< Previous 23 3) Peserta didik dapat menjelaskan penyebab serangan hama. 4) Peserta didik dapat menjelaskan jenis - jenis penyakit non infeksi (nutrisi, lingkungan dan genetik). 5) Peserta didik dapat menjelaskan gejala serangan penyakit non infeksi. 6) Peserta didik dapat menjelaskan jenis - jenis penyakit infeksi (bakteri, jamur, virus dan parasit) 7) Peserta didik dapat menjelaskan gejala serangan penyakit infeksi. 8) Peserta didik dapat menjelaskan tingkah laku biota air yang dibudidayakan . 9) Peserta didik dapat menjelaskan teknik pengambilan sampel. 10) Peserta didik dapat menjelaskan teknik penyimpanan dan pengawetan sampel. 11) Peserta didik dapat menjelaskan metode pemeriksaan penyakit. 12) Peserta didik dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan penyakit. 13) Peserta didik dapat menjelaskan intensitas dan frekuensi kejadian serangan penyakit 24 2. Uraian Materi a. Pengertian Penyakit Ikan Ikan dikatakan sakit bila terjadi suatu kelainan baik secara anatomis maupun fisiologis. Secara anatomis terjadi kelainan bentuk bagian-bagian tubuh ikan seperti bagian badan, kepala, ekor, sirip dan perut. Secara fisiologis terjadi kelainan fungsi organ penglihatan, pernafasan, pencernaan, sirkulasi darah dan lain-lain. Penyakit berdasarkan penyebarannya digolongkan sebagai berikut; MENGAMATI / OBSERVASI : Lakukan pengamatan terhadap kualitas air pada perairan kolam, sungai dan danau dengan cara : 1)Membaca uraian materi tentang hama dan penyakit pada kegiatan budidaya perairan. 2)Mencari informasi jenis-jenis hama (pesaing, perusak, pemangsa). 3)Mencari informasi penyebab serangan hama. 4)Mencari informasi jenis - jenis penyakit non infeksi (nutrisi, lingkungan dan genetik). 5)Mencari informasi gejala serangan penyakit non infeksi. 6)Mencari informasi jenis - jenis penyakit infeksi (bakteri, jamur, virus dan parasit) 7)Mencari informasi gejala serangan penyakit infeksi. 8)Mencari informasi teknik pengambilan sampel, teknik penyimpanan dan pengawetan sampel. 9)Mencari informasi metode pemeriksaan penyakit dan gejala serangannya. 25 1) Endemi yaitu berjangkitnya wabah penyakit ikan/udang pada daerah tertentu saja tidak menyebar pada daerah lainnya. 2) Epidemi penyebaran penyakit ikan/udang yang meluas ke daerah lainnya. 3) Pendemi penyebaran penyakit ikan/udang meliputi seluruh dunia b. Penyebab Penyakit Ikan Penyakit yang menyerang ikan diantaranya disebabkan oleh : 1) Mikroba seperti bakteri dan virus. 2) Parasit seperti dari golongan protozoa, crustacea, jamur dan lain-lain. 3) Lingkungan yang mengandung toksin (racun). 4) Fluktuasi parameter kualitas air yang tinggi. 5) Makanan yang tidak sesuai. 6) Faktor daya tahan tubuh ikan itu sendiri. c. Gejala dan Tingkah Laku Ikan Akibat Serangan Hama Dan Penyakit Ikan yang terserang penyakit akan memperlihatkan ketidakstabilan baik dari fisik maupun tingkah laku. Ketidakstabilan yang diperlihatkan ikan dapat dicirikan dari beberapa faktor, yaitu : 1) Behaviour (perilaku ikan) Ikan yang terserang penyakit akan memperlihatkan tingkah laku yang tidak biasa dilakukan, karena merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang menempel atau mengganggu tubuhnya. Tingkah laku yang biasa diperlihatkan adalah : a) Ikan sering berenang di permukaan air dan terlihat terengah-engah (megap-megap). b) Ikan sering menggosok-gosokan tubuhmya pada suatu permukaan benda. 26 c) Ikan tidak mau makan (nafsu makan menurun). d) Untuk jenis ikan yang sering berkelompok, maka ikan yang sakit akan memisahkan diri dan berenang secara pasif 2) Equibrium Equibrium artinya keseimbangan, ikan yang terserang penyakit keseimbangannya akan terganggu dan tidak dapat mengontrol gerakannya, sehingga ikan berenang tidak stabil (oleng), atau loncat-loncat tidak teratur, bahkan menabrak dinding bak. 3) External lesion Ikan yang terserang penyakit akan memperlihatkan kelainan pada organ tubuh nya atau yang dikenal dengan abnormalitas. Kelainan organ tubuh/External lesion pada ikan antara lain: a) Discoloration, pada ikan sehat mempunyai warna tubuh normal sesuai dengan pigmen yang dimilikinya. Kelainan pada warna yang tidak sesuai dengan pigmennya adalah suatu discoloration. Seperti warna gelap menjadi pucat dan lain-lain b) Produksi lendir, pada ikan sakit produksi lendir akan berlebihan bahkan sampai menyelimuti tubuh ikan tergantung pada berat tidaknya tingkat infeksi. c) Kelainan bentuk organ, disebabkan oleh parasit tertentu yang menyebabkan kerusakan organ seperti pada kulit, sirip, insang dan lain-lain. Kerusakan dapat menyebabkan insang terlihat pucat atau adanya bercak merah, sirip dan sisik rontok serta kulit melepuh 27 4) Faktor kondisi Pada ikan sehat mempunyai korelasi antara bobot (M) dan panjang (L) ikan yang seimbang yaitu dengan rumus sebagai berikut : 100 M M = Berat Ikan (gr) K = ------------ L = Panjang Ikan (cm) L3 K = Faktor Kondisi Ikan mempunyai nilai K yang berbeda-beda tergantung jenisnya bila nilai K berubah dari normal maka ikan dikatakan sakit. Pada ikan mas sehat K = 1,9 sedangkan yang sakit K = 1,6 adapun ikan yang mempunyai K < 1,4 maka ikan tersebut tidak dapat hidup lagi. d. Pengertian Parasit Pada Ikan Parasit adalah suatu organisme yang hidup pada organ luar atau pada organ dalam organisme lain (berbeda spesies), yang bersifat merugikan. Organisme parasit terdiri dari protozoa, jamur, serangga tingkat rendah, cacing dan lain-lain. Parasit dapat menyebabkan ikan sakit. Berdasarkan tempat tinggal parasit dikelompokan menjadi 2 golongan; 1) Ecto-parasit (external parasite); yaitu parasit yang hidup pada organ tubuh sebelah luar dari inangnya. 2) Endo-parasit (internal parasite); yaitu parasit yang hidup pada organ tubuh sebelah dalam dari inangnya. Berdasarkan siklus hidupnya parasit terbagi menjadi beberapa golongan yaitu: 28 1) Intermitten parasites yaitu parasit yang siklus hidupnya secara periodik pada waktu tertentu berada menempel diluar atau didalam tubuh inang, sedang pada waktu lainnya harus meninggalkan tubuh inang, bila siklus ini tidak dialami maka parasit akan mati. 2) Facultative parasites yaitu parasit yang masa hidupnya dapat bebas tanpa organisme inang. Parasit ini hanya sewaktu-waktu saja perlu inang, seperti mencari makan atau berkembang biak. 3) Obigatery parasites yaitu parasit seluruh siklus hidupnya menempel diluar atau didalam tubuh inang, Parasit ini akan mati bila tidak ada inangnya. Inang dalam hal ini adalah ikan atau udang dapat digolongkan berdasarkan sifat parasit yang menumpanginya. 1) Intermediate host (inang sementara) yaitu inang yang akan ditumpangi parasit pada stadia tertentu saja (larva). Pada stadia lainnya ada pada inang lainnya. 2) Ultimate host (inang terakhir) yaitu inang yang akan ditumpangi parasit yang telah dewasa saja. 3) Definitive host (inang tetap) inang yang hanya dapat ditumpangi oleh parasit tertentu saja, tanpa inang ini parasit tidak dapat hidup. 4) Indefinitive host (inang tidak tetap) inang yang tidak hanya dapat ditumpangi parasir tertentu saja. Tetapi Inang lainnya masih dapat hidup bila ditumpangi parasit tersebut Tiga tingkatan penyakit yang mungkin terjadi adalah: 1) akut; Infeksi terjadi dengan cepat sehingga ikan mati tanpa menunjukkan gejala yang jelas. 2) kronis; Infeksi terjadi secara perlahan dan secara sistemik serta menujukkan berbagai gejala yaitu pembengkakan rongga tubuh, yang dapat disertai dengan ulcer dan atau exophthalmia. 29 3) Laten; Infeksi terjadi sangat lemah sehingga ikan tampak tidak menunjukkan gejala penyakit, tetapi berpotensial sebagai pembawa (carrier). Sifat inang dapat dikatakan sebagai vector bila dapat membawa suatu parasite tertentu, oleh karena itu penyakit dibedakan dengan; 1) Penyakit Primer Pada ikan tertentu yang sudah kebal terhadap penyakit dapat dikatakan sebagai vector (seperti pada ikan yang sudah dewasa). Ikan tersebut walaupun terdapat patogen (agen-agen yang menyebabkan penyakit), tetapi tidak menimbulkan penyakit yang berarti pada ikan tersebut. Patogen tersebut akan menular dan menimbulkan gejala sakit pada ikan lain yang lebih lemah (ikan kecil). 2) Penyakit sekunder Patogen (agen-agen yang menyebabkan penyakit) akan menyebabkan penyakit bila adanya factor stress pada ikan; a) Kekurangan gizi makanan b) Perubahan kualitas air diluar daya tahan ikan. c) Penangan ikan waktu panen, pemindahan ikan dari satu tempat ke tempat lainnya yang menyebabkan stress pada ikan. e. Hama Pada Ikan Hama merupakan organisme pemangsa ikan yang dibudidayakan. Hama berdasarkan golongan hewan, dibedakan sebagai berikut : 1) Dari golongan mamalia antara lain : Linsang, Berang-berang, Musang dan lain-lain. 2) Dari golongan reptil antara lain : Ular air, Biawak, dan lain-lain 3) Dari golongan burung antara lain : Bangau, Walet dan lain-lain 4) Dari golongan ampibi antara lain : Katak 30 5) Dari golongan ikan antara lain : Ikan Gabus, Ikan Piranha, Ikan Bawal dan lain-lain 6) Dari golongan serangga antara lain : kumbang air, kepiting, larva capung dan lain-lain. 7) Hama sering pula menyebabkan penularan parasite ikan. f. Penyakit Yang Disebabkab Kekurangan Nutrisi Pakan ikan harus mengandung cukup protein karena protein yang dibutuhkan oleh ikan relatif tinggi. Kekurangan protein akan menurunkan daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit. Selain itu zat nutrisi lainnya seperti karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral juga harus sesuai dengan kebutuhan ikan. 1) Protein Ikan membutuhkan protein banyak untuk sisntesis asam amino. Kualitas protein untuk pakan ikan adalah ada atau banyaknya asam amino esensial (EAA) yang dapat dilihat dari ketidak normalan pertumbuhan 2) Lemak Kekurangan lemak pada pakan menyebabkan penyakit yang serius. Jaringan ikan mengandung asam lemak essensial seri n-3 sehingga pakan ikan harus cukup lemak n-3 (linolenic) dan n-6 (linoleic). Kekurangan lemak akan mengakibatkan bengkak dan pucat liver dengan infiltrasi lemak, anemia. Masalah utama pakan berisi lemak, yaitu tingginya polyunsaturated fatty acids (PUFA) termasuk n-3 dan n-6 asam lemak karena mudah teroksidasi oleh oksigen. 3) Serat Belum diketahui efek patologi pada ikan walaupun mempengaruhi pertumbuhan 31 4) Vitamin Vitamin sangat dibutuhkan pada ikan agar proses metabolism didalam tubuhnya normal. Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan kelainan pada tubuh ikan, baik kelainan morfologis maupun kelainan fisiologis. Kekurangan Vitamin A, akan mengakibatkan : a) Pertumbuhan lambat; b) Kornea mata jadi lunak, mata menonjol, bahkan sampai tejadi kebutaan; c) Pendarahan pada kulit dan ginjal. Kekurangan Vitamin B1, akan mengakibatkan: a) Ikan lemah, kekurangan nafsu makan; b) Timbulnya pendarahan atau penyumbatan pembuluh darah; c) Abnormalitas gerakan yaitu kehilangan keseimbangan; d) Ikan warna pucat. Kekurangan Vitamin B2, akan mengakibatkan: a) Mata ikan keruh, pendarahan pada mata, lama2 kebutaan; b) Nafsu makan hilang; c) Ikan warna gelap; d) Pertumbuhan lamban; e) Pendarahan timbul pada kulit dan sirip. Kekurangan Vitamin B6, akan mengakibatkan: a) Frekwensi pernafasan meningkat; b) Ikan kehilangan nafsu makan; c) Ikan mengalami kekurangan darah. 32 Vitamin C sangat berperan dalam pembentukan kekebalan tubuh oleh karena itu kekurangan Vitamin C yang berlangsung lama akan mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh. Kekurangan Vitamin C, akan mengakibatkan: a) Ikan warna lebih gelap; b) Pendarahan terjadi pada kulit, hati, ginjal; c) Selain itu kekurangan Vitamin C menyebabkan terjadinya kelainan pada tulang belakang, bengkok arah samping (scoliosis), bengkok arah atas dan bawah (lordosis). Penyakit Nutritif dapat terjadi meskipun prasentasinya relatif jarang terjadi. Pakan buatan yang terkontaminasi oleh aspeegillus flavus, dan penicellum sp dapat menjadi penyebab udang menderita keracunan. Faktor penyebabnya adalah pakan yang diberikan sudah masa kadaluwarsa, dan disimpan pada kondisi lembab. g. Penyakit Yang Disebabkan Virus Ada beberapa jenis penyakit viral yang sudah di identifikasi antara lain : 1) KHV (Koi Herpes Virus) 2) IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoitic Necrosis Virus), 3) HPV (Hepatopancreatic ParvolikeVirus), 4) MBV (Monodon Baculavirus), 5) SEMBV(Systemic Ectodermaland Mesodermal Baculovirus) atau WSBV (White Spot Baculovirus) 6) YHV (Yellow Head Virus). 7) IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) 8) TSV (Taura Syndrome Virus) 9) WSSV (White Spot Syndrome virus) 10) PVNV / Nodavirus (Penaeus Vannamei Nodavirus) Next >