< Previous 98 Variasi ialah sudut yang diukur pada suatu tempat merupakan sebuah sudut antara Utara Sejati (US) dan Utara Magnit (UM), nilai variasi tergantung dari dua hal yaitu. a) Letak atau posisi diatas bumi b) Waktu atau Tahun UmUmUsUsAB Tabel 3. Variasi Di A :Variasi positif (+) atau Timur, karena UM berada di kanan US Di B :Variasi negatif (-) atau Barat, karena UM berada disebelah kiri US Tetapi nilai variasi di A, tidak sama dengan nilai Variasi di B. Disini terlihat bahwa nilai variasi tergantung dari letak tempat di bumi. Perubahan Tahunan Variasi. Perubahan tahunan variasi dapat dinyatakan dengan dua cara : Ditulis perubahan tahunannya sekian menit barat atau sekian menit timur Contoh : 99 Pada Mawar Pedoman di Peta Tahun 1970 ditulis 30 Barat, perubahan tahunannya 5’ Timur, hitung nilai variasi pada tahun 2007, Penyelesaian Perhitungan Perubahan variasinya adalah sebagai berikut : Perubahan Variasi dari Tahun 1970 s/d 2007 yaitu selama 37 tahun = 37 x 5’ = 185! = 3 0. 05’ Timur, Jadi Variasi pada tahun 2007 ialah = 30 Barat + 30.05’ Timur = 05’ Timur, atau Variasi = + 05’ Contoh lain : Nilai Variasi tahunan 1997 ialah 2 0T , perubahan tahunannya 6’ Timur, Hitung nilai variasi pada tahun 2007. Perubahan variasinya adalah sebagai berikut : Penyelesaian Perhitungan Perubahan variasi dari Tahun 1997 s/d 2007 yaitu selama 10 tahun = 10 x 6’ = 60’ = 10 Timur. Jadi nilai variasi pada tahun 2007 ialah =20 Timur + 10 Timur = 30 Timur atau (+ 20) +(+ 10)= + 30. Jika ada tertulis increasing atau decreasing annually sekian menit artinya adalah increasing berarti ditambah, decreasing berarti dikurangi Yang bertambah dan berkurang adalah nilai atau besarnya variasi. Contoh : 100 Variasi di tahun 1997 ialah 40 B, increasing annually 6’.Hitung nilai variasi tahun 2007. Berarti dalam 10 tahun nilai variasinya bertambah dengan 6 x 10’ = 60’ = 10 . Jadi nilai variasi pada tahun 1978 adalah = 40 + 10 = 50 B Contoh yang lain : Variasi di tahun 1997 ialah 10 B, decreasing annually 12’ Hitungnilai variasi pada tahun 2007. Berarti dalam 10 tahun nilai variasiberkurang dengan 10 x 12’ = 120’ = 20. Jadi nilai variasi di tahun2007 ialah = (10B) – ( 20B ) = - 1 B = +10 = 10 T. Catatan. ISOGONE : adalah garis dipeta yang melalui tempat-tempat dengan nilai variasi yang sama. AGONE : adalah garis dipeta yang melalui tempat-tempat dengan nilai variasi nol. 3) Deviasi Jika haluan kapal berubah maka kutub-kutub magnet remanen akan berubah tempat juga, sehingga pengaruhnya terhadap pedoman magnetpun akan berubah. Karena pengaruh magnet remanen maka jarum atau batang magnet tidak lagi mengarah ke utara/selatan magnet melainkan ke utara/selatan pedoman. Sudut antara utara magnet dan utara pedoman itu dinamakan DEVIASI. Deviasi positif (+), jika Utara Pedoman berada dikanan (Timur) Utara Magnet dan Deviasi negatif (-), jika Utara Pedoman berada dikiri (Barat) Utara Magnet. 101 Gambar 26. Deviasi UM = Utara Magnit UP = Utara Pedoman Di A = Deviasi ( + ) karena UP Timur/dikanan UM Di B = Deviasi ( - ) karena UP Barat/dikiri UM 4) Sembir ( Salah tunjuk ) Yang dimaksud dengan sembir adalah perbedaan sudut antara US dan UP. Sembir positif (+), jikautara pedoman berada disebelah kanan (timur) dari Utara Sejati ( di A ), Sembir negatif (-), jika Utara Pedoman berada disebelah kiri (Barat) dari Utara Sejati (di B ). UmUpUpUmAB 102 Gambar 27. Salah Tunjuk (Sembir) Rumusnya menjadi : Sembir = Variasi + Deviasi Turunannya menjadi : Variasi = Sembir - Deviasi Deviasi = Sembir - Variasi Contoh soal 1. Hitunglah Sembir bila diketahui Variasi +30 dan Deviasi -50. Lukislah juga keadaan itu. Penyelesaian. Perhitungan : Variasi = + 30 Deviasi= - 50+ Dengan lukisan : 103 Sembir = - 20 2. Hitunglah Variasi jika diketahui Sembir + 20 dan Deviasi + 50 Kemudian lukislah keadaan tersebut! Penyelesaian. Perhitungan. Sembir = + 20 Deviasi = + 50 – Variasi = - 30 b. Haluan Sejati, Haluan Magnet, Haluan Pedoman Haluan adalah sudut yang dihitung mulai dari arah utara kekanan sampai arah horisontal dari bidang membujur kapal kedepan/lunas kapal.Haluan-haluan dihitung kekanan dari 0000 sampai 3600. Sudut-sudut yang diukur horisontal antara bidang membujur kapal kedepan dengan arah-arah acuan US, UM, UP disebut : Haluan Sejati ( Hs ) Haluan Magnet ( Hm ) Dengan lukisan : 104 Haluan Pedoman ( Hp) Haluan Sejati ( Hs ) ialah sudut antara US dengan garis haluan kapal, dihitung dari arah utara searah dengan perputaran jarum jam yaitu kekanan. Haluan Magnet (Hm) ialah sudut antara UM dengan garis haluan kapal, dihitung dari utara kekanan Haluan Pedoman ( Hp ) ialah sudut antara UP dengan garis haluan kapal, dihitung dari utara kekanan. Gambar 28. Haluan Us, Um, Up Rumus Rumus : 1.Hp + deviasi = Hm 2. Hm + variasi = Hs 3. Hp + sembir = Hs 4. Hs – variasi = Hm 5. Hm - deviasi = Hp 6. Hs - sembir = Hp Contoh Soal 105 Kapal dikemudikan dengan Haluan Pedoman 1210. Diketahui Variasi + 30dan Deviasi + 30. Hitung dan lukislah Sembir (S), Hm dan Hs. Penyelesaian : Diketahui : Haluan Pedoman (Hp) = 1210 Variasi = + 30 Deviasi = + 30 Ditanyakan : Hitung dan Lukislah Sembir (S), Hm dan Hs Perhitungan : Lukisan : 1. Haluan Pedoman (Hp) = 1210 Deviasi = + 30 + Haluan Maknit (Hm) = 1240 Variasi = + 30 + Haluan Sejati (Hs) = 1270 2. Variasi = + 30 Deviasi = + 30 + Sembir = + 60 Hp = 1210 + Hs = 1270 Contoh yang lain : Diketahui : Hs = 127UmUpUsHm= 124Hp= 121V= +3D= +3S=+6 106 Haluan Maknit (Hm) = 2600 Variasi = - 50 Deviasi = - 20 Ditanyakan : Hitunglah dan lukislah Sembir (S), Hp dan Hs Penyelesaian. Perhitungan : Lukisan : Hm = 2600 Variasi = - 50 + Hs = 2550 Hm = 2600 Deviasi = - 20 - Hp = 2620 Variasi(v) = - 50 Deviasi (d) = - 20 + Sembir (s) = - 70 Catatan : 1. Garis-garis haluan yang ditarik diatas peta adalah garis Haluan Sejati (Hs) 2. Haluan yang dikemudikan pada pedoman magnet kapal adalah Haluan Pedoman (Hp) 3. Setelah garis haluan ditarik di atas peta, tentukan arah haluan sejatinya dengan pertolongan mawar pedoman! 4. Perhatikan nilai variasi dipeta! 5. Perhatikan nilai deviasi pedoman kemudi pada daftar deviasi yang telah disediakan! Hs=255Hm = 260Hp=262UMUSUPD=-2V=-5S= -7S= - 7 107 6. Ubahlah Hs menjadi Hp untuk keperluan pengemudian kapal! c. Posisi Duga, Salah Duga dan Hasil Pelayaran Posisi kapal atau yang umum disebut posisi adalah tempat kapal berada disuatu titik pada peta laut hasil baringan-baringan dua atau lebih benda baringan yang menghasilkan perpotongan lintang dan bujur.Posisi yang diperoleh dari perhitungan haluan dan jauh atau penjangkaan kecepatan/laju sepanjang garis haluan dinamakan Posisi Duga.Sedangkan Posisi Sejati ialah posisi kapal yang diperoleh dari baringan benda daratan, dilaut, dilaut bebas dengan benda-benda angkasa. Hasil Pelayaran ialah haluan yang dituju kapal dengan lintasan yang ditempuh dalam mil laut dengan haluan tersebut.Haluan dan jauh dari posisi duga ke posisi sejati dinamakan Salah duga. Gambar 29. Posisi Duga, Salah Duga Keterangan : A = Tempat tolak B = Tempat tiba duga (posisi duga) C = Tempat tiba sejati (posisi sejati) diperoleh dari baringan = benda didaratan D dan E AB = Hasil pelayaran duga ABCNext >