< Previous 73 Ikan yang terjangkit berat akan menunjukkan perilaku abnormal dan disertai dengan perubahan fisiologis sebagai berikut a) Akan tampak gelisah atau meluncur kesana kemari dengan cepat b) Sirip tampak bergetar (mungkin sebagai akibat terjadinya iritasi pada sirip tersebut). c) Pada ikan yang terjangkit sangat parah, mereka akan tampak lesu, atau terapung di permukaan. Kulitnya berubah menjadi pucat dan mengelupas. d) Sirip tampak robek-robek dan compang-camping. e) Insang tampak memucat. f) Kerusakan pada kulit dan insang ini akan memicu ikan menglami stres osmotik dan stres pernapasan. Stres pernapasan ditunjukkan dengan pergerakan tutup insang yang cepat (megap-megap) dan ikan tampak mengapung di permukaan dalam usahanya untuk mendapatkan oksigen lebih banyak. Apabila ini terjadi, ikan untuk dapat disembuhkan akan relatif sangat kecil. Parasit ini diketahui terdiri dari beberapa strain. Ichtyophtirius multifilis memiliki selang toleransi suhu lebar, oleh karena itu, penyakit white spot dapat dijumpai baik pada ikan-ikan yang hidup di air dingin maupun yang hidup di daerah tropis. White spot dapat masuk ke dalam sistem perairan dengan cara : a) Melalui ikan yang terjangkit, b) Melalui air yang mengandung parasit pada fase berenang. c) Tanaman air dan pakan hidup dapat pula menjadi perantara white spot terutama apabila lingkungan hidup tanaman dan pakan hidup tersebut telah terjangkit white spot sebelumnya. 74 Air berkualitas baik jarang menjadi media penyebaran white spot. Diketahui bahwa fase berenang white spot hanya dapat bertahan hidup selama beberapa jam saja sebelum harus menempel pada inangnya. Oleh karena itu, biasanya mereka akan mati selama proses pengolahan air. 2) Trichodina, Chilodonella White spot dapat juga disebabkan oleh Trichodina, Chilodonella. Trichodina sp dapat dilihat pada Gambar 26, sedangkan Chilodonella sp dapat dilihat pada Gambar 27. Gambar 26. Trichodina sp Gambar 27. Chilodonella sp. 3) Cryptocaryon irritans Penyakit white spot tidak hanya "dimiliki" oleh akurium air tawar, akan tetapi juga "dimiliki" oleh akuarium laut. Berbeda halnya dengan white spot pada air tawar, pada lingkungan laut white spot disebabkan oleh protozoa berbulu getar bernama Cryptocaryon irritans. Parasit ini biasanya masuk kedalam lingkungan akuarium melalui ikan-ikan yang terinfeksi atau bahan-bahan lain yang telah terkontaminasi. Penampakan penyakit ini, secara umum, mirip dengan white spot pada air tawar. 75 Siklus Hidup. Siklus hiudp Cryptocaryon termasuk sederhana. Mahluk ini merupakan parasit sejati, artinya dia tidak akan bisa hibup apabila dalam selang waktu tertentu tidak mendapatkan ikan sebagai inangnya. Siklus Hidup Cryptocoryon dapat dilhat pada Gambar 28. Cryptocaryon hidup pada kulit dan insang ikan selama 7 hari, pada suhu air 24 - 27 ° C. Fase hidup dalam tubuh ikan ini disebut sebagai trophont. Ukurannya berkisar antara 60 - 370 mikron. Setelah dewasa, parasit ini akan meninggalkan tubuh ikan dan masuk dalam lingkungan air sebagai sebuah sel tunggal besar bernama tomont. Tomont akan berenang dalam air selama 12 - 18 jam. Selanjutnya membantuk kista dengan dinding lengket sehingga memungkinkannya melekat pada benda-benda yang berada dalam akuarium, seperti batu karang, koram, atau kaca. Kista ini berukuran 200 - 400 mikron. Gambar 28. Siklus Hidup Cryptocoryon 76 Sel didalam kista kemudian membelah diri dan menghasilkan 200 parasit yang disebut tomite. Proses pembelahan sel tersebut berlangsung sekitar 3 - 28 hari. Masing-masing sel hasil pembelahan ini berukuran 25 - 60 mikron. Setiap sel akan membentuk bulu getar yang selanjutnya akan menembus kulit kista dan berenang dalam air. Parasit pada fase ini disebut sebagai theront. Dengan ukuran sedemikian kecil theront tidak akan dapat dilihat dengan mudah dengan mata telanjang. Theront hanya hidup beberapa jam saja dalam air apabila tidak mendapatkan ikan sebagai inangnya. Begitu mendapatkan ikan, theront dalam waktu 5 menit akan membenamkan dirinya pada kulit dan insang, kemudian hidup dan tumbuh disana. Secara umum, pada temperatur air yang lebih tinggi siklus hidup Cryptocaryon akan berlangsung dalam periode lebih cepat dibandingkan bila berada pada temperatur normal. 4) Hexamita Hexamita merupakan parasit protozoa yang sering menyerang ikan dari famili cichlidae. Penyakit ini boleh dikatakan sebagai penyakit "bawaan" karena protozoa hexamita selalu dijumpai pada sistem pencernaan cichlid. Hexamita diketahui gampang berpindah dari satu cichlid ke cichlid yang lain. Tanda-tanda Penyakit Ikan mengeluarkan kotoran berwarna putih (berak kapur), kadang-kadang diikuti oleh pelebaran pori-pori sensor di kepala dan gurat sisi. (Pelebaran pori-pori ini kerap menimbulkan kesan berlubang sehingga sering disebut sebagai penyakit Hole In The Head. Lubang tersebut biasanya akan terisi lendir berwarna putih. Warna ikan akan cenderung 77 menjadi gelap dan kehilangan nafsu makan. Biasanya diikuti juga oleh gejala perut kembung, namun tidak jarang juga ditemui gejala badan kurus. Penyebab Hexamita disebabkan oleh protozoa berflagel (falgellata) dari genus Hexamita. Dalam kondisi normal parasit ini kerap dijumpai dalam jumlah kecil pada sistem pencernaan cichlid, pada keadaan tersebut hexamita tidak membahayakan ikan yang bersangkutan. Meskipun demikian, apabila kondisi ikan kemudian menjadi lemah, seperti akibat stress, maka parasit tersebut akan segara menggandakan diri dengan cepat dan memasuki sistem metabolisme ikan. Apabila mereka memasuki pori-pori sensor yang terletak dikepala, maka pada lokasi tersebut akan terbentuk lubang yang terisi lendir berwarna putih. Kematian dapat terjadi apabila infeksi hexamita ini sampai menyerang organ-organ vital ikan dan menyebabkan kerusakan fatal pada organ tersebut.Infeksi hexamita dapat diperburuk dengan kehadiran infeksi lain seperti yang disebabkan oleh Aeromonas dan bakteri lainnya. Pori sensor kepala ikan Microgeophagus altispinous yang tererosi oleh hexamita dapat dilihat pada Gambar 29. Gambar 29. Pori sensor kepala ikan Microgeophagus altispinous. yang tererosi oleh hexamita 78 Hexamita merupakan protozoa bercambuk getar (flagel) dengan ukuran 7- 15 micron. Hexamita dapat dilihat pada Gambar 30 . Gambar 30. Hexamita v. Gejala Penyakit Secara Umum 1) Dropsy Dropsy merupakan gejala dari suatu penyakit bukan penyakit itu sendiri. Gejala dropsy ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada rongga tubuh ikan. Pembengkakan tersebut sering menyebabkan sirip ikan berdiri sehingga penampakannya akan menyerupai buah pinus. Dropsy tampak samping, menunjukkan perut membuncit sebagai akibat akumulasi cairan/lendir pada rongga perut. Dropsy pada Platty dan Cupang. Dapat dilihat pada Gambar 31. Gambar 31. Dropsy pada Platty (kiri) dan Cupang (kanan) . Tampak sisik yang berdiri (mengembang) sehingga menyerupai bentuk buah pinus. 79 Pembengkakan terjadi sebagai akibat berakumulasinya cairan, atau lendir dalam rongga tubuh. Akumulasi cairan dapat menekan rongga perut menjadi besar. Bila gelembung renang ikut tertekan dapat menyebabkan keseimbangan ikan terganggu. Gejala ini disertai dengan, a) Malas bergerak, b) Gangguan pernapasan, dan c) Warna kulit pucat kemerahan. Penekanan rongga perut karena akumulasi cairan dapat dilihat pada Gambar 32. Gambar 32. Akumulasi cairan dapat menekan rongga perut menjadi besar. Bila gelembung renang ikut tertekan dapat menyebabkan keseimbangan ikan terganggu. Infeksi utama biasanya terjadi melalui mulut, yaitu ikan secara sengaja atau tidak memakan kotoran ikan lain yang terkontaminasi patogen atau akibat kanibalisme terhadap ikan lain yang terinfeksi. 2) Kelainan Gelembung Renang Gelembung renang (swimbladder) adalah organ berbentuk kantung berisi udara yang berfungsi untuk mengatur ikan mengapung atau 80 melayang di dalam air, sehingga ikan tersebut tidak perlu berenang terus menerus untuk mempertahankan posisinya. Organ ini hampir ditemui pada semua jenis ikan. Beberapa kelainan atau masalah dengan gelembung renang, yang umum dijumpai, adalah Sebagai akibat dari luka dalam, terutama akibat berkelahi atau karena kelainan bentuk tubuh. Beberapa jenis ikan yang hidup di air deras seringkali memiliki gelembung renang yang kecil atau bahkan hampir hilang sama sekali, karena dalam kondisi demikian gelembung renang boleh dikatakan tidak ada fungsinya. Untuk ikan-ikan jenis ini, kondisi gelembung renang kecil adalah normal dan bukan merupakan suatu gejala penyakit. Demikian pula pada ikan yang hidup didasar perairan dan yang menempel pada substrat seperti batu, ranting dan lain-lain. a) Tanda-tanda penyakit kelainan gelembung renang adalah : Perilaku berenang tidak normal dan b) Kehilangan keseimbangan. c) Ikan tampak kesulitan dalam menjaga posisinya dalam air. Kelainan gelembung renang (swim bladder) pada ikan "red parrot” dapat dilihat pada Gambar 33. Gambar 33. Salah satu contoh kasus kelainan gelembung renang (swim bladder) pada ikan "red parrot", ikan berenang dengan kepala di bawah. 81 Kerusakan gelembung renang menyebabkan organ ini tidak dapat mengembang dan mengempis, sehingga menyebabkan ikan mengapung dipermukaan atau tenggelam. Dalam beberapa kasus ikan tampak berenang dengan kepala atau ekor dibawah atau terapung pada salah satu sisi tubuhnya, atau bahkan berenang terbalik. Penyebab kelainan gelembung renang a) Infeksi bakteri sistemik merupakan penyebab utama b) Beberapa spesies protozoa dan nematoda khususnya pada ikan-ikan yang hidup di air dingin. c) Pada jenis-jenis ikan teritorial dan agresif, seperti cichlid, kelaian gelembung renang sering sekali karena rusak sebagai akibat benturan berulang-ulang oleh musuhnya. d) Masalah gelembung renang juga dapat diakibatkan oleh terjadinya tekanan pada organ tersebut sebagai akibat tumor, dropsy, atau sembelit. e) Kehilangan keseimbangan sering juga merupakan gejala dari berbagai penyakit lain yang telah parah, atau akibat dari shock 3) Mata Berkabut (Cloudy Eye) Mata berkabut atau "cloudy eye" ditandai dengan memutihnya selaput mata ikan. Permukaan luar mata tampak dilapisi oleh lapisan tipis berwarna putih. Secara umum gejala ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yaitu kondisi kualitas air yang memburuk, terutama sebagai akibat meningkatnya kadar amonia dalam air. Apabila gejala mata berkabut terjadi, maka hal yang harus dicurigai terlebih dahulu adalah kondisi air. Koreksi parameter air hingga sesuai dengan keperluan ikan yang bersangkutan. Apabila gejala ini terjadi, sedangkan parameter air dalam keadaan normal, maka terdapat kemungkinan gejala tersebut disebabkan oleh hal lain. 82 Penyebab Mata Berkabut (Cloudy Eye) selain dari lingkungan adalah : a) Infeksi sekunder, menyusul terjadinya kerusakan fisik pada mata. b) Produksi lendir berlebihan, biasanya sebagai akibat reaksi terhadap infestasi protozoa parasit (penyakit selaput lendir kulit); kualitas air yang memburuk (amonia, nitrit, dan nitrat); nilai pH yang tidak sesuai; keracunan (klor/kloramin); atau akibat pemberian perilakuan pengobatan yang tidak sesuai. c) Diplostomum (fluke pada mata). Dalam kasus ini bagian mata yang memutih adalah lensanya, bukan permukaan luar mata. d) Infeksti bakteri eksternal e) Kekurangan vitamin, khususnya vitamin A, B, dan C. f) Gejala mata berkabut dapat juga disertai dengan Exophtahlmia (Pop Eye atau Mata menonjol), malaise, atau iritasi. 4) Sembelit (Konstipasi) Sembelit atau konstipasi (constipation) merupakan gejala yang tidak jarang dijumpai pada ikan, dengan ciri utama ikan kehilangan nafsu makan, tidak dapat buang kotoran, dan malas (berdiam diri di dasar). Dalam kasus berat dapat disertai dengan nafas tersengal-sengal (megap-megap) dan badan mengembung. Pada umumnya disebabkan oleh diet yang tidak tepat yang diberikan dalam jangka waktu lama. 5) Ulcer Ulcer merupakan suatu pertanda tarjadinya berbagai infeksi bakteri sistemik pada ikan. Fenomena ini biasanya ditandai dengan munculnya borok/luka terbuka pada tubuh ikan. Sering pula borok ini disertai dengan memerahnya pinggiran borok tersebut. Ulcer dapat memicu terjadinya infeksi sekunder terutama infeksi jamur, selain itu, Next >