangan ini biasanya disesuaikan dengan stadia dan umur ikan yang dibudidayakan. Gambar 38. Pemberian pakan dengan tangan 3) Pemberian pakan secara mekanik Pemberian pakan dengan cara menggunakan alat bantu sederhana, biasanya pakan digerakkan oleh tenaga mekanik. Alat pemberian pakan sederhana ini, akan mengeluarkan pakan apabila mekaniknya bergerak. Mekanik dapat bergerak apabila ada bagian yang tersenggol ikan atau digerakan secara mekanik oleh manusia. 93 4) Pemberian pakan secara automatic Pemberian pakan secara outomatis adalah apabila pakan disebarkan dengan bantun alat yang digerakkan oleh listrik secara otomatis. Waktu dan jumlah pakan yang disebar diatur sesuai dengan penyetelan alat, sebagai contoh adalah automatically feeder yang biasa digunakan pada budidaya ikan di kolam air deras. 5) Pemberian pakan di Hatchery Pada beberapa unit hatchery ikan air laut atau ikan air tawar biasanya dibutuhkan suatu alat bantu untuk memudahkan proses pemberian pakan. Stadia larva pada ikan merupakan fase kritis dimana pada fase tersebut dibutuhkan pakan yang sesuai jenis, ukuran dan jumlah nya. Di hatchery pakan alami yang telah diatur jenis, ukuran dan jumlahnya tersebut dimasukkan kedalam pipa-pipa yang telah disediakan, dan pipa yang berisi pakan alami tersebut masuk kedalam wadah pemeliharaan secara otomatis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat memberikan pakan di kolam/tambak: a) Arah angin Pada saat menebarkan pakan sebaiknya melihat arah datangnya angin, jika angin datang dari utara ke arah selatan, sebaiknya penebar pakan berdiri di sebelah sisi utara dari kolam/tambak budidaya ikan/udang sambil menebarkan pakan. Hal ini dimaksudkan agar pakan yang disebar dapat masuk kedalam kolam/tambak karena terdorong oleh angin yang bergerak dari utara ke arah selatan dan tidak sampai tercecer di luar kolam/tambak. Sebaliknya jika angin datang dari selatan ke arah 94 utara, penebar pakan berdiri di sebelah selatan kolam/tambak sambil menebarkan pakan. Jika pakan disebarkan dengan bantuan alat, baik otomatis ataupun semi otomatis, alat sebaiknya disimpan di tengah kolam/tambak apabila gerakan alat menyebarkan pakan ke semua arah (penyebaran berputar). Sedangkan jika alat menyebarkan pakan ke salah satu arah saja, maka arah datangnya angin harus diperhatikan. Apabila arah angin datang dari utara ke selatan, alat disimpan di sisi kolam sebelah utara dengan arah sebaran ke arah selatan. Namun meskipun alat diletakkan di salah satu sisi, harus diperhatikan agar posisinya merupakan titik tengan kolam/tambak (Central). b) Posisi Inlet/Outlet Posisi inlet dan outlet harus dilihat terutama jika ikan dibudidayakan di kolam yang air nya mengalir. Penyebaran pakan sebaiknya tidak jauh dari inlet agar pakan yang disebarkan dapat dikonsumsi ikan dan tidak terbawa ke saluran pembuangan. Pengelompokan cara pemberian pakan berdasarkan jumlah pakan yang harus diberikan dalam suatu usaha budidaya adalah sebagai berikut: a. Pemberian pakan secara adlibitum (excess) Pemberian pakan secara berlebihan atau disebut ad libitium merupakan salah satu cara pemberian pakan yang biasa diberikan pada fase larva ikan sampai ukuran benih ikan di hatchery. Pada stadia tersebut tingkat konsumsi pakan masih tinggi hal ini berkaitan dengan kapasitas tampung lambung larva atau benih ikan masih sangat terbatas, struktur alat pencernaan 95 yang masih belum sempurna dan ukuran bukaan mulut larva yang masih sangat kecil, sehingga dengan memberikan pakan dengan sekenyangnya atau ad libitum, maka pakan selalu tersedia dalam jumlah yang tidak dibatasi dan larva atau benih ikan ini dapat makan kapanpun juga sesuai dengan keinginan ikan. Tetapi pemberian pakan secara berlebihan pada fase setelah larva atau lebih akan membawa dampak yang merugikan bagi sistem perairan dalam suatu usaha budidaya. Dimana pakan ikan yang berlebihan akan berpengaruh langsung terhadap organisme akuatik (ikan) yang hidup dalam wadah budidaya dan kondisi lingkungan budidaya tersebut. Pakan ikan yang berlebihan tidak akan dimakan oleh ikan, sehingga akan terjadi penumpukan pakan pada wadah budidaya di dasar perairan. Penumpukan pakan ikan di dasar budidaya akan tercampur dengan hasil buangan ikan seperti feses, urine yang nantinya akan menghasilkan bahan-bahan toksik seperti amoniak, H2S dan sebagainya. Bahan-bahan toksis tersebut dihasilkan dari perombakan bahan-bahan organik di dasar perairan. Kandungan toksik yang tinggi dalam wadah budidaya akan menyebabkan aktivitas ikan akan terganggu. Oleh karena itu manajemen pemberian pakan pada ikan harus dilakukan dengan benar disesuaikan dengan melihat jenis dan umur ikan, lingkungan perairan serta teknik budidaya yang digunakan. Pemberian pakan secara ad libitum dengan menggunakan pakan buatan akan memberikan dampak negatif karena mengakibatkan peningkatan biaya produksi. 96 b. Pemberian pakan sekenyangnya (satisfaction) Pada sistem pemberian pakan sekenyangnya adalah suatu usaha para pembudidaya ikan untuk melakukan pemberian pakan pada ikan yang dibudidayakan dalam jumlah yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan pada ikan budidaya yang benar-benar sudah diketahui daya tampung lambungnya secara maksimal dalam setiap pemberian pakan, sehingga pakan ikan yang diberikan semuanya dikonsumsi oleh ikan. Tetapi pada kenyataannya sangat sulit bagi para pembudidaya untuk menerapkan sistem pemberian pakan ini karena untuk menghindari pakan yang terbuang itu sangat sulit. Oleh karena itu dalam pemberian pakan secara maksimal akan mudah diterapkan jika ikan yang dibudidayakan sudah terbiasa dengan jumlah pemberian pakan tersebut setiap hari berdasarkan pengalaman di lapangan. c. Pemberian pakan yang dibatasi (restricted) Pemberian pakan tipe ini adalah pemberian pakan buatan yang biasa dilakukan dalam suatu usaha budidaya ikan dimana para pembudidaya melakukan pembatasan jumlah pakan yang diberikan setiap hari. Jumlah pakan yang akan diberikan setiap hari ini dibatasi berdasarkan hasil suatu penelitian dengan jumlah pakan tertentu akan diperoleh pertumbuhan ikan yang optimal. Pemberian pakan dalam budidaya ikan secara intensif biasanya jumlah pakan yang diberikan dibatasi jumlahnya berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman dilapangan. Berdasarkan pengalaman petani ikan mas di Jawa Barat dalam melakukan manajemen pemberian pakan. 97 Jadwal Pemberian Pakan Dalam Usaha Budidaya Ikan Mas Stadia ikan Umur Ikan Ukuran Ikan Bobot ikan Jenis pakan Dosis pakan Feeding frekuensi Larva Kebul Burayak Putihan Benih Induk 1-4 hr 5 hr 5-10 hr 10-15 hr 3 bl 6 bl 0,5-0,6 mm 1 cm 1-3 cm 3-5 cm 8-12 cm > 12 cm 0,18-20 mg 15-20 mg 0,1-0,5 g 0,5-2,5 g 100 g 0,5 kg Kuning telur Pakan alami & Emulsi Emulsi Emulsi Remah, Pellet Pellet Adlibitum Ablibitum 1 g/1000 2 g/1000 3 g/1000 4% biomas 3% biomas 3% biomas - - 6 – 8 kali 6 – 8 kali 6 – 8 kali 5 kali 4 kali 3 kali d. Feeding Time, Feeding habits, dan Feeding behaviour Feeding time atau waktu pemberian pakan adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemberian pakan pada setiap jenis ikan. Waktu pemberian pakan ini juga sangat khas untuk setiap jenis ikan. Berdasarkan waktu pemberian pakan, jenis ikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ikan pemakan malam hari atau aktivitas makannya meningkat pada malam hari yang biasa disebut dengan nocturnal, misalnya ikan kelompok catfish. Sedangkan ikan yang aktivitas makannya lebih meningkat pada siang hari disebut diurnal. Oleh karena itu pada kelompok ikan yang mempunyai aktivitas makan pada malam hari, maka dalam 98 melakukan manajemen pemberian pakan, waktu pemberian pakannya sebaiknya lebih banyak pada malam hari. Agar pakan yang diberikan lebih efisien dan efektif. Sebaliknya untuk kelompok diurnal, manajemen pemberian pakan diarahkan dengan memberikan pakan lebih sering atau lebih banyak pada siang hari. Di dalam melakukan pemberian pakan juga harus diperhatikan tentang tingkah laku ikan (Feeding behaviour). Dalam kehidupannya di dalam perairan, dimana ikan berdasarkan tingkah lakunya dalam media hidupnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ikan yang hidupnya diatas permukaan air, ikan yang hidupnya lebih senang berada ditengah-tengah air dan ikan yang hidupnya lebih senang di dasar perairan. Oleh karena itu dalam pemberian pakan terhadap jenis-jenis ikan tersebut harus disesuaikan dengan tingkah laku ikan yang dibudidayakan. Apabila ikan yang dibudidayakan adalah kelompok ikan yng hidup di permukaan air, maka pakan yang diberikan sebaiknya memiliki berat jenis lebih kecil dari berat jenis air, agar pakan dapat terapung di permukaan air dan dapat dimakan oleh ikan yang dibudidayakan. Sedangkan apabila ikan yang dibudidayakan adalah kelompok ikan yang senang hidup di dasar perairan, maka pakan yang diberikan sebaiknya pakan yang memiliki berat jenis lebih besar dari berat jenis air, agar pakan dapat tenggelam sehingga termakan oleh ikan yang dibudidayakan. Disamping itu, Berdasarkan kebiasaan makannya (Feeding Habits), ikan yang dibudidayakan dapat dikelompokkan menjadi ikan herbivora, ikan omnivora dan ikan karnivora. Oleh karena itu pemberian pakan untuk ikan herbivora, omnivora dan karnivora harus berbeda. Ikan-ikan herbivora biasanya memiliki Next >