< Previous 39 Dengan demikian maka rumusan volume pohon lebih sesuai didekati rumusan silinder. Ilustrasi berikut merupakan ringkasan alur pendekatan rumusan volume pohon. Gambar 3. Alur pendekatan rumusan volume pohon Sumber : Asy’ari dkk. (2012) B. Pengukuran panjang batang per seksi (panjang batang yang akan diukur tergantung keperluan, apakah tinggi total, tinggi hingga diameter tertentu/10 cm atau 20 cm, serta tinggi bebas cabang. Pengukuran panjang secara seksi sebenarnya memperhatikan bentuk (permukaan) batang, namun menyulitkan karena batas perubahan bentuk batang (bentuk bendabenda putar) satu dengan lainnya tidak begitu jelas. Untuk kemudahan dan kepraktisan di lapangan, maka panjang tiap seksi (section) dibuat suatu kesepakatan, yaitu panjang 1 meter tiap seksi diperuntukkan pohon-pohon jenis hutan tanaman dan panjang 2 meter tiap seksi diperuntukkan pohon-pohon jenis hutan rimba. Kesepakatan yang biasa dilakukan adalah : 1) Panjang seksi batang = 1 meter (hutan tanaman) a. Bila sisa pembagian panjang seksi lebih kecil dari 0,5 meter (< 0,5 m); sisanya digabungkan dengan seksi sebelumnya. 40 b. Bila sisa pembagian panjang seksi 0,5 meter atau lebih besar ( 0,5 m); sisanya dijadikan 1 seksi. Contoh! i. Panjang pohon rebah 8 meter, maka akan diperoleh 8 seksi. ii. Panjang pohon rebah 8,4 m, maka akan diperoleh sebanyak 7 seksi (1 meter) dan 1 seksi (1,4 meter). iii. Panjang pohon rebah 8,6 m, maka akan diperoleh sebanyak 8 seksi (1 meter) dan 1 seksi (0,6 meter). 2) Panjang seksi batang = 2 meter (hutan rimba) a. Bila sisa pembagian panjang seksi lebih kecil dari 1,0 meter (< 1,0 m); sisanya digabungkan dengan seksi sebelumnya. b. Bila sisa pembagian panjang seksi 1,0 meter atau lebih besar ( 1,0 m); sisanya dijadikan 1 seksi. Contoh! i. Panjang pohon rebah 14 meter, maka akan diperoleh 7 seksi. ii. Panjang pohon rebah 14,9 m, maka akan diperoleh sebanyak 6 seksi (2 meter) dan 1 seksi (2,9 meter). iii. Panjang pohon rebah 15,0 m, maka akan diperoleh sebanyak 7 seksi (2 meter) dan 1 seksi (1 meter). Ilustrasi pengukuran seksi batang dilakukan setelah batang tersebut ditebang dengan 2 cara, yaitu dengan pemberian tanda saat masih berdiri (belum ditebang) dan tanpa pemberian tanda. Penandaan biasanya dilakukan setinggi 1 atau 2 meter dari permukaan tanah. Cara ini (penandaan) dilakukan dengan maksud agar tidak kehilangan jejak saat pengukuran panjang seksi. 41 (1) Cara Pertama (dengan penandaan) a. Persiapan Lakukan penandaan pada batang setinggi 1 meter atau lebih dan telah diperkirakan letak penebangan (takik rebah dan takik balas) berada di bawah atau di atas batas tanda tersebut. Yang penting tanda tersebut tidak hilang setelah penebangan. b. Pengukuran i. ukur panjang tiap seksi sesuai kesepakatan. p1 = p2 = p3 = ........ = p(n-1) = pn = L ii. ukur diameter pangkal dan ujung tiap seksi. Ilustrasi penandaan pada pohon seperti disajikan dalam Gambar 4, 5, dan 6. iii. Perhitungan a) Diameter pangkal dan ujung tiap seksi. Seksi 1 ; dp = d0 = 1/2 (d01 + d02) dan du = d1 = 1/2 (d11 + d12) Seksi 2 ; dp = d1 = 1/2 (d11 + d12) dan du = d2 = 1/2(d21+d22) ……………………… dan seterusnya………………………… Seksi n ; dp = dn-1 = 1/2 (dn-1.1 + dn-1.2) & du = dn = 1/2 (dn1 + dn2) b) Diameter rataan tiap seksi. Seksi 1 ; dS1 = 1/2 (d0 + d1) Seksi 2 ; dS2 = 1/2 (d1 + d2) …………………… dan seterusnya …………………… Seksi n ; dSn = 1/2 (dn-1 + dn) 42 c) Volume tiap seksi : Seksi 1 ; V1 = Qd.dS12 .p1 Seksi 2 ; V2 = Qd.dS22 .p2 ………………… dan seterusnya ………………… Seksi n ; Vn = Qd.dSn 2 .pn sehingga, Volume seluruh seksi VSS = V1 + V2 + V3 + .. + V(n-1) + Vn dengan , Vpohon = VSS. Gambar 4. Ilustrasi penandaan pada pohon Sumber : Asy’ari dkk. (2012) 43 Gambar 5. Ilustrasi penandaan pada pohon Sumber : Asy’ari dkk. (2012) Gambar 6. Ilustrasi penandaan pada pohon Sumber : Asy’ari dkk. (2012) Contoh perhitungan penentuan volume dengan penandaan! Di sebuah blok tebang HPH Lestari Jaya pada tahun tebang 2013, pohon-pohon yang ditebang termasuk ke dalam jenis-jenis pohon hutan rimba. Hitung volume pohon-pohon yang ditebang! 44 Jawab! Panjang seksi untuk pohon hutan rimba adalah panjang seksi 2 meter. 1) Buat daftar pengukuran dan perhitungannya/blanko (Tabel 13). Banyaknya kolom dan baris disesuaikan; atau buat lebih umum. Tabel 13. Daftar pengukuran dan perhitungan. Seksi P. Seksi (m) Diameter (cm) Lbds (m2) Volume (m3) Keterangan p/u Rata-rata Sumber : Asy’ari dkk. (2012) 2) Perkirakan tinggi batas tebangan (biasanya di atas 60 cm). 3) Beri tanda pada batang setinggi 2 meter (bila tidak mungkin, 1,5 m atau 1 m); Yang penting saat penebangan, tanda tersebut tidak hilang (tidak pada batas tebangan). 45 4) Setelah pohon ditebang, selanjutnya beri tanda pada batang (ukur) sepanjang 2 meter untuk tiap seksi berikutnya. Hasil perolehan seksi sebanyak 12 seksi yang terdiri dari 11 seksi berukuran 2 meter dan sisanya sepanjang 1,7 meter. Jadi panjang batang (jumlah panjang seluruh seksi) adalah (2 x 11) + 1,7 m = 23,7 m. Panjang batang ini (Pss) berarti pula tinggi pohon. 5) Ukur diameter tiap seksi (pangkal dan ujung). Perlu diingat bahwa diameter pangkal atau ujung merupakan hasil rataan dua kali ukuran). Di = ( ) Seksi 1 : D = ( ) m = 63,7 m Seksi 2 : D = ( ) m = 60,3 m Seksi 3 : D = ( ) m = 58,1 m Seksi 4 : D = ( ) m = 56,2 m Seksi 5 : D = ( ) m = 53,5 m Seksi 6 : D = ( ) m = 51,5 m Seksi 7 : D = ( ) m = 49,9 m Seksi 8 : D = ( ) m = 47,7 m Seksi 9 : D = ( ) m = 45,8 m Seksi 10 : D = ( ) m = 43,9 m 46 Seksi 11 : D = ( ) m = 41,0 m Seksi 12 : D = ( ) m = 38,3 m 6) Lbds tiap seksi dihitung dengan rumus : Lbds = . D2 (m2) Seksi 1 : Lbds = . 63,72 m2 = 0,3183 m2 Seksi 2 : Lbds = . 60,32 m2 = 0,2852 m2 Seksi 3 : Lbds = . 58,12 m2 = 0,2648 m2 Seksi 4 : Lbds = . 56,22 m2 = 0,2477 m2 Seksi 5 : Lbds = . 53,52 m2 = 0,2249 m2 Seksi 6 : Lbds = . 51,52 m2 = 0,2084 m2 Seksi 7 : Lbds = . 49,92 m2 = 0,1953 m2 Seksi 8 : Lbds = . 47,72 m2 = 0,1788 m2 Seksi 9 : Lbds = . 45,82 m2 = 0,1645 m2 Seksi 10 : Lbds = . 43,92 m2 = 0,1511 m2 Seksi 11 : Lbds = . 41,02 m2 = 0,1318 m2 Seksi 12 : Lbds = . 38,32 m2 = 0,1150 m2 47 7) Volume pohon yang didasarkan pada volume seksi : a. Volume tiap seksi : Vseksi = Lbds x Pseksi Seksi 1 : Vseksi = 0,3183 m2 x 2 m = 0,64 m3 Seksi 2 : Vseksi = 0,2852 m2 x 2 m = 0,57 m3 Seksi 3 : Vseksi = 0,2648 m2 x 2 m = 0,53 m3 Seksi 4: Vseksi = 0,2477 m2 x 2 m = 0,50 m3 Seksi 5 : Vseksi = 0,2249 m2 x 2 m = 0,45 m3 Seksi 6 : Vseksi = 0,2084 m2 x 2 m = 0,42 m3 Seksi 7 : Vseksi = 0,1953 m2 x 2 m = 0,39 m3 Seksi 8 : Vseksi = 0,1788 m2 x 2 m = 0,36 m3 Seksi 9 : Vseksi = 0,1645 m2 x 2 m = 0,33 m3 Seksi 10 : Vseksi = 0,1511 m2 x 2 m = 0,30 m3 Seksi 11 : Vseksi = 0,1318 m2 x 2 m = 0,26 m3 Seksi 12 : Vseksi = 0,1150 m2 x 1,7 m = 0,20 m3 b. Volume pohon : Vpohon = Vss (Volume seluruh seksi) Vpohon = V1 + V2 + V3 + ………… + V11 + V12 Vpohon = (0,64 + 0,57 + ………… + 0,26 + 0,20) m3 Vpohon = 4,94 m3 48 Rangkuman pengukuran dan hasil perhitungan disajikan dalam Tabel 14. Tabel 14. Daftar hasil pengukuran dan perhitungan volume dengan penandaan. Seksi P.seksi ( m ) Diameter (cm) Lbds (m2 ) Volume (m3) Ket. p/u Rata2 12 1,7 37,2 38,3 0,1150 0,20 d11/d12 11 2 39,3 41,0 0,1318 0,26 d10/d11 10 2 42,6 43,9 0,1511 0,30 d9/d10 9 2 45,1 45,8 0,1645 0,33 d8/d9 8 2 46,4 47,7 0,1788 0,36 d7/d8 7 2 49,0 49,9 0,1953 0,39 d6/d7 6 2 50,7 51,5 0,2084 0,42 d5/d6 5 2 52,3 53,5 0,2249 0,45 d4/d5 4 2 54,7 56,2 0,2477 0,50 d3/d4 3 2 57,6 58,1 0,2648 0,53 d2/d3 2 2 58,5 60,3 0,2852 0,57 d1/d2 1 2 62,0 63,7 0,3183 0,64 d0/d1 0 65,3 d0 = pkl btg Jumlah 23,7 4,94 Sumber : Asy’ari dkk. (2012) Catatan! Perhitungan volume pohon hasil pengukuran diameter setinggi 130 cm dan tinggi pohon 23 meter diperoleh : Vpohon = x 61,322 x 23 x 0,7 Vpohon = 4,75 m3 (2) Cara Kedua (tanpa penandaan) a. Seksi 1 = (tg ± tx) Panjang seksi 1 tetap sesuai dengan kesepakatan (1 meter atau 2 meter). Bila tinggi tunggak melebih panjang yang disepakati, maka seksi 1 adalah tinggi tunggak (tg) - tx. Sebaliknya bila kurang dari yang disepakati, maka seksi 1 adalah tinggi tunggak (tg) + tx. Next >