< Previous 49 Gambar 16. Saprolegnia sp. Pengendaliannya: Merendam telur dalam larutan malachite green 1:15.000 selama 30 detik atau ppm selama 1 jam. Antiseptik Bethadine sebanyak 1% cukup efektif untuk membasmi jamur pada telur yang direndam selama 10 menit. b) Branchiomyces sp. Penyakit ini sering dijumpai di kolam di mana proses pembusukan tanaman terjadi secara besar-besaran dan temperature nya diatas 200C. Untuk pengendalian penyakit ini disarankan untuk menjaga kebersihan kolam atau menebarkan kapur (CaO) sebanyak 150-200 kg per hektar luas kolam. 50 Gambar 17. Branchiomyces sp. 4) Parasit Penyakit internal meliputi penyakit yang disebabkan oleh karena genetic, sekresi internal, imunodefesiensi, saraf dan metabolic. Sedangkan penyakit eksternal meliputi penyakit yang disebabkan oleh pathogen (parasit, jamur, bakteri , virus) dan non pathogen (lingkungan dan nutrisi). Penyakit parasitic merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering menyerang ikan terutama pada usaha pembenihan. Serangan parasit bisa mengakibatkan terganggunnya pertumbuhan, kematian bahkan penurunan produksi ikan. Berbagai organisme yang bersifat parasit mulai dari protozoa, crusstacea dan annelida. Di perairan bebas, terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang banyak tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak. 51 Umumnya setiap parasit mempunyai siklus hidup yang rumit, yang kemungkinan merupakan hal penting dalam pengobatan ikan yang terserang parasit. Studi siklus hidup parasit merupakan hal penting untuk menentukan tindakan penanganan yang lengkap. Ujicoba infeksi dengan parasit umumnya sulit dilakukan karena parasit sulit diinkubasi atau dipelihara pada media buatan. a) Inang (Host) Pada siklus hidupnya, parasit memerlukan inang. Beberapa inang sebagai tempat hidup /berkembang biaknya parasit meliputi: Definite host : Inang , dimana parasit hidup sampai dewasa (ex ; cestoda) Intermediate host; Inang, dimana parasit hidup sampai tahap larva (digenea) Tempory host: Inang, dimana parasit hidup secara singkat , kemudian meninggalkan inang (isopoda) Reservoir host: Inang sebagai sumber parasit untuk inang yang lain (cyste digenea). Beberapa factor memudahkan munculnya parasit adalah: Stocking density: Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya inang Physical trauma: handling, grading dapat menyebabkan luka Air Kolam: kualitas air jelek Selective breeding: Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus bisa mengakibatkan lemah. Lingkungan: perubahan temperatur Predator ; Bisa sebagai inang penular 52 System budidaya: kolam tanah merupakan media bagi sebagaian siklus hidup parasit Species baru: Masuknya species ikan yang baru bisa mengakibatkan masuknya parasit baru. b) Klasifikasi parasit: Protozoa Metazoa: Trematoda Monogenea Digenea Platyhelmintes Acanthocepala Nematoda Cestoda Crustaceae Mollusca c) Parasit berdasarkan tempat infeksi: Ektoparasit Menginfeksi organ luar (kulit, sirip dan insang) Entoparasit Menginfeksi organ dalam d) Mendeteksi parasit pada ikan Penanganan ikan sakit Ikan hidup digunakan untuk diagnosis parasit karena parasit khususnya parasit eksternal akan meninggalkan inangnya bila inangnya mati. Jika pengamatan di lapangan dengan mikroskop 53 tidak dapat dilakukan, ikan dapat difiksasi dalam larutan formalin 10% berpenyangga fosfat, akan tetapi hasil kurang memuaskan karena parasit yang ikut difiksasi tidak dapat menunjukkan pergerakannya. e) Teknik Diagnosa Parasit Langkah-langkah dalam mendeteksi parasit menggunakan mikroskop: Ambil lendir tubuh dengan cover glass Potong bagian kecil insang dengan gunting Letakkan lendir atau insang dengan satu tetes akuades pada slide glass, kemudian tutup dengan kaca penutup (cover glass) Jangan ada gelembung pada slide glass Amati di bawah mikroskop (pembesaran 4-400x). f) Beberapa Jenis Parasit: Trichodiniasis Organisme penyebab: Trichodina sp , jenis protozoa Gambar 18. Trichodina 54 o Penyakit ini menyerang jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran benih o Diagnosa: menggunakan mikroskop o Bentuk seperti piring terbang Gejala klinis: o Terjadi kerusakan pada kulit , sirip dan disertai infeksi sekunder, o Beberapa infeksi menyebabkan kerusakan sirip pada bebarapa bagian dan pendarahan pada dasar sirip Pengobatan: o Formalin 25 ppm , 24 jam o PK 3 ppm, 24 jam o Garam 500-100 ppm, 24 jam o Garam 2-3% , 2-5 menit , 3-4 hari Ichtyophtiriasis Organisme penyebab ; Ichtyopthirius multifilis , jenis protozoa Gambar 19. Ichtyopthirius multifilis 55 o Parasit ini dapat menyerang jenis ikan air tawar terutama pada ukuran benih dan menyerang organ permukaan tubuh dan insang o Dikenal dengan istilah “white spot” (bintik putih) o Diagnosa: menggunakan mikroskop Gejala klinis: o Pada ikan yang terinfeksi terdapat bintik putih pada permukaan tubuh dan sirip o Nafsu makan berkurang Pengobatan: o Formalin 25 ppm, 24 jam o Formalin 100 ppm, 1 jam, 2-3 hari o Blitz Ich o Naikkan temperatur sampe 30oC. Chilodinellasis Organisme penyebab: Chilodonella sp. jenis protozoa Gambar 20. Chlodonella 56 o Penyakit ini menyerang semua jenis ikan air tawar terutama pada permukaan tubuh dan insang serta menimbulkan iritasi pada organ yang diserang o Diagnosa: menggunakan mikroskop Gejala klinis: o Tidak ada gejala klinis yang spesifik o Ikan lemas dan tak mau makan o Lendir berlebihan o Pendarahan dan terjadi kerusakan pada insang Pengobatan: o Formalin 25 ppm o Methilen Blue 2-3 ppm. Infeksi Argulus Organisme penyebab: Argulus japonicus, jenis copepod Gambar 21. Argulus 57 o Penyakit ini menyerang ikan dengan merusak permukaan tubuh dan bisa menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri o Diagnosa: Pengamatan bisa langsung dengan mata telanjang Gejala klinis: o Terjadi iritasi pada permukaan tubuh o Lendir berlebihan o Berenang abnormal Pengobatan: o Abate 10 gr/100 liter air o Gunakan filter Infeksi glochidia Organisme penyebab: glochidia, jenis larva kerang air tawar Gambar 22. Glochidia o Parasit ini dapat mengakibatkan kematian massal o Diagnosa: Pengamatan dengan mata telanjang terlihat adanya gumpalan berwarna putih pada permukaan tubuh 58 Gejala klinis: o Adanya gumpalan berwarna putih pada permukaan tubuh Pengobatan: o PK 3-5 ppm, 24 jam Infeksi cacing jangkar Organisme penyebab: Lernaea cyprinaceae, jenis copepoda Gambar 23. Lernaea o Infeksinya bisa menyebabkan infeksi sekunder pada bakteri atau jamur yang pada akhirnya menyebabkan kematian ikan. Gejala klinis: o Terdapat cacing jangkar dengan panjang 3-12 mm pada permukaan o Diagnosa: Pengamatan bisa langsung dengan mata telanjang. Pengobatan: o Trichlorform 0,2 ppm, 24 jam o 3-5% garam o Pengeringan dan pengapuran kolam. Next >