< Previous82 2) Metode Inventarisasi Fauna secara Sampling Metode sampling dilakukan berdasarkan adanya keterbatasan waktu dan biaya yang tersedia untuk menginventarisir wilayah yang cukup luas, sehingga tidak mungkin dilakukan dengan metode sensus. a) Metode transek jalur Pada metode ini harus ditentukan lebar dan panjang jalur pengamatan. Pengamat berjalan di sepanjang jalur pengamatan dengan mengamati fauna yang bisa dilihat sejauh mata memandang dan menghitung jarak pengamat ke satwa, dan mencatat vegetasi yang ada di sekitar jalur pengamatan. Metode ini cocok untuk area pengamatan yang tidak begitu luas. Berikut gambar jalur pengamatan yang dilakukan. Gambar 9. Metode Transek Jalur b) Metode transek garis Pada dasarnya metode transek garis hampir sama dengan metode transek jalur, perbedaan mendasar dari kedua metode adalah : Metode transek garis tidak ditentukan jarak ke kanan dan ke kiri Metode transek garis harus ditentukan jarak antara satwa liar dengan pengamat Metode transek garis harus ditentukan sudut kontak antara posisi satwa yang terdeteksi dengan jalur pengamatan. 83 Pengamatan pada 1 (satu) transek dilakukan 2 (dua ) kali yaitu periode pagi hari (pukul 05.30 - 09.00 WIB) dan periode sore hari (pukul 15.30-18.00 WIB). Berikut gambar 4. jalur pengamatan yang dilapangannya : Gambar 10. Metode Transek Garis c) Metode perangkap (Trappring) Pada dasarnya metode ini digunakan untuk mamalia ukuran kecil. Perangkap dipasang secara purposive pada habitat tertentu yang diduga terdapat mamalia kecil. Berikut contoh gambar 5. yang bisa diterapkan : Gambar 11. Metode Perangkap 84 d) Metode Pengamatan Terkonsentrasi Metode pengamatan terkonsentrasi biasanya diterapkan pada jenis-jenis satwa liar yang sering dijumpai berkumpul pada suatu tempat. Pada metode ini dicatat vegetasi, sumber air, dan sumber pakannya. e) Metode Survei secara Cepat (Rapid Survey) Metode survei secara cepat adalah metode yang digunakan untuk menginventarisasi flora dan fauna secara bersama-sama dengan cepat. Fauna yang terdapat pada jalur pengamatan dicatat mulai dari titik awal jalur pengamatan sampai titik akhir jalur pengamatan. Penghitungan populasi yang digunakan pada metode ini ada metode Haynes dan metode line transect. f) Metode menggunakan kamera trapping Metode yang sekarang lebih mempunyai teknologi yang lebih tinggi adalah penggunaan kamera trapping. Dengan menggunakan metode ini maka aktivitas fauna akan terlihat secara jelas, dan fauna apa saja yang melintasi pada area sekitar pengamatan. Metode ini akan lebih membantu dalam menghitung populasi fauna dengan baik. Berikut gambar 6. kamera trapping Gambar 12. Metode Kamera Trapping 85 g) Metode terumbu karang Inventarisasi terumbu karang dilakukan untuk mengetahui kondisi terumbu karang di suatu perairan untuk aspek berikut : persentase penutupan karang hidup dan karang mati tingkat kerusakan terumbu karang jenis-jenis terumbu karang yang ada di suatu perairan. Inventarisasi terumbu karang dapat dilakukan dengan berbagai metode tergantung pada tujuan, waktu yang tersedia, tingkat keahlian pengamat, serta ketersediaan sarana dan prasarana. Metode yang umum digunakan dalam inventarisasi terumbu karang adalah metode transek garis, metode transek kuadrat, metode manta tow dan metode transek sabuk. Inventarisasi dengan metode “manta tow” bertujuan untuk mengamati perubahan secara menyeluruh pada komunitas bentik yang ada pada terumbu karang, termasuk kondisi terumbu karang tersebut. Biasanya untuk melihat kerusakan akibat adanya badai topan, kematian karang, bleaching, daerah bekas bom dan melimpahnya Acanthaster plancii (bintang mahkkota duri). Metode transek garis sering digunakan untuk mendapatkan daerah yang mewakili dan untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti. Metode ini menggunakan pengamatan secara visual, sehingga dapat memantau daerah terumbu karang yang luas dalam waktu yang singkat. Aplikasi metode “ manta tow” seperti pada Gambar 7. 86 Gambar 13. Metode Manta Tow h) Metode IPA (Index Point of Aboundance) Metode IPA cocok diaplikasikan pada burung yang dilakukan pada pagi hari dan pada sore hari. Setiap interval 5 (lima ) menit, dicatat jenis burung yang diamati atau yang terdengar suaranya. m. Persiapan Pelaksanaan Inventarisasi Fauna Pelaksanaan kegiatan inventarisasi fauna ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatannya. Berikut yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan inventarisasi fauna jenis mamalia berdasarkan metode yang digunakan. 1) Metode Transek Jalur (Strip Transect) Inventarisasi ini dilakukan pada jalur yang sering dilalui satwa dengan peralatan yang diperlukan sebagai berikut : 87 a) Tally sheet Merupakan lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat hasil kegiatan selama di lapangan. Isi tally sheet akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. b) GPS (Global Positioning System) Alat yang digunakan untuk mencari titik ikat pertama dan jarak satwa ke posisi pengamat c) Kompas Alat yang digunakan untuk menentukan arah Utara Selatan d) Jam/Stopwatch Digunakan untuk mencatat waktu jumpa dengan satwa e) Kamera Untuk mendokumentasikan satwa yang dijumpai selama di lapangan f) Meteran Digunakan untuk mengukur jarak satwa dengan pengamat g) Binokuler Digunakan untuk mengamati satwa dari jarak jauh supaya lebih terlihat dan memudahkan dalam mengidentifikasinya 2) Metode Transek Garis (Line Transect) Berikut peralatan yang diperlukan: h) Tally sheet Merupakan lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat hasil kegiatan selama di lapangan. Isi tally sheet akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. 88 i) GPS (Global Positioning System) Alat yang digunakan untuk mencari titik ikat pertama, jarak satwa ke posisi pengamat j) Kompas Alat yang digunakan untuk menentukan arah Utara Selatan k) Jam/Stopwatch Digunakan untuk mencatat waktu jumpa dengan satwa l) Kamera Untuk mendokumentasikan satwa yang dijumpai selama di lapangan m) Meteran Digunakan untuk mengukur jarak satwa dengan pengamat n) Binokuler Digunakan untuk mengamati satwa dari jarak jauh supaya lebih terlihat dan memudahkan dalam mengidentifikasinya 3) Metode Perangkap / Trapping Alat –alat yang diperlukan berupa perangkap dan kamera 4) Metode Pengamatan Terkonsentrasi (Consentration Count) Berikut peralatan yang diperlukan : a) Tally sheet Merupakan lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat hasil kegiatan selama di lapangan. Isi tally sheet akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. b) GPS (Global Positioning System) Alat yang digunakan untuk mencari titik awal pengamatan c) Kompas Alat yang digunakan untuk menentukan arah Utara Selatan 89 d) Jam/Stopwatch Digunakan untuk mencatat waktu dimulainya pengamatan satwa e) Kamera Untuk mendokumentasikan satwa yang dijumpai selama di lapangan f) Meteran Digunakan untuk mengukur luasan lokasi pengamatan g) Binokuler Digunakan untuk mengamati satwa dari jarak jauh supaya lebih terlihat dan memudahkan dalam mengidentifikasinya 5) Metode Rapid Survey (Pengamatan Cepat) Berikut peralatan yang diperlukan : a) Tally sheet Merupakan lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat hasil kegiatan selama dilapangan. Isi tally sheet akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. b) GPS (Global positioning System) Alat yang digunakan untuk mencatat posisi satwa yang dijumpai, seperti waktu, mencatat N/S dan E/W c) Jam / Stopwatch Untuk mencatat waktu terlihatnya satwa secara langsung maupun tidak langsung d) Kompas Digunakan untuk mengetahui arah Utara Selatan selama kegiatan inventarisasi itu sendiri 90 e) Binokuler Digunakan untuk mengamati satwa dari jarak jauh supaya lebih terlihat jelas dan memudahkan mengidentifikasinya 6) Metode IPA (Index Point of Aboudance), khusus untuk jenis burung dengan peralatan yang dipersiapkan sebagai berkut : a) Tally sheet Merupakan lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat hasil kegiatan selama dilapangan. Isi tally sheet akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. b) Jam/Stopwatch Untuk mencatat interval waktu pengamatan c) Kamera Untuk mengambil dokumentasi satwa yang terlihat/ditemukan d) Counter Alat yang digunakan untuk membantu proses perhitungan jumlah satwa yang terlihat pada interval waktu yang ditentukan e) Binokuler Digunakan untuk mengamati satwa dari jarak jauh supaya lebih terlihat jelas dan memudahkan mengidentifikasinya f) GPS (Global Positioning System) Alat yang digunakan untuk mencari titik ikat stasiun pengamatan n. Bagan Kerja untuk Inventarisasi Fauna 1) Metode transek jalur Tahapan kerjanya adalah : a) Tentukan panjang dan lebar jalur pengamatan 91 b) Tentukan sejumlah transek jalur pararel secara sistematis dan memotong kontur c) Gambarkan lokasi setiap jalur pada peta dengan titik awal pengamatan dapat berupa jalan atau tanda batas d) Membuat tanda pada setiap titik awal pengamatan (pita warna mencolok, seng, patok dan sebagainya e) Menentukan waktu awal dan berakhirnya pengamatan secara bersamaan f) Menentukan arah lintasan pengamatan dengan menggunakan kompas g) Pengumpulan data-data Contoh metode transek jalur sebagaimana Gambar 3. 2) Metode Transek Garis Pada dasarnya metode transek garis hampir sama dengan metode transek jalur, perbedaan mendasar adalah : a) Metode transek garis tidak ditentukan jarak ke kanan dan ke kiri b) Metode transek garis harus ditentukan jarak antara satwa liar dengan pengamat c) Metode transek garis harus ditentukan sudut kontak antara posisi satwa yang terdeteksi dengan jalur pengamatan d) Pengamatan pada satu transek dilakukan dua kali yaitu periode pagi hari (pukul 05.30 - 09.00) dan periode sore hari (pukul 15.30-18.00) Contoh Metode Transek Garis sebagaimana Gambar 4. Pengumpulan data atau informasi untuk Metode Transek digunakan Lembar catatan pada Tabel 7. seperti berikut : Next >