< Previous 48 Proyeksi peta yang ideal ialah proyeksi yang tidak mengalami distorsi jarak, sudut, luas dan bentuk, sehingga keadaan asli permukaan bumi tergambar sama persis dengan peta. Jarak di peta sama dengan jarak di lapangan atau equidistant. Sudut/arah di peta sama dengan arah/sudut di lapangan atau sama bentuk (conform). Luas di peta sama dengan luas di lapangan atau sifatnya equalarea. Namun keadaan ideal ini tidak akan dapat dipenuhi oleh suatu proyeksi peta manapun. Jadi distorsi tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikurangi saja . Proyeksi peta tidak lain adalah teknik memindahkan bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta. Tujuan pokok suatu proyeksi peta adalah menggambarkan bentuk bola bumi/globe ke bidang datar yang disebut peta dengan distorsi sekecil mungkin. Seperti telah dijelaskan di bagian depan, untuk mencapai ketiga syarat ideal suatu proyeksi adalah hal yang tidak mungkin, dan untuk mencapai suatu syarat saja untuk menggambarkan seluruh muka bumi juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang mungkin dipenuhi ialah salah satu syarat saja dan itupun hanya untuk sebagian dari permukaan bumi. Suatu kompromi atau jalan tengah antara syarat-syarat di atas bisa diambil, guna memungkinkan membuat kerangka peta yang meliputi wilayah yang lebih luas. Katagori proyeksi peta terbagi atas 3 (tiga) bagian utama yang dijelaskan pada gambar di bawah ini : a) Proyeksi pada bidang datar (azimuthal proyection) b) Proyeksi pada bidang kerucut (conical proyection) c) Proyeksi pada bidang silinder (cylindrical proyection) 49 QEKuKsQEKuKsQEKuKsAabcabxx Gambar 10. Proyeksi Azimuthal Gambar 11. Proyeksi Silinder Pada proyeksi bidang datar terdapat proyeksi gnomonik, stereographic, dan orthographic. Dari ketiga proyeksi pada bidang 50 datar tersebut yang terkenal adalah proyeksi gnomonik, karena mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a) Titik pusat proyeksi adalah titik pusat bumi b) Pada proyeksi ini digunakan suatu bidang singgung globe c) Titik-titik pada globe digambarkan pada bidang datar d) Titik singgungnya dapat dipilihdikutub, dikatulistiwa atausembarang e) Proyeksi dari lingkaran besar merupakan garis lurus f) Derajah-derajah dan katulistiwa selalu merupakan garis lurus g) Derajah-derajah berkumpul di kutub h) Derajah dari titik singgung tegak lurus katulistiwa dan jajar-jajar Gambar 12. Peta Gnomonik kutub Gambar 13. Peta Gnomonik katulistiwa 3) Peta Mercator Peta mercator diketemukan oleh Gerdhard Kremer atau didalam bahasa latinnya disebut Gerardus Mercator. Bentuk proyeksi yang dibuat oleh G.Mercator ini sama dengan bentuk proyeksi silinder, dimana silindernya menyinggung bola bumi dikatulistiwa dan titik 51 pusat bumi adalah titik pusat proyeksi. Oleh karena itu, bumi berbentuk bola itu tidaklah bulat benar maka hasil proyeksi tidak memberikan gambaran bumi yang mendekati bentuk yang sebenarnya.Kesalahan-kesalahan yang paling jelas dan besar terdapat pada kutub, karena jari-jari bumi makin mengecil kearah kutub bila dibandingkan dengan jari-jari bumi di katulistiwa. Hal itudisebabkan peta Mercator yang dipakai sekarang ini bukanlah hasil proyeksi silinder semata-mata, tetapi merupakan hasil perhitungan matematika untuk lintang bertumbuh yang dilakukan oleh Edward Wright. Perhitungan Mercator sebagai hasil perhitungan matematisnya Edward Wright mempunyai beberapa kelebihan antara lain : a) Garis lintang dan garis bujur adalah garis-garis lurus yang saling tegak lurus satu sama lain. b) Garis loxodrome (haluan kapal) juga merupakan garis lurus. Pada peta garis loxodrome memotong bujur-bujur atas sudut yang sama. c) Sudut antara garis haluan dibumi sama dengan pada peta katulistiwa dan lintang sejajar satu sama lain demikian juga bujur-bujur sejajar satu sama lain. Katulistiwa dan lintang tegak lurus bujur-bujur. d) Skala bujur tetap. e) Skala lintang dan skala bujur pada peta Mercator. Skala lintang : Terdapat dikiri/kanan pinggiran peta 10 skala lintang = 60 mil laut Skala lintang dipakai untuk mengukur jarak 52 Skala Bujur : Terdapat dipinggir atas/bawah peta Skala bujur berdasarkan katulistiwa Skala bujur hanya dipakai untuk menentukan bujurnya suatu tempat bukan untuk mengukur jarak pada bola bumi, Loksodrom adalah garis dibumi yang membentuk sudut-sudut yang sama dengan semua derajah. Sudut-sudut tersebut beralih tanpa perubahan didalam peta bertumbuh. Jadi didalam peta, loksodrom membentuk sudut-sudut yang sama dengan derajah, karena derajah merupakan garis-garis lurus yang sejajar satu sama lain.Jadi loksodrom terlukis sebagai garis lurus seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 14. Garis Loksodrom Untuk kepentingan berlayar pada umumnya peta harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : o Sudut sudut dibumi harus dapat dipindahkan kepeta tanpa perubahan (konform), o Loksodrom (garis haluan) dipeta harus dapat dipindahkan sebagai garis lurus. Di bu Di Peta laut Di Peta LautQEABqeloksodronloksDi Bumi 53 Peta yang memenuhi kedua syarat tersebut diatas disebut peta bertumbuh, akibatnya pada peta adalah : o Derajah merupakan garis lurus o Jajar-jajar merupakan garis lurus o Tiap derajah tegak lurus tiap jajar o Derajah derajah harus sejajar satu sma lain o Jajar-jajar harus sejajar satu sama lain Peta Mercator atau juga disebut dengan Peta Lintang Bertumbuh, mengapa dikatakan peta bertumbuh karena jarak antara lintang 10° ke lintang 20° lebih besar jaraknya daripada jarak antara lintang 0° ke lintang 10°. Makin mendekati kutub jarak anata jajar jajar makin membesar atau dikatakan bertumbuh. Gambar 15. Peta Mercator jarak A0,A1 - A1,A2 < A0 A1- A2A3 Cara penulisan sebuah benda/titik dipeta harus menggunakan lintang (LU/LS) dan bujur ( BT/BB ) adalah sebagai berikut : 000 00’ 00’’ LS / LU 54 0000 00’ 00’’ BT / BB Contoh : a. 55030 !25 !! LS 114005 !35 !! BT b. 080 45’ 55’’ LU 0850 07’00’’BB 4) Skala Peta Skala ialah perbandingan satu satuan panjang dipeta dengan panjang sesungguhnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa macam cara yang dipakai, antara lain : Menyiapkankamarpeta 1 cm : 10 km, artinya 1 cm dipeta = 10 km pada keadaan sesungguhnya. Skala Grafik (Grafical Scale), Pada peta sering terdapat sebuah garis yang mempunyai pembagian dalam mil, yard, km atau m. Jarak-jarak dipeta ini dapat diukur dengan memakai skala tadi. a) Pembagian Peta Menurut Kegunaan dan Skalanya Peta Ichtisar. o Skala 1 : 60.000 atau lebih besar o Skala kecil, meliputi daerah luas o Details peta tak perlu o Memberi keterangan tentang navigasi, dapat dipakai untuk menentukan cruise track dari satu tempat ketempat lain. Peta Samudera ( Sailing Chart ) 55 o Skala 1 : 600.000 atau lebih kecil o Dipakai untuk penyeberangan samudera o Meliputi daerah yang luas Peta Antar Pulau (Peta Haluan, Peta Perantau, General Chart) o Skala kira kira antara 1 : 100.000 - 1 : 600.000 o Dipakai untuk antar pulau o Details peta sudah harus ditunjukkan walaupun tidak seteliti peta pantai atau peta pelabuhan Peta Pantai o Skala antara 1 : 50.000 - 1 : 100.000 o Dipakai pada waktu mendekati/menjauhi teluk, pelabuhan o Details peta mutlak diperlukan demi keselamatan pelayaran Peta Penjelas o Skala antara 1 : 50.000 atau lebih didaerah perairan sempit, daerah berbahaya atau daerah yang rawan dilayari o Detail peta mutlak diperlukan Peta Pelabuhan o Skala kira kira 1 : 50.000 atau lebih o Dipakai waktu mendekati/meninggalkan pelabuhan atau dermaga, juga untuk merencanakan tempat berlabuh. Detail peta sangat (mutlak) diperlukan, bila perlu lebih detail lagi b) Keterangan-keterangan umum/details yang terdapat dalam peta laut Pada umumnya keterangan yang terdapat pada peta antara lain : 56 Nomer Peta, tertulis pada sudut kiri atas dan kanan bawah peta laut. Nama peta, (titel atau judul peta) biasanya terdapat : o Di tempat yang paling baik/layak, o Tidak menutupi route pelayaran utama atau keterangan penting lainnya dari peta itu. Tahun survai/tahun perpetaan,terdapat dibawah nama/judul peta. Tahun penerbitan,terdapat diluar batas peta, tengah-tengah, bawah. Tahun Penerbitan Baru, biasanya disebelah kanan tahun percetakan lama, kalau peta edisi baru dikeluarkan maka koreksi besar maupun kecil pada peta edisi yang lama otomatis dinyatakan hilang. Tanggal koreksi besar,biasanya di sebelah kanan dari tahun penerbitan, jika disebelah kanannya telah dicetak tahun edisi baru, maka koreksi ini dicetak dibawahnya. Koreksi kecil,ditulis oleh navigator dari buku/berita pelaut Indonesia (BPI), tahun dan nomor BPI ditulis disebelah kiri bawah sebelah luar batas peta. Contoh : penulisan 1967 - 12 artinya dikoreksi tahun 1967, dari BPI No. 12, bila koreksi ini sifatnya sementara maka dibawah koreksi ini ditulis dengan pensil. (T) = Temporary, (P) = Preliminary. Tahun Percetakan,terdapat disudut sebelah kanan atas. Contoh :237,69 artinya hari ke 237 dari tahun 1969 Skala Peta, biasanya terdapat dibawah judul/nama peta, Ukuran Peta, terdapat di sudut kanan bawah dalam tanda kurung dan dinyatakan dalam inchi/dim 57 Dalamnya Laut,dinyatakan dalam depa dan kaki atau meter atau decimeter. Satuan dalamnya laut biasanya dicetak dibawah nama/judul peta Contoh : Sounding in fathom and sounding in meters. Garis Dalam, garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan kedalaman yang sama. Lintang dan Bujur di Peta,lintang dipeta terlukis sebagai garis pembatas dibagian atas dan bawah peta, bujur dipeta terlukis sebagai garis pembatas dibagian kiri dan kanan peta. Gambar 16. Peta Laut 5) Pemindahan dan Penentuan Posisi Kapal Kegiatan ini dilakukan pada saat kapal melakukan pelayaran dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya dengan haluan yang telah direncanakan didalam peta dan menggunakan peta dengan skala yang berbeda. Suatu ketika kita harus memindahkan posisi kapal dari Bujur Lintang Next >